Connect with us

iMusic

Jebolan The Voice Indonesia, Janita Gabriela luncurkan single “Kukira Selamanya”

Published

on

iMusic.idJanita Gabriela mungkin tidak terdengar asing di telinga sebagian orang karena ia pernah memukau para juri The Voice pada tahun 2016 silam dengan vokalnya yang merdu.

Kini, berada di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesia, gadis kelahiran 30 Juni 1999 ini siap merilis single perdananya berjudul “Kukira Selamanya”. Diciptakan oleh Resa Husin, Janita  Gabriela ternyata juga ikut membantu sedikit untuk pembuatan liriknya.

“Saat pertama kali dikirim demo lagu ini, aku sudah langsung suka dengan notasi lagunya karena sangat menyentuh. Selain itu, genre lagu ini memang genre yang biasa aku bawakan, jadi terasa lebih mudah saat menyanyikannya. Ceritanya adalah tentang rasa kecewa seorang cewek yang punya harapan tinggi kepada pasangannya. Mereka sudah menjalani hubungan dalam waktu lama, tapi ternyata pada akhirnya, mereka tidak bisa bersatu. Jadi, rasa sakitnya dua kali lipat,” cerita Janita Gabriela mengenai lagunya tersebut.

Melakukan rekaman untuk single perdananya ini ternyata menghadirkan tantangan yang cukup besar bagi Janita Gabriela yang menyukai Ariana Grande dan Mariah Carey ini.

“Proses rekamannya cukup panjang karena harus diawali dengan take guide, baru berlanjut ke proses rekaman. Banyak hal yang diubah, mulai dari lirik hingga notasi. Aku rasa, tantangan saat rekaman adalah saat ada perubahan di lirik agar lagunya lebih terasa dalam. Aku harus beradaptasi dan meresapi lagi makna yang ingin disampaikan agar pesannya bisa sampai ke para pendengar lagu ini.” Jelas Janita

Tertarik dengan dunia musik sejak kecil, bakat olah vokal Janita rupanya menurun dari anggota keluarganya yang kebanyakan musisi. Dari bernyanyi di gereja, pengagum lantunan suara Judika, Dira Sugandi, dan Sandhy Sondoro ini memutuskan untuk mengasah bakatnya melalui berbagai festival, mengikuti ajang pencarian bakat The Voice, hingga meng-cover lagu-lagu terkenal di Youtube.

Bergabung dengan label Sony Music pun diakuinya berawal dari ketidaksengajaan.

“Saat itu, salah satu A&R Sony Music datang ketika aku sedang tampil di sebuah tempat. Dari situ, mereka tertarik dengan bakat aku dan mengajak kerja sama untuk merambah ke dunia musik profesional. Sekarang, single perdanaku bersama Sony Music akan segera rilis. Rasanya senang dan bangga dengan diri sendiri karena aku diberi kepercayaan untuk mengembangkan bakatku dengan lebih serius lagi.” Ujar Janita

Janita berharap bahwa dia bisa menjadi penyanyi yang akan selalu diingat dan karyanya diterima banyak orang karena terkoneksi dengan cerita kehidupan masing-masing orang yang mendengarkan, dan juga memberikan inspirasi.

“Semoga single perdana aku ini bisa dinikmati dan diterima secara positif supaya apa yang ingin disampaikan pencipta lagu dan penyanyinya sampai ke pendengar dengan baik. Selain itu, semoga karyaku selanjutnya selalu dinanti-nantikan seluruh pencinta musik di Indonesia.” Harap Janita.

Single terbaru Janita Gabriela, “Kukira Selamanya”, bisa didengar di berbagai platform musik digital.

iMusic

Kerispatih luncurkan album baru bertajuk “Fase Tiga”

Published

on

iMusic.id – Menyisakan tiga personil, band pop Kerispatih luncurkan album baru bertajuk “Fase Tiga”. Ketiga anggota yang masih bertahan yaitu : Fandy Santoso (Vokal), Arief Morada (gitar) dan Antonius Suryo (drum) masih sangat excited mempertahankan Kerispatih dengan memproduksi dan merilis album baru tersebut.

Di produksi oleh Formula Music dan di distribusikan oleh Jagonya Musik & Sport Indonesia (JMSI) melalui KFC Indonesia, yang menarik dari album ke 9 Kerispatih ini adalah format album mereka yang dirilis dalam bentuk CD Digital, dimana masyarakat bisa membeli album ini dengan cara mendownload aplikasi jagonya Musik : KFC Dgital dan lalu tinggal meng-scan album “Fase Tiga” tersebut.

Waqlaupun ditinggal  tiga personil mereka yaitu Sammy Simorangkir (vokalis, 2010), Badai (Keyboardis ,2016) dan Andika (Bassist, 2018) yang sudah tutup usia, para personil Kerispatih tersisa tetap bertahan memasuki fase baru dengan format trio, oleh karena itu judul album mereka adalah “Fase Tiga”, dimana melalui album ini mereka merayakan pasang surut perjalanan Kerispatih di industri musik Tanah Air.

“Fase satu kan masih ada Sammy. Fase dua Badai masih ada, Andika masih ada. Nah, sekarang tinggal kami bertiga. Makanya namanya Fase Tiga,” kata Arief gitaris Kerispatih dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

“Album “Fase Tiga” jadi pembuktian bahwa Kerispatih masih tetap berkarya meski sudah ditinggalkan Sammy Simorangkir dan Badai”, tambah Arief.

“Ini album pertama setelah saya gabung di Kerispatih. Sebelumnya, hanya single single saja. Pasti jadi pembuktian. Cuma semua rezekinya kami serahkan kepada Tuhan,” ucap Fandy Santoso sang vokalis.

Di album terbaru ini, Kerispatih benar – benar bekerja keras dengan menyelesaikan proses pembuatannya hanya dalam waktu 2 minggu. Pihak Formula Music menginformasikan pada insan pers bahwa proses produksi album “Fase Tiga” ini memang sangat cepat dan luar biasa. Dedikasi trio Kerispatih benar – benar total dalam menggarap album ini.

Masih mengusung tema cinta namun lebih umum, para personil Kerispatih menyatakan ada sedikit perbedaan konsep musik di Kerispatih sejak mereka mulai menjalani Kerispatih dengan format trio,

“Kalau sebelumnya kan, di era Badai, keyboard yang lebih dominan. Tapi sekarang karena Arief jadi arranger juga, gitarnya terasa lebih dominan,” kata Fandy.

Aibum “Kerispatih – Fase Tiga” berisi 10 track lagu dengan lagu berjudul “Terbaik Untukmu” dipilih sebagai single pembuka. 10 lagu tersebut diharapkan akan mengobati kerinduan fans Kerispatih yang selama ini sudah menanti karya – karya terbaru Fandy, Arif dan Anton. Penggemar Kerispatih pasti meleleh sekaligus menyisakan kesan manis lewat melodi dan lirik yang dinyanyikan Fandy di album ini.

CD Album “Kerispatih – Fase Tiga” sudah tersedia di 700 lebih gerai KFC di seluruh Indonesia.

Continue Reading

iMusic

Raih dukungan dari keluarga, Nadisha pede rilis single “Tersenyumlah”

Published

on

iMusic.id – Tepat di memasuki usia ke-17, Nadisha merilis single perdana bertajuk “Tersenyumlah”. Lagu yang dirilis bertepatan dengan moment bahagia ini diciptakan dan ditulis langsung oleh Nadisha sendiri.

Menghadirkan warna Pop dengan nuansa vintage yang hangat dan penuh penjiwaan. Single “Tersenyumlah” dari Nadisha ini dirilis pada 09 Agustus 2025 secara ekslusif sambil merayakan syukuran di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Menghadirkan keluarga, sahabat, rekan media, serta para pelaku industri musik yang memberikan dukungan penuh terhadap perjalanan awal karier Nadisha. Lagu “Tersenyumlah” menyampaikan pesan positif tentang semangat harapan itu selalu ada dan support dari teman yang selalu hadir di tengah hidup yang kadang penuh problema.

Dengan lirik yang menyentuh dan aransemen yang dinamis, lagu dari Nadisha ini diharapkan menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing untuk menjadi lebih baik dan menemukan kebahagiaan.

Proses aransemen musik dalam single ini melibatkan sang ayah, Bung Karno yang juga menjadi produser di lagu “Tersenyumlah”, adalah seorang musisi asal Makassar yang telah lama berkiprah si Jakarta sebagai keyboardist. Dukungan musikal dari sang ayah menghadirkan sentuhan emosional tersendiri dalam produksi lagu ini.

Sang Ayah mengajak para sahabatnya utk memberi sentuhan indah di lagu ini, antara lain Aldy Kanda : Gitar, Ricky Binta :   Gitar, Danna Kanda : Drum Nicholas : Guide Drum, Simon : Bass, Iyan Barus : Mixing & Mastering, Arman Bustan : Video Clip,

“Aku ingin lagu ini jadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang utk sembuh, merasa sedih atau sendiri. Aku tulis dari hati dan ayahku bantu wujudkan dengan sentuhan musik yang aku impikan sejak kecil. Ini hadiah terindah untuk ulang tahunku,” ungkap Nadisha dengan penuh haru.

Nadisha Bernama lengkap Andi Nadisha Dinda Sukarno, kelahiran Jakarta 08.08.08. Ayahnya Bernama Bung Karno dari Makassar dan ibundanya Melly Feria dari Medan. Saat ini Nadisha masih menduduki bangku sekolah SMA SuLuh Jakarta kelas 3.

Nadisha adalah penyanyi muda pendatang baru dengan karakter vokal lembut dan gaya musik yang memadukan pop modern dengan sentuhan vintage. Di usia yang masih belia, Nadisha menunjukkan bakat sebagai singer-songwriter juga piawai dalam bermain gitar dan piano.

“Tersenyumlah” kini tersedia di seluruh platform digital streaming dan siap menjadi soundtrack baru bagi pendengar yang membutuhkan semangat dan ketenangan.

Continue Reading

iMusic

Rilis single debut, Ayura Yosih ingin punya album

Published

on

iMusic.id – Meski awalnya berkarier sebagai model profesional, nyatanya Ayura Yosih membuktikan punya musikalitas yang cukup baik. Pada tahun 2025, Ayura Yosih memberanikan diri keluar dari zona nyaman dan mencoba berkarya menjadi solois dengan mengeluarkan lagu perdananya berjudul ‘Kembali‘.

Munculnya Ayura Yosih menjadi penyanyi karena dukungan penuh dari Rendi Derainway, CEO dari DRW Legacy, sebuah manajemen artis baru yang berdiri di Jogja sejak awal tahun 2025. Selain itu distribusi digital single ‘Kembali’ dikendalikan oleh Polarity Records.

Sebelum lagu ‘Kembali’ terlahir, Ayura Yosih awalnya kerap menyaksikan penampilan Ahmad Ali (vokalis grup band Raw Theory) saat ngamen reguler di kafe-kafe, hingga akhirnya mereka berkenalan dan berteman baik. Lalu suatu ketika Ayura Yosih ditawari untuk menyanyikan lagu dari Ahmad Ali yang belum pernah terpakai.

Gayung bersambut, tak jauh dari momen itu, Rendi Derainway kemudian langsung menawari Ayura Yosih dan Ahmad Ali untuk membuat proyek musik sekaligus, dengan dua produk berbeda. Ayura Yosih menjadi solois dan Ali Ahmad diminta untuk membuat grup band bergenre rock. Keduanya pun akhirnya diasuh oleh manajemen DRW Legacy.

“Awalnya karena sering ketemu Ali, sering ngobrol, dan akhirnya dia ngasih lagu ke aku. Setelah aku dengarkan, ternyata kok enak. Lalu Rendi dari DRW Legacy juga kebetulan menawarkan untuk membantu merealisasikan keinginanku. Langsung workshop dan rekaman deh,” ujar Ayura Yosih mengawali.

Lirik lagu ‘Kembali’ menceritakan tentang kisah seseorang yang tidak bisa melupakan orang lama yang sempat pernah ada di dalam kehidupannya. Hingga terkadang sampai bisa membandingkan dan ingin orang lama itu kembali.

“Konteksnya sebetulnya nggak cuma buat kekasih, tapi bisa untuk teman, saudara, atau siapapun itu,” kata Ayura Yosih.

“Intinya kita ingin dan ngerasa, ‘Kok nggak kayak dulu ya?’. Akhirnya kita merasa dia nggak ada yang bisa menggantikan, gitu,” ujarnya.

Lagu tersebut juga jadi momentum Ayura Yosih melakukan rekaman profesional untuk pertama kalinya.

“Awalnya aku minta vibes akustik yang menyerupai lagunya Ade Govinda dan Fadli, lalu dikembangkan hingga akhirnya jadi versi yang seperti sekarang ini,” ujarnya.

Dalam proses rekaman pun Ayura Yosih juga sempat merasakan kesulitan. Sebab secara teknis, ia sudah tak pernah bernyanyi. Ayura Yosih juga mengaku terakhir bernyanyi bersama grup band-nya ketika era putih abu-abu.

“Aku terakhir nyanyi ya pas SMA, dan waktu take vokal ternyata rasanya deg-degan. Rasanya seperti terintimidasi, harus take bolak-balik karena memang belum oke di bagian tertentu,” ujar Ayura Yosih.

Selain masalah teknis vokal, Ayura Yosih juga baru merasakan ternyata membangun mood untuk bernyanyi juga tak semudah yang dibayangkan.

“Jadi aku effort banget, berulang kali mencoba menjiwai liriknya agar lebih enak saat dinyanyikan,” ujar Ayura Yosih.

Untuk proses pengerjaannya, aransemen lagu ‘Kembali’ diramu oleh Rimanda Sinaga, gitaris Raw Theory di studio miliknya, Seven Dragons Studio. Untuk mixing dan mastering digarap oleh Achmad Gufron di AG Recorder.

Single ‘Kembali’ sudah mengudara di gerai-gerai musik digital seperti Spotify, Apple Music, Deezer, dll sejak Juni 2025. Sementara untuk format audio visual berupa video klip sudah bisa dinikmati di kanal YouTube Ayura Yosih sejak Juli 2025. Untuk plan selanjutnya, Ayura Yosih berencana akan merekam beberapa materi baru sekitar empat sampai lima lagu.

Masih dibantu oleh Ahmad Ali, rencananya akhir tahun ini Ayura Yosih akan langsung merilis extended play (EP) atau mini album.

“Bagaimana pun juga pencapaian sebuah musisi, kalau menurutku ya monumennya harus punya album. Sebab kalau punya materi karya yang banyak juga bikin musisi makin leluasa untuk perform di mana saja, tanpa harus meng-cover lagu orang lain terus-terusan. Karya original menurutku tetap jadi kewajiban dan pertanggungjawaban seorang musisi,” pungkas Ayura Yosih menutup obrolan.

Continue Reading