Connect with us
Fariz RM Fariz RM

iMusic

“Fariz RM” gelar konser musik “Sound From Dehills an Intimate Concert of Fariz RM”.

Published

on

iMusic – Musisi Fariz RM kembali menyapa penggemarnya lewat konser musik. Namun  masih dalam situasi pandemi Covid-19, konser yang diberi tajuk “Sound From Dehills an Intimate Concert of Fariz RM” ini digelar live streaming dari Deheng Hills, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021) malam.

Konser virtual Fariz RM ini disaksikan secara live streaming di Dehills Radio. Fariz pun mengatakan, ia senang bisa kembali menggelar konser, kali ini di Deheng Hills. “Saya senang sekali bisa konser di Deheng Hills. Ini intimate concert, kita bisa sedekat ini, semua bisa benar-benar menikmati musik karya saya, dan semoga konser malam ini bisa menjadi silaturahmi panjang kita,” ujar Fariz RM di sela konsernya.

Seperti konser-konser virtual Fariz RM sebelumnya, pelantun tembang “Barcelona” ini membawakan 12 lagu andalan.

Lagu yang dibawakan Fariz RM di antaranya Penari, Sungguh, Hasrat & Cita, Kurnia & Pesona, Terindah, Suzie Bhelel, Selangkah ke seberang, Hati yg Terang, Nada Kasih, Sakura, Barcelona, dan tak ketinggalan instrument solo piano dari Fariz RM.

Fariz menyebut, konser ini sebagai bentuk terima kasihnya kepada para pecinta karya musik dan lagu-lagunya selama berkarier.

“Malam ini saya hanya membawakan lagu hits saya. Ini memang untuk Anda, karena selama 45 tahun saya berkarier dan tetap eksis di panggung ini, ya karena Anda,” kata Fariz kepada penonton yang menyaksikan konsernya secara virtual.

Di samping itu, Hendra Sinadia selaku pengelola Dehills Music Club yang menjadi inisiator dari Intimate Concert Fariz RM mengungkapkan bahwa pihaknya memang berkomitmen memberi sumbangsih untuk musisi juga musik Indonesia, dan kali ini lewat intimate concert.

“Deheng Hills Music Club (DHMC) ini memang terbentuk dimasa pandemi untuk mendukung musik Indonesia serta membantu para musisinya agar terus berkarya. Dan, ini memang komitmen kita. Sejauh ini kita sudah menggelar 25 event dan ke depannya akan terus menbuat sesuatu yang bermanfaat bagi musik di Tanah Air,” pungkas Hendra, di dampingi rekan inisiator Romi M. Cahyadi.

Lebih lanjut Hendra mengatakan, DHMC akan terus bergerak didunia entertainment, dengan melengkapi ragam fasilitas seperti tempat latihan, recording, tidak tertutup juga record label atau management artis kedepannya. Karena lokasinya berada diatas ketinggian, maka DHMC mengusung taglinenya “Spirit from the mountain”.

“Terus terang, setelah saya berada di Deheng Hills ini jadi kepikiran, untuk berbuat sesuatu. Ada rencana saya akan stay disini satu minggu, ya semacam giat workshop, mencari dan melahirkan ide juga karya baru. Menariknya, seluruh aktivitas keseharian saat berada disini akan direkam, semacam behind the scene. Dokumentasi ini nantinya, akan kita suguhkan lewat sosial media,” tukas Fariz RM. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading