Connect with us

iMusic

Aruma luncurkan full album “Berbunga”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis lima single, yang lagu debutnya “Muak” sudah di-streaming hingga 182 juta kali di Spotify, Aruma kini memasuki babak baru sebagai seorang penyanyi, yaitu merilis album perdana. Mengambil judul “Berbunga”, Aruma menggambarkan album ini sebagai rangkuman proses perkembangan dirinya dalam bermusik.

“Akan ada sepuluh lagu di album ini. Lima lagu sudah dirilis di EP ‘Bertumbuh’, sementara lima lainnya adalah kelopak yang sudah tumbuh dan berbunga pada satu tangkai yang cantik. Semua lagu ibaratnya perjalanan jatuh bangunku di dunia musik hingga menjadi sosok Aruma yang sekarang. Menurutku, semua lagu di Berbunga terasa manis meski arti lagunya tidak semanis itu.” Jelas Aruma.

Perjalanan menyiapkan album perdana ini diakui Aruma memakan waktu yang cukup lama, bahkanada beberapa lagu yang sudah direkam sejak dulu dan baru bisa diperdengarkan sekarang.

“Karena membutuhkan beberapa lagu untuk album ini, aku menggali-gali lagi tabungan laguku. Salah satunya adalah “Salam Perpisahan” yang awalnya dipertimbangkan untuk jadi single debut pada tahun 2022. Setelah diperbaiki sedikit, sekarang lagu ini sudah siap untuk diperdengarkan kepada para pencinta musik. Semoga kalian suka.” Terang Aruma.

 Selain “Salam Perpisahan”, ada pula lagu “Delulu” yang memberi tantangan tersendiri bagi peraih penghargaan “Kategori Pendatang Baru Terbaik” di ajang AMI Awards 2023 ini.

“Menurutku, lagu tersebut memiliki aura paling berbeda dari yang lainnya, musiknya tidak manis seperti biasa, tapi berani untuk menunjukkan amarah. Ini jugalah yang coba aku hadirkan di album Berbunga, yaitu sesuatu yang baru. Ada beberapa lagu yang memiliki vibe atau nuansa berbeda dari Aruma yang biasanya dan ada lagu berbahasa Inggris juga.” Tambah Aruma.

Jika EP yang dirilisnya pada 23 Februari kemarin digambarkan sebagai titik awal perjalanannya, album ini adalah masa saat ia sudah berkembang.

“EP Bertumbuh adalah titik awalku dalam mencari tahu dunia. Sementara, di album ini, aku menganggapnya seperti bunga yang sudah mekar, cantik, dan tidak masalah jika salah satu kelopaknya jatuh karena ia tahu kalau suatu saat akan tumbuh lagi yang baru, Itu juga gambaran aspek lain dalam hidupku yang tidak selalu lurus dan mulus. Kadang ada bagian dari diriku yang sangat lemah, kadang aku bisa menjadi wanita paling tangguh. Tapi, dengan semua proses itu, aku berharap akan selalu bisa berbunga dengan indah pada waktunya,” cerita mahasiswi Program Studi Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB tentang filosofi albumnya tersebut.

Tentu saja, meluncurkan album perdana hanya satu dari sekian banyak keinginan dalam karier bermusik Aruma yang ingin ia wujudkan.

“Yang pasti, aku ingin sekali banyak orang yang mendengarkan album “Berbunga”. Tidak hanya itu, aku juga ingin menyanyikan lagu-lagu yang ada di album ini langsung di hadapan para penggemarku. Semoga suatu saat aku bisa mengadakan showcase besar dan bertatap muka dengan mereka. Rencananya, setelah album Berbunga rilis, aku akan mengadakan promosi, tapi seperti apa bentuknya, tunggu aja ya. Doakan semua berjalan lancar.” ujar Aruma.

Aruma berharap album ini akan mendapat sambutan menggembirakan, baik dari para penggemar mau pun pendengar musik secara umum, dan menangkap pesan yang ingin ia sampaikan melalui Berbunga.

“Semoga kalian juga akan ada di titik berbunga, saat kalian sudah ikhlas terhadap pahit dan manisnya proses kehidupan. Yakinlah bahwa kelopak demi kelopak yang kalian punya akan selalu tumbuh kembali setelah terjatuh,” demikian pesan positif Aruma.

Album terbaru Aruma, “Berbunga” sudah bisa didengar di platform music digital kesayangan kalian.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading