iMusic – Jakarta, 2 Desember 2019 — Apa yang
ada dalam benak Anda ketika
mendengar kata Darah Daging? Apakah persaudaraan? Kasih sayang? Atau keluarga? Di film DARAH DAGINGhasil karya
debut sutradara muda Sarjono Sutrisno ketiga kalimat yang
terlintas itu membaur menjadi satu: kekuatan cinta. Diproduksi oleh Skylar
Pictures, DARAH DAGING adalah sebuah film drama-laga yang bercerita tentang persaudaraan,
kekeluargaan, serta cinta dan kasih sayang seorang ibu yang tulus.
Pada acara Konferensi Pers yang digelar tanggal 2 Desember 2019
pukul 16.00 WIB di Epicentrum XXI,
sutradara Sarjono Sutrisno mengatakan “Film ini adalah surat
cinta saya untuk ibu saya dan saya berharap film ini bisa digunakan untuk
mengatakan “I love you, mom” untuk anak-anak yang kebingungan untuk mengungkapkan kasih saying kepada ibu mereka. “Ibu menjadi peran yang penting
dalam film ini, film ini menjadi bukti untuk seberapa jauh seorang anak rela
untuk berkorban demi ibunya ataupun orang-orang yang dikasihinya”.
Peran kuat
perempuan dalam keluarga serta persaudaraan yang dibalut dengan kemasan drama
laga menjadi subjek utama film ini. Hal ini sangat dirasakan oleh Karina
Suwandi, aktris hebat yang sudah pernah menjadi berbagai variasi karakter ibu di industri perfilman Indonesia,
yang di film ini berperan sebagai
Ibu Nurmala. “Sejak proses reading film
ini, saya sudah merasakan perbedaan berakting di DARAH DAGING dengan film lainnya. Selain arahan
dari sutradara, kita juga diminta untuk menginterpretasi karakter dengan
pendalaman kita pribadi sehingga karakter menjadi sangat natural. Hal ini
membuat chemistry antara pemain pun bisa terbangun secara organik. Saya
pun kemudian bisa merasakan sayangnya anak-anak kepada ibu dan sebaliknya.
Mereka semua sudah seperti anak saya sendiri” ujar Karina Suwandi mengenai
perannya sebagai Nurmala, sosok ibu dalam film DARAH DAGING.
Tidak hanya
unsur laga saja yang penting dalam film ini, namun unsur drama dan kekuatan
akting juga menjadi kunci utama demi kepentingan berjalannya cerita dalam film
ini. Seperti yang Donny Alamsyah katakan “Di sini
saya tidak hanya menonjolkan kekuatan fisik, tapi justru lebih dituntut
kedalaman karakter lewat ekspresi yang jauh lebih menantang dari film
sebelumnya”. Lawan main Donny dalam film ini, Tanta Ginting menambahkan
“DARAH DAGING ini film yang full
action tapi diimbangi dengan unsur drama, jadi gak cuma actionnya aja
yang bisa dinikmati tapi sisi penceritaannya juga. Pecinta drama dan action akan
sangat menikmati film dengan dua genre yang melebur jadi satu ini.”
DARAH DAGING dibintangi oleh deretan aktor dan aktris papan atas Indonesia seperti Ario
Bayu (Nominasi Piala Citra Aktor Utama Terbaik Festival Film Indonesia
2014), Donny Alamsyah (Nominasi Piala Citra Aktor Utama
Terbaik Festival Film Indonesia 2008), Tanta Ginting (Pemeran
Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung 2016), Karina Suwandi (Nominasi Piala Citra Pemeran
Pendukung Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2018) dan Estelle Linden (film Valentine,
Mereka Yang Tak Terlihat, BFF, Mia). Selain itu DARAH DAGING juga
menampilkan akting perdana layar lebar bagi aktor dan aktris muda Indonesia
seperti Arnold Leonard (sinetron Mermaid In Love,
Fatih Di Kampung Jawara), Rangga Nattra (film pendek Kasih Ibu) dan Dianda Sabrina (sinetron Mahluk
Manis Dalam Bis, Cinta Suci)
Film DARAH DAGING dapat disaksikan di bioskop terdekat
anda mulai tanggal 5 Desember 2019.
Ikuti akun Instagram @skylar.pictures serta Twitter @Skylar_Pictures untuk mengetahui berbagai informasi serta jadwal nonton bareng bersama para cast and crew film DARAH DAGING. (FE)
iMusic.id – The Kulums resmi merilis Music Video Single ke 3 mereka “Epilog” yang merupakan Original Sountrack Film horor “Arwah” produksi Bangun Pagi Pictures dan Drias Film Productions serta Mockingbird Pictures, yang di produseri oleh Jonathan HM dan Bambang Drias serta di sutradarai Ivan Bandhito sekaligus penulis skenario, pada tanggal 15 Juni 2025 di Channel Youtube mereka.
Musik video “Epilog” di perkenalkan dan di putar perdana dalam sebuah acara resmi peluncuran poster sekaligus trailer Film “Arwah” di CGV FX Sudirman.
“Akhirnya setelah 2 tahun menunggu kita bisa merilis musik video “Epilog” ini”, terang Deni Harsono (Bassist) yang mewakili The Kulums dalam acara tersebut.
Adapun musik video “Epilog” sendiri sebenarnya sudah selesai pengerjaannya di akhir September 2023, namun belum bisa tayang karena menunggu instruksi dari rumah produksi ungkap Cnoe (Drummer) & Temi (Guitarist) di lain kesempatan.
Film “Arwah” akan tayang di bioskop mulai 03 Juli 2025, memperkenalkan kisah empat bersaudara yang kembali ke kampung halaman untuk berlibur dan bertemu abah dan juga adik bungsunya yang bernama Sofi. Ditengah liburan mereka, ide mengunjungi curug untuk mengenang masa kecil mereka berakhir naas ketika mobil yang mereka kendarai kecelakaan. Pasca kecelakaan tersebut mereka berempat terus diteror dan dihantui oleh teror mengerikan dari si bungsu Sofi yang seakan ingin menyampaikan sebuah pesan. selain Sarah Beatrix dan Joshua Suherman, film Arwah juga dibintangi sederet pemain film muda seperti, Annete Edoarda, Naura Hakim, Irsyadillah, juga didukung oleh bintang senior, yaitu Egi Fredly dan Roweina Umboh.
Sepenggal lirik Single “Epilog” : “Kehilangan memang berat … tak sembuh dalam sesaat… relakanlah …” merupakan ungkapan rasa kehilangan dan bersalah yang bercampur aduk yang di alami empat bersaudara dalam film tersebut kata Moa (Vocalist) & Tedonks (Guitarist) menambahkan.
Single “Epilog” ini menjadi single ke 3 The Kulums, setelah musik video “Quiet” (Nov, 2018) dan “Buried In The Time” (14 Feb 2025) lalu), ketiga single tersebut sudah di rilis dengan format EP dan mereka beri title “NINE” di beberapa digital platform sejak Januari 2024 lalu.
Penyanyi Agnez Mo kembali jadi sorotan, pasalnya baru-baru ini ia membagikan postingan mengenai kembalinya ia ke dunia akting dan resmi terlibat di Series Reacher 4 bersama Anggun C Sasmi.
Dalam postingan Instagramnya, Agnez Mo mengatakan bahwa ia mengambil keputusan untuk kembali berakting dan terlibat dalam sebuah series yang akan tayang di Prime Video.
Dalam postingan Agnez Mo mengatakan saat pertama kali terlibat di sebuah setieal TV pertamanya pada saat ia berumur 11 tahun. Hingga 15 tahun menekuni dunia akting.
” Mungkin selama 15 tahun? Itu dengan rendah hati membawa saya memenangkan banyak penghargaan ( Kemuliaan bagi Tuhan).. Tapi pada satu titik, bahkan dengan penghargaan, itu menjadi melelahkan. Aku bosan dengan industri film/TV. 15 jam hari pengambilan gambar (terkadang 18), hampir setiap hari — ditambah karir musik dan sekolah — sekaligus. Selama bertahun-tahun… Jadi aku menjauh sejenak dari akting… untuk fokus pada musik saya.”kata Agnez Mo dalam postingannya, Sabtu (14/6/2025).
“Aku berjanji pada diriku sendiri 10 tahun yang lalu, jika aku kembali ke akting, itu harus untuk peran yang benar-benar aku cintai. Karakter yang menantangku. Satu yang bukan hanya kotak “stereotipe” bagi saya untuk masuk ke dalamnya.”tambahnya.
Agnez Mo tahun ini akhirnya kembali ke dunia akting dengan terlibat di sebuah series Reacher 4.
Dalam Series Reacher 4, Agnez Mo akan berperan sebagai Lila Hoth, seorang perempuan muda asal Indonesia yang mencari keberadaan ayah biologisnya di Amerika. Sementara Anggun C. Sasmi, akan berperan sebagai ibu Lila dalam series tersebut.
“Jadi ketika saya akhirnya membuat keputusan untuk melompat kembali, saya membawa niat ini dengan saya: Saya ingin MENDAPATKAN tempat saya tidak memberikannya kepada saya karena nama saya, status saya, atau media sosial saya mengikuti. Tapi untuk keahlianku — dan keahlianku saja. (Saya selalu percaya media sosial harus menjadi kendaraan Anda, bukan prestasi Anda. )”ucap Agnez
“Jadi, saya mengikuti audisi untuk peran ini Diuji layar Yg (@alanritchson luar biasa — terima kasih!) Terlatih — seperti seorang siswa lagi Itu sangat rendah hati. Dan akting menjadi menarik… sekali lagi Karena kebenaran adalah — jika aku akan melakukan ini lagi, aku ingin membawa seluruh hatiku ke sana. Dan sekarang… di sini kita. Sangat bersyukur menjadi bagian dari sesuatu yang benar-benar saya percayai. Dan siap untuk terus belajar, terus bertumbuh, dan terus menceritakan kisah yang penting. Gadismu secara resmi bergabung dengan pemain “Reacher” Musim 4 — sampai jumpa lagi di @amazonprime @reacherprimevideo.”tutup Agnez .(EH).
iMusic.id – Film horor “Syirik : Danyang Laut Selatan” siap tayang di bioskop – bioskop nasional dengan pendekatan yang berbeda dari film horor kebanyakan. Film produksi Ganesa Film tersebut tak banyak menyajikan adegan jumpscare, namun film ini justru menggali kedalaman kengerian dari akar-akar budaya, kepercayaan kelam dan praktik sesat yang masih eksis di masyarakat.
Dengan cerita yang menyentuh sisi emosional dan spiritual, “Syirik : Danyang Laut Selatan” menghadirkan horor yang lebih personal dan mengusik batin penonton. Kisah cinta tragis antara Said dan Sari menjadi salah satu benang merah dalam narasi film ini. Cinta mereka diuji oleh tradisi kuno, tekanan keluarga, serta ancaman dari kekuatan gaib. Perjuangan mereka menggambarkan dilema berat dalam memilih antara cinta, keluarga, dan kebenaran.
Dalam film “Syirik : Danyang Laut Selatan”, Tokoh Said, yang digambarkan sebagai seorang santri yang kembali ke kampung halamannya dan menemukan desanya telah jatuh dalam kesesatan, menjadi inti dari konflik utama film ini. Cerita tersebut memunculkan pertarungan nilai antara iman dan penyimpangan, serta menghadirkan dimensi moral dan spiritual dalam balutan genre horor.
Intrik kekuasaan turut memperkuat ketegangan film “Syirik : Danyang Laut Selatan” ini. Sosok antagonis Ki Dalang, yang terobsesi pada ilmu hitam dan ritual tumbal, berhadapan dengan tokoh lurah yang harus memilih antara menyelamatkan warganya atau menutupi rahasia kelam desa tersebut. Konflik ini menjadi cerminan tentang pengorbanan, ambisi, dan kekuasaan yang menyesatkan.
Film ini didukung oleh deretan bintang papan atas, seperti Teuku Rassya, Donny Alamsyah, Kinaryosih, Totos Rasiti, Richelle Skornicki, dan Nikita Mirzani. Kehadiran para aktor ini menjadi jaminan kualitas dari sisi akting dan daya tarik yang kuat bagi penonton. Menariknya, film ini juga menjadi salah satu titik balik karier Nikita Mirzani, yang selama ini kerap menjadi sorotan media karena berbagai kontroversi. Dalam film ini, Nikita menunjukkan dedikasinya sebagai aktris, dengan peran yang menantang dan emosional.
“Syirik: Danyang Laut Selatan” juga mencuri perhatian dengan keberaniannya mengangkat berbagai mitos dan legenda lokal, terutama dari Jawa. Mulai dari cerita Danyang penjaga desa, pulung gantung, ritual pengorbanan, hingga konsep mengerikan seperti ‘wayang kulit manusia’, semuanya dikemas secara sinematik dan otentik, menghadirkan pengalaman horor yang terasa nyata dan dekat dengan budaya masyarakat Indonesia.
Debut Richelle Skornicki sebagai pemeran utama di genre horor juga menjadi salah satu sorotan. Dalam perannya sebagai Sari, Richelle berhasil memerankan karakter yang penuh dilema dan pergolakan batin. Sisi visual film ini pun tak kalah mencuri perhatian. Dengan mengambil lokasi syuting di Wonosari, film ini menyuguhkan lanskap alam dan suasana pedesaan yang penuh nuansa mistis. Keindahan visual dari pemandangan alam hingga elemen arsitektur lokal memperkuat atmosfer mencekam dalam setiap adegannya.
Dengan proses produksi yang memakan waktu cukup lama, Syirik dirancang bukan hanya untuk menakuti, tetapi juga menggugah pemikiran penonton mengenai dampak dari keserakahan, ambisi, dan penyimpangan keyakinan.
“Syirik: Danyang Laut Selatan” akan tayang serentak pada 19 Juni 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Jangan lewatkan pengalaman horor yang tak hanya menegangkan, tapi juga sarat makna budaya ini.