Connect with us

iMusic

Ingin bangkitkan kembali musik pop melayu, NAGASWARA rilis 5 artis sekaligus.

Published

on

iMusic – Di awal tahun 2000-an genre pop Melayu menjadi primadona di Industri Musik Tanah Air. Pada tahun ini banyak bermunculan band yang mengusung genre tersebut seperti Wali, ST12, Kangen Band, dll.

Meski sempat dipandang sebelah mata ternyata band-band pengusung genre tersebut mampu membuktikan bahwa karya-karya produktif mereka dapat menembus pasar domestik maupun internasional.

Fenomena suksesnya aliran musik dengan genre Melayu ini membuat semakin kuat mengakar dan dicintai oleh semua lapisan masyarakat.

Banyak kalangan musisi mulai terinspirasi untuk berkarya lewat aliran musik ini, tidak terkecuali seperti Merpati band yang sukses dengan hits singlenya “Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah” (2008), Andrigo penyanyi solois hits single “Pacar Selingan” (2014).

Kemudian ada Luvia band hits single “Jangan Menangis Untukku” (2019), Syahriyadi  penyanyi solois hits cover lagu “Pecah Seribu” dan Andez yang sebelumnya gitaris grup band Gibran kini membentuk duo yang diberi nama Andez (Andez & Albert) dengan lagu “Sebatang Kara”.

Kini, pada bulan Agustus tahun 2022 jelang perayaan Hari  Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77th.  Merpati & Kezia, Andrigo, Luvia, Syahriyadi, dan Andez bersama Big Indie NAGASWARA hadir mempersembahkan karya- karya terbarunya untuk para pecinta musik Indonesia di manapun berada lewat acara Launching & Press Conference bertajuk “Swara Melayu Bersinar Lagi“, Hari ini Jumat, tgl 5 Agustus 2022 bertempat di Main Atrium,Tamini Square Lantai GF, Jakarta Timur. 

Berikut persembahan dari kami, diantaranya adalah :

1.        Merpati & Kezia “Janji Satu Purnama” ciptaan Andi Merpati & Melly Goeslaw

Kehadiran Merpati band menggandeng solois cantik Kezia Kaithlyin Purnawan atau biasa disapa Kezia, hadir mempersembahkan lagu terbaru berjudul “Janji Satu Purnama” ciptaan Andi Merpati & Melly Goeslaw.

“Akhirnya, hari ini kami merilis single terbaru kami, berjudul “Janji Satu Purnama”. “Ungkap Andi Merpati.

Adapun video klip lagu Merpati & Kezia “Janji Satu Purnama” telah di garap oleh sutradara Nurman Kusuma dari PH. Studio Rata Kanan dengan mengambil lokasi syuting di Kawasan Pabrik Kertas, BSD, Tangerang, Banten. Sehingga banyak spot yang bisa di eksplore, tempatnyapun masih terawat dan viewnya sangat eksotik.

2.        Andrigo “Karam Ditengah Harapan” ciptaan Tegar CS.

Kali ini, Andrigo mempersembahkan kembali single terbarunya yang bertajuk “Karam Ditengah Harapan” ciptaan Tegar CS.

Dirilisnya single “Karam Ditengah Harapan” di tahun 2022 ini sekaligus menggenapkan karya bernyanyi Andrigo sampai saat ini dengan memiliki 10 lagu jagoan di label NAGASWARA.

“Ya betul single terbaru ini menjadi single yang ke 10 yang telah dirilis di NAGASWARA. Lagu terbaru ini memang proses rekamannya telah rampung akhir tahun 2000 lalu, namun karena pandemi jadi tertunda, karena Andrigo sendiri di Riau tidak dapat pergi ke Jakarta, “ucap Andrigo.

Adapun untuk mengarapan syuting video klip disutradarai oleh Bimo, dari Ivy Creatif Production dengan mengambil lokasi syuting di Resto Kopitok, Kemang, Jakarta Selatan.

“Semoga single terbaru aku nantinya banyak dicover oleh para Youtuber, agar single terbaru aku hits di blantika musik,” harap penyanyi jebolan UIN Suska Riau itu

3.        Luvia Band “Orang Yang Salah” ciptaan  Hendy Irvan.

Viralnya single “Jangan Menangis Untukku” membawa semangat membara dari para personil Luvia dan sampai kemudian di tahun 2022 ini, Luvia Band kembali merilis single terbaru yang berjudul “Orang Yang Salah” dan diciptakan kembali oleh Hendy Irvan.

“Kini, kami Luvia Band ingin menyajikan musik Pop Melayu yang berjudul “Orang Yang Salah” dengan composer handal Hendy Irvan dan personil kami Lingga (vokal), Zeus Azero (keyboard), Lucky (gitar), Ian (bass), dan Aden Satria (drum), “Ungkap Lingga selaku vokalis Luvia band.

Luvia band, berasal dari kota Bogor yang berdiri di tahun 2009. Nama Luvia berasal dari bahasa Spanyol yang artinya hujan, sesuai dengan kota tempat asal Bogor kota hujan. Luvers dalah nama fanbase Luvia Band.

Semoga kehadiran lagu terbaru Luvia Band “Orang Yang Salah” dapat menjadi hits dan menjadi fenomenal seperti lagu sebelumnya “Jangan Menangis Untukku”, Aamiin.., “pungkas Lingga.

4.        Andez “Sebatang Kara” ciptaan Andez & Albert.

Sebuah single baru saja diluncurkan NAGASWARA lewat grup duo yang bernama Andez berjudul “Sebatang Kara” ciptaan Andez & Albert. Andez adalah grup dengan konsep duo. Andez sebagai vokalis dan Albert sebagai gitaris. Nama Andez diambil dari nama pegunungan tertinggi di Amerika.

Lagu ini menurut Andez tercipta dan terinspirasi dari kisah nyata dirinya sendiri yang tinggal merantau di kota orang. Secara musik lagu ini lebih ke accoustic guitar dengan genre Pop Melayu garapan musik aransemen dari Denny (Embol).

“Harapan dari kami duo Andez semoga lagu “Sebatang Kara” dapat menghibur dan dinikmati seluruh pendengar di Indonesia, bahkan sampai mancanegara. Dan para pendengar atau para penikmat musik di manapun berada bisa menerapkan inti dari lagu ini karena mempertahankan suatu hubungan itu sangat sulit dan tidak mudah untuk memulainya, “jelas Andez, menutup pembicaraannya.

5.        Syahriyadi “Lagi Dan Lagi” ciptaan Tegar CS

Syahriyadi seorang pemuda yang viral di sosial media khususnya diaplikasi TikTok, kini bersama NAGASWARA dengan bangga mempersembahkan sebuah single baru berjudul “Lagi Dan Lagi” ciptaan Tegar CS.

Lagu “Lagi Dan Lagi” adalah sebuah lagu dengan lirik yang bercerita tentang pasangan cinta yang selalu melakukan kesalahan, tapi selalu di maafkan. Kesalahan yang diulangi lagi dan lagi, kemudian dimaafkan lagi dan lagi. Intinya, tidak mau berubah meski sudah berkali-kali diberikan kesempatan.

Konsep musiknya mengusung Pop Melayu era 90-an tapi dengan aransemen modern garapan Stevano serta dimixed oleh Jaya RPH dan mastered oleh Depp RPH, sehingga paduan antara suara dengan musik terasa sangat menyatu dan terasa sangat easy listening.

Harapannya semoga lagu “Lagi Dan Lagi” disukai banyak orang, trending dan viral di jagat hiburan musik Indonesia. Tentunya, viral bukan hanya di Indonesia tapi sampai ke Mancanegara. Demikianlah persembahan dari artis-artis NAGASWARA bergenre melayu dengan harapan semakin digemari dan dicintai serta mengispirasi generasi muda untuk terus tetap semangat berkarya. Sekali Merdeka Tetap Merdeka !!!  (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading