Connect with us

iMusic

Kembali ke Jalur Indie, “Febinda Tito” Rilis “Berakhir Sebelum Dimulai”.

Published

on

iMusic.idFebinda Tito, penyanyi dan penulis lagu asal Tulungagung, Jawa Timur, merilis lagu terbaru berjudul ‘Berakhir Sebelum Dimulai’. Lagu ini menjadi karya terbaru Tito yang dirilis secara independen setelah sebelumnya bergabung dengan major label Warner Music Indonesia selama 2 tahun.

Sebelumnya, Tito telah merilis 2 album studio. Album pertama berjudul ‘Perayaan Rasa’, berisi 14 lagu orisinal, dirilis pada awal tahun 2022. Album kedua berjudul ‘Romansa 3 Babak’, berisi 10 lagu orisinal, dirilis pada awal tahun 2024.

Lagu ‘Berakhir Sebelum Dimulai’ mengangkat tema tentang sebuah hubungan yang berakhir bahkan sebelum statusnya jelas. Tito mengungkapkan cerita di balik lagu tersebut, “’Berakhir Sebelum Dimulai’ menceritakan tentang berakhirnya sebuah hubungan yang belum sempat dimulai.

Istilah jaman sekarangnya adalah putus sebelum jadian. Fenomena ini cukup marak di kalangan anak muda saat ini, banyak yang terlanjur memberikan tenaga, waktu, dan cinta di awal tanpa mengetahui kejelasan hubungan. Karena hal ini, biasanya ‘galau’ nya jadi lebih parah dan sedihnya menjadi berlebihan,” ujar Tito.

Lagu pop easy-listening berdurasi 04:03 menit ini diciptakan dan diproduseri oleh Febinda Tito, Wildan Ruruh, dan Windu Airlangga di sebuah studio kecil di Tulungagung. Tito sebagai penulis lirik mendapatkan inspirasi dari perpaduan antara pengalaman pribadinya dengan kisah yang dibagikan oleh para pengikutnya.

Ia berharap penggemar dan pendengar musik di Indonesia akan menyukai karyanya dan terus mendukungnya dalam berkarya. “Semoga dengan dirilisnya lagu ini, semakin banyak pejuang hubungan tanpa status dan yang kandas sebelum sempat memiliki, dapat merasa terwakili serta tidak merasa sendiri,” tutup Tito.

‘Berakhir Sebelum Dimulai’ sudah dapat dinikmati di platform streaming digital di Indonesia, dan video lirik resminya dapat ditonton di kanal YouTube Febinda Tito.

Febinda Tito adalah penyanyi dan penulis lagu kelahiran Tulungagung, Jawa Timur yang memulai karir bermusik di awal tahun 2020 sebagai musisi independent. Lagu-lagunya yang bergenre pop easy-listening juga lirik yang mengambil tema relatable dengan anak muda jaman sekarang menjadi ciri khasnya sendiri.

Pria kelahiran 2 Februari 1998 ini menarik perhatian setelah lagunya yang berjudul ‘Tak Lagi Lagi’ viral di platform TikTok. Hingga kini, ‘Tak Lagi Lagi’ telah distreams lebih dari 9 juta kali di Spotify dan official music video sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali di youtube. Tak Lagi Lagi masuk ke dalam album kedua Tito bersama Warner Music Indonesia yang berjudul ‘Romansa 3 Babak’ dan dirilis di bulan Februari 2024. Ia juga aktif membuat konten sosial media baik di Instagram dan Tiktok.

Kembali independen setelah setelah bergabung dengan Warner Music Indonesia di tahun 2022, Tito tengah bersiap mengeluarkan album ketiga nya. ‘Berakhir Sebelum Dimulai’’ merupakan single pembuka dari album ketiga Febinda Tito. (FE)

iMusic

Punya impian karyanya di wujudkan dalam bentuk film, Chitraspati rilis single “Manusia Paling Indah”

Published

on

iMusic.id – Solois asal Bandung, Chitraspati, kembali dengan single terbaru “Manusia Paling Indah”, melanjutkan kesuksesan debutnya, “Pilu” (2023). Berbalut nuansa pop manis, lagu ini menggambarkan indahnya jatuh cinta dan mengagumi.

Dalam proses produksinya, Chitraspati mengeksplorasi pendekatan vokal yang lebih lembut untuk menyampaikan maksud dari single ini secara maksimal. Meskipun terdengar ringan, lagu ini dinyanyikan dengan teknik vokal yang cukup kompleks untuk memperkuat emosi dalam setiap baitnya. Selain itu, lagu ini juga menampilkan sisi lain dari Chitraspati yang dikenal sedikit tomboy dan kini mencoba tampil lebih manis.

Lahir di keluarga musisi, Chitraspati memulai kariernya sebagai vokalis Raspati Band sebelum terjun sebagai solois. Perbedaan dinamika ini tentu memberikan warna baru dalam perjalanan musiknya, terutama dalam menggali dan menampilkan kemampuannya sebagai musisi.

Jika “Pilu” menggambarkan perasaan kehilangan dan kesedihan, “Manusia Paling Indah” justru membawa suasana yang lebih ceria. Kedua lagu ini menunjukkan proses eksplorasi musikal Chitraspati yang semakin matang. Ke depannya, Chitraspati berencana untuk terus merilis lebih banyak karya dan bercita-cita menciptakan karya yang suatu hari nanti dapat diwujudkan dalam bentuk film.

Single “Manusia Paling Indah” dirilis bersama label musik asal Bandung, 9IANT Music & Publishing. Lagu ini telah tersedia di berbagai platform musik digital dan siap menemani para pendengar yang ingin merasakan manisnya jatuh cinta.

Continue Reading

iMusic

Mocca rilis lagu spesial buat hari valentine berjudul “Be My Be”

Published

on

iMusic.ic Mocca kembali dengan single baru yang maanis menyambut Hari Valentine. “Be My Bee” adalah lagu yang menyenangkan, menangkap esensi cinta dan kasih sayang, dibalut dalam metafora alam yang menawan.

Lagu ini merupakan hasil kolaborasi perdana antara gitaris Riko Prayitno, Lafa Pratomo, dan Arina Ephipania yang menulis liriknya. “Kami mengerahkan sisi terbaik dalam menciptakan lagu ini, dan ini pertama kalinya saya dan Arina melibatkan Lafa Pratomo dalam proses komposisi,” ungkap Riko. Arina menambahkan, “Di lagu ini saya mencoba menuangkan  kualitas-kualitas sebuah hubungan romantis ke dalam liriknya. Kita semua pasti pernah merasakan indahnya jatuh cinta.”

“Be My Bee”  menggambarkan  sekuntum  bunga  yang  dengan  sabar  menunggu  seekor  lebah  untuk mengunjunginya, melambangkan keindahan kebersamaan dan kegembiraan yang dibawa oleh cinta. “Waktu menyusun lirik ‘Be My Bee’, aku tuh mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi di masa itu dan ternyata sangat mudah menghadirkan memori romantisme dengan pasangan kita. Mungkin itu adalah magic dari cinta ya,” tambah Arina. “Aku percaya kalian semua melihat, merasakan dan menjalani fase jatuh cinta, yang bisa kita hadirkan memori romantis itu kapan saja.”

Reff  yang  mudah  diingat, “Be my bee,”  menekankan  kerinduan  akan  kedekatan  dan  koneksi, menjadikannya lagu wajib bagi para pasangan di mana pun. Liriknya dengan indah menangkap kesederhanaan dan kemudahan dalam mencintai seseorang yang spesial.  Lagu ini berbicara tentang menemukan kenyamanan dan ketenangan dalam kehadiran mereka, “If I’m the petals of a flower, you could settle here for hours,” bahkan ketika hidup terasa sibuk, “You always seem to be busy, but loving you is very easy.” Pengabdian yang tak tergoyahkan ini semakin ditegaskan di bagian bridge, dengan janji dukungan yang teguh: “Everywhere you go, I want you to know that I’ll be here just waiting for you.”

Mocca dikenal dengan lagu-lagu yang bercerita. Musik mereka sering menjelajahi tema cinta, persahabatan, dan momen-momen ajaib yang mendefinisikan koneksi manusia. “Be My Bee” tidak terkecuali, menawarkan eksplorasi yang unik dan tulus tentang kesenangan sederhana dari cinta.

“Be My Bee” tersedia di semua platform streaming musik utama via My Diary Records. Ini adalah single kedua yang dirilis sebagai bagian dari perayaan 25 tahun Mocca berkarya, setelah perilisan “Menua Bersama” pada November 2024.

Continue Reading

iMusic

Kolektif AMPSKP rilis single untuk edukasi berjudul “Buku Kubaca”

Published

on

iMusic.id – Produktifitas dari Kolektif AMPSKP berlanjut dengan menghadirkan single baru berjudul “Buku Kubaca” yang sudah bisa diperdengarkan di semua gerai musik digital terhitung sejak Kamis (6/2/2025) lalu. Meski baru dirilis secara digital, single tersebut sudah diperkenalkan melalui konser virtual ‘Meretas Batas‘ di penghujung 2021 dan sempat beberapa kali dibawakan di beberapa kesempatan.

Kolektif AMPSKP adalah Kumpulan para kreatif kelompok membaca, kelompok pembawa karya teatrikal dan pembacaan puisi yang juga memainkan perkusi dan akhirnya berkarya lewat karya musik dan lagu juga. Kolektif AMPSKP memulai aktivitas manggungnya terhitung sejak 2011 yang saat itu belum memiliki nama dengan kerap menjadi pengisi pada kegiatan komunitas teater di Purwokerto.

Karya lagu Kolektif AMPSKP yaitu “Buku Kubaca” lahir dan terinspirasi dari besarnya gairah dan semangat mereka dalam membagi-bagikan pengetahuan. Beberapa dari pelaku kreatif disini serius mengelola perpustakaan, mendirikan kelompok membaca melalui sanggar untuk menjamin kontinuitas proses saling belajar yang aman dan dapat diakses oleh siapa saja.

Selain itu, banyak diantara para kreatif di Kolektif AMPSKP yang sangat konsisten menulis, baik diterbitkan menjadi buku maupun zine. Apa yang mereka lakukan ini benar-benar mengagumkan. Hal yang belum tentu semua orang bisa lakukan dengan konsisten.

“Buku Kubaca” adalah ajakan untuk kita semua yang selalu merasa tidak mengetahui, dan sebab itu terus menyempatkan waktu untuk belajar dan berbagi pengetahuannya bersama-sama. Single ini akan dapat kita nikmati bersama dalam waktu dekat, dan dapat disebar seluas-luasnya,” kata mereka dalam keterangan rilis tertulisnya.

Untuk proses produksinya sendiri, “Buku Kubaca” ditulis oleh Sufi Ma’sum dengan aransemen melibatkan semua personil. Recording, mixing, dan mastering dipercayakan oleh Dixs Audio Entertainment yang dioperatori oleh Didi Permadi, sedangkan artworknya dikerjakan oleh Tutus Adi Pambudi.

Kolektif AMPSKPLahir ditengah-tengah masyarakat yang mengalami kesialan karena proses pembangunan, pada tahun-tahun setelahnya yakni sekitar 2013 Kolektif AMPSKP mulai membawakan lagu-lagu mereka dengan orang sekitar menyebutnya bercorak musik folk yang bertema sosial, politik dan lingkungan sebagai bentuk dukungan atas perjuangan rakyat untuk mendapatkan hak hidupnya.

Beberapa lagu yang terkumpul dan kerap dibawakan tersebut akhirnya dipublikasikan Kolektif AMPSKP dalam sebuah debut album ‘DERU’ dengan berisi 10 lagu karya sendiri dan 1 lagu cover yang dirilis 2019 silam secara fisik dan digital.

Continue Reading