iMusic.id – Dalam rangka merayakan keindahan dan keabadian musik Indonesia, Katon Bagaskara bersama dengan grup musik pop Indonesia, HIVI! yang terdiri dari Febrian Nindyo Purbowiseso (Gitar & vokal), Ilham Aditama (Vokal), Neida Aleida (Vokal), Ezra Mandira (Gitar & Vokal), merilis remake lagu klasik “Negeri di Awan“.
Kolaborasi ini menghadirkan sentuhan segar pada lagu yang telah mencuri hati penggemar sejak rilis pertamanya pada tahun 1994 dalam album solo self titled pertama Katon Bagaskara.
Katon Bagaskara, salah satu musisi Indonesia yang telah melahirkan banyak karya, mengambil inisiatif untuk mengajak beberapa musisi muda berbakat dalam proyek “Kinarya Lintas Sebrang” (KLS). Sebuah EP yang terdiri dari 6 lagu remake karya cipta Katon Bagaskara.
Tujuan utama KLS adalah memberikan pendekatan baru kepada lagu-lagu ciptaan Katon Bagaskara yang yang telah dikenal dan digemari lintas generasi, dengan memberikan kesempatan kepada para musisi untuk mengeksplorasi kembali lagu-lagu tersebut dengan gaya dan pengaruh yang berbeda. Proyek ini bertujuan untuk meregenerasi lagu-lagu tersebut.
Single pertama dari proyek remake ini adalah “Negeri di Awan”. Dalam versi baru ini, HIVI! memberikan nuansa easy listening yang segar dan menghadirkan sentuhan modern pada lagu klasik ini. Dengan begitu, lagu ini akan memberikan pengalaman mendengarkan lagu ciptaan Katon Bagaskara yang berbeda, sambil tetap menjaga esensi aslinya.
“Negeri di Awan diciptakan bersama Kakak saya, Andre Manika. Lagu ini menceritakan tentang kekaguman akan seseorang yang berhati lembut, berkisah mengenai utopia yang penuh kedamaian,” Katon Bagaskara menjelaskan awal kisah lagu ini.
Katon Bagaskara menambahkan, “Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan HIVI! dalam proyek ini. Mereka adalah talenta muda yang sangat berbakat, dan saya yakin mereka telah memberikan sentuhan istimewa pada lagu ‘Negeri di Awan’. Saya berharap bahwa remake ini akan diterima dengan baik oleh para pendengar, dan kami berharap untuk merilis lebih banyak karya yang menginspirasi di masa mendatang.”
HIVI! juga mengungkapkan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. “Negeri di Awan adalah sebuah lagu indah penuh kenangan yang dibawakan oleh seorang penyanyi yg sangat berkarakter. Merupakan sebuah kehormatan untuk HIVI! bisa terlibat dalam proyek ini.”
Setelah “Negeri di Awan,” Katon Bagaskara akan merilis dua single berikutnya dengan Lomba Sihir dan Mondo Gascaro sampai penghujung tahun 2023. Ini adalah bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali lagu-lagu ciptaan Katon Bagaskara dalam gaya yang kontemporer.
Remake “Negeri di Awan” oleh HIVI! akan tersedia di berbagai platform musik digital mulai 29 September 2023. Lagu ini akan menjadi pembuka menuju EP “Kinarya Lintas Sebrang”. EP ini diantisipasi sebagai perayaan 43 tahun Katon Bagaskara mencipta yang akan dirilis pada awal tahun 2024. (FE)
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)