Connect with us

iMusic

Rilis single “Hikmah”, Ermy Kullit ajak kita bersyukur

Published

on

imusic.idErmy Kullit yang memiliki nama lengkap Ermy Maryam Nurjannah Kullit penyanyi senior kelahiran 13 Mei 1955 dikenal sebagai penyanyi jazz Indonesia.

Ermy Kullit mendapat julukan sebagai Selena Jones Indonesia. Nama Ermy melejit berkat tembang “Kasih” dan “Pasrah” ciptaan Ryan Kyoto. Sejak mulai berkarier pada tahun 1973, Ermy tercatat telah menelurkan lebih dari 20 album.

Lama tak terdengar, di tahun 2023 Ermy Kullit kembali hadir bersama Cadaazz Pustaka Musik dengan merilis single religi bertajuk “Hikmah” pada bulan ramadan 2023 ini.

Lagu Hikmah adalah lagu ciptaan dari Liz Hadi yang pernah dinyanyikan dan dirilis versi All Artis pada lebih dari 13 tahun lalu.

“Lagu “Hikmah” ini adalah lagu religi bercerita tentang kehidupan yang mana kita harus bersyukur masih bisa dicoba, di uji karena kita semua tahu bahwa Allah tidak akan menguji manusia atau umatnya melebihi dari kemampuannya. jadi kita harus bersyukur dan masih bisa dimana namanya kehidupan itu ada up and down, kita harus bertahan dan harus kuat karena itu  mungkin ujian dari Allah dan pasti kalau kita berhasil melaluinya kita dapat hadiah,”kata Ermy Kullit

Liz Hadi Sebagai pencipta lagu menerangkan bagaimana pembuatan lagu “Hikmah” yang sebelumnya pernah di nyanyikan banyak artis Indonesia pada tahun 1998/1999 dengan format kaset.

“Lagu ini tercipta  saat saya mengalami benturan hidup yang bertubi – tubi saya alami dari usia 10 saat Bapak saya wafat hingga saat ini sangatlah luar biasa. Hingga saya dapat memilahnya mana itu ujian Dari Tuhan dan mana itu akibat karena ulah kita sendiri..Selama kita jujur dan peka, maka kita akan tahu  jawabnya,”jelas Liz Hadi.

Fransiscus Eko Mewakili Cadaaz Pustaka mengatakan sangat senang bisa bekerja sama dengan dua musisi senior Ermy Kullit dan Liz Hadi.

“Saya kagum sama semangat beliau berdua dalam berkarya dan bertahan di industri musik tanah air. Gak heran kalau beliau berdua bisa menjadi legenda hidup musik Indonesia.” kata Fransiscus Eko

Dalam menggarap lagu “Hikmah” dan di buat versi solo diakui oleh Ermy Kullit tak mengalami kendala dan tak ada revisi.

“Saya pilih lagu ini untuk saya nyanyikan solo, ga ada kendala apa – apa cuma orang tahunya waktunya lama, kebetulan memang tahun ini saya rekaman versi solo lagu Hikmah dan waktunya pas saya pulang umroh pas udah waktunya puasa. Jadi bulan ramadan ya mudah –  mudahan lagunya bisa menambah keramaian di blantika musik pop religi,” kata Ermy

Lagu “Hikmah” versi yang dinyanyikan All Artis lebih slow karena dinyanyikan rame-rame berbeda dengan versi solo Ermy.

“Sekarang di bikin Solo, jadi musiknya dibuat agak bosass dan Muhammad Ramly dipilih oleh Liz Hadi untuk meng-aransemen musiknya, pokoknya berbeda dari “Hikmah” versi sebelumnya. Untuk Mixing dan mastering nya dikerjakan oleh Karisk, gitaris Deadsquad, ” ujar Ermy lagi

“Lagu “Hikmah” yang dibawakan oleh Tante Ermy Kullit ini sangat unik dan menarik. Tema liriknya tetap religi tapi musiknya di buat bossas, dan Tante Ermy terdengar sangat nyaman menyanyikan lagu tersebut, adem banget kedengarannya. Kalau versi yang tahun 90 an itu khan musiknya pelan dan cenderung berasa religi banget, kalau yang versi Tante Ermy ini lebih santai. Semoga lagu ini bisa diterima oleh seluruh penikmat musik tanah air ya.” ungkap Fransiscus Eko

Setelah merilis lagu “Hikmah”, Ermy punya keinginan untuk show – show dalam mempromosikan singlenya ini.

“Ya sama seperti keinginan semua penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu yang sudah dipublisir direkam yang pasti mengharapkan ada show – show soalnya lagi ini bukan hanya religi tapi sebenarnya pop muslim tapi ini lagu-lagu umum Lagu siapa aja bisa membawakan lagu ini tidak harus di hari lebaran atau waktu pengajian atau apa Enggak ini lagu Lebih apa lebih luas di mana aja disemua kesempatan kita bisa nyanyi, seperti lagu Tuhan yang di nyanyikan Bimbo dimana saja bisa dinyanyikan,” tutup Ermy Kullit.

Lagu religi berjudul “Hikmah”  yang dibawakan oleh Ermy Kullit ini sudah bisa disimak melalui platform digital di seluruh digital store. (EH)

Credit by

Artis : Ermy Kullit

Single : Hikmah

Produksi : Cadaazz Pustaka Musik

Distribusi Digital : Stoodio Indonesia

Eksekutif Produser : Liz Hadi

Produser : Liz Hadi

Produser Rekanan : Fransiscus Eko

Aransemen Musik : Muhammad Ramly

Mixing & Mastering : Karish Deadsquad

Media Relation : Enny Handayanih – 08129776547

@2023 Cadaazz Pustaka Musik

iMusic

Sandhy Sondoro 31 Juli Ajak Bernostalgia Lewat ‘Intimate Night with Sandhy Sondoro’

Published

on

By

iMusic.id – Sandhy Sondoro penyanyi legendaris Indonesia kembali mengelar sebuah konser music di Lufre Bar & Lounge Senopati, Jakarta Selatan bertajuk Intimate Night with Sandhy Sondoro: Tribute to 80’s & 90’s Hits itu bakal menyatukan nostalgia lagu-lagu hit tahun 80-an dan 90-an serta atmosfer urban yang chic.

“Saat pertama kali ke sini, Lufre ini keren dari segi sound hingga arsitekturnya. Benar-benar dipikirkan terkonsep dan maksimal. Dari situ terus tercetus bikin konsep ‘Intimate Concert’. Membawakan lagu-lagu hits 80-an dan 90-an, Lagu-lagu barat.seperti Toto, Michael Bolton, Bryan Adam tapi dengan aransemen yang fresh. Tapi lagu gubahan saya sendiri seperti “Tak Pernah Padam” dan “Malam Biru” kita bawakan karena memang punya memori sendiri untuk kita semua. Akhirnya sering ke sini, dan diajak untuk Tribute to 80’s & 90’s Hits,” kata Sandhy Sondoro di Lufre Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

Tampil dengan konsep full band atau Live band performance, Sandhy Sondoro akan membawa energi organic penuh kebersamaan di atas panggung yang intim, hangat dan menyentuh. Konsep ini akan membawa penonton melintasi decade dari hits nostalgia bersama musik dari musisi seperti Toto, Michael Bolton, Bryan Adam, hinggal lagu-lagu lokal yang penuh getar kenangan. Konsep live band intimate yang dihadirkan akan memperkaya interaksi antara penampil dengan penonton secara dekat dan penuh kehangatan, tidak formal.

Yang membuat konser intimate ini berbeda adalah tema fokus acara pada penghormatan lagu-lagu klasik 80-an dan 90-an sehingga memberikan pengalaman nostalgia bagi audiens dewasa yang tumbuh di era tersebut. Selain itu juga daya Tarik edukatif bagi generasi muda yang penasaran dengan musik ‘Golden Era’. Dengan konsep elegan dan kekinian tetapi tidak heboh, menciptakan mood yang tepat untuk berjelajah dalam kenangan sambil menikmati hidangan signature.

“Karena ini volume satu pastinya akan ada volume-volume berikutnya, volume dua, tiga dan seterusnya. Setelah ketemu Om Sandhy juga, tercetus bikin satu acara yang mantap, untuk kalangan circle nya Lufre. Kita sadar tempat kita gak besar-besar amat. Yang harus kita dapetin itu ‘intimate’-nya.”ujar Robert Franz selaku perwakilan Lufre dan EO.

“Dari awal obrolan dengan Pak Toni, akhirnya menghasilkan konser intimate itu ya; Sebelunya kita Lufre itu kok cocok ya sama Sandhy yaitu entertainmentnya, dari audio, akustiknya. Akhir dari sering ke sini, kita ngobrol untuk bikin konser intimate, tribute, volume satu sampai empat, langsung direspon sama Pak Robert dan Pak Toni. Terus kita bikin preskon untuk memperkenalkan tempat ini juga asik, keren. Kita bikin konser Tribute musik-musik 80,90 dengan aransemen terbaru.  Ada sampai 14 lagu.”kata Eno dari Manajemen Malam Biru Kreatif juga menjelaskan konsep konser ‘Intimate Night with Sandhy Sondoro,

Antonius Leonardi sebagai perwakilan owner Lufre juga mengungkapkan tentang Lufre, “Tempat ini kita bangun harus intimate untuk 100, 150 maksimal 200 orang. Jadi kita meminta jajaran para founder dan tim-tim kami untuk mengenal satu sama lain. Makanya kita angkat ‘intimatenya’. Malam nanti tanggal 31 kita kasih judul ‘Intimate with Sandhy Sondoro’. Berangkat dari lagu 80 dan 90, kita dulu pengen ‘sing a long’, gak cuma joget-joget, kita rasakan dalamnya kata-kata. Dari situ kita berangkat. Untuk interior tempat ini kita berangkat dari gothic ya. Untuk alasan memilih Sandhy di konser nanti, Om Sandhy dalam bermusik ‘classy’ lah, sangat berkelas.”

‘Intimate Night with Sandhy Sondoro : Tribute to 80’s & 90’s Hits’ akan berlangsung pada hari Kamis, 31 Juli 2025 di LUFRE Bar & Lounge, Jakarta Selatan. Dikenal sebagai bar ikonik di Jalan Senopati atau sering disebut Senoparty oleh generasi millennial dan Gen-Z, LUFRE adalah destinasi nightlife Jakarta Selatan yang memikat sejak pertama kali dibuka dengan desain interior dominan merah bernuansa api layaknya karya visual avant garde, mencerminkan filosofi mereka, ‘A Place to Show Hidden Side’.

Dalam sesi konferensi pers hadir penyanyi Sandhy Sondoro, Antonius Rionardi selaku perwakilan owner Lufre, Robert Franz selaku perwakilan Lufre dan EO, Rizki perwakilan Lufre dan Eno dari Manajemen Malam Biru Kreatif.

LUFRE Bar & Lounge yang bertempat di Jalan Senopati No. 65 atau Jalan Suryo No.44 setelah relokasi baru-baru ini, sering menjadi venue live music dengan lineup band lokal dan penikmat setia yang haus akan pengalaman hangout yang elegan, dramatis namun tetap nyaman. Dekornya yang dramatis, tema api dan gothic, berpadu dengan tata penerangan hangat, menciptakan suasana bar modern yang artistic dan memancing ekspresi personal.

Continue Reading

iMusic

Efah Aaralyn rilis single ke 4 bertajuk “Crush”.

Published

on

iMusic.id – Penyanyi muda Indonesia Efah Aaralyn atau biasa dipanggil “Efah” kembali merilis karya terbaru berjudul “Crush”, lagu pop berbahasa Inggris yang mengangkat kisah universal: naksir seseorang, tapi hanya bisa diam.

Setelah merilis lagu “Tak Mengerti”, “Menunggu Di Sini” (feat. Randa), dan “Wajar”, Efah kini tampil dengan warna yang lebih ringan namun tetap personal. Single “Crush” terasa sangat istimewa karena di tulis langsung oleh Efah Aaralyn sendiri.

“Efah tulis lagu ini kurang lebih tiga hari, pas bikinnya lumayan lancar, tapia da kendala sedikit yaitu ada beberapa kata yang di revisi setelah lirik lagunya jadi”, terang Efah.

Lirik dari “Crush” sendiri merupakan pengalaman pribadi yang dituangkan oleh Efah Aaralyn kedalam lagu ini, dan itu ada hubungannya dengan alasan Efah menulis lagu ini dalam bahasa Inggris.

“iya, lagu ini ditulis berdasarkan pengalaman Efah pribadi, pada saat itu Efah lagi mengagumi seseorang. Berawal dari sebuah project, dia seorang music maker. dia mengajak Efah untuk kolaborasi, tetapi karna jarak dan waktu yang berbeda dan kesibukan masing – masing, kita tidak ada waktu buat diskusi secara intens”, tutur Efah.

“Nah, kenapa Efah menggunakan bahasa Inggris di single “Crush” ini? karena Efah pengen explore kemampuan bermusik Efah, dan kebetulan orang yang Efah kagumi itu dari benua eropa…hahaha”, ujar Efah lagi.

“Crush” menggambarkan situasi yang banyak orang alami yaitu ketika rasa suka tumbuh, tapi tidak pernah tersampaikan karena ragu, jarak, ataupun realita yang tidak mendukung. Lagu ini diproduksi oleh M. Aditia Sahid alias Acoy (gitaris Rocker Kasarunk), yang juga mengaransemen musiknya dengan gaya yang simpel, hangat, dan terasa dekat dengan pendengar.

Vokal Efah yang lembut memberi sentuhan emosional tanpa harus berlebihan, membuat lagu ini mudah dinikmati namun tetap punya makna dalam. Efah juga mengajak para pendengar untuk ikut membagikan pengalaman mereka yang pernah “Crush” diam-diam, karena cerita seperti ini hampir pasti pernah dialami semua orang.

Bersamaan dengan perilisan digitalnya, MV “Crush” juga sudah bisa ditonton di kanal YouTube AFE Records. Video ini menggambarkan keseharian seseorang yang menyukai orang lain secara diam-diam, dengan visual yang tenang, suasana sepi, dan ekspresi tanpa banyak kata. Sederhana, tapi penuh makna.

“Musik Video “Crush” syutingnya di kebun raya cibinong. Di butuhkan waktu 4 jam untuk syuting. Kalo untuk konsepnya sih, gak ada konsep khusus ya. Jadi ketika ketemu spot yang bagus, langsung take”, jelas solois cantik yang mengidolakan Avril Lavigne, Taylor Swift, Ed Sheeran, Lany, One Direction, Tate Mc Rae, Niki, Tulus, Yura, The Overtunes sampai Nadhif Basalamah itu.

Lagu “Crush” sudah bisa dinikmati di seluruh digital streaming platform (Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan lainnya)…Salam Musik Indonesia!

Continue Reading

iMusic

Album kompilasi “Popart Superhits Collection” diluncurkan JMSI dan HP Music

Published

on

iMusic.id – Jagonya Musik & Sport Indonesia (JMSI) dan KFC Indonesia bersama Popart on behalf of HP Music meluncurkan CD Album bertajuk “Popart Superhits Collection” ke industri musik tanah air. Album kompilasi ini berisi lagu-lagu superhits dari nama-nama yang tengah bersinar terang di industri musik Indonesia. Lagu-lagu tersebut telah lebih dulu meledak di platform digital, menggetarkan TikTok, sekaligus merajai chart streaming.

Dirilis dalam bentuk fisik CD, album “Popart Superhits Collection” siap dikoleksi oleh para pencinta musik sejati. Dan tentu bisa produk musik yang di distribusikan oleh JMSI tersebut bisa didapatkan di ratusan gerai KFC di seluruh Indonesia. Kini collector item bisa memiliki bentuk fisik lagu-lagu favorit itu.

Popartadalah sublabel dinamis di bawah naungan HP Music, yang sudah melegenda di industri musik. Popart berfokus menghadirkan karya-karya terbaik ber-genre Pop dari musisi dengan kekuatan orisinalitas, karakter vokal kuat, dan kualitas produksi tinggi. Sementara itu, JMSI dikenal mendukung industri musik tanah air dengan memajang karya musik anak negeri sebagai distributor sekaligus produser.

Bicara soal track list, album produksi Popart ini menggabungkan kekuatan dari para penyanyi dengan karakter vokal kuat dan sekaligus fanbase solid. Ada Dudy Oris, mantan vokalis band legendaris Yovie & Nuno ini membawakan “Aku Yang Jatuh Cinta” di dalam CD Album tersebut. Lagu balada menyentuh ciptaan Yovie Widianto itu telah menembus angka mencengangkan: 290 juta streaming di platform digital ternama. Bukan sekadar lagu cinta, ini juga berarti lagu yang mencetak sejarah.

CD Album “Popart Superhits Collection” juga menghadirkan Naomi Ivo, bintang muda dengan warna suara yang tajam dan lirih. Lagu andalannya “Selesai” bukan hanya viral di TikTok, tapi menjadi pelipur lara bagi ribuan hati yang patah. Emosinya nyata, pesannya dalam. Ini bukan lagu patah hati biasa, ini adalah proses penyembuhan dalam bentuk melodi.

Sementara itu Giant Jay, penyanyi muda dengan persona kuat dan karakter unik, menyumbangkan lagu dalam CD Album Kompilasi yaitu lagu “Raksasa” dan “Teman Saja”. Dua lagu ini dengan tema kontras yang merepresentasikan sisi garang sekaligus sisi rapuh perjalanan emosi seorang pria. Giant Jay bukan hanya viral di TikTok, tapi juga menjadi representasi anak muda yang jujur dan berani dalam bermusik.

Tak ketinggalan Joaquine, singer-songwriter muda yang membawakan lagu ciptaannya sendiri berjudul “4 Word”. Dengan aransemen minimalis namun penuh rasa, lagu ini mengajak pendengar menyelami empat kata yang mampu meruntuhkan atau menyelamatkan cinta.

Empat penyanyi tersebut hadir dalam press conference peluncuran CD Album Kompilasi  “Popart Superhits Collection”  di KFC Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (23/7/2025). Di hadapan para wartawan, CD Album  “Popart Superhits Collection” diperkenalkan sebagai bentuk penghargaan terhadap karya musik yang bukan hanya viral sesaat, tetapi membekas dalam.

Dan justru karena ini bukan rilisan fisik pertama, “Popart Superhits Collection” hadir untuk membuktikan satu hal : bahwa rilisan fisik tetap dicintai, bukan karena nostalgia, tapi karena nilainya yang otentik dan timeless. Track list lain yang menyertai dan menguatkan CD Album ini yaitu “Serana”, sebuah karya emosional dari For Revenge, penuh dentuman dan luka yang jujur, “Badut Baru” dari D’bat Layar, penuh metafora dan satire dalam topeng kesedihan, “Hari Paling Bahagia” dari Devano, menawarkan kebahagiaan ringan yang tulus. Kemudian ada “Laksana Surgaku”, lagu penuh spiritualitas dan ketenangan dari Dudy Oris Serta “Dola”, persembahan pribadi dari Angga Dermawan, yang menawarkan kedekatan emosional dalam kesederhanaannya.

Continue Reading