Connect with us

iLive

Daftar Pemenang Grammy Awards 2018

Published

on

iMusic – Grammy Awards merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada musisi yang berkompeten di bidang musik. Grammy Awards 2018 digelar di New York, Amerika Serikat pada tanggal 28 Januari 2018. Dalam acara bergengsi tersebut Bruno Mars mendapat penghargaan terbanyak untuk kategori Lagu Terbaik, Rekaman Terbaik, Album Terbaik, Album R&B, Lagu R&B, Penampilan R&B Terbaik, dan Best Engineered Album, Non Classical.

Selain Bruno Mars, nama pendatang baru seperti Alessia Cara juga mendapatkan penghargaan kategori artis pendatang baru dan mengalahkan artis lainnya seperti Khalid, Lil Uzi Vert, Julia Michaels, dan SZA.

Berikut ini adalah daftar lengkap nama pemenang Grammy Awards 2018 :

Album Terbaik:
Bruno Mars – 24K Magic

Rekaman Terbaik:
Bruno Mars – 24K Magic

Lagu Terbaik:
Bruno Mars – That’s What I Like

Album Country:
Chris Stapleton – From a Room, Volume 1

Album Komedi Terbaik:
Dave Chappelle – The Age of Spin & Deep in the Heart of Texas

Album Rap:
Kendrick Lamar – Damn

Penampilan Pop Solo:
Ed Sheeran

Artis Pendatang Baru:
Alessia Cara

Kolabirasi Penampilan Rap/Sung:
Kendrick Lamar/Rihanna – Loyalty

Album Pop:
Ed Sheeran – (Divide)

Album Pop Tradisional:
Various artists, Tony Bennett Celebrates 90
Pop duo/group performance: Portugal. The Man, Feel It Still

Lagu Country:
Chris Stapleton – Broken Halos

Penampilan Solo Country:
Chris Stapleton – Either Way

Penampilan Grup/Duo Country:
Little Big Town – Better Man

Lagu Rap:
Kendrick Lamar – Humble

Penampilan Rap (single or track):
Kendrick Lamar – Humble.

Album R&B:
Bruno Mars – 24K Magic

Album Kontemporer Urban:
The Weeknd – Starboy

Lagu R&B:
Bruno Mars – That’s What I Like

Penampilan R&B Tradisional:
Childish Gambino – Redbone

Penampilan R&B:
Bruno Mars – That’s What I Like

Album Musik Alternatif:
The National – Sleep Well Beast

Album Rock:
The War on Drugs – A Deeper Understanding

Lagu Rock:
Foo Fighters – Run

Penampilan Metal:
Mastodon – Sultan’s Curse

Penampilan Single (single or track):
Leonard Cohen – You Want It Darker

Lagu Asli Amerika (American roots song):
Jason Isbell And The 400 Unit – If We Were Vampires

Penampilan Asli Amerika (American roots performance):
Alabama Shakes – Killer Diller Blues

Album Kristen Kontemporer:
Zach Williams – Chain Breaker

Album Gospel:
CeCe Winans – Let Them Fall In Love

Album Jazz Instrumental:
Billy Childs – Rebirth

Album Generasi Baru (New Age Album):
Peter Kater – Dancing On Water

Penulisan Lagu untuk Media Visual (Song written for visual media):
Lin-Manuel Miranda – How Far I’ll Go (Moana)

Soundtrack untuk Media Visual:
La La Land

Kompilasi Sountrack untuk Media Visual:
La La Land

Album Teater Musikal:
Dear Evan Hansen

Album Kata (Spoken word album):
Carrie Fisher, The Princess Diarist

Album Pop Latin:
Shakira – El Dorado

Film Musik:
Various Artists – The Defiant Ones

Video Musik:
Kendrick Lamar – Humble

Album Kontemporer Instrumental:
Jeff Lorber Fusion – Prototype

Album Dance/Electronic:
Kraftwerk – 3-D The Catalogue

Rekaman Dance:
LCD Soundsystem – Tonite

 

 

 

iLive

Digelar di Irlandia, Jameson Distilled Sounds ajak Monica Karina wakili Indonesia.

Published

on

iMusic.id – Jameson Irish Whiskey telah mengumumkan peluncuran “Jameson Distilled Sounds”, sebuah platform dengan musisi ikonik dan ‘Music Distiller’ Anderson .Paak yang akan bergabung dengan Jameson untuk tahun keduanya, siap memimpin dengan 20 artis dari seluruh dunia untuk terus membangun keluarga musiknya termasuk Monica Karina dari Indonesia.

Pada tahun ini, Jameson Indonesia siap memberangkatkan seorang penyanyi bernama Monica Karina ke Irlandia untuk merepresentasikan Indonesia dalam ajang musik global “Jameson Distilled Sounds”.

Monica Karina tak bisa menyembunyikan rasa excited-nya mendapatkan tawaran tampil di “Jameson Distilled Sounds” :

“It’s such an honor to be representing Indonesia in Jameson’s Distilled Sounds Project Year 2! I’m so stoked to be able to experience the home of Jameson, dan berada di creative hideaway bareng musisi lain untuk connect dan create, apalagi di bawah arahan Anderson .Paak. Aku yakin ini akan jadi pengalaman berharga seumur hidup.” Ujar Monica Kalina.

Mengusung semangat “Local is the New Global”, “Jameson Distilled Sounds” merayakan kekuatan musik lintas budaya yang kini mendominasi panggung dunia. Dari genre drill, Amapiano, K-pop, hingga soul, semua menyatu dalam kolaborasi yang segar dan berani.

Anderson .Paak menyambut kembalinya program ini dengan penuh semangat:

“I’m stoked to be back for “Jameson Distilled Sounds” Year 2! Ini kesempatan langka buat para artis untuk connect, belajar, dan saling bertukar energi. Semua orang bawa rasa khas mereka, dan yang kita bangun di sini bukan cuma lagu, tapi juga hati. That’s the magic.” Terang Anderson .Paak.

Dari Indonesia, dukungan juga datang dari Holly Johnston & Saphira Wardhana selaku Brand Ambassadors Jameson:

“Kami bangga bisa membawa nama Indonesia ke panggung global lewat Monica. Musik selalu jadi bahasa universal, dan program ini contoh nyata bagaimana talenta lokal bisa bersinar di level dunia.” Terang Holly Johnston

Senada dengan itu, Herjuna Rahman, Brand Manager Jameson Indonesia, menambahkan: “Through Jameson Distilled Sounds, we’re honored to shine a spotlight on the incredible talents emerging from Indonesia. Having Monica Karina represent our country in this global campaign is not only a proud moment, but also a reflection of the vibrant. creativity within our local music scene. Monica is an exceptional artist whose voice resonates with the spirit of modern Indonesia, dan kami percaya ini baru permulaan.”

Selama seminggu di Irlandia, para musisi akan menulis, merekam, dan menampilkan karya baru yang akan dirilis sepanjang musim panas ini melalui kanal YouTube Jameson, lengkap dengan penampilan masterclass eksklusif. digital dan Gak sabar ya denger hasil karya Monica Karina setelah pulang dari perjalanan ini!

Tahun ini, Jameson Distilled Sounds menghadirkan deretan artis lintas negara yang sedang mendefinisikan ulang lanskap musik global. Dari penyanyi soul asal Afrika Selatan Lloyiso, eksperimentalist asal Portugal EU.CLIDES, inovator drill asal Irlandia Skinner, hingga vokalis genre-blending seperti Mary Ann Alexander dari India dan Monica Karina dari Indonesia.

Hadir juga talenta dari Afrika Timur seperti Xenia Manasseh dan Kethan, serta nama nama lain termasuk Manny Wellz (Nigeria–Amerika), Kp Illest (Namibia), Moldanazar (Kazakhstan), dan Saint Kylo (Malaysia). Bersama, mereka membentuk kolektif yang meleburkan batas dan menciptakan warna musik baru yang autentik.

Continue Reading

iLive

Tampilkan “Element, Nineball dan Emma Elliot”, “Sound State” sukses di gigs perdana.

Published

on

iMusic.id – Element, Nineball dan Emma Elllott sukses memeriahkan gelaran gigs musik “Sound State” yang di inisiasi oleh Nocturna Blazze dan Sela Entertainment. Konser musik seru yang merupakan episode perdana ini digelar pada hari Jumat. 1 Agustus 2025 di Berkala Coffee, Ampera, Jakarta Selatan.

Berkonsep konser musik intim, “Sound State” bakal menampilkan talenta – talenta berkualitas di episode – episode mendatang, sementara di episode perdananya, Sound State berlangsung seru dan menarik melalui penampilan Element, Nine Ball dan Emma Elliot.

Dengan tata letak panggung yang berada di tengah – tengah penonton di areal outdoor Berkala Coffee, “Sound State” mencoba untuk membuat penonton dan musisi menjadi lebih dekat tanpa batasan, sehingga para musisi pengisi acara dapat langsung  menunjukkan ekspresi dan kreatifitasnya di depan pengunjung Berkala Coffee.

Konser “Sound State” menyatukan musisi pengisi acara yang sudah mempunyai nama di industri musik Indonesia dengan musisi indie atau musisi pendatang baru untuk berada di satu panggung memperkenalkan karya – karyanya serta menunjukan semangat dan kebolehannya secara langsung di depan penonton dan msuisi – musisi yang sudah jauh lebih senior.

Tampil sebagai pembuka “Sound State”, solois pendatang baru, Emma Elllott tampil percaya diri dengan membawakan 5 lagu yang merupakan karya – karya nya sendiri dari mulai single debut sampai single terbarunya yang berjudul “Bingkai”. Sebelumnya Emma Elliot membawakan 4 lagunya yang berjudul “Lonely, Laut Biru, If I Try” dan “Movie”. Sebagai penampil pembuka, Emma yang di bantu Randa Oktovandy pada gitar mampu tampil baik malam itu.

Sementara itu band asal Bandung, Nineball, yang tampil di urutan kedua membuat suasana di Berkala Coffee semakin seru dengan tampil full band membawakan karya – karya mereka seperti “Bukan Untuk Menyerah, Hadapilah, Maaf, Hanya untukmu, Serigala, Tercipta Untukmu” dan “Ingin (Tapi Ku Tak Bisa)”. Nineball menutup penampilan malam itu dengan hits mereka “Hingga Akhir Waktu”.

Pada penampilan pamungkas dari konser “Sound State’, akhirnya  ditutup oleh Element yang malam itu tampil tanpa vokalis Ferdy Tahier. Tanpa kehadiran Ferdy, Element langsung menghajar panggung dengar lagu – lagu hits mereka seperti “Kupersembahkan Nirwana” yang langsung disambung dengan “Pergilah Adinda”. Element kemudian menurunkan tempo dengan membawakan lagu “Hentikan Aku dan Bukan Orang Suci”. Element pun menutup aksi mereka dengan mengajak penonton bernyanyi bersama di lagu “Cinta Sejati, Maaf Dari Surga” dan “Rahasia Hati” sebagai penutup acara.

Continue Reading

iLive

Yamaha gelar gathering & musical event bertajuk “Synth Wave Revival : 80s Music With Yamaha!”

Published

on

iMusic.id – Yamaha Musik Indonesia bekerjasama dengan KUBI (Kibordis Untuk Bangsa Indonesia), komunitas para pemain keyboard Indonesia, sukses menyelenggarakan “Gathering & Musical Event” bertema “Synth Wave Revival: 80s Music with Yamaha!” pada Senin, 28 Juli 2025, bertempat di CSC Gallery, Yamaha Music Center Building, lantai 1.

Yamaha Customer Support Center (CSC) sendiri merupakan showroom display yang berdiri sejak 29 Maret 2019 dan menjadi etalase bagi produk-produk mid to high. Melalui CSC Gallery, pelanggan dapat mencoba berbagai produk Yamaha secara langsung mulai dari Piano Room, Drums Room, Guitars Room, Digital Room, hingga PA Lounge khususnya bagi mereka yang belum menemukan unit tertentu di dealer Yamaha.

Acara kolaborasi perdana ini bertujuan memperkenalkan Yamaha Customer Support Center lebih luas sekaligus mempererat hubungan Yamaha dengan para musisi, khususnya para kibordis Indonesia. Di samping itu, acara ini juga menjadi ajang memperkenalkan lini synthesizer Yamaha yang legendaris maupun terbaru.

Sebagaimana musik era 80-an kerap dianggap sebagai salah satu era paling berpengaruh dalam sejarah musik populer, Yamaha dan KUBI memanfaatkan momentum nostalgia ini untuk mengulik kembali karakter sound synthesizer 80-an.

Beberapa instrumen ikonik seperti DX-7 dan SY-85 turut dihadirkan berdampingan dengan model terbaru seperti Montage dan Genos untuk mendukung penampilan para musisi. Yamaha mengucapkan terima kasih kepada DSS Sound Indonesia atas dukungannya dalam penyediaan synthesizer model klasik. Rangkaian acara diawali dengan penampilan Audiensi Band membawakan salah satu nomor dari Casiopea, disusul lagu “Masih Ada” dari 2D yang pada masanya dibawakan dengan Yamaha DX 7 dan kini dihadirkan kembali dengan sound serupa.

Sejumlah lagu hits 80-an, baik Indonesia maupun mancanegara, turut meramaikan suasana. Musisi dan pencipta lagu Nyong Anggoman juga berbagi kisah di balik proses penciptaan “Madu dan Racun”, salah satu lagu legendaris yang mewarnai era 80-an.

Presentasi ini dilengkapi Teffy Mayne yang menunjukkan bagaimana materi serupa dapat dieksplorasi melalui MO-DX7. Setelah sesi ice breaking berupa games, musisi senior Tamam Husein membagikan kisah perjalanan kariernya. Tamam, yang pada era 80-an merupakan Yamaha Music Demonstrator, bercerita tentang kedekatannya dengan Music Director Yamaha saat itu, Mr. Watanabe, serta kolaborasi yang melahirkan banyak penyanyi ternama tanah air melalui festival-festival lagu popular.

Acara dilanjutkan dengan sesi jamming dan penampilan musik santai. Keseruan semakin terasa ketika penyanyi Immaniar hadir dan membawakan dua tembang hits-nya, “Prahara Cinta” dan “Ironi”. Sebelum penutup, Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Ibu Fryda Lucyana K., S.H., LL.M., yang turut hadir, juga berpartisipasi mempersembahkan single “Rindu” ciptaan Eros Djarot.

Beliau pun berkesempatan mencoba Yamaha PSR-SX 920, yang memuat beragam style musik lokal Indonesia dari berbagai daerah. Yamaha Musik Indonesia berharap melalui acara ini, ikatan antara Yamaha dan para musisi Indonesia semakin erat, sekaligus membuka peluang kolaborasi untuk terus menghadirkan inovasi dan karya berkualitas bagi dunia musik Indonesia.

Continue Reading