iMusic – Setelah merilis “Nadadinadimu” pada 22 Juli 2022 lalu, ANGEL PIETERS merilis single terbarunya yang berjudul “Bila”. Masih berangkat dari kisah hidupnya, lagu Bila bercerita tentang dinamika dalam relasi romantis terkait kegamangan untuk pergi atau bertahan, yang secara tersirat membawa pesan tentang keikhlasan.
Lagu yang diciptakan oleh Lale Ilman Nino ini merupakan kilas balik masa lalu Angel, dan merupakan bagian yang tidak lepas dari perjalanan panjangnya berproses dan mencari jati diri.
“Kenapa lagunya seputar cinta, sebenarnya simple. Karena topik tentang cinta tidak ada matinya. Lalu pendengarku juga banyak yang ada di usia remaja, dan masa remaja itu tidak jauh-jauh dari cinta monyet, jatuh cinta, atau bahkan patah hati. Aku ingin mendedikasikan lagu ini untuk mereka. Kebetulan, yang kusoroti adalah soal kebingungan yang juga pernah kurasakan dalam hubungan, apakah harus bertahan atau melepaskan.
Mau bertahan tapi sakit. Mau melepaskan, tapi nggak tahu caranya. Nah, itulah kira-kira. Aku yakin aku banyak yang mungkin juga pernah mengalaminya. Jadi harapanku, Bila bisa mewakili perasaan siapa saja yang tengah berada di periode gamang itu. Aku ingin mereka tahu kalau aku mengerti yang mereka rasakan.” Jelas Angel tentang lagu barunya ini.
Untuk pembuatan lagu ini, semua tim yang terlibat adalah orang-orang yang sudah dikenal Angel cukup lama. Lale Ilman Nino adalah salah satu dari banyaknya kolaborator yang bekerjasama dalam mengerjakan lagu Bila ini.
“Pada saat penciptaan lagu ini bersama Lale Ilman Nino, aku sadar betul bahwa ini adalah salah satu lagu yang sentimental dan personal untuk aku, secara gagasan besar lagu ini terinspirasi dari fase perjalanan hidupku yang menceritakan bagaimana proses merelaka, yang pastinya sangat berat untuk dilakukan. Hal itu aku coba tuangkan ke dalam lagu ini yang diselaraskan oleh Nino sebagai pencipta dari lirik yang memberikan nafas baru pada lagu ini. Tanpa butuh waktu lama, Lale Ilman Nino menggarap lagu ini bersama-sama di studio rekaman. Lirik diciptakan oleh Nino dan musik yang diaransemen oleh Lale dan Ilman.” ungkap Angel.
Berjeda hanya beberapa minggu dari keluarnya single pertama, lagu “Bila” yang rilis 30 September 2022 ini, menjadi tanda keseriusan Angel dalam berkarya di babak hidupnya yang lebih matang. Percepatan ini sekaligus juga selaras dengan janjinya untuk hadir lebih dekat untuk para pendengarnya. Dengan menyisipkan cerita personal, Angel meruntuhkan tembok dan meniadakan jarak, menjadikan karyanya punya nilai yang otentik, seperti sebuah portret kehidupan yang dituturkan lewat nada dan lagu. Rilisnya lagu Bila, semakin melengkapi dan meneguhkan jejak Angel Pieters dan membuat karya-karyanya layak untuk dinantikan.
Angel Pieters telah mejajaki dunia tarik suara sejak usia muda, seolah tumbuh dewasa dengan karya-karyanya. Lagu Bila merupakan single kedua setelah Nadadinadimu, yang rencananya akan hadir di album pertama Angel Pieters yang kini sedang digarap dan diperkirakan dirilis dalam waktu dekat. Benang merah dari keduanya tentu saja adalah cerita personal dan teknik olah vokal yang matang. Keduanya diharapkan berhasil mencerminkan karya yang jujur dan sarat akan sisi kemanusiaan Angel, terlebih dalam menyikapi hidup dan ragam emosinya. (FE)
iMusic.id – Musisi berbakat Glenn Samuel merilis Mini Album perdana berjudul “Egen“. Mini Album Egen berisi total 5 lagu yang dirilis secara resmi dan siap memanjakan para penggemar musik di seluruh Indonesia.
judul “Egen” untuk Mini album perdana Glenn Samuel di ambil dari nama panggilan akrab orang terdekat Glenn Samuel, selain itu arti kata Egen dalam bahasa hungaria artinya adalah “Di Langit”.
“Sesuai artinya saya berharap Mini album perdana saya ini bisa berada tinggi di langit seperti bintang yang bisa dinikmati siapapun dimanapun mereka berada” Tutup Glenn.
Mini Album ini terdiri dari lima lagu di mana 4 di antaranya sudah dirilis dalam bentuk single Seperti lagu “Tatap Aku sebentar” yang menjadi single perdana Glenn yang dirilis pada tanggal 7 october 2022.
Kemudian diikuti dengan single berikutnya “Sang perisau”, lalu “will u?” Yang berhasil mencapai 2 juta pendengar pada platform musik spotify, dan “Nona manis” yang menjadi single ke empat Glenn.
“Terimakasih, Masih Disini” merupakan single penutup dalam Mini Album Egen yang akan rilis pada tanggal 20 september 2024.
“Terimakasih, Masih Disini” ditulis oleh Glenn Samuel yang dibantu oleh Yafi Aria ini, terinspirasi dari sebuah rasa syukur atas semua hal baik yang kita terima dari sosok-sosok yang sangat berarti dalam hidup setiap kita.
Glenn menyampaikan bahwa lagu ini bukan sekadar lagu tentang berterimakasih, tetapi juga lagu ini adalah bentuk rasa syukur atas cinta dan kasih sayang dari Tuhan, keluarga, sahabat, pasangan dan semua yang senantiasa ada untuk kita semua.
“Terkadang kita terlalu sibuk dengan yang jauh sehingga kita lupa untuk menyenangkan atau bahkan sekedar mengucapkan terimakasih kepada yang paling dekat” ujar Glenn.
Lagu “Terimakasih, Masih Disini” diproduseri oleh Glenn Samuel sendiri, dengan kolaborasi bersama Stefanus Elje yang dikenal sebagai gitaris dari Bernadya. Proses produksi yang matang dan kolaborasi dengan musisi-musisi berbakat menjadikan lagu ini memiliki kualitas yang tinggi dan siap bersaing di industri musik.
Glenn berharap lagu “Terimakasih, Masih Disini” dapat menyentuh hati para pendengarnya, terutama untuk yang sedang mencari lagu yang bertemakan haru, atau mungkin pasangan yang akan menikah, dan Lagu ini juga menjadi pengingat untuk jangan lupa untuk Berterimakasih kepada yang terdekat dan tersayang.
Sebagai langkah awal, Glenn akan merilis video lirik untuk lagu ini, sementara video musiknya akan menyusul kemudian. Video lirik ini diharapkan dapat membantu para penggemar untuk lebih memahami dan meresapi makna dari setiap lirik yang disampaikan. (FE)
iMusic.id – “Iya Iya Tidak Tidak” adalah lagu debut Arda bersolo karier setelah melepaskan jubahnya, dan mengundurkan diri sebagai vokalis band naff.
Arda yang dikenal sebagai penulis buku, konten kreator dan musisi mencoba mengeksplorasi hal hal yg ditangkap dari momen momen belakangan ini, baik kehidupan nyata maupun interaksi di sosial media.
Hari ini kita adalah kumpulan dari pilihan pilihan yang kita ambil, mengubah sebuah keputusan 1 detik saja di masa lalu akan berbeda kisah hari ini.
Itulah pesan yang dibawa lewat lagu “Iya iya tidak tidak” yang ditulis oleh Arda sendiri. Sesakit apapun pilihan itu, sebahagia apapun pilihan itu, pilihan tetaplah pilihan. Ada hal diluar kuasa kita, ada hal yg bisa kita kendalikan.
Lagu “Iya Iya Tidak Tidak” digawangi oleh Pay Burman sebagai Producer. Arda juga merilis logo baru yang akan menemaninya bermusik. Diwakilkan dengan bentuk daun yg menempel di huruf a awal dan a akhir memiliki harapan bahwa, sebagai manusia Arda Hatna akan sukarela untuk bertumbuh.
Setelah ini, masih akan ada banyak lagi rilisan karya – karya berikutnya dari Arda Hatna. Terima kasih. (FE)
iMusic.id – Idependent, platform musik agregator terbaru di Indonesia, resmi meluncurkan layanannya dengan menggandeng musisi Raim Laode sebagai artis pertama. Kolaborasi ini ditandai dengan showcase peluncuran single terbaru Raim berjudul “Abangku”, yang juga sekaligus menandai debut Idependent di dunia musik Indonesia.
Showcase ini menjadi tonggak penting dalam karir Raim Laode, salah satu musisi yang konsisten memperjuangkan suara-suara otentik melalui musiknya. Dengan “Abangku”, Raim tidak hanya merilis sebuah karya baru, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang semangat independen dan kebersamaan dalam berkarya, selaras dengan visi Idependent.
“Saya sangat bersemangat menjadi bagian dari Idependent, yang memberikan ruang bagi musisi Hidup ber-independent itu bukan berarti seluruhnya dirimu, tapi rela ikhlas berkolaborasi tetapi kamu ambil kendali terhadap karyamu” ujar Raim Laode.
Peluncuran Idependent
Idependent hadir sebagai agregator musik yang menawarkan solusi bagi para musisi indie di Indonesia untuk memiliki kendali penuh atas karya mereka. Platform ini dirancang untuk memberikan kebebasan kepada musisi dalam memilih, mengelola, dan mendistribusikan musik mereka ke berbagai platform digital, sekaligus memaksimalkan jangkauan dan potensi melalui layanan promosi dan publikasi yang terintegrasi. Seluruh layanan bisa dipilih dan dirangkai sesuai kebutuhan dengan konsep Agregator Musik D-I-Y.
Dengan prinsip independent, inclusive, dan collective, idependent berupaya membangun ekosistem musik yang memungkinkan para musisi untuk berkembang dengan lebih otonom dan berdaya, tanpa kehilangan dukungan dan kolaborasi dari komunitas. Idependent membuka pintu bagi para musisi yang ingin memaksimalkan potensi digital mereka, seperti yang dilakukan Raim Laode dengan single terbarunya.
Single “Abangku” telah resmi dirilis di berbagai platform musik digital dan mendapatkan sambutan hangat dari penonton showcase yang digelar di Krapela, dimana Idependent turut mendukung penuh acara ini sebagai bagian dari peluncuran resminya. Dengan hadirnya Raim Laode sebagai pionir, Idependent berharap dapat menarik lebih banyak musisi indie Indonesia yang ingin meniti karir dengan lebih mandiri. (FE)