iMusic.id – Band pop rock kenamaan Indonesia, Ungu, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan sukses menggelar dua konser spesial di Malaysia dalam waktu seminggu. Konser ini tidak hanya menampilkan kekuatan musikal Ungu tetapi juga mempererat hubungan antara band dan penggemar setia mereka di Malaysia.
Pertunjukan pertama berlangsung pada 14 Juli 2024 di Maeps, Serdang, Malaysia. Konser ini menjadi bagian dari perayaan Hari Peneroka Felda. Dalam konser ini, Ungu tampil bersama Exists, band rock legendaris Malaysia yang populer pada tahun 1990-an.
Ungu membuka penampilan mereka dengan sejumlah hits yang memukau ribuan penggemar yang hadir. Sorakan dan tepuk tangan menggema di seluruh arena ketika Ungu mengejutkan penonton dengan membawakan lagu “Suci Dalam Debu,” sebuah lagu ikonik dari band Iklim yang terkenal di tahun 90-an. Penampilan ini disambut dengan antusiasme luar biasa dari sekitar 20,000 penonton, menciptakan momen magis yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Lima hari kemudian, Ungu melanjutkan konser bertajuk “Intimate Concert UNGU” di Arena Larkin, Johor Bahru, pada 19 Juli 2024. Konser ini dihadiri oleh 7,000 penonton yang merindukan pengalaman musik yang lebih dekat dan personal.
“Intimate Concert” pertama Ungu di Malaysia sebelumnya sukses diadakan di Pulau Pinang, dan konser kedua ini sekali lagi menegaskan kedekatan Ungu dengan penggemar mereka. Di Johor Bahru, Ungu memanjakan penonton dengan membawakan sejumlah lagu hits mereka, termasuk “Demi Waktu”, “Percaya Padaku” dan “Aku Tahu”, yang merupakan lagu wajib untuk dibawakan di Malaysia.
Mereka juga menampilkan tiga lagu terkenal Malaysia: “Suci Dalam Debu,” “Gerimis Mengundang,” dan “Mencari Alasan,” di mana Ajai, keyboardist dari Exists, turut tampil. Kolaborasi ini menciptakan suasana nostalgia dan keakraban yang dirasakan oleh semua penonton.
Di luar panggung, para anggota band menikmati pengalaman yang tak kalah berkesan. Selama berada di Malaysia, Ungu mengungkapkan kegembiraan mereka dengan menjelajahi berbagai kuliner khas Malaysia yang menggugah selera. Mereka menyempatkan diri untuk mencoba berbagai hidangan lokal, seperti nasi lemak, nasi kandar, seafood, dan sate, yang membawa kenangan masa muda mereka kembali.
Konser di Malaysia ini merupakan kali pertama bagi Ungu untuk kembali menggelar pertunjukan di luar negeri dalam waktu seminggu setelah cukup lama. Kesempatan ini menjadi momen berharga bagi mereka untuk kembali terhubung dengan penggemar internasional dan merayakan cinta mereka terhadap musik. Para anggota band menyatakan bahwa mereka merasa terhormat dan tersentuh oleh sambutan hangat yang diberikan oleh para penggemar di Malaysia.
Dengan keberhasilan dua konser ini, Ungu telah menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi salah satu band paling dicintai di Asia Tenggara, dan mereka berkomitmen untuk terus menghadirkan musik yang menyentuh hati para penggemar di seluruh dunia.
iMusic.id – Galeri Indonesia Kaya gelar pementasan musikal cerita rakyat “Lutung Kasarung” yang dimainkan oleh EKI Dance Company dengancukup sukses pada Sabtu, 14 September 2024 kemarin.
Gelaran ini merupakan rangkaian kegiatan rutin Galeri Indonesia Kaya dalam menghadirkan beragam musikal cerita rakyat Indonesia ke hadapan para penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.
Pada akhir pekan kali ini di Galeri Indonesia Kaya, penikmat seni dihibur dengan sebuah cerita rakyat dari Jawa Barat dengan konsep percampuran antara tradisi dan modern dalam pertunjukan Musikal: Lutung Kasarung.
“Lutung Kasarung merupakan salah satu cerita rakyat yang kami hadirkan bersama EKI Dance Company dalam format video, melalui program #MusikalDiRumahAja, web series yang senantiasa menghadirkan kisah rakyat dari berbagai wilayah di Indonesia dan melibatkan beragam sutradara teater, sutradara film, sinematografer, penata musik, serta aktor, aktris dan penari Indonesia di kanal YouTube IndonesiaKaya sejak tahun 2020 yang lalu “, terang Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
“Berangkat dari antusiasme para penikmat seni di YouTube yang tertarik untuk menyaksikan cerita rakyat Lutung Kasarung secara langsung di atas panggung seni pertunjukan akhirnya di tahun ini kami menghadirkan beragam cerita rakyat dalam web series #MusikalDiRumahAja ke atas panggung di Galeri Indonesia Kaya. Semoga pertunjukan ini dapat menghibur dan juga memenuhi keinginan para penikmat seni yang ingin menyaksikannya secara langsung,” tambah Renitasari Adrian.
Selama kurang lebih 60 menit, penikmat seni dihibur dengan salah satu cerita Indonesia yang populer di semua kalangan, Drama Musikal Lutung Kasarung, yang ditampilkan dengan sangat menawan oleh EKI Dance Company, dengan sutradara Ara Ajisiwi dan musik oleh Oni Krisnerwinto.
Pentas ini dikemas dengan balutan komedi dan aksi teater, tari dan lagu yang atraktif dipadu multimedia yang juga menyatu dalam menggambarkan suasana. Lutung Kasarung merupakan sebuah legenda dari Tanah Sunda yang bercerita tentang Sanghyang Guruminda yang turun ke bumi dengan sosok lutung yang buruk rupa, yang kemudian turut membantu seorang putri bernama Purbasari.
Purbasari dikutuk oleh saudaranya yang jahat, Purbararang, sehingga ia memiliki sakit kulit dimana kulitnya melepuh, bernanah, dan menyebarkan bau tidak enak. Ia akhirnya diasingkan ke tengah hutan dan bertemu dengan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung membantu Purbasari untuk kembali ke istana dan mengambil haknya yang telah dirampas oleh Purbararang. Pementasan ini juga semakin meriah dengan hadirnya dua bintang tamu yaitu Gerry Gerardo dan juga Uli Herdi.
Nala Amrytha selaku Produser dan juga pemeran Purbasari dalam Musikal: Lutung Kasarungmengungkapkan, “Kisah Lutung Kasarung merupakan sebuah cerita rakyat yang memiliki banyak nilai moral dan budaya, seperti saling memaafkan, tidak merendahkan orang lain, dan menghindari bersikap kasar, sombong, kejam, iri hati pada siapapun. Semoga persembahan ini dapat bermanfaat dan menghibur para penikmat seni sehingga akhir pekan para penikmat seni semakin berwarna.”
EKI Dance Company adalah perusahaan seni profesional di Indonesia dengan penari dan tim produksi yang bekerja penuh waktu dan tinggal dalam asrama. Selama lebih dari 25 tahun, EKI Dance Company telah menghasilkan ratusan karya tari, musikal, dan beragam jenis pertunjukan lainnya, serta memiliki tim produksi pertunjukan, show management, event organizer yang kerap dipercaya untuk berbagai event nasional dan internasional.
iMusic.id – Komunitas Salihara mendapatkan “ThePraemium Imperiale Grant for Young Artists” dari The Japan Art Association atas upaya dalam merawat kebebasan berpikir dan berekspresi melalui penyediaan ruang kepada seniman-seniman muda di Indonesia.
Penghargaan kepada Komunitas Salihara ini diberikan langsung oleh Hisashi Hieda(Direktur the Japan Art Association) pada10 September, pukul 18:00 waktu setempat di Hotel Okura, Tokyo.
Nirwan Dewanto (Direktur Utama) dan Ening Nurjanah (Direktur Program) bertindak mewakili Komunitas Salihara dalam konferensi pers dan serah terima tersebut. Acara penyerahan penghargaan ini dihadiri dan diliput oleh 60 media massa Jepang dan internasional.
Penghargaan “The Praemium Imperiale Grant for Young Artists” yang diberikan pada Komunitas Salihara ini didirikan pada 1997 dengan tujuan mendukung dan mendorong kegiatan para seniman muda yang sejalan dengan visi dan misi Japan Art Association.
Penganugerahan ini diberikan setiap tahun kepada seniman maupun organisasi yang secara aktif berkontribusi pada pengembangan bakat artistik para generasi muda. Untuk bisa mendapatkannya, calon penerima harus melalui beberapa kriteria tertentu salah satunya merupakan seniman / lembaga seni profesional atau sedang dalam pelatihan menjadi profesional.
Direktur Utama Komunitas Salihara, Nirwan Dewanto menanggapi penganugerahan ini dengan bangga lewat keterangan tertulisnya,
“Anugerah yang kami terima hari ini merupakan hal yang penting bagi kami, Komunitas Salihara dan juga komunitas seni di Indonesia, terutama dalam tiga hal. Pertama, hal ini mengingatkan kami agar selalu berada di garda depan dalam mendorong perkembangan talenta baru baik di panggung nasional dan internasional.
Kedua, pengakuan internasional seperti ini dapat membuat lembaga kami semakin ‘nyata’ di mata audiens Indonesia, serta mendorong kami untuk memperluas jaringan dengan seniman dan pemangku kepentingan seni di tingkat global.
Dan yang ketiga, ini adalah pengingat bagi semua orang di Indonesia bahwa ekosistem kita, yang begitu kaya akan warisan seni yang beragam, masih perlu membangun strategi yang lebih baik dalam mengembangkan bakat-bakat baru, mungkin melalui hibah seni, penghargaan yang adil, dan lain sebagainya bagi seniman serta penyelenggara seni.”
Komunitas Salihara Arts Center merupakan institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta. Dalam mewujudkan seni yang berkelanjutan dan merawat kebebasan berpikir dan berekspresi, Komunitas Salihara hadir dengan berbagai program-program unggulan seperti:
Kelas Publik: Kelas Menulis Kreatif, Kelas Menulis Lakon, Kelas Akting, dan Kelas Filsafat
Undangan terbuka yang ditujukan untuk seniman/organisasi baru (emerging): Helatari (Tari), Helateater (teater), dan Salihara Jazz Buzz (musik)
Festival skala internasional: Festival Sastra dan Gagasan (Literature and Ideas Festival – LIFEs) dan Festival Seni Pertunjukan Internasional (Salihara International Performing Arts Festival – SIPFest)
Pameran (kontemporer, kesejarahan, hingga pameran lintas-disiplin)
Dalam pidato penerimaan, Nirwan Dewanto menyatakan, bahwa upaya Salihara dalam mendukung para seniman muda adalah bagian dari misi yang lebih luas untuk merawat kemerdekaan, demokrasi dan perdamaian di lingkungan masyarakat dunia.
Pada acara tersebut diumumkan juga para pemenang the Praemium Imperiale Award 2024, yaitu Ang Lee (sutradara film, Taiwan), Doris Salcedo (pematung, Kolombia), Sophie Calle (fotografer, Prancis), Maria Joao Pires (pianis, Portugal) dan Shigeru Ban (arsitek, Jepang).
iMusic.id – PT. Dewa Sembilan Belas All Stars Promotor bersama PT. Mega Bintang Investama dengan bangga mempersembahkan konser skala Stadium Show spektakuler bertajuk “DEWA 19 Featuring All Stars 2.0” yang akan digelar pada Sabtu, 18 Januari 2025 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Konser ini akan menjadi salah satu pergelaran musik terbesar di Indonesia yang menampilkan kolaborasi epik musik legendaris tanah air dan dunia.
Konser spektakuler “DEWA 19 Featuring All Stars 2.0” merupakan sebuah perwujudan dari ide kreatif dan ambisi besar yang telah lama dicita-citakan oleh Ahmad Dhani, sang maestro musik dan pendiri DEWA 19. Setelah sukses besar tahun lalu dengan tur “DEWA 19 featuring ALL STARS – STADIUM TOUR 2023” yang telah berhasil mengguncang kota besar seperti Solo, Jakarta, dan Bandung. Saat ini Ahmad Dhani kembali dengan konsep konser yang lebih besar dan spektakuler.
DEWA 19 akan tampil bersama sejumlah musisi rock internasional yang telah melegenda. Nama-nama besar seperti John Waite dari Bad English, Gary Cherone & Nuno Bettencourt dari Extreme, Eric Martin dan Billy Sheehan dari Mr. Big, Ron Thal alias Bumblefoot, Dino Jelusick, dan Derek Sherinian akan turut ambil bagian dalam konser “DEWA 19 Featuring All Stars 2.0” ini.
Keberhasilan tur stadion DEWA 19 di tahun 2023 telah membuktikan bahwa perpaduan antara musisi-musisi papan atas Indonesia dan musisi internasional dapat menciptakan sebuah atmosfer konser yang dahsyat dan menggugah. Dengan konsep “All Stars”, para penonton disuguhi dengan kolaborasi yang menakjubkan antara DEWA 19 dengan musisi-musisi dunia yang menciptakan sebuah pertunjukan yang tidak hanya memanjakan telinga, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang spektakuler.
Ahmad Dhani, dengan segala kreativitas dan visinya, terus berupaya untuk membawa standar pertunjukan musik di Indonesia ke level yang lebih tinggi. Melalui konser ini, ia ingin menghadirkan sebuah perayaan musik yang tidak hanya menjadi ajang nostalgia bagi para penggemar DEWA 19, tetapi juga menjadi ajang pertemuan budaya musik antara Timur dan Barat dalam satu panggung konser.
“Konser ini bukan hanya sekadar perayaan musik, tetapi juga momen bersejarah di mana DEWA 19 bersama para bintang rock dunia menyatukan kekuatan untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi para penggemar kami Bala Dewa & Bala Dewi. Kami sebagai penyelenggara acara dari PT. Dewa Sembilan Belas All Stars Promotor bekerjasama dengan PT. Mega Bintang Investama berkomitmen untuk menghadirkan pertunjukan terbaik yang pernah ada di Indonesia,” ungkap Ahmad Dhani, selaku Chairman dari PT. Dewa Sembilan Belas All Stars Promotor.
DEWA 19 Featuring All Stars 2.0 diharapkan dapat menjadi puncak dari perjalanan musik DEWA 19 dan menjadi salah satu konser terbesar yang pernah diadakan di Indonesia. Dengan deretan musisi kelas dunia yang akan tampil, konser ini diprediksi akan menjadi salah satu konser paling spektakuler dan bersejarah dalam industri musik Tanah Air.
Untuk informasi lebih lanjut tentang acara dan proyek mendatang, kunjungi situs web resmi kami di dewatiket.id