Connect with us

iMusic

Kenangan Kisah Mantan di Bulan Juli, “Hanif Andarevi”.

Published

on

iMusic – Sukses dengan lagu perdananya, “Candu Sampai Ke Nadi“, Hanif Andarevi siap merilis single keduanya. Bekerja sama dengan penulis lagu kenamaan Raguel Lewy, lagu terbaru dari Hanif ini bisa membuat siapa pun jadi terbawa perasaan!

Bicara Tentang Juli, Kadang, kalau tengah termenung sendiri, masa-masa indah dengan mantan menjadi hal yang terelakkan. Rindu, namun sadar kalau hubungan sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Setidaknya, hal itulah yang ingin coba disampaikan oleh Hanif Andarevi lewat single terbarunya, “Juli“.

“Lagu ini menceritakan seseorang yang mengenang perpisahan dengan mantannya di bulan Juli. Makanya, judul lagu ini pun dipilih menjadi ‘Juli’,” ungkap Hanif.

Bagi Hanif Andarevi sendiri, kata ‘Juli’ dalam lagu ini memiliki makna yang cukup unik.

“Bukannya sengaja membuat lagu berjudul bulan ‘Juli’ dan dirilis di bulan juli. Lagu dari Kak Raguel Lewy ini memang menceritakan tentang hubungan yang kandas di bulan Juli, dan kebetulan saja tanggalnya pas di bulan Juli untuk dirilis. Karena hampir sama dengan lagu yang punya judul nama bulan lainnya, ini merupakan cerita yang cukup personal dan unik dari si penulis lagu yang harus aku kuasai,” tambahnya.

Eksplorasi Musik Hanif Andarevi.

Lagu “Juli” ditulis oleh Raguel Lewy, penulis lagu yang juga menulis dua hits dari Mawar de Jongh, “Sedang Sayang Sayangnya” dan “Lebih dari Egoku“, dua lagu yang cukup populer di akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020.

Setelah pertimbangan yang cukup panjang, akhirnya Trinity Optima Production memutuskan lagu dari Raguel Lewy ini dibawakan oleh Hanif.

“Sebenarnya lagu ini justru sudah ada sejak lama. Namun, kami masih belum bisa memutuskan siapa yang cocok untuk membawakannya,” ungkap Simhala Avadana atau Mhala selaku A&R Trinity Optima Production.

Lagu pop ballad ini di aransemen dengan sangat ringan untuk para pecinta musik di Indonesia. “Kenapa akhirnya kami memilih Hanif untuk membawakan lagu ini semata karena ingin mengeksplorasi kemampuan Hanif membawakan lagu orisinal ballad miliknya sendiri, dan dia sukses membawakan lagu ini dengan baik,” tambah Mhala.

Walaupun sangat berbeda dengan single pertamanya, “Candu Sampai ke Nadi”, Mhala yakin lagu “Juli” mampu menampilkan sisi lain dari Hanif Andarevi yang disukai oleh penggemarnya. Meski dia sudah sering meng-cover lagu ballad, membawakan lagu ballad milik sendiri memberikan tantangan tersendiri untuk Hanif.

“Proses rekaman lagu ini overall sangat asik dan menantang. Menantang karena berbeda dengan lagu sebelumnya. Lagu ballad itu harus dibawakan dengan emosi, walaupun saya belum pernah mengalaminya,” papar Hanif.

Untuk melengkapi lagu ini, video musiknya sudah bisa disimak di akun Youtube Trinity Optima Production. Lagunya pun sudah tersedia di digital streaming platform seperti Apple Music, Spotify, Joox, Deezer, LangitMusik, iTunes, YouTube Music, dan Resso, serta bisa di-request di radio-radio kesayanganmu. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading