Imusic.id – Menghadirkan beragam pertunjukan bertemakan Tari dari pertengahan Februari hingga akhir Maret 2024, sore ini Galeri Indonesia Kaya menghadirkan pertunjukan bertajuk “Tari Aceh Dari Masa Ke Masa” bersama Maestro Tari, Marzuki Hasan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Tak sendirian, dalam pertunjukan ini Marzuki Hasan juga berkolaborasi dengan kelompok Gema Citra Nusantara dan Canang7.
“Marzuki Hasan atau yang sering disapa Pak Uki, telah berdedikasi selama puluhan tahun dalam mengajar, menyutradarai, dan mempersembahkan karya-karya tari yang memukau. Beliau kerap mengekspresikan keindahan dan kekayaan budaya Aceh melalui gerakan-gerakan tari yang indah dan penuh makna.
Sebagai seorang maestro, Marzuki Hasan tidak hanya menjadi guru bagi banyak penari muda, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni tari tradisional Indonesia, khususnya tari Aceh.
Pertunjukan Tari Aceh Dari Masa Ke Masa ini diharapkan dapat menjadi wujud apresiasi kami terhadap karya-karya Pak Uki dan dapat menghibur dan bermanfaat bagi para penikmat seni,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Selama kurang lebih 60 menit, penikmat seni dihibur dengan pertunjukan yang kental dengan kebudayaan Aceh. Beragam tarian dan lagu-lagu yang ditampilkan menggambarkan perjalanan dedikasi Marzuki Hasan untuk tari Aceh dari masa ke masa yang berjudul Likok Meualoen. Likok Meualoen merupakan perpaduan keselarasan, energik, kebersamaan di dalam gerak tari yang dikemas dengan ritme pukulan perkusi Aceh dan syair-syair yang membawa pesan bermanfaat sehingga garapan ini menjadi sebuah kekuatan tersendiri.
Marzuki Hasan mengungkapkan, ”Pertunjukan hari ini dibagi menjadi beberapa bagian yang berpadu dengan amat indah. Pertunjukan dibuka oleh Musik Garapan Canang 7, dilanjutkan dengan Tari Ranup Lampuan. Kemudian penikmat seni menyaksikan penampilan duet Deddy dan Karissa A. Soerjanatamihardja yang membawakan Lagu Bungong.
Dipertengahan acara, penikmat seni disuguhkan kembali oleh musik yang dibawakan oleh Canang7 dan dilanjutkan mengajak para penikmat seni untuk menari bersama. Di penghujung acara penikmat seni dihibur dengan Tari RampoeMeuhayak yang diawali dengan syair dan pantun.
Semoga pertunjukan ini dapat menginspirasi dan menambah wawasan para penikmat seni, terutama generasi muda tentang kebudayaan Aceh, agar kedepannya generasi-generasi muda dapat melestarikannya sehingga seni tari dan budaya Aceh tetap berkumandang di mata dunia.”
Marzuki Hasan adalah seorang Maestro Tari Aceh yang lahir dan besar di Gampong Meudang Ara, Aceh Barat Daya pada tahun 1943. Sejak kecil, beliau sudah berkiprah di dunia tari khususnya tari Seudati dan tari Saman. Beliau mendedikasikan dirinya mengajar di Institut Kesenian Jakarta hingga masa pensiunnya.
Marzuki Hasan sangat kaya akan pantun berisi petuah dan budaya Aceh sehingga beliau dipandang sebagai salah satu pelopor literasi di Indonesia. Dalam dirinya mengalir darah dan jiwa seni yang begitu kuat. Sebagai sosok yang rendah hati, beliau tulus dan ikhlas memberikan ilmu yang beliau miliki kepada generasi muda penerus bangsa.
Sekilas Galeri Indonesia Kaya (GIK)
Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang publik berbasis digital yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.
Ruang publik yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah dikunjungi lebih dari 700.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. Selama itu pula, lebih dari 700 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya.
Tempat seluas 635 m² ini juga memiliki auditorium berkapasitas 150 penonton yang didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.
Selain menampilkan ragam budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain Galeri Indonesia Kaya tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling). Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan. Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.
Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.(FE)
iMusic.id – Bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-36, Puput Carolina secara resmi mengumumkan perpindahan profesinya dari seorang chef menjadi DJ profesional. Pengumuman ini dilakukan di Patron, Serpong BSD, bersamaan dengan peresmian Patron Management dan sekolah DJ yang ia dirikan. Puput juga mengajak ikut serta Vicky Prasetyo berbagi 100 paket sembako untuk anak yatim dan warga di hari bahagianya itu.
Puput Carolina mengungkapkan bahwa keputusan besar ini berawal dari kecintaannya terhadap dunia musik sejak kecil. Ia mengaku telah lama terlibat di industri entertainment sebagai model, bintang video klip, dan iklan, namun kemudian lebih fokus pada bisnis kuliner dan dunia KTV selama masa pandemi.
“Dari dulu sebenarnya suka banget sama musik, tapi karena kesibukan di modelling, video klip, iklan, dan saat COVID akhirnya lebih banyak fokus ke bisnis. Anak aku juga belajar DJ, tadinya aku cuma produser, akhirnya aku belajar dan tahu bahwa produser itu harus bisa present lagu sendiri,” ungkap Puput Carolina.
Puput Carolina bercerita bahwa proses belajarnya menjadi DJ berlangsung cukup cepat sejak Juli lalu, karena dorongan hobi dan pergaulannya dengan banyak teman DJ.
“Karena hobi ya jadi jiwanya sudah di sana. Jadi dari kompor beralih ke alat DJ,” tuturnya sambil tersenyum.
Puput mengakui bahwa tantangan terbesar dalam transisi profesinya adalah perubahan image di mata publik.
“Orang dulu kenalnya aku chef, sekarang orang tahunya ‘Oh DJ ya sekarang?’ Belum ada exposure sebagai statement, jadi hari ini aku memberikan statement resmi bahwa aku pindah profesi,” jelasnya.
Pada momen yang sama, Puput juga meresmikan Patron Management serta DJ School yang berlokasi di area café miliknya, Patron.
“Aku launching Patron Management karena sekarang serius di musik bersama partner aku. Kita bikin DJ School private one-on-one. Banyak genre di dunia DJ, dan kita ingin membantu anak-anak menemukan genre favorit mereka,” ujarnya.
Puput mengungkapkan sudah tampil di berbagai venue besar, baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Aku pernah main di Ibiza, di Amsterdam bareng Reza Arab and the geng, kemudian festival besar di Indonesia dan beberapa club gede di Jakarta,” katanya.
Saat ini Puput telah merilis lagu pertamanya berjudul “Not Tonight” bergenre techno house, dinyanyikan dengan lirik bahasa Inggris. Ia juga tengah menyiapkan lagu berikutnya yang mengangkat budaya Indonesia dengan judul “Bali” yang mengadopsi unsur musik gamelan.
Menggenapkan perjalanan panjangnya di dunia entertainment, Puput mengaku ingin kembali menyalurkan kerinduan terhadap dunia seni musik.
“Pengen hidup sehat, tetap bahagia, didukung teman-teman, dilancarkan rezeki dan Patron Management berjalan baik, begitu juga hubungan keluarga,” harapnya.
“Sukses itu intinya fokus. Jangan mudah menyerah, gas terus pantang mundur, pelajari kesalahan dan terus maju.
iMusic.id – Agnez Mo penyanyi Internasional asal Indonesia kembali memberikan moment aktivitasnya di akun Instagram pribadinya pada hari minggu 16 November 2025.
Moment yang dibagikan oleh Agnez Mo merupakan foto- foto saat ia syuting sebuah series yaitu “Reacher Session 4”.
Dalam postingan Instagram pribadinya Agnez membagikan moment manis bersama Crew dan para artis pendukung series seperti dengan Diva indonesia lainnya yaitu Anggun termasuk termasuk bintang utama serial tersebut, Alan Ritchson yang akan tayang di Prime Video pada tahun 2026 mendatang.
“Akhirnya! Reacher Musim 4 telah usai! @reacherprimevideo Salam sayang untuk keluarga Reacher-ku, Nick Santora, @alanritchson, Sam Hill, Gary, para DP, AD, EP, pemeran pengganti yang luar biasa, dan semua rekan pemain yang membuat set ini terasa seperti rumah. Aku benar-benar mendapatkan persahabatan dan komunitas di sini.”ujar Agnez Mo dalam unggahan pada Minggu (16/11/2025).
Agnez Mo juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim produksi yang telah membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.
“Terima kasih telah membuat kembalinya aku ke dunia akting benar-benar berharga. Kalian membuatku jatuh cinta lagi pada dunia ini. Dari audisi, hingga panggilan balik, hingga tes layar dengan Allan, hingga semua obrolan larut malam tentang Lila dengan Nick, Sam, dan para penulis 😍 melangkah ke dalam karakter yang berlapis dan kompleks seperti itu sungguh seperti mimpi. #LilaHoth Aku belum bisa membocorkan terlalu banyak, tapi begini saja… kalian akan menikmati perjalanan yang seru. Terima kasih sudah percaya padaku, kawan.”tutupnya
Perlu di Ketahui “Reacher” sendiri adalah serial bergenre aksi asal Amerika Serikat yang dikembangkan Nick Santora untuk Amazon Prime Video. Diadaptasi dari seri buku Jack Reacher karya Lee Child, serial ini dibintangi Alan Ritchson sebagai karakter utama.
iMusic.id – Solois sekaligus lady rocker, Tia Veres kembali membuka cabang usaha kulinernya yang diberinama “Farstan Food And Drink”. Berlokasi di Pusat Grosir Cililitan (PGC) lantai Ground BG 85, usaha kuliner dari Tia Veres ini merupakan cabang ke empat yang dia buka setelah tiga cabang sebelumnya berjalan dengan sukses.
Outlet ke empat dari “Farstan Food And Drink” milik Tia Veres ini tampak di tata dengan sangat elegan dan menarik. Dengan tampilan segar dan menu beragam, outlet milik Tia Veres ini udah membuat pelanggan jatuh hati sejak cabang pertama.
“PGC ini memang saya pilih karena dekat dengan rumah, jadi lebih mudah buat saya kontrol. Apalagi konsepnya baru, logonya juga baru, lebih fresh dengan warna putih, hitam dan oranye”, terang Tia Veres.
Sejak berdirinya usaha kuliner yang namanya terinspirasi dari kedua anak Tia ini, Tia sudah berusaha manghadirkan menu – menu makanan yang variative, mulai dari Chicken Katsu, Chicken Teriyaki, Brulee Bomb Mozzarella, hingga menu tradisional seperti Ayam Kremes Langkuas dan Nasi Goreng.
Di cabang terbaru ini, pengunjung bisa menemukan menu dengan harga ramah di kantong seperti : Menu Spesial : Ayam Iris Crispy, Chicken Katsu, Chicken Teriyaki (Rp15.000–Rp30.000), Menu Tradisional: Ayam Kremes Langkuas, Nasi Goreng (Rp7.000–Rp25.000), Menu Pasta: Spaghetti, Ramen, Indomie Spesial (Rp15.000–Rp25.000), Camilan: Brulee Bomb Mozzarella, Mpek-Mpek Palembang, Dimsum (Rp12.000–Rp20.000) dan Minuman: Thai Tea, Taro Latte, Lychee Tea, Pink Lava (Rp5.000–Rp18.000).
“Favorit konsumen tetap Chicken Katsu, Chicken Teriyaki, dan Brulee Bomb Mozzarella, itu menu yang selalu laris di setiap cabang”, tutur Tia Veres.
Meski sibuk mengurus cabang kuliner, Tia Veres tidak meninggalkan panggung musik, tahun ini Tia tengah menyiapkan single baru lengkap dengan video klip, yang masih ia rahasiakan judulnya.
“Sahabat Tia Veres tungguin ya, kali ini video klipnya seru banget. Nanti kalau sudah tayang di YouTube, jangan lupa ditonton sampai selesai”, ujarnya bersemangat.
Membuka cabang di PGC bukan keputusan kecil. Tia Veres mengaku menggelontorkan modal di atas 100 juta untuk outlet keempat ini. Meski begitu, ia masih ingin fokus mengembangkan empat cabang yang ada sebelum membuka cabang kelima.
“Kalau nanti berkembang bagus seperti di Kalibata City, saya pasti lanjut buka cabang kelima. Tapi untuk saat ini, fokus dulu di empat cabang ini”, kata Tia Veres menutup percakapan.
Lewat usaha kulinernya ini, Tia Veres membuktikan dirinya bisa hadir di dua panggung sekaligus, dapur kuliner yang ramai pengunjung, dan panggung musik yang selalu dinanti penggemarnya.