Connect with us

iMovies

film “Kuntilanak 3” raih 1 juta penonton dan menuai banyak respon positif.

Published

on

iMusic – Setelah empat belas hari bertahan di layar bioskop seluruh Indonesia, film Kuntilanak 3 berhasil menembus angka 1 juta penonton dan mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat Indonesia termasuk para tokoh ternama di industri film Indonesia.

Sedikit mengulas Kembali, Kuntilanak 3 menceritakan tentang petualangan Dinda di Sekolah Mata Hati. Seusai kepulangannya dari Ujung Sedo, Dinda merasa ada yang berbeda darinya, seolah Dinda merasa ada kekuatan lain didalam dirinya yang tidak bisa ia kendalikan. Sekolah Mata Hati pun hadir dan menjawab semuanya. Di Sekolah Mata Hati, Dinda akhirnya dapat mengendalikan kekuatannya. Namun di luar dugaan, ternyata sekolah tempat Dinda belajar menguasai kemampuannya ini justru memiliki rahasia besar dan didalangi oleh Kuntilanak yang sangat kuat.

Lima aktor cilik berbakat yang membintangi film Kuntilanak 3 ini adalah jiwa dari film ini sendiri, sehingga film ini sangat layak dinikmati oleh anak-anak usia 13+. Hal ini diamini oleh Psikolog Anak ternama di Indonesia, Dr. Seto Mulyadi S.Psi., M.Si atau yang akrab disapa Kak Seto.

Selain komentar positif dari Kak Seto, komentar positif lainnya datang dari beberapa sineas Indonesia seperti Anggy Umbara, Azhar Kinoi Lubis & Andi Bachtiar Yusuf. Menurut Bang Kinoi, begitu Azhar Kinoi Lubis akrab disapa, “Kuntilanak 3 memberikan perspektif yang sangat berbeda untuk perfilman Indonesia. Desain dari film yang tertata sangat rapi dibalur dengan ketegangan dan “suspense” film horror membuat film Kuntilanak 3 ini disuguhkan dengan cara yang sangat berbeda. Sukses terus untuk MVP Pictures”.

Berbeda dengan Bang Kinoi, Anggy Umbara dan Andi Bachtiar Yusuf merasa, “Film Kuntilanak 3 ini akhirnya membuktikan bahwa film horor harus bisa dinikmati oleh segala kalangan dengan jenjang usia yang beraneka ragam jadi untuk mengisi libur Lebaran kali ini, pilihan film terbaik untuk dinikmati bersama keluarga adalah Kuntilanak 3”.

Film Kuntilanak 3 ini sendiri merupakan pelengkap dari prekuel Box Office Indonesia Kuntilanak 1 & 2 yang tayang pada tahun 2018 & 2019 lalu. Setelah 12 hari secara resmi rilis di bioskop, kemarin tanggal 12 Mei 2022 film Kuntilanak 3 akhirnya sekali lagi meraih gelar film Box Office Indonesia. Amrit Punjabi selaku produser film Kuntilanak 3 menyatakan, “Kami sangat gembira mengetahui film Kuntilanak 3 bisa diterima dengan baik dan dinikmati oleh para penonton film Indonesia terlebih untuk menemani libur Lebaran bersama keluarga, dan tentu kami merasa sangat senang sekali akhirnya masyarakat Indonesia telah kembali membanjiri bioskop paska pandemic Covid-19.”

Official Trailer film Kuntilanak 3 dapat diakses melalui akun resmi YouTube MVP PicturesID. Mohon untuk mention @mvppictures_id dan @kuntilanakfilm serta berikan tagar #Kuntilanak3 dalam setiap postingan dan liputan Anda di media sosial. (FE)

iMovies

Ada makna getir di poster resmi film “Bertaut Rindu”

Published

on

iMusic.id – Film terbaru produksi SinemArt, “Bertaut Rindu : Semua Impian Berhak Dirayakan” merilis poster dan trailer resmi yang untuk pertama kalinya memperlihatkan dunia dua tokoh utamanya: Magnus dan Jovanka. Dirilis dalam konferensi pers yang berlangsung pada 4 Juli 2025 di Plaza Senayan, poster dan trailer ini menjadi awal dari perjalanan emosi yang lebih jauh, bukan sekadar tentang cinta remaja, tetapi tentang kehilangan arah, luka keluarga, dan keberanian untuk mempertahankan mimpi, bahkan saat semuanya terasa tidak mungkin, sekaligus memperlihatkan bahwa adanya support system bisa membawa kekuatan tersendiri untuk mewujudkan dan merayakan impian.

Poster resmi film produksi Sinema Art ini memperlihatkan Magnus dan Jovanka yang duduk berhadapan, dengan karya-karya gambar yang merupakan bidang keahlian keduanya. Meski berdekatan, namun ada hal yang menggantung tak terjawab dari tatapan keduanya. Sementara dalam trailer yang dirilis bersamaan, penonton mulai melihat sisi terdalam dari Magnus (Ari Irham), siswa SMA pendiam yang baru saja diterima di ITB, kampus impiannya. Namun mimpi itu tak bisa ia rayakan, karena orang tuanya telah menyiapkan jalan lain: universitas di luar negeri, jurusan yang tak pernah ia minta.

Di film produksi Sinema art ini Magnus diam. Bukan karena tidak punya suara, tapi karena sudah terlalu sering tak didengar. Lalu hadir Jovanka (Adhisty Zara) siswi ceria di luar tapi menyimpan empati mendalam di dalam. Jovanka tak hanya peduli, ia hadir sebagai cahaya dalam hidup Magnus yang kelam. Ia melihat banyak warna dalam hidup, dan berharap Magnus juga bisa melihatnya.

“Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucapnya pelan pada Magnus, seperti yang bisa kita saksikan di cuplikan trailer di Youtube channe Sinema Art.

“Di luar sana, masih banyak anak muda yang mimpinya tidak dihancurkan oleh kegagalan, tapi oleh orang tuanya sendiri. Dan mereka memilih diam, dan Jovanka melihat itu dari Magnus,” ungkap Adhisty Zara pemeran Jovanka.

“Sedangkan Jovanka hadir seolah baik-baik saja, tapi sebenarnya dia juga menyimpan luka. Tapi daripada mengeluh, dia memilih menjadi cahaya buat orang lain. Itu yang bikin aku tersentuh saat memerankan dia.”

Film ini adalah adaptasi dari novel “Bertaut Rindu”, Pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project (GWP) 2021 karya Tian Topandi dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Ada kekosongan yang tak bisa diisi hanya dengan logika. Ada kerinduan untuk hidup dengan pilihan sendiri. Dan “Bertaut Rindu” menghadirkan itu semua dalam balutan cerita yang lembut namun menghantam perasaan.

Disutradarai oleh Rako Prijanto, dan diperkuat dengan naskah dari Lintang Pramudya Wardhani, film ini akan tayang serentak di bioskop mulai 31 Juli 2025. Bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang manis, tapi juga realita yang getir dan akrab dengan banyak anak muda hari ini: mimpi yang terpaksa diredam, keputusan yang dipaksakan, dan harapan yang perlahan menghilang.

Film ini juga semakin lengkap dengan keikutsertaan penyanyi muda Jasmine Nadya yang menyumbangkan suara untuk lagu soundtrack film berjudul “Seiring”, lagu yang diciptakan dan diaransemen oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, serta produksi Sinemart Indonesia. Lagu ini menjadi refleksi dari hubungan antara orang tua dan anak yang tak selalu selaras, namun diam-diam tetap berjalan berdampingan.

“Film ini bicara pelan, tapi dalam. Kami ingin “Bertaut Rindu” menjadi jendela buat para orang tua untuk lebih mendengar, dan buat para remaja agar tidak merasa sendirian,” ujar MGS. Fahry Fachrudin, produser film ini.

“Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri. Tugas kita bukan mengarahkan mereka ke jalan yang kita pilihkan, tapi menemani mereka menemukan arah yang mereka yakini. Dan perasaan-perasaan anak tersebut dibalut dengan cerita asmara remaja yang pastinya related dengan kehidupan saat ini,” lanjutnya lagi.

“Bertaut Rindu : Semua Impian Berhak Dirayakan” adalah perjalanan emosi yang lirih namun membekas. Sebuah pengingat bahwa mimpi bukan untuk diukur dari restu saja, tapi juga dari keberanian untuk mempercayai diri sendiri.

Film ini akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025, datang dan rasakan sendiri kisah Magnus dan Jovanka, kisah tentang pertemuan, tentang kehilangan, dan tentang cinta yang tumbuh diam-diam di antara luka. Tunggu informasi lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.

Continue Reading

iMovies

Lama menghilang dari dunia nyanyi, Marshanda tampil maksimal di OST “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…”

Published

on

iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.

Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.

“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.

Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.

“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.

Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.

“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.

Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,

“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.

Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.

“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.

“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.

Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.

Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).

Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.

“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.

Continue Reading

iMovies

The Kulums luncurkan sountrack film “Arwah” bertajuk “Epilog”

Published

on

iMusic.id – The Kulums resmi merilis Music Video Single ke 3 mereka “Epilog” yang merupakan Original Sountrack Film horor “Arwah” produksi Bangun Pagi Pictures dan Drias Film Productions serta Mockingbird Pictures, yang di produseri oleh Jonathan HM dan Bambang Drias serta di sutradarai Ivan Bandhito sekaligus penulis skenario, pada tanggal 15 Juni 2025 di Channel Youtube mereka.

Musik video “Epilog” di perkenalkan dan di putar perdana dalam sebuah acara resmi peluncuran poster sekaligus trailer Film “Arwah” di CGV FX Sudirman.

“Akhirnya setelah 2 tahun menunggu kita bisa merilis musik video “Epilog” ini”, terang Deni Harsono (Bassist) yang mewakili The Kulums dalam acara tersebut.

Adapun musik video “Epilog” sendiri sebenarnya sudah selesai pengerjaannya di akhir September 2023, namun belum bisa tayang karena menunggu instruksi dari rumah produksi ungkap Cnoe (Drummer) & Temi (Guitarist) di lain kesempatan.

Film “Arwah” akan tayang di bioskop mulai 03 Juli 2025, memperkenalkan kisah empat bersaudara yang kembali ke kampung halaman untuk berlibur dan bertemu abah dan juga adik bungsunya yang bernama Sofi. Ditengah liburan mereka, ide mengunjungi curug untuk mengenang masa kecil mereka berakhir naas ketika mobil yang mereka kendarai kecelakaan. Pasca kecelakaan tersebut mereka berempat terus diteror dan dihantui oleh teror mengerikan dari si bungsu Sofi yang seakan ingin menyampaikan sebuah pesan. selain Sarah Beatrix dan Joshua Suherman, film Arwah juga dibintangi sederet pemain film muda seperti, Annete Edoarda, Naura Hakim, Irsyadillah, juga didukung oleh bintang senior, yaitu Egi Fredly dan Roweina Umboh.

Sepenggal lirik Single “Epilog” : “Kehilangan memang berat … tak sembuh dalam sesaat… relakanlah …” merupakan ungkapan rasa kehilangan dan bersalah yang bercampur aduk yang di alami empat bersaudara dalam film tersebut kata Moa (Vocalist) & Tedonks (Guitarist) menambahkan.

Single “Epilog” ini menjadi single ke 3 The Kulums, setelah musik video “Quiet” (Nov, 2018) dan “Buried In The Time” (14 Feb 2025) lalu), ketiga single tersebut sudah di rilis dengan format EP dan mereka beri title “NINE” di beberapa digital platform sejak Januari 2024 lalu.

Continue Reading