iMusic – Kalian pasti sudah kenal dengan band yang ikut
mewarnai dunia permusikan Indonesia, yaitu Govinda. Ya, kali ini
kita akan membahas mengenai musik band yang baru saja merayakan anniversary
10 tahun berkarya di dunia musik Indonesia.
Govinda merupakan band asal Indonesia yang dibentuk
pada tahun 2008 silam, yang sebelumnya bernama Domino. Sebelumnya,
sebagai Domino mereka sukses dengan hits berjudul “Siapa Yang Pantas” dan
album pertamanya adalah “Domino” yang dirilis pada tahun 2009.
Nama band Domino pun akhirnya diganti dengan Govinda dengan
alasan mencari image baru serta melihat arti kata Govinda yang berasal dari bahasa
India yang berarti dewa kemakmuran. Govinda juga sudah merilis album
keduanya yaitu “Rahasia Besar” pada tahun 2011. Selain itu
Govinda juga meluncurkan beberapa single seperti “Mantan Terbaik“,
“Mau Kamu Cuma Kamu“, dan “Ajaib” pada tahun
2018.
Musik band yang beranggotakan Ifan (Vokalis), Ade (gitaris),
Luki (bassis) dan Jeje (drummer) baru saja merayakan 10 tahun
perjalanan mereka dengan mengeluarkan single terbaru bertajuk “Hal
Hebat“. Salah satu mimpi Govinda juga terwujud, yaitu dengan rekaman
single terbarunya di Abbey Road Studio, London. Dimana studio ini
merupakan studio rekaman di dunia yang menjadi saksi tempat lahirnya band
legendaris, The Beatles.
Mengusung tema cinta, “Hal Hebat” bercerita tentang rasa
syukur telah memiliki seseorang yang mencitai dengan sempurna, bersinergi
dengan kebersamaan mereka sebagai band, yang terjalin harmonis hingga sekarang.
10 Tahun dalam berkarya juga mendasari Govinda untuk mempersiapkan single ini
lebih matang.
Proses rekaman single Govinda dipegang langsung oleh Chris
Bolster seorang Engineer yang pernah bekerjasama dengan Paul McCartney,
Maroon 5, Placebo, Coldplay, FooFighters dll.
Kesempatan baik inipun tak disia-siakan Govinda, secara sound mereka
benar-benar memikirkan dan mengutamakan kualitas berkelas untuk single ini,
sehingga urusan mixing pun dipercayakan pada Chris Bolster, sedangkan mastering
digarap oleh Christian Wright yang juga pernah memastering Ed Sheeran,
Franz Ferdinand, Keane, Blur, dll.
Secara keseluruhan, Govinda ingin menyuguhkan yang terbaik di
10 tahun perjalanannya, khususnya untuk Go Mania (Sebutan untuk fans
Govinda) yang selalu setia menjadi penyemangat dalam berkarya. Untuk urusan
visual, Music Video dari lagu “Hal Hebat” ini dipercayakan pada Tb Elvan
yang mengemas romantisme, perpaduan
musik medium tempo dengan latar 2 negara yaitu Brunei & London.
Nah kali ini Govinda lagi live Concert nih di 58 Concert Room, buat yang penasaran banget sama penampilan Govinda bisa langsung cek Youtube CKH Entertainment ya. Jangan lupa untuk Like, Comment, Subscribe dan Share ya. (FE)
iMusic.id – Jameson Irish Whiskey telah mengumumkan peluncuran “Jameson Distilled Sounds”, sebuah platform dengan musisi ikonik dan ‘Music Distiller’ Anderson .Paak yang akan bergabung dengan Jameson untuk tahun keduanya, siap memimpin dengan 20 artis dari seluruh dunia untuk terus membangun keluarga musiknya termasuk Monica Karina dari Indonesia.
Pada tahun ini, Jameson Indonesia siap memberangkatkan seorang penyanyi bernama Monica Karina ke Irlandia untuk merepresentasikan Indonesia dalam ajang musik global “Jameson Distilled Sounds”.
Monica Karina tak bisa menyembunyikan rasa excited-nya mendapatkan tawaran tampil di “Jameson Distilled Sounds” :
“It’s such an honor to be representing Indonesia in Jameson’s Distilled Sounds Project Year 2! I’m so stoked to be able to experience the home of Jameson, dan berada di creative hideaway bareng musisi lain untuk connect dan create, apalagi di bawah arahan Anderson .Paak. Aku yakin ini akan jadi pengalaman berharga seumur hidup.” Ujar Monica Kalina.
Mengusung semangat “Local is the New Global”, “Jameson Distilled Sounds” merayakan kekuatan musik lintas budaya yang kini mendominasi panggung dunia. Dari genre drill, Amapiano, K-pop, hingga soul, semua menyatu dalam kolaborasi yang segar dan berani.
Anderson .Paak menyambut kembalinya program ini dengan penuh semangat:
“I’m stoked to be back for “Jameson Distilled Sounds” Year 2! Ini kesempatan langka buat para artis untuk connect, belajar, dan saling bertukar energi. Semua orang bawa rasa khas mereka, dan yang kita bangun di sini bukan cuma lagu, tapi juga hati. That’s the magic.” Terang Anderson .Paak.
Dari Indonesia, dukungan juga datang dari Holly Johnston & Saphira Wardhana selaku Brand Ambassadors Jameson:
“Kami bangga bisa membawa nama Indonesia ke panggung global lewat Monica. Musik selalu jadi bahasa universal, dan program ini contoh nyata bagaimana talenta lokal bisa bersinar di level dunia.” Terang Holly Johnston
Senada dengan itu, Herjuna Rahman, Brand Manager Jameson Indonesia, menambahkan: “Through Jameson Distilled Sounds, we’re honored to shine a spotlight on the incredible talents emerging from Indonesia. Having Monica Karina represent our country in this global campaign is not only a proud moment, but also a reflection of the vibrant. creativity within our local music scene. Monica is an exceptional artist whose voice resonates with the spirit of modern Indonesia, dan kami percaya ini baru permulaan.”
Selama seminggu di Irlandia, para musisi akan menulis, merekam, dan menampilkan karya baru yang akan dirilis sepanjang musim panas ini melalui kanal YouTube Jameson, lengkap dengan penampilan masterclass eksklusif. digital dan Gak sabar ya denger hasil karya Monica Karina setelah pulang dari perjalanan ini!
Tahun ini, Jameson Distilled Sounds menghadirkan deretan artis lintas negara yang sedang mendefinisikan ulang lanskap musik global. Dari penyanyi soul asal Afrika Selatan Lloyiso, eksperimentalist asal Portugal EU.CLIDES, inovator drill asal Irlandia Skinner, hingga vokalis genre-blending seperti Mary AnnAlexander dari India dan Monica Karina dari Indonesia.
Hadir juga talenta dari Afrika Timur seperti Xenia Manasseh dan Kethan, serta nama nama lain termasuk Manny Wellz (Nigeria–Amerika), Kp Illest (Namibia), Moldanazar (Kazakhstan), dan Saint Kylo (Malaysia). Bersama, mereka membentuk kolektif yang meleburkan batas dan menciptakan warna musik baru yang autentik.
iMusic.id – Element, Nineball dan Emma Elllott sukses memeriahkan gelaran gigs musik “Sound State” yang di inisiasi oleh Nocturna Blazze dan Sela Entertainment. Konser musik seru yang merupakan episode perdana ini digelar pada hari Jumat. 1 Agustus 2025 di Berkala Coffee, Ampera, Jakarta Selatan.
Berkonsep konser musik intim, “Sound State” bakal menampilkan talenta – talenta berkualitas di episode – episode mendatang, sementara di episode perdananya, Sound State berlangsung seru dan menarik melalui penampilan Element, Nine Ball dan Emma Elliot.
Dengan tata letak panggung yang berada di tengah – tengah penonton di areal outdoor Berkala Coffee, “Sound State” mencoba untuk membuat penonton dan musisi menjadi lebih dekat tanpa batasan, sehingga para musisi pengisi acara dapat langsung menunjukkan ekspresi dan kreatifitasnya di depan pengunjung Berkala Coffee.
Konser “Sound State” menyatukan musisi pengisi acara yang sudah mempunyai nama di industri musik Indonesia dengan musisi indie atau musisi pendatang baru untuk berada di satu panggung memperkenalkan karya – karyanya serta menunjukan semangat dan kebolehannya secara langsung di depan penonton dan msuisi – musisi yang sudah jauh lebih senior.
Tampil sebagai pembuka “Sound State”, solois pendatang baru, Emma Elllott tampil percaya diri dengan membawakan 5 lagu yang merupakan karya – karya nya sendiri dari mulai single debut sampai single terbarunya yang berjudul “Bingkai”. Sebelumnya Emma Elliot membawakan 4 lagunya yang berjudul “Lonely, Laut Biru, If I Try” dan “Movie”. Sebagai penampil pembuka, Emma yang di bantu Randa Oktovandy pada gitar mampu tampil baik malam itu.
Sementara itu band asal Bandung, Nineball, yang tampil di urutan kedua membuat suasana di Berkala Coffee semakin seru dengan tampil full band membawakan karya – karya mereka seperti “Bukan Untuk Menyerah, Hadapilah, Maaf, Hanya untukmu, Serigala, Tercipta Untukmu” dan “Ingin (Tapi Ku Tak Bisa)”. Nineball menutup penampilan malam itu dengan hits mereka “Hingga Akhir Waktu”.
Pada penampilan pamungkas dari konser “Sound State’, akhirnya ditutup oleh Element yang malam itu tampil tanpa vokalis Ferdy Tahier. Tanpa kehadiran Ferdy, Element langsung menghajar panggung dengar lagu – lagu hits mereka seperti “Kupersembahkan Nirwana” yang langsung disambung dengan “Pergilah Adinda”. Element kemudian menurunkan tempo dengan membawakan lagu “Hentikan Aku dan Bukan Orang Suci”. Element pun menutup aksi mereka dengan mengajak penonton bernyanyi bersama di lagu “Cinta Sejati, Maaf Dari Surga” dan “Rahasia Hati” sebagai penutup acara.
iMusic.id – Yamaha Musik Indonesia bekerjasama dengan KUBI (Kibordis Untuk Bangsa Indonesia), komunitas para pemain keyboard Indonesia, sukses menyelenggarakan “Gathering & Musical Event” bertema “Synth Wave Revival: 80s Music with Yamaha!” pada Senin, 28 Juli 2025, bertempat di CSC Gallery, Yamaha Music Center Building, lantai 1.
Yamaha Customer Support Center (CSC) sendiri merupakan showroom display yang berdiri sejak 29 Maret 2019 dan menjadi etalase bagi produk-produk mid to high. Melalui CSC Gallery, pelanggan dapat mencoba berbagai produk Yamaha secara langsung mulai dari Piano Room, Drums Room, Guitars Room, Digital Room, hingga PA Lounge khususnya bagi mereka yang belum menemukan unit tertentu di dealer Yamaha.
Acara kolaborasi perdana ini bertujuan memperkenalkan Yamaha Customer Support Center lebih luas sekaligus mempererat hubungan Yamaha dengan para musisi, khususnya para kibordis Indonesia. Di samping itu, acara ini juga menjadi ajang memperkenalkan lini synthesizer Yamaha yang legendaris maupun terbaru.
Sebagaimana musik era 80-an kerap dianggap sebagai salah satu era paling berpengaruh dalam sejarah musik populer, Yamaha dan KUBI memanfaatkan momentum nostalgia ini untuk mengulik kembali karakter sound synthesizer 80-an.
Beberapa instrumen ikonik seperti DX-7 dan SY-85 turut dihadirkan berdampingan dengan model terbaru seperti Montage dan Genos untuk mendukung penampilan para musisi. Yamaha mengucapkan terima kasih kepada DSS Sound Indonesia atas dukungannya dalam penyediaan synthesizer model klasik. Rangkaian acara diawali dengan penampilan Audiensi Band membawakan salah satu nomor dari Casiopea, disusul lagu “Masih Ada” dari 2D yang pada masanya dibawakan dengan Yamaha DX 7 dan kini dihadirkan kembali dengan sound serupa.
Sejumlah lagu hits 80-an, baik Indonesia maupun mancanegara, turut meramaikan suasana. Musisi dan pencipta lagu Nyong Anggoman juga berbagi kisah di balik proses penciptaan “Madu dan Racun”, salah satu lagu legendaris yang mewarnai era 80-an.
Presentasi ini dilengkapi Teffy Mayne yang menunjukkan bagaimana materi serupa dapat dieksplorasi melalui MO-DX7. Setelah sesi ice breaking berupa games, musisi senior Tamam Husein membagikan kisah perjalanan kariernya. Tamam, yang pada era 80-an merupakan Yamaha Music Demonstrator, bercerita tentang kedekatannya dengan Music Director Yamaha saat itu, Mr. Watanabe, serta kolaborasi yang melahirkan banyak penyanyi ternama tanah air melalui festival-festival lagu popular.
Acara dilanjutkan dengan sesi jamming dan penampilan musik santai. Keseruan semakin terasa ketika penyanyi Immaniar hadir dan membawakan dua tembang hits-nya, “Prahara Cinta” dan “Ironi”. Sebelum penutup, Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Ibu Fryda Lucyana K., S.H., LL.M., yang turut hadir, juga berpartisipasi mempersembahkan single “Rindu” ciptaan Eros Djarot.
Beliau pun berkesempatan mencoba Yamaha PSR-SX 920, yang memuat beragam style musik lokal Indonesia dari berbagai daerah. Yamaha Musik Indonesia berharap melalui acara ini, ikatan antara Yamaha dan para musisi Indonesia semakin erat, sekaligus membuka peluang kolaborasi untuk terus menghadirkan inovasi dan karya berkualitas bagi dunia musik Indonesia.