Connect with us
Indigo Indigo

iMovies

Indigo Tayang 19 Oktober, Amanda Manopo Main Bareng Aliando

Published

on

Imusic.id- Indigo: What Do You See film horor yang produksi Hitmaker Studios dan Legacy Pictures yang akan tayang perdana pada 19 Oktober 2023 di bioskop seluruh Indonesia.

Film Indigo: What Do You See ini disutradarai Rocky Soraya yang telah menorehkan prestasi MURI atas pencapaian di atas 1 juta penonton secara berturutan dengan 4 karya film bergenre horor sebagai sutradara pertama di Indonesia.

“Saya rasa cerita menarik banget, scene – scenenya menantang ini bukan untuk menakuti orang, informasi soal indigo, orang yg punya indigo hidupnya gimana.  Ini pas untuk saya ngedirect, karena punya anak, satu film pertahun, pilihannya ini karena ceritanya kena banget. Syuting capek, tapi pemain nya karena keren banget, Saya harap penonton bisa mendapatkan sesuatu setelah menonton,”Kata Rock Soraya saat konferensi pers dan Presscreening Film Indigo: What Do You See di XXI Senayan City Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Indigo

“Story Nya by saya, interview dengan indigo. Karena saya teman dekat dengan Sara, sering tanya soal ini, nonton biografi, sesuai dengan itu baru riset.”tambah Rocky Soraya.

Film Indigo: What Do You See diperankan oleh Amanda Manopo (Zora) dan Aliando (Aksa) dimana mereka dipasangkan sebagai kekasih dan film ini merupakan film horor pertama Aliando dan film  kembalinya Amanda Manopo kedunia film.

Bagi Amanda Manopo, film Indigo menjadi come backnya di layar lebar. Amanda memainkan tokoh Zora yang dikaruniai indera keenam. Untuk itu dia melakukan riset sebelum memulai syuting. Sara Wijayanto selaku lawan main menjadi salah satu tempatnya mencari referensi.

Indigo

“Pertama – tama gimana hasilnya? Ini saya film horor pertama setelah lama gak main film lagi, film lumayan berat, perubahan karakter main sinetron dan main film sebagai Zora, seniman, kembali muda lagi, di film ini saya ditantangan adegan luar biasa yg menguras tenaga, emosi secara emosional saya berusaha melakukan yang terbaik, menunjukkan penonton, pak Rocky dan perfilman Indonesia,”ujar Amanda Manopo

Amanda Manopo pun harus melakoni adegan ekstrem dalam film tersebut. Meski begitu, dia mengaku proses syuting berjalan dengan lancar dan tak mengalami cedera.

“Cedera enggak ada, Pak Rocky memberikan 100 persen safety, asuransi, dan mobil ambulans. Walau aksinya agak cukup lumayan berat, tetapi diberikan fasilitas keamanan untuk kita,”katanya.

Indigo

Bagi Aliando Syarief ini adalah film dimana ia pertama kali bermain di genre horor. Sebagai seorang aktor, dia mengaku harus siap menerima tantangan bermain dalam karakter dan genre film apa pun.

“Kita konsisten sama karir menjadi aktor. Apapun yang dilakukan aktor pasti Ali suka. Film horor jadi tantangan karena Ali belum pernah main film horor sebelumnya,” tuturnya

Bicara membangun chemistry antara Aliando dan Amanda Manopo, Ali mengaku sangat mudah setelah dia memberikan empati pada perhatian ke Amanda Manopo.

“Chemistry Ali dan Amanda sangat lucu dan unik. Pertama kali membangun chemistry, Manda sakit habis dari Jepang,” cerita Aliando Syarief di hadapan awak media.

“Saya membangun dengan perhatian. Lalu terkoneksi dan bounding,” tutup Aliando Film ini yang di bintangi oleh Amanda Manopo, Aliando Syarief, Sara Wijayanto, Nicole Rossi, Ryuken Lie, Aruma Khadijah, Intan R J, Mira Asmara, Ferry Ardiansyah, M. Alfarizi, Rina Ritonga, Amna Shahab, Marcelino Lefrandt ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mualia tanggal 19 Oktober 2023

iMovies

Film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” siap roadshow ke berbagai daerah

Published

on

iMusic.id – Film terbaru dari sutradara Garin Nugroho,Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” (Whispers In the Dabbas), telah menggelar Gala Premiere di Indonesia pada, Jumat, 9 Mei 2025, bertempat di CGV Grand Indonesia.

Penayangan istimewa karya Garin Nugroho ini menjadi yang ketiga kalinya bagi film yang mengangkat isu krusial mengenai ketidakadilan hukum di Indonesia, setelah sebelumnya mendapat apresiasi pada pemutaran perdananya di International Film Festival Rotterdam ke-54 dan penayangan terbatas dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia.

Acara Gala Premiere ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bapak Setyo Budianto, Wakil Ketua KPK, Bapak Agus Joko Pramono, Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Bapak M. Qodari, Principal Advisor GIZ untuk program CPFS, Ibu Fransisca Silalahi, Sutradara Film, Bapak Garin Nugroho, Aktris Utama, Ibu Della Dartyan, Produser Film, Ibu Rina Damayanti, serta para pejabat struktural dan focal point dari berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD) pelaksana aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) tahun 2025-2026, perwakilan organisasi masyarakat sipil (CSO), dan rekan-rekan media.

Film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” karya Garin Nugroho ini merupakan hasil kolaborasi antara Stranas PK dengan Garin Workshop dan Padi Padi Creative. Karya ini hadir sebagai medium penting untuk pendidikan politik dan pemberdayaan masyarakat, mendorong audiens untuk bersikap kritis terhadap praktik peradilan di Indonesia. Film ini merupakan drama reflektif yang mendorong kesadaran politik yang kuat, film ini terinspirasi dari empat kasus nyata di Indonesia yang menggambarkan bagaimana individu rentan menjadi korban ketidakadilan akibat praktik kolusi antara korporasi dan negara.

Aktris Della Dartyan memerankan karakter Puspa, seorang sosok yang gigih membela para korban, mulai dari seorang nenek yang dituduh mencuri biji kakao, petani yang dipersalahkan atas kerugian bisnis jagung hibrida, hingga saudara kandungnya sendiri yang mengalami persekusi karena menentang tambak udang ilegal.

Melalui pergulatan moral yang dialami Puspa, film ini menyoroti bagaimana penyalahgunaan hukum terus terjadi dan merugikan masyarakat, sebuah ironi di tengah semangat reformasi yang digaungkan. Ketua KPK selaku Koordinator Tim Nasional Pencegahan Korupsi Setyo Budianto menyampaikan,

“Film ini adalah sebuah representasi kenyataan pahit, bahwa korupsi tidak hanya terbatas pada kerugian finansial negara. Lebih jauh, korupsi merampas hak petani atas tanahnya, menghilangkan akses masyarakat terhadap keadilan, dan mengikis kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.”

Sebagai bagian dari upaya pencegahan korupsi dan peningkatan kesadaran publik yang lebih luas, film “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” akan menggelar roadshow ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jayapura, Sorong, Manokwari, dan Yogyakarta. Rangkaian acara gala premiere hingga roadshow ini merupakan hasil kerjasama yang erat antara Stranas PK dan Proyek Kerjasama Indonesia-Jerman dalam kerangka Pencegahan Korupsi di Sektor Kehutanan (GIZ CPFS), dengan dukungan dari Tempo Media.

Sutradara Garin Nugroho mengungkapkan, “Film sebagai medium ekspresi yang terbuka, kritis, dan disampaikan melalui sudut pandang personal akan selalu menemukan resonansi di festival film internasional. Terlebih, film ini memiliki keberpihakan yang jelas terhadap suara masyarakat yang terpinggirkan.”

Continue Reading

iMovies

Film “Dasim” ceritakan jin perusak rumah tangga.

Published

on

iMusic.id – Film horor “Dasim” karya terbaru persembahan Starvision dari sutradara Ginanti Rona, akan tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025. Film “Dasim” membawa teror yang mencekam dari sosok jin Dasim, membawa gangguan berbahaya untuk pasangan suami istri yang baru saja menikah dan tengah menyambut kelahiran buah hati pertama mereka.

Pada film “Dasim” dikisahkan Salma (Zulfa Maharani) dan Arman (Omar Daniel) adalah pasangan muda yang bahagia, tetapi sejak menikah Salma mulai merasakan gangguan mistis. Ketika Salma hamil dan Arman mengerjakan proyek besar di kantor arsiteknya dan membuatnya sering lembur, mereka pindah ke rumah ibu Arman (Meriam Bellina). Namun, meski telah berpindah tempat tinggal, Salma masih mengalami teror yang justru semakin menyeramkan. Salma bahkan kini berkonflik dengan mertuanya, ditambah muncul kecurigaan Arman berselingkuh, hingga Salma kini memercayai dan mengandalkan salah satu tetangganya yang misterius.

 Film “Dasim” dibintangi oleh Omar Daniel, Zulfa Maharani, Adinda Thomas, Meriam Bellina, Dinda Kanyadewi, Morgan Oey, Arswendy Bening Swara, Yatti Surachman, Grace Ayu, Tania Hantara, dll.  Sepanjang film, Ginanti Rona berhasil membuat penonton untuk menebak misteri dan teka-teki siapa yang tega memisahkan rumah tangga Salma dan Arman.

Penonton diajak untuk ikut menaruh rasa curiga terhadap beberapa karakter yang ada di film. Unsur horor yang mencekam juga sangat kuat di film “Dasim”. Tak hanya mengandalkan jumpscare, film “Dasim” juga menghadirkan horor yang tajam nan kejam. Penonton bisa merasakan kengerian hingga membuat berteriak karena adegan yang dirancang dengan apik dan tepat secara momentum.

Film “Dasim” juga memberikan nuansa yang membuat penonton penasaran hingga akhir film. Ditambah, pada babak akhir Ginanti Rona memberikan energi tancap gas yang akan memberikan klimaks sebelum keluar bioskop.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia, Riza, dan Mithu Nisar, film “Dasim” akan menjadi horor kedua yang dirilis Starvision tahun ini yang berdasarkan peristiwa nyata, setelah kesuksesan “Petaka Gunung Gede” yang berhasil menjadi film blockbuster awal tahun 2025.

Chand Parwez mengatakan, pada karya terbaru Starvision, ia membawa tema baru yang berbeda dari horor sebelumnya. “Film “Dasim” akan memberikan pengalaman menonton yang berbeda lagi untuk pencinta horor Indonesia.

Continue Reading

iMovies

Trio Rigen, Rispo dan Hifdzi lucu abis di teaser trailer film GJLS : Ibuku Ibu Ibu

Published

on

iMusic.id – Grup komedi GJLS resmi melebarkan sayapnya ke layar lebar melalui film perdana mereka yang berjudul “GJLS : Ibuku Ibu-Ibu”. Film produksi Amadeus Sinemagna bekerja sama dengan Legacy Pictures ini disutradarai oleh Monty Tiwa dan telah merilis teaser trailer yang langsung mencuri perhatian netizen lewat komentar-komentar yang tak kalah lucu dari isi cuplikannya.

Dibintangi oleh trio GJLS: Rigen Rakelna, Ananta Rispo dan Hifdzi Khoir, film ini juga menghadirkan akting dari Nadya Arina, Luna Maya dan Bucek yang memberi warna berbeda pada dinamika cerita. Mengangkat logline yang absurd sekaligus menggelitik, “Ibuku Ibu-Ibu” bercerita tentang tiga bersaudara egois yang ingin menggagalkan rencana ayah mereka untuk menikah lagi, tak lama setelah ibu mereka meninggal dunia.

Namun alih-alih berhasil, mereka malah menjodohkan sang ayah dengan seorang wanita penipu yang justru menguras harta keluarga. Teaser trailer yang baru saja dirilis menampilkan kekompakan khas trio GJLS dengan gaya humor segar mereka yang langsung mencuri perhatian.

Meski hanya cuplikan singkat, teaser “GJLS : Ibuku Ibu-Ibu”. ini sudah memamerkan kekonyolan dan chemistry natural antar tokoh, lengkap dengan jokes ringan yang terasa sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Respons netizen pun penuh tawa dan antusiasme, membanjiri kolom komentar dengan kalimat – kalimat mendukung.

Tak cuma menuai komentar lucu, namun banyak juga berharap film ini bisa meraih jutaan penonton. Mereka bahkan sudah siap membawa pasukan untuk menonton film ini.

Bukan cuma komedi khas GJLS yang bikin menarik, namun kehadiran aktor senior Bucek juga patut dinantikan. Bucek yang berperan sebagai bapak dari Hifdzi, Rigen dan Rispo ini tampil berbeda dari biasanya. Jika banyak yang sudah menonton karya-karya Bucek berperan sebagai karakter yang serius, di sini Bucek tampil tak kalah menghibur dari para anggota GJLS.

“Film ini adalah representasi kondisi Indonesia. Absurd, tapi tetap menghibur dan penuh hati,” ujar Monty Tiwa selaku sutradara.

Sementara itu, Rigen Rakelna menambahkan, “Film ini dibuat dengan senang hati, untuk para GJLS dan tentunya untuk menghibur penonton di Indonesia.”

GJLS: Ibuku Ibu-Ibu juga menandai langkah baru bagi GJLS Entertainment sebagai rumah produksi kreatif milik trio komedian ini. Ini menjadi debut layar lebar mereka sekaligus bukti bahwa GJLS bukan hanya jago di panggung dan podcast, tapi juga siap mengguncang bioskop Indonesia. Tandai kalendermu! “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2025.

Continue Reading