Connect with us

iMusic

KAWG (Kite As A War Grate) – Tranformasi Identitas Kaawang Awang Dengan Single “SERAYU”.

Published

on

iMusic – Bandung, 15 Mei 2020 – Kite As a War Grate atau lebih dikenal dengan singkatan KAWG akhirnya merilis single terbaru di tahun 2020 ini yang bertajuk ‘Serayu’ pada Jumat (15/5). Lagu terbaru KAWG ini memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan lagu-lagu sebelumnya dari album ‘Rima Riang’ yang di rilis di awal tahun 2019 lalu. 

Lagu-lagu KAWG yang terdapat di album Rima Riang sebelumnya merupakan album eksperimental dari proses kreatif KAWG. Meski ‘Serayu’ memiliki nuansa yang berbeda, tetapi tidak terlalu jauh perbedaannya karena lagu terbaru KAWG ini pun berasal dari proses kreatif bersama yang telah berevolusi dari Kaawang Awang menjadi Kite As a War Grate (KAWG). 

‘Serayu’ bercerita tentang seseorang yang mempunyai masa lalu yang sungguh menyiksa dirinya. Seseorang tersebut pernah mengalami intimidasi atau lebih sering kita sebut ‘bullying’ baik secara mental maupun fisik, hingga akhirnya ia merasa bahagia telah hidup dalam kesendirian, ia bersyukur telah terlepas dari masa lalu dan kini menjalani hidup yang baru. 

KAWG juga ingin menyampaikan benang merah dari lagu ‘Serayu’ ini, yaitu dengan hal atau apapun yang kita punya, kita sudah merasa cukup. Bersyukur dan beruntunglah karena kita terlahir sebagai manusia, tanpa memikirkan sesuatu yang rumit, kita dapat bahagia.

“Gak perlu ada lo karena dengan datangnya lo di hidup gue itu malah bikin gue jadi ribet”, ujar Fatham Ridwan dan Zulfikar mengenai lagu ‘Serayu’ ini. Dengan merangkum cerita teman2 yang mempunyai pengalaman menyerupai ‘Serayu’ dan menjadi korban ‘bullying’ di lingkungan sekitar, KAWG menyimpulkan bawasanya semua kisah perjalanan hidup yang kita lalui, takkan selamanya berada di masa sulit dan terpuruk. yang pahit tak mesti dimuntahkan, dan yang manis tak mesti ditelan, pengalaman adalah guru terbaik, kelebihan dan kekurangan itulah yang membuat kita hidup dan ada. 

Setelah melalui beberapa proses yang panjang, KAWG akhirnya meresmikan formasi teranyar yang kini menjadi line up resmi KAWG yaitu, Fatham Ridwan (Guitar & Vocal), Digun Landrims (Guitar), Zulfikar Etsa (Drum), Chae Luminati (Bass), dan yang terakhir Ratih Putria (Keyboard/synth). Grup yang digaungi 4 pemuda dan 1 pemudi asal Bandung ini menjadikan single ‘Serayu’ untuk nantinya berada di album kedua KAWG yang sedang di garap dan akan segera rilis. 

Kite As a War Grate (KAWG) sendiri dibentuk pada akhir tahun 2014 dengan mengusung genre folk, pop, eksperimental dan mengangkat cerita-cerita yang realistis pada setiap lagunya. Adapun tema dan karya yang akan KAWG keluarkan pada line up yang baru, yaitu tidak jauh dari sebelumnya, namun akan lebih dibumbui dengan nuansa musik yang lebih menarik dan jujur. 

Lagu bertajuk ‘Serayu’ ini resmi dirilis secara digital di Spotify, Joox, Apple Music, Deezer, dan digital streaming platform lainnya pada tanggal 15 Mei 2020. Penasaran bukan? (FE)

iMusic

“Biancadimas” Semakin Memikat Dengan “Rindu Merindu Serindu-rindunya”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single “Manusia Paling Menyebalkan” pada bulan Juli lalu, BIANCADIMAS merilis single terbarunya bertajuk “Rindu Merindu Serindu-rindunya”. Seperti biasa, lagu-lagu keluaran BIANCADIMAS ditulis dan diproduseri oleh pasangan Dimas Wibisana dan Bianca Nelwan, berdasarkan kisah cinta mereka. Namun gaya musiknya kali ini agak berbeda dengan single-single mereka sebelumnya.

“Kami hanya ingin membuat lagu tentang rindu yang ritmenya juga danceable,” kata Dimas. Lagu bernuansa latin dance ini berkisah tentang seseorang yang merindukan pasangannya yang dipisahkan oleh jarak.

“Kami menulis lagu ini selama masa karantina COVID-19, setelah tidak bertemu anak-anak kami selama dua minggu—itu adalah kerinduan yang sangat besar,” jelas Bianca. Meski terinspirasi dari kerinduan orang tua terhadap anaknya, liriknya sangat universal dan juga cocok untuk mereka yang merindukan pasangan, keluarga, atau teman.

Processed with VSCO with s1 preset Processed with VSCO with kc25 preset

“Rindu Merindu Serindu-rindunya” merupakan pendahulu dari album kedua BIANCADIMAS yang bertajuk “Merangkai Selamanya”. Setelah “Rindu Merindu Serindu-rindunya,” akan ada satu single yang dirilis setiap bulan menjelang perilisan album pada bulan Oktober Dua single terakhir BIANCADIMAS yaitu “Kalimat Cinta” dan “Manusia Paling Menyebalkan”.

Lagu lagu dari BiancaDimas ini juga sukses masuk tangga lagu Puncak Klasemen, Indo Viral 50, dan Naik Daun di Spotify. Selain itu lagu Rindu Merindu Serindu Rindunya juga masih bertengger di berbagai playlist seperti NAIK DAUN dan LAGI VIRAL di spotify. Bianca berharap “Rindu Merindu Serindu-rindunya” juga masuk chart yang bisa menemani lebih banyak orang yang sedang merindukan seseorang.

Pengulangan lirik yang unik menjadi kekuatan lagu ini, dipadukan dengan nada-nada ceria dan musik manis, enak didengar pendengarnya dan cepat menenangkan hati yang rindu. “Kami menciptakan lagu ini ketika kami sedang merasa sangat nostalgia. Tapi suasananya tidak sedih, karena kami tahu kami akan segera bertemu lagi. Romantis sekali,” kata Dimas.

Semoga dengan semakin banyaknya playlist dan semakin banyaknya yang mendengarkan lagu dari Biancadimas bisa terus menjadi perjalanan yang menyenangkan sembari menunggu rilisnya full album dari Biancadimas yang rencananya nanti akan rilis pada bulan Oktober 2024. Happy Listening ! (FE)

Continue Reading

iMusic

Indra Lesmana luncurkan album “Sydney Reunion” di Manly Jazz Festival, Australia

Published

on

iMusic.id – Komposer, penulis lagu, dan maestro jazz Indonesia, Indra Lesmana kembali tampil di festival jazz terlama di Australia, Manly Jazz Festival pada 22 September 2024 dan meluncurkan album baru berjudul “Sydney Reunion” dalam acara premium terbatas di gedung ikonik Sydney Opera House pada 23 September 2024.

Album “Sydney Reunion” menampilkan Indra Lesmana pada keyboards, Steve Hunter pada bass elektrik, Dale Barlow pada saxophone, dan Andy Gander pada drum. Steve Hunter, Dale Barlow, dan Andy Gander adalah beberapa musisi terbaik dari Sydney, Australia yang dikenal Indra dan telah bermusik sejak 1982 saat Indra tinggal di Sydney dan belajar di Conservatorium of Music.

Dale Barlow terlibat dalam proyek Children of Fantasy, Steve Hunter terlibat dalam grup Nebula pada album No Standing yang dirilis di Amerika Serikat pada 1984. “Sydney Reunion” yang beraliran jazz fusion juga menandai album Indra Lesmana yang ke-100. Album ini berisi 10 lagu instrumental baru dan 5 di antaranya ditulis oleh Indra Lesmana.

Semua lagu direkam secara langsung selama dua hari di Rancom St Studio, Sydney New South Wales, Australia pada awal Mei 2024. Indra Lesmana melakukan semua mixing dan mastering di studio miliknya di Bali.

Single “Fairlight” dari album ini telah dirilis pada bulan Juni 2024. Video musik yang menampilkan suasana pada saat rekaman telah tersedia di YouTube. Indra Lesmana yang juga penerima Australian Alumni Award 2010 menjelaskan : “Saya sangat senang dan bersyukur dapat terus berkarya dan bermusik dengan teman-teman lama saya di Sydney. Terakhir kali saya bermain di Manly Jazz adalah pada tahun 1982. Tampil kembali dan khususnya memperkenalkan album baru kami di Sydney Opera House pada bulan September ini tentu akan menjadi momen bersejarah yang tak ternilai. Kami sangat berharap kolaborasi musik kami dapat memperkuat dan menginspirasi generasi musik karena tahun ini sekaligus merupakan perayaan 75 tahun hubungan diplomasi Australia dan Indonesia”.

Proyek musik Indra didukung penuh oleh Paulus Family Pty Ltd. yang dimiliki oleh diaspora Indonesia di Australia, Ivan Paulus dan istrinya Shirley Lim. Selain menjadi pengusaha dan pelaku ekonomi sukses di Australia, Ivan juga menjadi penasihat di Indonesia Business Council (IBC) Australia dan juga menjadi salah satu produser eksekutif pada proyek rekaman album Indra Lesmana di Sydney.

Album “Sydney Reunion” tersedia dalam bentuk CD, dan segera tersedia dalam platform digital dan double vinyl.

Continue Reading

iMusic

Kembali ke Jalur Indie, “Febinda Tito” Rilis “Berakhir Sebelum Dimulai”.

Published

on

iMusic.idFebinda Tito, penyanyi dan penulis lagu asal Tulungagung, Jawa Timur, merilis lagu terbaru berjudul ‘Berakhir Sebelum Dimulai’. Lagu ini menjadi karya terbaru Tito yang dirilis secara independen setelah sebelumnya bergabung dengan major label Warner Music Indonesia selama 2 tahun.

Sebelumnya, Tito telah merilis 2 album studio. Album pertama berjudul ‘Perayaan Rasa’, berisi 14 lagu orisinal, dirilis pada awal tahun 2022. Album kedua berjudul ‘Romansa 3 Babak’, berisi 10 lagu orisinal, dirilis pada awal tahun 2024.

Lagu ‘Berakhir Sebelum Dimulai’ mengangkat tema tentang sebuah hubungan yang berakhir bahkan sebelum statusnya jelas. Tito mengungkapkan cerita di balik lagu tersebut, “’Berakhir Sebelum Dimulai’ menceritakan tentang berakhirnya sebuah hubungan yang belum sempat dimulai.

Istilah jaman sekarangnya adalah putus sebelum jadian. Fenomena ini cukup marak di kalangan anak muda saat ini, banyak yang terlanjur memberikan tenaga, waktu, dan cinta di awal tanpa mengetahui kejelasan hubungan. Karena hal ini, biasanya ‘galau’ nya jadi lebih parah dan sedihnya menjadi berlebihan,” ujar Tito.

Lagu pop easy-listening berdurasi 04:03 menit ini diciptakan dan diproduseri oleh Febinda Tito, Wildan Ruruh, dan Windu Airlangga di sebuah studio kecil di Tulungagung. Tito sebagai penulis lirik mendapatkan inspirasi dari perpaduan antara pengalaman pribadinya dengan kisah yang dibagikan oleh para pengikutnya.

Ia berharap penggemar dan pendengar musik di Indonesia akan menyukai karyanya dan terus mendukungnya dalam berkarya. “Semoga dengan dirilisnya lagu ini, semakin banyak pejuang hubungan tanpa status dan yang kandas sebelum sempat memiliki, dapat merasa terwakili serta tidak merasa sendiri,” tutup Tito.

‘Berakhir Sebelum Dimulai’ sudah dapat dinikmati di platform streaming digital di Indonesia, dan video lirik resminya dapat ditonton di kanal YouTube Febinda Tito.

Febinda Tito adalah penyanyi dan penulis lagu kelahiran Tulungagung, Jawa Timur yang memulai karir bermusik di awal tahun 2020 sebagai musisi independent. Lagu-lagunya yang bergenre pop easy-listening juga lirik yang mengambil tema relatable dengan anak muda jaman sekarang menjadi ciri khasnya sendiri.

Pria kelahiran 2 Februari 1998 ini menarik perhatian setelah lagunya yang berjudul ‘Tak Lagi Lagi’ viral di platform TikTok. Hingga kini, ‘Tak Lagi Lagi’ telah distreams lebih dari 9 juta kali di Spotify dan official music video sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali di youtube. Tak Lagi Lagi masuk ke dalam album kedua Tito bersama Warner Music Indonesia yang berjudul ‘Romansa 3 Babak’ dan dirilis di bulan Februari 2024. Ia juga aktif membuat konten sosial media baik di Instagram dan Tiktok.

Kembali independen setelah setelah bergabung dengan Warner Music Indonesia di tahun 2022, Tito tengah bersiap mengeluarkan album ketiga nya. ‘Berakhir Sebelum Dimulai’’ merupakan single pembuka dari album ketiga Febinda Tito. (FE)

Continue Reading