iMusic.id – Remaja berbakat Aqueen Azzahra atau yang biasa dipanggil dengan Aqueen, menyapa para pecinta musik dengan single perdananya yang berjudul “Nyanyian Malam”. Lagu ini menghadirkan sentuhan magis yang menggambarkan ketenangan dan misteri malam, dikemas dalam aransemen yang indah serta vokal yang penuh perasaan.
Dibawah arahan eksekutif produser Benny Simanjuntak yang dikenal juga sebagai Benny Contoh, menjadikan single “Nyanyian Malam” menjadi karya yang memadukan musikalitas tinggi dengan lirik yang penuh makna. Lagu dan lyric ini diciptakan oleh Bertha McCarthy, yang juga berkontribusi dalam penggarapan musik bersama Hendy H-Sing.
Benny Contoh menyatakan bahwa Aqueen memiliki nama yang unik dan langka. Ia langsung jatuh cinta saat pertama kali melihatnya dan melihat potensi besar dalam dirinya, meskipun masih berusia 10 tahun. Setelah hampir 15-20 tahun tidak menangani talenta baru di dunia entertainment, Benny Contoh yakin bahwa Aqueen adalah multi-talenta, terutama dalam bernyanyi. Dengan penuh keyakinan, ia memutuskan untuk membimbing Aqueen agar bisa menjadi bintang besar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.
Single ini menghadirkan nuansa yang simple dan easy listening, menggambarkan kisah yang beresonansi dengan banyak pendengar. Dukungan harmoni dari Rudolf De Queljoe dan Bertha McCarthy sebagai backing vocal semakin memperkaya warna musikal dalam lagu ini.
Tak hanya itu, orkestrasi megah yang diaransemen oleh Erikson Jayanto menambah kedalaman musikal yang memperkuat atmosfer lagu. Perpaduan antara instrumen orkestra yang kaya dan aransemen musik yang detail memberikan pengalaman mendengarkan yang luar biasa. Di bawah arahan Rudolf De Queljoe sebagai vocal director, Aqueen mampu membawakan lagu ini dengan ekspresi yang kuat dan menyentuh hati.
“Nyanyian Malam” bukan sekadar lagu, tetapi sebuah karya seni yang menghadirkan perasaan dan kenangan bagi setiap pendengarnya. Dengan lirik yang penuh makna dan aransemen musik yang apik, lagu ini siap menjadi salah satu karya terbaik dalam katalog musik Indonesia.
Single “Nyanyian Malam” hadir sebagai sebuah perjalanan musikal yang membawa pendengar ke dalam suasana malam yang penuh misteri dan keindahan. Lagu ini kini telah tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, serta siap memikat hati para penikmat musik.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)