iMusic.id – Maestro lagu-lagu romantis tanah air, Yovie Widianto, kembali membuat gebrakan baru dengan merilis ulang lagu “Terlalu Cinta” dengan menggandeng salah satu talenta terbaik saat ini, Lyodra.
FYI guys, lagu “Terlalu Cinta” merupakan ciptaan dari Yovie Widianto yang pernah dirilis tahun 2006 silam dan sempat menjadi hits saat dibawakan oleh Rossa. Dan, kali ini Yovie Widianto memilih Lyodra untuk menyanyikan ulang. Oh ya, lagu ini dirilis di bawah label rekaman Universal Music Indonesia.
“Karakter suara Lyodra sangat pas untuk membawakan lagu ini. Sejak proyek ini akan dimulai nama Lyodra sudah terpikirkan, dan hasilnya sangat memuaskan,” ujar Yovie mengenai proyek tersebut.
“Saat diajak untuk menyanyikan lagu ini saya langsung menerimanya. Walaupun ini menjadi tugas berat karena lagu ini sangat bagus banget saat dibawakan teh Rossa. Apalagi ini menjadi lagu hits, jadi awalnya memang ada beban, tetapi begitu menyanyikannya, semua terasa menyenangkan dan puas,” ujar Lyodra.
Seperti yang mungkin kita tahu, single “Terlalu Cinta” ini memang sebuah lagu cinta yang mengusung warna musik pop ballad yang sangat indah. Lagu tersebut menceritakan tentang pengalaman pahit seseorang yang terjebak dalam cinta yang tak berbalas. Melalui liriknya, lagu ini menyampaikan perasaan keputusasaan dan kesedihan karena tidak bisa memiliki orang yang dicintai.
Untuk aransemen musiknya, Yovie Widianto tidak terlalu banyak menggubah lagu tersebut untuk menjauh dari pattern dasarnya. Namun, sentuhannya dibuat lebih megah dengan penguatan di strings section untuk mengiringi instrumen piano yang menjadi senjata utamanya.
Lyodra sendiri membuat lagu ini menjadi lebih fresh dengan ciri khas vokalnya. Kekuatan vokal Lyodra jadi menu utama dari seluruh aransemen lagu yang disajikan di single “Terlalu Cinta” versi terbaru ini. Two thumbs up!
Berbicara musik videonya, Prialangga sebagai sutradara membuat konsep yang sederhana namun penuh makna, dengan menyajikan musik video yang bercerita seperti sebuah mini movie. Di mana ia menyertakan konflik di dalam ceritanya yang membuatnya jadi lebih menarik.
Tone visual yang disajikan juga sangat nyaman untuk dilihat dan dinikmati. Selain Lyodra, musik video ini juga dibintangi oleh Davina Karamoy yang dikenal sebagai pemeran di film Ipar Adalah Maut, dan Arbani Yasiz pemeran Ancika: Dia yang Bersamaku 1995.
Yang bikin musik videonya jadi menarik adalah kehadiran Rossa di bagian-bagian terakhir. Hal ini seperti menjadi sebuah penguatan akan dukungan Rossa terhadap Lyodra untuk menyanyikan ulang lagu “Terlalu Cinta” tersebut. Seru abis!
“Saya berharap lagu ini tidak hanya menjadi sebuah nostalgia saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh mereka para penggemar musik di era sekarang,” harap Yovie Widianto tentang single ini.
“Harapannya sih bisa didengar banyak orang, dan bisa menjadi suatu yang fresh untuk didengarkan di saat sekarang. Dan, dapat menjadi soundtrack bagi yang relate dengan liriknya,” harap Lyodra.
So, tunggu apalagi, dengarkan lagu ini di semua platform layanan musik digital kesukaan kalian, dan tonton musik videonya di akun resmi YouTube milik Lyodra. Selamat menikmati! (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)