Connect with us

iMusic

“The Lips” Menyusup Ke Garis Depan Musik Rock Dengan “Feel (Now You’re Going).

Published

on

iMusic.id – Kuartet rekaman rock ‘n’ roll flamboyan, kebangkitan The Lips yang meroket menjadi bintang lokal sungguh fenomenal dan bisa dibilang sangat menjual hingga saat ini. Sejak debut “Little Idiots”, The Lips secara diam-diam, dan tanpa adanya penyesalan telah menyusup ke garis depan musik rock.

Berkat semakin banyaknya pengikut setia mereka, Melalu single barunya “FEEL (NOW YOU’RE GOING!) sebuah lagu dengan klimaks yang tiada berkesudahan.

Tersedia untuk PRE-SAVE sekarang, berita ini hadir dengan video musik dan single resmi baru, “FEEL (Now You’re Going!)”. Tersedia di seluruh dunia di semua platform digital, single ini ditulis dan diproduksi oleh The Lips dan kepala kolaborator serta kakak mereka Ipoel (POBS RECORD).

The Lips juga telah mengonfirmasi bahwa mereka akan merilis album debutnya yang sangat dinantikan, ROAD ‘N RUMOUR! Pada tahun 2024 melalui NAR RECORDS, perusahaan musik terkemuka lokal.

“Saat kami membuat “FEEL (Now You’re Going!)”, keseluruhan album terlintas di kepala saya,” jelas Faz. “Saya langsung tahu apa yang akan terjadi, visualnya seperti apa, dan segala hal yang ingin saya lihat. Itu benar-benar menginspirasi isi album ini. “FEEL (Now You’re Going!)” disepakati akan menjadi track kedua pembuka album debut mereka ROAD ‘N RUMOUR.

Secara makna “FEEL (Now You’re Going!)” Lagu ini menceritakan tentang usaha dalam menutupi rasa sakit kita atas hubungan asmara yang tidak kunjung membaik. Pasrah akan keadaan itu bukan suatu pilihan. Meskipun hati seringkali disakiti oleh orang yang dengan tulus kita sayangi, pecinta itu tetap harus berjuang. Karena perjuangan dalam mencintai bukan hanya saat bertemu, tetapi juga saat dihadapkan oleh sebuah perpisahan.

Lagu ini kami dedikasikan untuk semua orang yang ingin pelan-pelan melupakan segala kisah patah hatinya. We really have to survive and realize that, perjuangan afeksi bukan hanya tentang mendapati, tetapi juga tentang merelakan dan melepaskan ketika jalannya memang sudah tak sama lagi.

ROAD ‘N RUMOR! Akan ditulis, diproduksi dan direkam seluruhnya oleh The Lips yang notabene-nya remaja berusia 20 tahun, di rumah masa kecil mereka di Payaroba, Binjai. Direkam di STUDIO REKAMAN POBS. Rekan-rekan sahabat ini menghabiskan sebagian besar tahun 2023 menulis lagu di jalan, kemudian menghabiskan siang dan malam saat berada di luar jalan, di rumah, merekam guide, dsb,.

Lagu pertama yang diungkapkan sejak pengumuman debut album adalah “FEEL (Now You’re Going!)”  , sebuah tur-de-force dari sebuah lagu, yang merintis jalannya ke dunia dan terdengar sangat berbeda dengan lagu lain yang sudah beredar di Indonesia saat ini.

Menegaskan kembali posisi The Lips di dunia musik, berpotensi selalu menjadi yang terdepan, sebab memiliki konsistensi untuk tidak pernah mengorbankan suara idealisme atau visi mereka.

Dimulai dari kampung halaman, Binjai-Medan, The Lips memadukan emosi yang mendalam dengan kesederhanaan lirik untuk musik yang menegangkan, penuh tensi, dan memiliki unsur kepentingan khusus. Berfokus pada keterampilan menulis penyanyi, Faz memilih untuk membiarkan keterampilannya berbicara sendiri.

Seyogyanya semua ini memiliki tantangan yang cukup besar, tegang, kuat, dan juga penuh emosional untuk menjauhkan pertanyaan-pertanyaan mendadak dari hati mereka yang kacau. Dalam lagu ini melodi kecilnya terdengar seperti teriakan seseorang yang sedang ingin melupakan segala kisah patah hatinya, serta tetap sedikit diberi sentuhan blues klasik rock n’ roll guna mencuri kesan rebel.  

Bassline yang dirangkai sangat apik, dan nada vokal yang sekilas terdengar seperti Damiano (Maneskin) memberikan keistimewaan tersendiri bagi The Lips untuk lagunya. Kelam tapi berwarna, dijadikan sebagai kontep sekaligus konteks lagu “FEEL (Now You’re Going!)”  yang cukup lirikal.

The Lips adalah band rock Indonesia yang terdiri dari vokalis Sahafaze “Faz”, gitaris Kevin schweinstein “Stein”, bassis Jeremia “Jerin”, dan drummer Hawdyal “Haw”. Band muda beranggotakan 4 orang dengan cepat menjadi fenomena di kancah lokal.

Dengan dua lagu terlarisnya, ‘Little idiots’, ‘Honey’, The Lips konsisten menjadi salah satu artis pendatang baru terlaris dalam beberapa bulan terakhir di skena lokal. Mereka juga berhasil mengumpulkan dua lagu di TikTok (untuk halaman Anda) dengan total 400 ribu selama lebih dari sebulan.

The Lips lantas berhasil mengangkangi banyak pertunjukan dengan mudah dan damai. Ini merupakan tindakan penyeimbangan yang sangat sulit. Namun apapun yang terjadi mereka tetap setia pada ciri khas mereka, menyebarkan pesan inklusif tentang kebebasan mutlak dan gaya otentik mereka yang flamboyan, kini The Lips telah menjadi salah satu sensasi musik rock and roll modern yang tak terbantahkan. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading