Connect with us

iMusic

Java Jazz Festival 2020, “Redeem Yourself Through Music”, Tampilkan The Jacksons, Omar Apollo Dan Musisi Tanah Air.

Published

on

iMusic – Perhelatan akbar tahunan yang diselenggarakan oleh Java Festival Production yaitu Jakarta International BNI Java Jazz Festival atau yang dikenal dengan  BNI JJF akan kembali hadir untuk ke 16 kalinya pada tanggal 28, 29 Februari dan 1 Maret 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

“Di BNI Java Jazz Festival ke 16 ini, kami mengambil tema ‘Redeem Yourself Through Music’. Tema ini berasal dari sebuah pemikiran bahwa setiap manusia membutuhkan sesuatu untuk mengalihkan diri sejenak dari banyaknya hal yang terjadi dalam kehidupan ini, dan hal tersebut dapat berupa musik. “Dewi Gontha, President Director Java Festival Production di sela konfrensi pers Java Jazz di Bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/20).

“Kami berharap festival ini dapat menjadi tempat dimana semua orang dapat menghabiskan waktu mereka dengan menyaksikan penampilan sensasional dan menikmati musik yang telah disuguhkan.” tambah Dewi.

Special Show Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 Setiap tahun, BNI JJF selalu menyuguhkan pertunjukan special show yang terletak di BNI Hall (D2). Di tahun ke 16, artis-artis yang merupakan special show adalah grup musik legendaris The Jacksons dan artis yang digemari oleh generasi muda, Omar Apollo.

Selain The Jackson dan Omar Apollo yang akan tampil di festival jazz terbesar di dunia ini seperti Benny Mustafa N Jongens, Dwiki Dharmawan feat. Nadin Amizah, Jay Som, Jeff Lorber Fusion Trio (Jeff, Jimmy Haslip, Gary Novak), KRLY, Maya Hasan, Michael Paulo & Gregg Karukas feat. Melissa Manchester, Michael White, MLDJAZZPROJECT All Star feat. Devinta, Monéva, Arta (ICINC), MLDJAZZPROJECT S4 Feat. Potret, Fariz RM & Humania, Nita Aartsen Quintet, Nusantero, Pamungkas, Paulinho Garcia, Phil Perry, RINI, Ron King Big Band, The Steve McQueens, United States Air Force Band of the Pacific, Yongky Vincent, Ade Avery, Andezzz (Departure People), Anomalie, Ardhito Pramono, Ari Lennox, Brass Against, Brian Simpson feat. Jackiem Joyner, Bruno Major, Cantika, Cory Henry & The Funk Apostles, Cosmo’s Midnight, Ezra Collective, Faye Risakotta, Gerald Situmorang & Sri Hanuraga “META” feat. Ify Alyssa, Good Morning Everyone, Idang Rasjidi Sundicate, Jaz, Lalahuta, Marcell, Mike Stern – Jeff Lorber Fusion Trio, MLDJAZZPROJECT S4, Mondo Gascaro feat. Rien Djamain, New York Voices, Oslo Ibrahim, Otti Jamalus & Yance Manusama, PREP, Sister Sledge, T-SQUARE, The Daunas, The Mighties, Tommyivan feat. Uap Widya, Tony Monaco and Friends, Young Gun Silver Fox dan ZAD.

Tiket Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 sudah dapat dibeli melalui www.javajazzfestival.com dengan harga Rp 1,875,000 ( 3 Day Pass), Rp 775,000 (Daily Pass), Rp 375,000 (Special Show The Jacksons), Rp 250,000 (Special Show Omar Apollo). (FE).

iMusic

Unit Emo, Tears Don’t Lie kolaborasi dengan Savira Razak di single “Hancur”

Published

on

iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.

Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.

“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lie berhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.

Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).

Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.

Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.

“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.

Continue Reading

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading