imusic.id – Solois dan juga seorang pengusaha yang punya nama panggung ‘Coach Ican’ Kembali menunjukan eksistensinya dengan merilis EP / mini album yang berjudul “Sampai Nanti”. Mini album ini merupakan ajang pembuktian sekaligus respon Coach Ican terhadap industri musik tanah air setelah sebelumnya sempat merilis single “Sampai Nanti” di tahun 2021 dan single “Jarak dan Waktu” bulan lalu. Judul single “Sampai Nanti” ini kemudian di jadikan judul mini album Coach Ican yang secara resmi dirilis pada Rabu, 7/9 kemarin.
Penyanyi yang juga merupakan CEO dari start up Cariilmu.id ini menghadirkan 5 Lagu yang dimana setiap lagu dalam EP ini tentunya akan membawa kita ke sebuah perjalanan perasaan. Judul – judul lagu seperti “Nikmati Hari, Jarak dan Waktu, Menari Dalam Hujan, Hilang, dan Sampai Nanti” yang ada didalam mini album tersebut diakui Coach Ican sangat mewakili perasaan dan mood pribadinya yang lalu diangkat kedalam lirik masing – masing lagu oleh ‘Kinar sekar’ yang bertindak sebagai penulis lagu dalam mini album Coach Ican ini.
“Mini album “Sampai Nanti” memiliki arti bahwa perjalanannya di dunia musik tidak hanya berhenti sampai di sini, masih banyak karya yang akan dibuat ke depannya”, terang Coach Ican pada awak media yang hadir
“Saya senang melakukan dan belajar hal baru, salah satunya seperti merilis album, apalagi isi lirik di album ini banyak mengangkat kisah hidup saya lewat lagu-lagu yang diciptakan oleh Kinar Sekar”, tambah Coach Ican lagi.
Sebagai penulis lagu, Kinar Sekar sendiri merasa yakin bahwa Coach Ican memiliki potensi yang besar untuk menjadi musisi dan penyanyi terkenal di tanah air kedepannya apalagi Coach Ican termasuk penyanyi yang mau terus berlatih dan belajar seperti yang diakui oleh Coach Ican sendiri di depan teman – teman media yang hadir pada launching perilisan mini album tersebut.
Endah N Rhesa selaku duet yang memproduseri mini album Coach Ican ini juga mengakui bahwa potensi Coach Ican sebagai musisi dan penyanyi sangatlah menjanjikan, Endah N Rhesa mengungkapkan bahwa kisah hidup Coach Ican yang penuh dengan perjuangan juga merupakan salah satu alas an mengapa mereka mau memproduseri mini album ini.
“Kita serius menggarap mini album Coach Ican sebagai produser dan kita terus berkoordinasi dengan team produksi dan aranjer yang mengerjakan musik di mini album ini agar hasilnya baik”, seru Endah N Rhesa
Coach Ican sendiri merasa sangat senang akan keterlibatan duo musisi senior tersebut di mini albumnya ini
“Saya sangat bangga dibantu belajar oleh mbak Endah yang punya karya luar biasa,” beber Coach Ican. senang.
Mini album dari Coach Ican ini tentunya sudah dapat kita dengarkan di semua platform music digital per tanggal 7 September 2022. Dengan konsep menarik dan visual yang sangat unik. tentunya EP ini siap untuk masuk mewarnai industri musik Indonesia dan menjadi salah satu EP terbaik di tahun ini. @FE
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”