Connect with us

iMusic

Hata Arysta Mencuri Perhatian Dirk Verbeuren “Megadeth”

Published

on

Musik dalam perkembangannya terus menunjukkan beberapa area yang bisa di jangkau melewati batasan – batasan terntentu, termasuk ruang dan waktu.  Yang beberapa waktu tahun yang lalu tidak semua orang bisa mengeksplorasikan kemampuannya sehingga dapat diperlihatkan kepada banyak orang, namun saat ini dengan adanya media daring / online, setiap orang punya kesempatanyang sama untuk berekspresi termasuk dalam bidang musik melalui sosial media yang saat ini lebih dari separuh penduduk dunia sudah masuk ke dalam jangkauan internet.

Berbicara tentang musik, akhir – akhir ini di Indonesia sedang marak diselenggarakan berbagai kontes bakat khususnya di media sosial youtube. PT Mahkota Musik Indonesia (MMI) setelah kesuksesannya menggagas  event Flying With Ibanez pada tahun 2014 yang merupakan cikal bakal Flying With Ibanez  yang pada akhirnya menjadi event yang diterapkan di beberapa negara di dunia, kali ini mengadakan event yang sama namun ditunjukan kepada seluruh drummer di Indonesia. Event ini bertajuk Tama Grove Session Indonesia 2017, dimana ratusan entry drummer mengikuti acara ini. “Ini merupakan pencapaian yang cukup menggembirakan buat kami dengan partisipasi dari ratusan entry dari kontestan seluruh Indonesia, karena sedikit berbeda dengan instrumen lainnya, proses merekam drum jauh lebih rumit. Karena memerlukan tempat, instrumen yang cukup besar dan proses rekam audio yang harus benar – benar di persiapkan” ujar Patricia Dharmawan selaku GM Sales and Marketing dari PT Mahkota Musik Indonesia (PT.MMI).

Tahun ini Hata Arysatya muncul sebagai pemenang, pemuda asal Lamongan Jawa Timur ini berhasil mengalahkan ratusan kontestan lain dari berbagai daerah di Indonesia. Semua juri yang terlibat diantaranya Dirk verbeuren (Megadeth), Nariaki Kumagai (TRIX, Ex Casiopea) dan Anika Niles (Independent Musician) sepakat menunjuk Hata sebagai pemenang karena ia memiliki aspek yang sangat baik dibanding dengan peserta lain, diantaranya adalah grove, teknik dan time accuracy, bahkan untuk time accuracy ketiga juri sepakat memberikan nilai sempurna untuk Hata.

Untuk pemenang kedua jatuh kepada Sheva Albani dari semarang, drummer yang sering menjadi langganan juara festival drum di Semarang tersebut berhak mendapatkan Snare Tama DMP1465MVM, kemudian untuk juara ketiga dimenangkan oleh Kalonica, kontestan asal Bandung tersebut merupakan satu – satunya peserta wanita yang berhasil menembus 10 besar finalis dan akhirnya menjadi juara tiga.

Atas keberhasilannya, Hata Arysatya berhak mendapatkan hadiah Tama Starclassic Exotic Maple made in Japan dan perform di Shanghai Music Messe 2017 untuk tampilbersama juara satu Tama Groove Session China 2017 pada 12 Oktober 2017 lalu, selain itu pemenang juga berhak atas factory tour ke pabrik Tama di Guangzhou, China, pada 13 Oktober 2017.

Di Shanghai Music Messe (berlokasi di SNIEC, Shanghai New International Expo Center), acara di awali oleh penampilan dari 5 finalis dan 3 pemenang dari Tama Groove Session China 2017 dan di akhiri oleh sekitar 200 penonton serta dihadiri pula oleh beberapa peserta dari Tama Grove Session China 2017. Saat itu, Hata membawakan 1 buah lagu yaitu “Everytime With You” dari Lamb Of God. Acara ditutup dengan sukses oleh penampilan jam session dan drum battle antara juara 1 dari China (Yizhou) dan juara 1 dari Indonesia (Hata Arysatya).

Padat tanggal 13 Oktober Hata mendapat kesempatan untuk berkunjung ke pabrik drum Tama (Guangzhou Hoshino Gakki) di Guangzhou China. Selama di pabrik, Hata merasa sangat takjub dan bangga karena dapat melihat secara langsung proses pembuatan drum Tama. Seluruh kunjungan Hata di Shanghai dan Guangzhou Hata ini dni di fasilitasioleh PT. Mahkota Musik Indonesia, selaku distributor tunggal merk Tama di Indonesia, bekerjasam dengan Hoshino Gakki, selaku produsen dan pemilik merk drum Tama. Hata mendapatkan akomodasi sekelas bintang 4 dan diajak makan cukup berkelas oleh pihak Hoshino Gakki.

Sekilas Tetang Hata Arysatya, dia bermain musik sejak masih sekolah dasar pada usia 12 tahun, namun menurutnya bermain drum baru bisa terealisasi ketika ia masuk SMP dan itu juga karena ada kegiatan musik (extra) di sekolahnya. Awal belajar bermain drum ia belajar dari guru extrakulikuler di sekolah setelah itu ia pun melanjutkan untuk belajar main drum lagi dan berkursus di WM Musik Melodia, Surabaya. Setelah lulus SMA ia pindah ke Jakarta dan belajar di Jakarta. Adapun influece bermain drum Hata Atysatya antara lain yaitu : Mike Portony, Sebastian Lanser, Dave Weckl dan Damian Schmitt.

Melihat beberapa kontes drum online yang sedang ramai di Indonesia saat ini, para drummer sepakat bahwa Tama Groove Session Indonesia 2017 merupakan Kompetisi paling prestisius untuk instrumen drum saat ini karena pertimbangan nominal hadiah, kesempatan perform di ajang dunia sekelas Shanghai Music Messe, kesempatan kunjungan pabrik Tama serta tentunya adanya keterlibatan 3 musisi dunia di event ini. Melalui ajang ini Tama Indonesia berharap besar akan muncul bakat – bakat baru drummer Indonesia yang akan dikenal di dunia Internasional.

@memet_gokil

iMusic

Musisi Berbakat “Glenn Samuel” Rilis Mini Album Perdana Berjudul “Egen”.

Published

on

iMusic.id – Musisi berbakat Glenn Samuel merilis Mini Album perdana berjudul “Egen“. Mini Album Egen berisi total 5 lagu yang dirilis secara resmi dan siap memanjakan para penggemar musik di seluruh Indonesia.

judul “Egen” untuk Mini album perdana Glenn Samuel di ambil dari nama panggilan akrab orang terdekat Glenn Samuel, selain itu arti kata Egen dalam bahasa hungaria artinya adalah “Di Langit”.

“Sesuai artinya saya berharap Mini album perdana saya ini bisa berada tinggi di langit seperti bintang yang bisa dinikmati siapapun dimanapun mereka berada” Tutup Glenn.

Mini Album ini terdiri dari lima lagu di mana 4 di antaranya sudah dirilis dalam bentuk single Seperti lagu “Tatap Aku sebentar” yang menjadi single perdana Glenn yang dirilis pada tanggal 7 october 2022.

Kemudian diikuti dengan single berikutnya “Sang perisau”, lalu “will u?” Yang berhasil mencapai 2 juta pendengar pada platform musik spotify, dan “Nona manis” yang menjadi single ke empat Glenn.

Terimakasih, Masih Disini” merupakan single penutup dalam Mini Album Egen yang akan rilis pada tanggal 20 september 2024.

“Terimakasih, Masih Disini” ditulis oleh Glenn Samuel yang dibantu oleh Yafi Aria ini, terinspirasi dari sebuah rasa syukur atas semua hal baik yang kita terima dari sosok-sosok yang sangat berarti dalam hidup setiap kita.

Glenn menyampaikan bahwa lagu ini bukan sekadar lagu tentang berterimakasih, tetapi juga lagu ini adalah bentuk rasa syukur atas cinta dan kasih sayang dari Tuhan, keluarga, sahabat, pasangan dan semua yang senantiasa ada  untuk kita semua.

“Terkadang kita terlalu sibuk dengan yang jauh sehingga kita lupa untuk menyenangkan atau bahkan sekedar mengucapkan terimakasih kepada yang paling dekat” ujar Glenn.

Lagu “Terimakasih, Masih Disini” diproduseri oleh Glenn Samuel sendiri, dengan kolaborasi bersama Stefanus Elje yang dikenal sebagai gitaris dari Bernadya. Proses produksi yang matang dan kolaborasi dengan musisi-musisi berbakat menjadikan lagu ini memiliki kualitas yang tinggi dan siap bersaing di industri musik.

Glenn berharap lagu “Terimakasih, Masih Disini” dapat menyentuh hati para pendengarnya, terutama untuk yang sedang mencari lagu yang bertemakan haru, atau mungkin pasangan yang akan menikah, dan Lagu ini juga menjadi  pengingat untuk jangan lupa untuk Berterimakasih kepada yang terdekat dan tersayang.

Sebagai langkah awal, Glenn akan merilis video lirik untuk lagu ini, sementara video musiknya akan menyusul kemudian. Video lirik ini diharapkan dapat membantu para penggemar untuk lebih memahami dan meresapi makna dari setiap lirik yang disampaikan. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Iya Iya Tidak Tidak” Jadi Single Debut “Arda Hatna” Untuk  Bersolo Karier.

Published

on

iMusic.id – “Iya Iya Tidak Tidak” adalah lagu debut Arda bersolo karier setelah melepaskan jubahnya, dan mengundurkan diri sebagai vokalis band naff.

Arda yang dikenal sebagai penulis buku, konten kreator dan musisi mencoba mengeksplorasi hal hal yg ditangkap dari momen momen belakangan ini, baik kehidupan nyata maupun interaksi di sosial media.

Hari ini kita adalah kumpulan dari pilihan pilihan yang kita ambil, mengubah sebuah keputusan 1 detik saja di masa lalu akan berbeda kisah hari ini.

Itulah pesan yang dibawa lewat lagu “Iya iya tidak tidak” yang ditulis oleh Arda sendiri. Sesakit apapun pilihan itu, sebahagia apapun pilihan itu, pilihan tetaplah pilihan. Ada hal diluar kuasa kita, ada hal yg bisa kita kendalikan.

Lagu “Iya Iya Tidak Tidak” digawangi oleh Pay Burman sebagai Producer. Arda juga merilis logo baru yang akan menemaninya bermusik. Diwakilkan dengan bentuk daun yg menempel di huruf a awal dan a akhir memiliki harapan bahwa, sebagai manusia Arda Hatna akan sukarela untuk bertumbuh.

Setelah ini, masih akan  ada banyak lagi rilisan karya – karya berikutnya dari  Arda Hatna. Terima kasih. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Raim Laode” Resmi Luncurkan Single “Abangku”.

Published

on

iMusic.id – Idependent, platform musik agregator terbaru di Indonesia, resmi meluncurkan layanannya dengan menggandeng musisi Raim Laode sebagai artis pertama. Kolaborasi ini ditandai dengan showcase peluncuran single terbaru Raim berjudul “Abangku”, yang juga sekaligus menandai debut Idependent di dunia musik Indonesia.

Showcase ini menjadi tonggak penting dalam karir Raim Laode, salah satu musisi yang konsisten memperjuangkan suara-suara otentik melalui musiknya. Dengan “Abangku”, Raim tidak hanya merilis sebuah karya baru, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang semangat independen dan kebersamaan dalam berkarya, selaras dengan visi Idependent.

“Saya sangat bersemangat menjadi bagian dari Idependent, yang memberikan ruang bagi musisi Hidup ber-independent itu bukan berarti seluruhnya dirimu, tapi rela ikhlas berkolaborasi tetapi kamu ambil kendali terhadap karyamu” ujar Raim Laode.

Peluncuran Idependent

Idependent hadir sebagai agregator musik yang menawarkan solusi bagi para musisi indie di Indonesia untuk memiliki kendali penuh atas karya mereka. Platform ini dirancang untuk memberikan kebebasan kepada musisi dalam memilih, mengelola, dan mendistribusikan musik mereka ke berbagai platform digital, sekaligus memaksimalkan jangkauan dan potensi melalui layanan promosi dan publikasi yang terintegrasi. Seluruh layanan bisa dipilih dan dirangkai sesuai kebutuhan dengan konsep Agregator Musik D-I-Y.

Dengan prinsip independent, inclusive, dan collective, idependent berupaya membangun ekosistem musik yang memungkinkan para musisi untuk berkembang dengan lebih otonom dan berdaya, tanpa kehilangan dukungan dan kolaborasi dari komunitas. Idependent membuka pintu bagi para musisi yang ingin memaksimalkan potensi digital mereka, seperti yang dilakukan Raim Laode dengan single terbarunya.

Single “Abangku” telah resmi dirilis di berbagai platform musik digital dan mendapatkan sambutan hangat dari penonton showcase yang digelar di Krapela, dimana Idependent turut mendukung penuh acara ini sebagai bagian dari peluncuran resminya. Dengan hadirnya Raim Laode sebagai pionir, Idependent berharap dapat menarik lebih banyak musisi indie Indonesia yang ingin meniti karir dengan lebih mandiri. (FE)

Continue Reading