Connect with us

iMusic

Beragam genre musik di “38” Single terbaru dari ‘Mutia Ayu’.

Published

on

iMusic – ‘Mutia Ayu’ memperkenalkan banyak hal baru dalam perilisan single terbarunya yang digelar pada 9/9/2022 di bilangan Kemang, Jakarta selatan kemarin. Bukan hanya memperkenalkan single baru yang dikemas secara lebih ngepop dengan penambahan gimmick – gimmick warna music RnB, latin dan bahkan reggae saja melainkan juga memperkenalkan video klipnya yang apik sekaligus label musik pribadinya yang Bernama ‘Melody Music’.

Istri alm Glen Fredly ini sebelumnya sudah 3 tahun vakum dari industri musik dangdut dan mencoba peruntungan di genre pop sehingga kembalinya Mutia Ayu ini diperkirakan akan menarik atensi banyak netizen untuk menyimak single terbaru Mutia ayu yang berjudul “38” ini. 

“Aku punya jati diri sendiri dan aku ingin mengeksplor hal tersebut, aku tidak ingin dikenal sebagai istri dari mendiang Glen Fredly melainkan ingin dikenal sebagai Mutia Ayu saja”, jelas Mutia Ayu

Statemen Mutia ayu yang ingin dikenal sebagai dirinya sendiri saja sebenarnya sangat wajar karena penyanyi cantik ini tentunya ingin lepas dari bayang – bayang mendiang suaminya yang notabene salah satu musisi terbaik tanah air, namun ke hati – hatian Mutia ayu dan team management serta labelnya dalam menempatkan posisi Mutia Ayu sebagai penyanyi dangdut dan istri dari maestro musik pop plus Rnb Indonesia tersebut nampak jelas terlihat dari kemasan musik single baru tersebut yang digarap lebih nge-pop dengan hanya sedikit sentuhan dangdut didalamnya.

Menanggapi hal tersebut Mutia Ayu menjelaskan alasan berkaitan dengan kembalinya dia ke Dangdut dan kemasan musik dari single berjudul 38 tersebut.

“Aku tidak me-genre-genre-kan musik. Jadi ketika  memutuskan balik ke dangdut, lebih tepatnya karena kerinduan kali ya, tapi aku nggak mau receh-receh. Akhirnya dibuatlah lagu ini. Yang nulis lagunya itu mas Agung Harianto, trus diaransement oleh Pradea Aldi Fahmi”, terang Mutia Ayu

“Di lagu ini ada unsur RnBnya, dangdutnya ada, latinnya ada. Komplit deh. Aku juga lahir dari dangdut kan, dan aku nggak mau menghilangkan itu.” tambahnya kepada awak media.

Single berjudul 38 dari Mutia Ayu ini bercerita tentang ketertarikan pria terhadap wanita yang hanya menitikberatkan pada kecantikan dan fisik saja dan itu tak bisa di pungkiri terjadi dalam kehidupan sehari – hari, padahal ada hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik, yaitu kepribadian dan karakter. Jadi lewat singlenya kali ini Mutia Ayu ingin menyampaikan trik jitu bagaimana seharusnya pria memikat dan mencintai wanita yang dicintainya.

Walaupun unsur musik dangdut di single ini terasa sedikit sekali namun keseksian dan kecantikan penyanyi di bawah naungan label rekaman Melodi Musik dan management BUMI Entertainment ini berhasil di eksplorasi dengan sangat maksimal di dalam video klip single berjudul 38 ini.

Video yang penuh warna ditambah penampilan seksi Mutia Ayu dalam video tersebut berhasil memikat setiap mata yang menyaksikan video klip tersebut dari awal sampai akhir. Selamat Mutia Ayu atas rilinya single terbaru berjudul 38 dan bagi para penggemar musik dangdut tanah air bisa menyimak single berkelas ini di semua digital streaming platform mulai tanggal 9 september 2022. @fransiscuseko19

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading