iMusic – Berawal dari kegiatan Dudi Adipati
pencipta lagu “Harapku” yang saat ini merupakan personil Adipati band.
Pada saat promo radio ke daerah-daerah tanpa sengaja ia mendengar lagu
“Harapku” yang dipopulerkan oleh Archi duo (NAGASWARA) masih banyak di
play dan di request di radio-radio daerah Lampung, Cirebon dan
beberapa daerah lainnya.
Setelah itu terbersitlah pikiran Dudi, jika lagu
itu dinyanyikan dan diaransemen ulang. Gayung pun bersambut, Bapak Rahayu Kertawiguna CEO NAGASWARA
menyetujui jika lagu tersebut dinyanyikan ulang kembali oleh Eko Pratomo.
Ekopun berhasil menyanyikan lagu ini dengan caranya
sendiri, sehingga sangat berbeda dari penyanyi aslinya, musiknyapun oleh Dudi
digarap dengan konsep solo, bukan
band seperti sebelumnya. Kendala awal dalam meng-arrange vokal Eko adalah Dudi
ingin membuat beda notasi dari cara bernyanyinya Eko, dan akhinya Eko berhasil beranyanyi dengan
gaya black pop. Sehingga terasa tepat dan pas untuk membawakan lagu
“Harapku” ini.
Lagu “Harapku” bercerita tentang cinta terlarang, bagimana
seorang pria mencintai wanita yang sudah memiliki pasangan hidupnya. Tapi, berharap
memilikinya meskipun itu tidak mungkin.
Eko Pratomo adalah lelaki kelahiran Bogor,
04 Mei 1990, ia adalah penyanyi yang malang melintang bernyanyi dari café to
café di seputaran Bogor. Eko
sebelumnya juga sempat merilis dua buah single bersama grup band Komet
di sebuah label musik di Indonesia.
Eko Pratomo menjadi penyanyi berawal dari
ketidaksengajaannya. Waktu itu Eko merasa tidak memiliki talenta bernyanyi.
Ketika di sekolah SMA kelas satu ia sering bernyanyi lagu KERISPATIH “Kejujuran
Hati” di kelasnya saat tidak ada guru di jam istirahat belajar. Menurutnya,
ia bernyanyi waktu itu asal bunyi saja. Tapi ternyata, oleh teman-teman
sekelasnya menyarankan Eko untuk ikut Ngeband karena suaranya bagus.
Singkat cerita mulailah ia ikut latihan dan
nyanyi di event-event musik kala itu, acara-acara PENSI ia ikut. Sampai waktu itu Eko mendapatkan prestasi juara
personal, jadi vokalis terbaik,
dan dapat free bayaran SPP sekolah SMA sampai kelas tiga.
Semoga kehadiran Eko Pratomo menyanyikan ulang single
“Harapku”semakin disukai oleh semua khalayak pecinta musik di manapun berada.
Tentunya juga, karir Eko sebagai penyanyi solo di NAGASWARA akan semakin ikut
terbawa bersinar. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)