iMusic.id – IDN Pictures kembali hadir dengan karya film terbarunya berjudul “Sleep Call”. Untuk menyambut peluncuran film ini, IDN Pictures merilis poster dan trailer resmi Sleep Call pada tanggal 7 Agustus 2023 di XXI Plaza Senayan, Jakarta.
Menjadi komitmen dari IDN Pictures untuk terus menghadirkan karya yang berkualitas, film “Sleep Call” dijadwalkan akan dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia di bioskop mulai tanggal 7 September 2023.
Menyusul kesuksesan film-film sebelumnya seperti ‘Inang’ dan ‘Qorin’, melalui karya terbaru “Sleep Call” IDN Pictures terus berinovasi untuk membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia yang ditunjukan melalui karya-karyanya dengan tema yang menggambarkan atau memberi refleksi pada kondisi sosial terkini yang sedang dialami masyarakat Indonesia.
Cerita dari film “Sleep Call” ini berawal dari seorang remaja bernama Sophie yang berkuliah di Psikologi UGM. Kemudian dikembangkan lagi melalui observasi Fajar Nugros sebagai pengguna kendaraan umum, di mana ia melihat banyak orang berkomunikasi dengan gawai mereka di dalam transportasi umum. Fajar Nugros juga mendapati bahwa saat ini, banyak orang yang bertemu dan menjalin kasih lewat sosial media melalui kegiatan yang disebut sleep call.
Film “Sleep Call” diproduseri oleh Susanti Dewi dan disutradarai oleh Fajar Nugros dengan naskah yang ditulis oleh Husein M. Atmodjo. Bergenre suspense thriller, film “Sleep Call” dibintangi oleh sejumlah aktor Tanah Air, antara lain Laura Basuki, Juan Bio One, Kristo Immanuel, Bront Palarae, Della Dartyan, Dimas Danang, Benedictus Siregar, Rukman Rosadi, dan juga Rachel Vennya yang melakukan debut menjadi pemain film di produksi film ke-5 IDN Pictures ini.
“Kesehatan mental menjadi salah satu isu yang saat ini menjadi perhatian anak muda. Sebagai perusahaan media untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia, IDN Media bersama IDN Pictures berkomitmen untuk memproduksi karya-karya yang menyuarakan isu-isu relevan bagi generasi muda, salah satunya isu kesehatan mental. Karenanya, tahun ini kami merilis film “Sleep Call” yang mengangkat pentingnya kesehatan mental dan bagaimana rasa kesepian adalah hal yang patut kita perhatikan di lingkungan terdekat kita. Film “Sleep Call” juga merupakan bentuk kesadaran dan kepedulian kami akan kesehatan mental para generasi muda. Demikian pesan yang ingin kami bawa dalam film ini”, tutur Winston Utomo, CEO IDN Media.
“IDN Pictures akan kembali merilis film terbaru yaitu “Sleep Call”. Film ini terinspirasi dari fenomena orang-orang yang sibuk berkomunikasi lewat gawai mereka di tempat umum. Saya pun membaca mengenai fenomena sleep call yang marak terjadi di kalangan anak muda Indonesia. Bergenre suspense thriller, film “Sleep Call” diharapkan dapat menangkap fenomena terkini ini secara akurat melalui media audio visual serta menambah ragam film bertemakan kesehatan mental di industri film Indonesia tahun ini.” ujar Fajar Nugros, Head of IDN Pictures & Sutradara “Sleep Call”.
“Sebagai produser, saya memastikan visi dan cerita yang IDN Pictures bawa pada sebuah karya berkualitas memberikan refleksi pada kondisi sosial yang sedang dialami masyarakat Indonesia terkini. Dua hal yang menjadi keprihatinan saya, seringkali kesepian yang dialami anak muda tanpa sadar membuat mereka terjebak dalam situasi mental yang tidak sehat. Juga gaya hidup yang tanpa sadar membuat mereka terjerat pinjaman online. Setelah proses yang panjang, visi itu mewujud dalam karya terbaru kami, Sleep Call, yang telah merampungkan prosesnya dan siap dinikmati oleh para penonton”, terang Susanti Dewi, Head of IDN Pictures & Produser “Sleep Call”.
Film Sleep Call mengangkat cerita tentang Dina, yang pernah bersinar sebagai seorang pramugari, kini terjerumus dalam dunia gelap perusahaan pinjaman online ilegal untuk melunasi hutang yang menghantuinya. Di tengah kesepian dan beratnya beban hutang, Dina menemukan sedikit cahaya dalam kegelapan melalui “Sleep Call” di sebuah aplikasi kencan.
Namun, kegelapan mulai memadamkan percikan cahaya itu ketika Dina terjebak dalam belitan hubungan adiktif bersama Rama, sosok asing yang mempesona namun penuh teka-teki, yang ia temui dari aplikasi tersebut. Semakin Dina terlibat, semakin ia menyadari bahwa cintanya kepada Rama justru membawa hidupnya ke sebuah situasi yang rumit.
Dan ketika keadaan sudah tak terkendali, ada nyawa yang terenggut dan misteri yang tertinggal. Saksikan poster, trailer dan update berikutnya mengenai film “Sleep Call” melalui akun Instagram resmi film @sleepcall.film dan @idnpictures serta kanal YouTube resmi IDN Pictures.
iMusic.id – Film Galaksi yang disutradarai Kuntz Agus akan tayang di bioskop tanah air mulai 24 Agustus 2023. Film drama remaja produksi bersama Rapi Films dan Screenplay Films ini ditulis oleh Bagus Bramanti dan Hanan Novianti, serta produseri oleh Gope T. Samtani, Sunil G. Samtani, dan Wicky V. Olindo. Film ini dibintangi oleh Bryan Domani, Mawar de Jongh, Yesaya Abraham, Pangeran Lantang, Fadly Faisal, Omara Esteghlal, Zoul Pandjoul, dan sederet aktor muda bertalenta lainnya.
Film ini berkisah tentang Galaksi (Bryan Domani), ketua geng motor RAVISPA dari SMA Ganesha jatuh cinta pada Kejora (Mawar de Jongh), gadis Paskibra di sekolah itu. Kedekatan mereka memicu konflik dengan geng Paskibra dan lebih besar lagi dengan geng Avegar. Pentolan geng Ravispa melihat cinta membuat Galaksi lemah dan tak segarang biasanya. Hingga sebuah peristiwa besar terjadi, salah satu pilar Ravispa dihajar geng Avegar dan masuk rumah sakit.
Kejora juga terancam gagal dari seleksi Paskibra. Galaksi dan Kejora berada dalam lingkaran yang membingungkan. Cinta mereka dikepung dari segala penjuru, menjadi kisah cinta paling rumit, penuh dengan konflik dan tantangan.
“Dengan pendekatan treatment yang realis dan membawa ciri khas masa putih abu-abu, film Galaksi diharapkan bisa menjadi warna segar dalam cross-genre high school – drama – action film di Indonesia. Juga, menjadi mesin waktu bagi para penonton film Indonesia untuk kembali ke masa-masa SMA, mengingat dan mengunjungi kenangan terindah,” tutur Kuntz Agus tentang harapannya untuk film Galaksi.
Film Galaksi diadaptasi dari novel laris karya Poppi Pertiwi dengan judul yang sama.
“Senang banget karena novelnya sudah jadi film, super excited untuk menontonnya. Semoga pembaca novel dan penontonnya suka sama filmnya, dan juga bisa dinikmati semua kalangan karena semua sudah bekerja untuk film ini,” ujar Poppi Pertiwi, menyambut gembira film Galaksi segera tayang di bioskop.
“Galaksi adalah karya yang sangat kuat dengan karakter yang dicintai. Ceritanya bukan cerita romansa remaja biasa, ada permasalahan keluarga yang menyentuh dan adegan action yang menegangkan,” tutur Sunil G. Samtani, tentang film Galaksi produksi terbaru Rapi Films.
“Semoga Galaksi bisa ikut mengangkat dan meramaikan genre drama di industri perfilman tahun ini dan menyusul sukses film Dear Nathan.”
Film Galaksi akan bekerja sama dengan platform distribusi video singkat terdepan, TikTok sebagai official content partner. Mulai 15 Agustus sampai 1 September 2023.
iMusic.id – Geliat film horror semakin seru menghajar seluruh bioskop di tanah air, dan salah satu yang menarik perhatian adalah hadirnya film “Suzzanna : Malam Jumat Kliwon” yang telah resmi tayang diseluruh bioskop Indonesia sejak 3 Agustus 2023 lalu.
Film horor yang merupakan remake dari film berjudul sama tersebut menampilkan aksi Luna Maya yang memerankan aktor legendaris Suzzanna dalam membalas dendam terhadap para pelaku santet terhadap dirinya.
Film “Suzzanna : Malam Jumat Kliwon” ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Berdurasi sekitar 2 jam 12 menit, Suzanna: Malam Jumat Kliwon adalah film yang seru dan penuh dengan ketegangan serta adegan – adegan berdarah.
Beberapa aktor ternama ikut berperan dalam film ini, di antaranya Achmad Megantara, Tio Pakusadewo, dan Sally Marcellina.
Sampai dengan artikel ini di rilis, kabarnya jumlah penonton yang sudah menyaksikan film ini di bioskop sudah hamper mencapai 200.000 orang.
Sinopsis Film Suzzana: Malam Jumat Kliwon
Film ini menceritakan kisah sepasang kekasih bernama Suzzana (Luna Maya) dan Surya (Achmad Megantara) dengan latar 80-an. Keduanya telah menjalin hubungan sejak lama dan saling jatuh cinta.
Karena cintanya tersebut keduanya akhirnya melangkah maju untuk menikah, tetapi rencana tersebut mendapatkan masalah. Sebab orangtua Suzzana tidak disangka-sangka tengah terlilit utang yang cukup besar.
Utang yang dimiliki oleh orangtuanya adalah utang kepada Raden Aryo (Tio Pakusadewo) seorang juragan desa. Karena tidak bisa membayar orangtua Suzzana meminta cara lain agar bisa menebusnya yaitu dengan menikahkan Suzzana dengan Raden Aryo.
Karena tidak punya pilihan lain Suzzana pun menuruti persyaratan tersebut dan tidak jadi menikah dengan Surya. Suzzana yang menikah dengan Aryo kemudian hamil, tetapi memicu rasa cemburu dari istri pertama Aryo.
Alhasil, ia menempuh cara jahat dengan meminta dukun agar menyantet Suzzana dan membuat Suzzana meninggal dunia pada Malam Jumat Kliwon.
iMusic.id – Film “Budi Pekerti” akan tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 awal bulan September 2023 mendatang. Kabar gembira tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers hari ini, bersamaan dengan peluncuran teaser posternya. Film bergenre drama ini merupakan film cerita panjang kedua yang ditulis dan disutradarai Wregas Bhanuteja dan diproduksi oleh Rekata Studio bekerja sama dengan Kaninga Pictures dan didukung oleh KG Media, Hwallywood, Momo Films dan Masih Belajar.
Film Budi Pekerti akan masuk dalam program Discovery Toronto International Film Festival (TIFF), program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal, seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green. Tahun ini, program Discovery menampilkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati, dan Nurita Anandia.
“Discovery di TIFF adalah salah satu program yang banyak melahirkan filmmaker besar di dunia saat ini. Untuk Budi Pekerti bisa terpilih masuk ke program Discovery di TIFF ini adalah suatu kebanggaan untuk saya pribadi,” tutur Adi Ekatama, produser.
“Saya berharap lewat film ini bisa membuat penonton film di sana semakin penasaran dan ingin menonton film-film Indonesia. Harapan saya untuk Wregas juga semoga ia bisa mengikuti jejak kesuksesan filmmaker yang film pertama dan keduanya juga pernah terpilih di program Discovery TIFF ini.”
Dua pemain film Budi Pekerti mengungkapkan kegembiraannya mendengar kabar dari Toronto International Film Festival.
“Seneng banget pas tahu film ini masuk dan akan world premiere di Toronto International Film Festival. Apalagi, ini kali pertama saya akan hadir festival film luar negeri,” ucap Angga Yunanda.
“Terharu dan tentunya nggak sabar melihat respon penonton di sana pas nonton filmnya. Jujur aku deg-degan tapi semoga filmnya bisa diterima dengan baik,” lanjut Prilly Latuconsina.
Bersamaan dengan peluncuran teaser poster, Wregas Bhanuteja juga memperkenalkan para pemain utama film Budi Pekerti yang hadir beserta karakternya masing-masing. Mereka adalah Sha Ine Febriyanti berperan sebagai Bu Prani, Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina sebagai Muklas dan Tita, anak-anak Bu Prani, Dwi Sasono sebagai Pak Didit, Omara Esteghlal sebagai Gora, dan Ari Lesmana sebagai Tunas. Selain itu, hadir juga Iman Usman, produser eksekutif film Budi Pekerti, dan para produser, Adi Ekatama, Willawati, dan Ridla An-Nuur.
Berlatar kota Yogyakarta di masa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, ia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.
“Berulang kali saya mengamati banyak sosok yang viral di media sosial karena dirinya terekam sedang marah atau mengumpat. Mereka mendapat hujatan dari warganet, tetangga hingga koleganya karena kelakuannya dianggap tidak sesuai dengan budi pekerti bangsa Indonesia. Kelakuan dan kehidupan seseorang dengan mudah dinilai hanya dari 15 detik video vertikal yang dilihat di media sosial. Sangat disayangkan bahwa banyak manusia yang tidak mau berempati dan meluangkan waktu sejenak untuk bertanya, “Apakah kamu baik-baik saja?” Melalui film ini, saya ingin mendiskusikan tentang mengapa manusia memiliki hasrat besar untuk menindas sesamanya dan mengesampingkan empati dan kasih sayang,” tutur Wregas Bhanuteja, tentang alasannya mengangkat cerita di film Budi Pekerti.
“Selain itu, saya ingin mendiskusikan bagaimana seharusnya kita menyikapi pendidikan agar membuat sesama manusia menjadi pribadi yang lebih baik.”
Nantikan penayangan film Budi Pekerti di bioskop tanah air. Pantau juga akun media sosial film Budi Pekerti dan Rekata Studio, atau hubungi Tim Publisis Film Budi Pekerti untuk informasi terkini.