Connect with us

iMusic

“POWERSLAVES” Rilis Ulang Lagu “Impian” dalam Balutan Aransemen Lebih Segar.

Published

on

iMusic – Jakarta, 19 Agustus 2020 – Band rock legendaris asal Semarang, POWERSLAVES melanjutkan proses pengarsipan karya-karya lama mereka. Kali ini, giliran lagu “Impian” yang direkam ulang dan diaransmen dalam balutan musik yang lebih segar. Lagu ini sudah tersedia di berbagai platform digital sejak 19 Agustus 2020.

“Impian” merupakan lagu yang bersemayam dalam album debut POWERSLAVES, “Metal Kecil”, yang dirilis 25 tahun silam. Master rekaman lagu ini dimiliki label mereka saat itu sehingga Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahillah (bass), Wiwiex Soedarno (kibord), dan Agung Yudha (drum) memutuskan untuk merekam ulang lagu ini agar bisa dimasukan ke dalam album The Best yang mereka rencanakan.

Dari sisi aransemen, pola yang sudah melekat dalam lagu “Impian” tidak mengalami perubahan. Namun, ada penambahan elemen orkestra yang membuat lagu ini menjadi lebih megah serta ada beberapa aksen yang diperkuat untuk menunjang komposisi lagu.

“Dengan kamajuan teknologi dan kemampuan bermusik kami yang lebih dewasa, ada penambahan orkestra yang membuat “Impian” ini lebih terasa megah. Dulu, di versi orisinalnya, tidak ada,” kata Wiwiex Soedarno.

Sang kibordis menambahkan, secara teknis, POWERSLAVES juga lebih leluasa mengeksplorasi sound sesuai yang mereka inginkan. Saat ini, guyuran sound dalam lagu “Impian” terdengar lebih tajam dan lebih detail.

“Meskipun dengan teknologi digital, tapi pola analog dalam proses recording tetap kami terapkan untuk mendapatkan hasil maksimal,” sambung Wiwiex.

Sementara itu, Anwar Fatahillah menegaskan, meski para penggemar setia POWERSLAVES – yang dikenal dengan sebutan Slavers – sudah terbiasa mendengar versi asli lagu “Impian”, namun dalam versi recycle  mereka akan mendapati warna vokal Heydi Ibrahim yang jauh lebih matang.

“Perbedaan mencolok jelas dari pita suara Heydi, di mana sekarang lebih berkesan tebal dan semakin matang dalam mengolah nada-nada falseto,” tutur Anwar Fatahillah.

“Vokal Heydi sekarang lebih bagus dan lebih ‘dapet’ dalam mengekspresikan lagu,” sambung sang bassis.

Oktober tahun lalu, band yang terbentuk sejak tahun 1991 ini membuka langkah pengarsipan karya-karya lama mereka melalui versi anyar dari lagu “Hanya Kamu“. Dengan dirilisnya lagu “Impian” kali ini, peluncuran album kompilasi berisi lagu-lagu terbaik POWERSLAVES sudah semakin dekat.

Selain merilis ulang lagu “Impian”, POWERSLAVES juga akan menggelar LIVE STREAMING CONCERT bertajuk “Tetap Merdeka” pada 22 Agustus. Konser yang akan ditayangkan di kanal YouTube POWERSLAVES pada pukul 20.00 WIB ini digelar di Javent Rooftop, Gedung PT Jasa Swadaya Utama (Jayatama).

Untuk merealisasikan LIVE STREAMING CONCERT ini, Heydi Ibrahim dkk mengajak para SLAVER untuk menjadi sponsornya. Nama-nama sponsor itu nantinya dicantumkan dalam running text saat konser berlangsung.

Ini merupakan konser streaming kedua POWERSLAVES sejak pandemic COVID-19 berlangsung. Sebelumnya, mereka tampil di KONSER 7 RUANG gawean DSS MUSIC pada 5 Juli lalu.

Untuk informasi terkini seputar POWERSLAVES, silakan kunjungi media sosial Facebook: Powerslaves, Twitter: @PowerslavesBand, Instagram: @powerslavesband, dan YouTube Powerslaves. Atau bisa juga dengan mengunjungi website http://www.keretarocknroll.biz.

Sebagai tambahan informasi, sepanjang 29 tahun perjalanan kariernya, POWESLAVES telah merilis album-album; “Metal Kecil” (1995), “Metal Kartun” (1996), “Kereta Rock & Roll” (1998), “Powerslaves” (2002), “Ga’ Bakal Mati” (2004), “Jangan Kau Mati” (EP, 2010), “100% Rock N Roll” (2012), dan “Rock Kebangsaan” (EP, 2013). Mereka juga melepas sejumlah single termasuk “Stare At Me” yang dirilis pada April lalu. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading