iMusic – banyak lika liku kehidupan musik yang dia rasakan, IQUA,
Penyanyi yang berasal dari Matahari
Timur Indonesia ( NTT)
ini sampai pada akhirnya bertemu seorang Producer asal Australia
mengajaknya untuk membuat single baru berjudul “FANTASY“, hal
ini mulai membuatnya banyak belajar dan merangkak pelan mengejar mimpinya yang
terhempas Pademi covid 19 di Indonesia.
IQUA adalah gambaran MJ sewaktu kecil, banyak yg
menganggapnya Jackson muda. IQUA Sekarang menetap dan memulai langkahnya dengan menjadi penyanyi Cafe di Bali.
IQUA panggilannya, suara khas justin bieber, bruno mars
bahkan jackson five melekat dengan campuran suara dan nada khas dari teknik vocalnya yang mampu menarik setiap
orang melihat performnya tidak berhenti bertepuk tangan dan terkagum.
Pandemi Tidak melunturkan semangatnya dalam melanjutkan
sebuah karya yang dia siapkan bersama beberapa rekannya di Australia.
Ya, memang benar tepat dua tahun yang lalu David Howell adalah penulis lyric dari
single pertama IQUATAHLEQUA , sementara PAUL SHEHADE
adalah Producer seperti seorang bapak
yang membesarkan IQUA TAHLEQUA dalam mengasah Kemampuannya.
Sekarang mereka terpisah karena Lockdown di Australia
akibat pandemi, nyaris melunturkan rencana untuk meluncurkan single pertamanya.
Sebelum pandemi covid 19, IQUA TAHLEQUA Nyaris membuat Tour
Asia untuk Tributeto jackson 5 setelah mengunjungi Java
jazz concert terakhir di Jakarta , dan di sanalah IQUA sudah bertemu dengan manager penyanyi
legend ini. Project ini terhenti akibat Pandemi, ya selangkah lagi.
Jatuh bangun tdk membuatnya menyerah di ayun oleh keadaan.
IQUA pernah terpilih menjadi wedding singer untuk salah seorang youtubers terkenal karena suaranya
mirip justin biber.
Dia selalu mencari gigs
dari cafe ke cafe sampai dia memutuskan untuk berpijak pada sebuah
harapan yang pernah menghampirinya sebelum kondisi negri ini memburuk di hujam pandemi, Disinilah dia
memulai tekadnya.
Semua itu butuh perjalanan panjang dan Mulailah dari keisengannya Mengelurkan lagu Fantasy
beserta Video Klip yang dia buat menggunakan aplikasi HP, sangat
sedehana dan menyerahkan ke Producernya
di Australia darisana dia mulai membakar semangat Producernya kembali dalam
meliris Single pertamanya yaitu
“FANTASY”
IQUA berhasil menjadi
api semangat, seolah membangkitkan teman temannya yang terpisah untuk
tetap Produktif dan berkarya di masa pandemi ini.
“Saya tidak bisa bayar pembuatan klip, saya berjuang di
Bali, pandemi memukul semua musisi saat ini, Buat saya sudah cukup, kalau
pasrah terus kapan saya melangkah “!
Tekadnya Ini
akirnya berhasil membuat lagu
“Fantasy” akirnya liris, dan pertama di putar di Stasiun Radio
Australia 102.1 FM, Di bulan july 2021 baru baru ini.
Video sederhana dan lagu yang indah ini benar benar
menggambarkan isi hatinya akan angan dan impian.
mungkin ini moment yg tepat karena situasi juga tepat,
mungkin ini Waktunya Tuhan dan saya akan terus semangat dan mulai berkarya.
tunggu saja lagu ke dua akan saya rillis setelah ini. Doakan saja dan semangat
ujarnya
IQUA TAHLEQUA, Banyak pertanyaan muncul kenapa tidak ikut
ajang Tarik suara di TV? Hanya tersenyum dia jawab : ” saya sudah buat IQUA MUSIC hidup mati saya di musik
dengan membuat orang senang dan membantu sebisa saya sesama musisi saya sudah
senang dan itu Kebahagiaan buat saya “
Lagu Fantasy ini merupakan Harapan, cita-cita dan impian
setiap orang yang merasa prinsipnya kelak akan menjadi kemenangan dalam
kebahagiaan dirinya.
Di dalam lagu ini juga terlibat Musisi Jazz Nita Aartsen
sebagai Arranger dan co. arranger Andreas, Bagaimana tidak indah
sentuhan Bumi Indonesia terasa dalam alunan nada lagu ini.
Seakan menyerukan Api untuk bangkit kepada semua rekan musisi
yang dia cintai.
Dengan keterbatasan tidak ada kata menyerah itu lah yang berusaha di sampaikan dalam Liris nya single pertama FANTASY yang di nyanyikan Oleh IQUA TAHLEQUA ini. (FE)
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)