Connect with us

iMusic

“HIVI!”, Gerald Situmorang, Ify Alyssa, Sri Hanuraga kembali merilis lagu kolaborasi berjudul “Mengapa Baru Sekarang?”.

Published

on

iMusic – Grup musik HIVI! yang beranggotakan Febrian Nindyo, Ilham Aditama, Neida Aleida dan Ezra Mandira ; bersama dengan musisi Gerald Situmorang ; Pianis Sri Hanuraga ; dan vokalis Wanita Ify Alyssa kembali merilissingle terbaru, “MENGAPA BARU SEKARANG?”. Single ini melengkapi rangkaian rilisan sebelumnya, “Memori” (rilis Februari 2022), dan “Rintik Hujan” (rilis November 2021), guna menyambut album kolaborasi mereka, “Bermain Rintik Di Musim Hujan” yang akan rilis tahun ini.

“Mengapa Baru Sekarang?” merupakan ciptaan Ify Alyssa, Febrian Nindyo, dan Neida Aleida, serta diproduseri oleh Gerald Situmorang, kali ini mengusung konsep pop akustik ringan dan bertemakan “Right Person, Wrong Time” (orang yang tepat, namun hadir dalam waktu yang kurang tepat).

“Mengapa Baru Sekarang? adalah lagu yang menceritakan mengenai perasaan seseorang yang datang di saat tidak tepat. Sebuah topik yang sebenarnya bisa mewakili kisah banyak orang yang juga mengalami cerita yang serupa. Lirik yang ada di lagu ini juga sebenarnya terinpirasi dari Series “Bermain Rintik Di Musim Hujan” serta kisah tokoh Bumi dan Mentari di series itu. Yang akhirnya menginspirasi terciptanya lagu ini”, ujar Ify Alyssa mengenai alasan dan bagaimana lirik dari lagu “Mengapa Baru Sekarang?”.

“Lagu Mengapa Baru Sekarang? ini cocok di masa di transisi di saat seseorang baru selesai dari hubungan nya dengan orang lain, dan bersiap dengan memulai hubungan yang baru. Siap juga untuk memikirkan kembali apakah hubungan yang baru nya akan menjadi awal yang baru ataukah menjadi penyesalan.” Ujar Ilham Aditama vokalis dari HIVI!

Walau dengan lirik yang sedikit, banyak bercerita mengenai konflik batin yang terjadi akibat waktu yang kurang tepat, karya kolaborasi kali ini mencoba menghadirkan kemasan lagu yang manis, ringan, dan lugas.

“Mengapa Baru Sekarang? merupakan lagu yang cukup simple secara intrumentasi nya, dengan gitar, piano, bass, dan pianika menjadikan lagu ini sebeneranya tetap berusaha ringan namun dengan lirik yang manis dan tetap fun, selain itu berfokus dengan permainan gitar dari gua dan Ezra. Nah uniknya mengenai lagu ini adalah bagaimana Ify kali ini memberikan sentuhan piano dan pianika, sedangkan biasanya Sri Hanuraga yang memainkan piano. ” Ujar Gerald Situmorang bercerita mengenai porsi unik dari Ify Alyssa di lagu “Mengapa Baru Sekarang?”

Selain itu àda juga hal menarik dalam pembuatan lagu Mengapa Harus Sekarang, seperti vokal yang ditake ilham harus diulang karena take vokal pertama sudah larut malam dan butuh mood yg lebih ceria. Dan juga banyak ide-ide spontan yang muncul ketika proses rekaman vokal di studio. Contohnya seperti adanya bagian reff tambahan dan lirik “izinkanku untuk tetap di sini” sebagai kalimat penutup yang dinyanyikan oleh Ilham dan menjadi tambahan cerita lengkap dalam lirik lagu “Mengapa Baru Sekarang”.

Single “Mengapa Baru Sekarang?” dirilis bersamaan di digital dan sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital, berikut juga dengan lagu “Rintik Hujan”, “Memori”. Mini series “Bermain Rintik Di Musim Hujan” yang menjadi pembuka dari project kolaborasi juga bisa disaksikan di kanal Youtube Ify Alyssa (ep 1), Gerald Situmorang (ep 2), dan HIVI! (ep 3). (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading