iMusic – Firman Siagian, cowok ganteng ini kembali mempersembahkan sebuah single terbarunya berjudul “Seperti Dia” ciptaan Hendy Irvan. Hadirnya Firman dengan single terbarunya ini adalah untuk mewujudkan album pertamanya. Walau jika dihitung materi lagunya Firman sudah cukup banyak dan cukup untuk membuat sebuah album. Namun, justru yang ia lakukan saat ini adalah mengumpulkan lagu-lagu baru yang fresh untuk masuk dialbumnya tersebut.
Karena
ini adalah proses untuk pembuatan album pertama aku, jadi aku ingin memiliki
album dengan lagu-lagu baru yang fresh. Rencananya akan ada 10 lagu yang ada
dialbum tersebut. Dan salah satunya adalah lagu yang akan dirilisnya saat ini
Seperti Dia, dan ini sudah aku obrolin juga sama Pak Rahayu selaku CEO
NAGASWARA, dan beliau setuju. Dan untuk judulnya masih proses belum dinamai, tunggu
ya.. ungkap Firman.
Adapun
lagu baru Seperti Dia yang dibawakan Firman bercerita tentang perjalanan
percintaan sepasang kekasih yang sangat romantis.Namun ditengah perjalanan
cintanya,Tuhan mentakdirkan lain buat mereka.Sang kekasih tergoda seseorang dan
akhirnya memilih laki-laki lain sebagai pendamping hidupnya. Namun, dengan
tegar dia menerima keputusan tersebut, bahkan mendoakan agar kekasihnya bisa
bahagia walau tidak bersamanya lagi.
Secara
konsep musik lagu ini tidak begitu berbeda dengan single sebelumnya Bukan Kamu
Tapi K amu,tetap bergenre Pop. Tetapi, single baru Seperti Dia bukan seperti
Pop biasa. Bahkan, aransemen musik yang dilakukan oleh DJ Sumantri ini
terbilang musik Popnya lebih megah apalagi berpadu dengan suara khas Firman menjadikan
lagu ini berkelas dan berkarakter, sehingga sangat layak untuk dinikmati oleh
para pecinta musik Indonesia.
Lagu
ini secara video klip memiliki jalan cerita yang menarik dibuat oleh sutradara
kawakan Eman Pradipta di kawasan Cibubur dengan melibatkan model cantik Zoe
Jackson dan cowok ganteng Verrell Bramasta yang saat ini keduanya adalah model,
bintang sinetron, dan pemain film layar lebar. Memang keduayan lagi hits,
ditambah keduanya mewakili kaum milenial jaman now. Cerita video klipnya dibuat
beda frame, Verrell dan Zoe distory linenya tidak inframe dengan Firman. Firman
memilih hanya masuk dari sisi musiknya saja.
Firman
Siagian, pelantun tembang fenomenal Kehilangan adalah pria kelahiran Balige,
Toba Samosir, 3 November 1978 yang sudah dikenal di seantero negeri. bahkan
popularitasnya sudah eksodus sampai ke Brunnei Darussalam, Singapore, Hongkong.
Kemudian berkiprah di TV Astro Malaysia menjadi host program Gegar Vaganza.
Awal karirnya ia dikenal dengan nama Firman Idol karena ia merupakan jebolan
Indonesian Idol.
Semoga hadirnya kembali Firman Siagian dengan memakai nama marga Siagian dibelakang namanya, dan mengeluarkan single terbarunya ini dengan video klip memakai artis model hits yang mewakili karakter milenial bisa disukai dan diterima disemua lapisan masyarakat Indonesia.(FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)