iMusic.id — Band rock industrial asal Bandung, Koil resmi merilis lagu baru berjudul “Pecandu Narkotbah”. Lagu tersebut telah dirilis diseluruh layanan streaming musik. Perilisan ini merupakan babak baru dari perjalanan Otongkoil (vokal), Donnyantoro (gitar), Vladvamp (bass, synthesizer), dan Leon Legoh (drum) dalam upaya menebus janji menuntaskan album penuh keempat mereka yang tertunda lebih dari 2 windu atau 16 tahun.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Koil telah mencetak format baru album monumental, Blacklight, lalu merekam ulang lagu lama dalam payung Lagu Hujan EP / re-recording “Lagu Hujan” dan melahirkan remix “Tangga Pelangi” oleh Vladvamp yang dirilis dalam format piringan hitam 7 inc (Grimloc Records) dan digital, hingga merilis album live dari konser bersejarah di Sabuga.
Dengan kata lain, lahirnya “Pecandu Narkotbah” adalah bukti sekaligus jawaban dari banyaknya pertanyaan penggemar dan publik musik pada umumnya, terutama terkait eksistensi Koil dipeta musik nasional dan nyatanya, kreativitas bermusik Koil masih sangat prima dan tidak pudar karena usia.
“Pecandu Narkotbah” merupakan materi lama yang pernah dikenalkan Koil pada masa awal covid 19 melanda, namun selain rilisan fisiknya yang dicetak sangat terbatas, “Pecandu Narkotbah” versi saat itu belum menemukan wujud aslinya secara utuh atau masih dalam bentuknya yang paling kasar berupa demo version.
Menurut penuturan Donnyantoro sebagai otak dibalik pembuatan lagu tersebut, “Pecandu Narkotbah” merupakan kepingan atau puing – puing harta karun dari sisa-sisa penggarapan album ketiga, Blacklight Shines On. Pondasi dari materi ini sudah diracik sejak 2005.
“Sejak dibuat 18 tahun lalu, lagu ini sudah mengalami bongkar pasang aransemen berulang kali, sebelum akhirnya sampai ke versi seperti sekarang. Tapi mood-nya, sedikit banyaknya masih melingkar di range musik era Blacklight Shines On namun tentunya dengan gaya yang berbeda,” katanya seraya menyebut jika latar penciptaannya ini bersumber dari eksplorasi bebunyian synthesizer yang ia mainkan di markas besar Koil era itu, Sultan Agung 9”, ujar Donnyantoro.
Donnyantoro masih mengedepankan ciri khas yang kental dengan identitas Koil selama ini yaitu memainkan riff – riff era modern rock diseputaran lagu dengan diringi oleh bass dan drum yang disiplin menjaga harmonisasi. Seperti juga lagu – lagu Koil sebelumnya, Riff – riff yang dibangun pada lagu ini menari-nari dengan bunyi perkusif sehingga memicu adrenalin untuk ber-headbang ria.
Namun demikian, “Pecandu Narkotbah” menawarkan aransemen yang lebih kompleks dari lagu Koil yang sebelumnya, menurut para personil Koil, lagu “Pecandu Narkotbah” merupakan lagu terkencang dari seluruh daftar katalog yang pernah Koil kenalkan sejauh ini.
Disudut lirik, Otongkoil seperti biasa merangkai lirik yang penuh sengatan dan keliaran untuk mengimbangi musik industrial yang terbentuk pada lagu “Pecandu Narkotbah” ini. Sejak lirik awal yaitu “Atas nama harta, atas nama cinta, atas nama setan berkedok agama yang menjanjikan surga”, sudah langsung terlihat bagaimana Otongkoil membawa pendengarnya untuk langsung memahami isi lagu tersebut.
”Apa yang ditulis oleh Otongkoil mungkin terkesan menohok dan kasar. Tapi faktanya fenomena tersebut adalah kenyataan yang juga kita lihat dan alami sehari-hari, bukan? Baik itu di media, media sosial, bahkan terjadi dan sangat dekat dengan lingkungan kita, di lingkaran pertemanan, bahkan hingga ke ruang lingkup keluarga,” ujar Leon Legoh.
Bukan Koil namanya jika tidak memberikan kejutan dalam setiap rilisannya. Alih-alih hanya menawarkan satu lagu saja, “Pecandu Narkotbah” justru adalah rilisan format single dengan banyak pilihan. Pada konteks ini, Koil memanjakan penantian publik dengan sederet versi lain. Di luar lagu versi orisinil, “Pecandu Narkotbah” terbagi ke dalam 7 jurnal musik reinterpretasi ragam bentuk dan pendekatan bebunyian.
Ketujuh versi itu diantaranya terkemas dalam tawaran nuansa gospel muram dan gelap yang digubah langsung oleh Vladvamp dengan judul “The Ghost Spell Evangelist”. Lalu ada versi remix berlatar drum and bass yang digarap oleh moniker sedarah mereka, Genesida, hingga deretan remix multitafsir lainnya yang melibatkan partisipasi organik dari kawan-kawan di luaran sana yang telah melewati kurasi super ketat Vladvamp.
Nama-nama remixer yang terpilih itu adalah EfanEvanEpan, Kassaf dan Batu Besi Pasir. Respon interpretasi yang mereka buat sangat unik dengan gaya pendekatan musikal yang agak mustahil disentuh oleh Koil, mulai dari funky kota hingga smooth jazz. Sedangkan sisa format lainnya adalah versi demo yang sebelumnya dikenalkan dalam rilisan First Installement dan nomor instrumental yang bisa dipakai untuk sesi berkaraoke. Percayalah, “Pecandu Narkotbah” lebih dari sekadar kejutan.
Lagu “Pecandu Narkotbah” direkam di The Old Ghost House, Bandung pada kuartal pertama 2023 dengan proses akhir audio mixing dan mastering oleh Azthraal. Sementara untuk sampulnya, Koil mempercayakan kepada illustrator bernama Patra Aditia (@patraditia). Patra Aditia sendiri bukan orang asing bagi Koil, ia adalah aktor penting yang berperan melahirkan Komik Koil, “Dragonian Warriors” dan “Fallen Gods” pada tahun 2017.
iMusic.id – Heylo Jeylo resmi mengumumkan peluncuran videoklip single terbaru mereka bertitel “Bantal Favorit” dan tayang perdana secara eksklusif pada 15 Oktober 2025 di kanal YouTube serta di platform Tiktok dan Instagram Heylo Jeylo.
“Ada kita nih dari Heylo Jeylo tentunya dan tim dari Kataoila. Ada Kak Claudia dan Bang Ario, ada Om beks, Om Theo, Bang Okiama dan seluruh jajaran kru yang terlibat dalam proses syuting videoklip ” Bantal Favorit” ini, ” jelas para personel Heylo Jeylo.
Para personel Heylo Jeylo juga menceritakan kejadian unik yang terjadi ketika syuting klip “Bantal Favorit” ini, “Kalau ditanya cerita unik sih banyak banget yah ga bisa diceritain satu-satu, tapi sebagai gambaran bolehlah kita spill satu dua ye ga hehehe. Dimulai dari kita yang berangkat dari tengah malem banget karena band kita tuh rada lain emang. Vokalis-nya di Bekasi, Bassist-nya di Grogol dan Drummer-nya di Karawang.
Kebetulan banget Kataoila nya di Karawaci. Alhasil kita nyampe karawaci hampir jam setengah 2 pagi. Besok on cam jam setengah 7 pagi kita satu band tau alamat gak bakal kebangun ini dan sang Bassist berangkat subuh dari Grogol. Dan satu Band akhirnya gak ada yg tidur sampe jam 5 subuh. Kebayang ga tuh? Mendalami peran banget kan biar badan lelah, mata panda, susah tidur insomnia. Untung aja scene per scene bisa kita selesaikan dengan baik berkat bantuan team Kataoila.
“Bagian tersulitnya dalam syuting video klip ini yaitu ketika kita nge-set di scene-scene yang emang butuh konsentrasi lebih di set yang detail. Ada scene yang detail nunjukin perputaran jam, detail muka lelah, sampai pertama kali nemu “Bantal Favorit” di-Online Shop. Wah kita sampe panas-panasan di rooftop itu. Trus scene Band juga ga kalah menarik karena dia dibuat pake fast motion jadi lagu aslinya musti dilambatin sampai 0.5 lebih lambat dan itu kita mainnya nahan banget dan bener-bener bikin kita off beat terus,” tambah personel Heylo Jeylo.
Heylo Jeylo berharap dengan dirilisnya videoklip ini masyarakat bisa lebih mengenal Heylo Jeylo. “Mungkin banyak di luar sana yang belum kenal siapa Heylo Jeylo tapi di sini kalian bisa lihat gambarannya dari segi musik, visual, dan energi kami yang tersalurkan sepenuhnya ke kalian semua tentunya lewat video klip ” Bantal Favorit” ini. Semoga lagu Heylo Jeylo bisa digemari oleh kalian para pendengar dan musik kami dicintai masyarakat,” tutup para personel Heylo Jeylo.
Heylo Jeylo yang terbentuk di Jakarta pada 9 Maret 2020 ini mengusung genre Soft Rock memadukan unsur Rock N’ Roll yang up beat dengan nuansa Pop, serta lagu Pop mellow dengan nuansa Rock.
Heylo Jeylo yang digawangi oleh Galeng Aditya (vokal gitar), Rauwfee (bass backing vokal) & Berry Hosters (drum), didukung penuh oleh eks Produser Claudia Stefanus (Kataoila) dan Ully Dalimunthe, sang Produser musik kawakan.
iMusic.id – Band pop ‘Rue’ siap membuka babak baru dalam perjalanan musiknya lewat single terbaru “On My Mind”, yang akan dirilis pada 5 Oktober 2025 di seluruh platform streaming digital. Single ini bukan sekadar rilisan baru, tapi menjadi penanda rebranding Ruedengan warna musik yang lebih segar, dancey dan penuh groove.
Mengusung bassline yang catchy, ketukan drum yang menghentak, dan nuansa funk guitar yang playful, “On My Mind” dari Rue dirancang untuk menghadirkan energi baru di setiap ketukannya.
Dengan mengangkat tema perselingkuhan dan pemilihan kalimat yang kontroversial pada lirik lagunya, lagu ini menonjolkan sisi fun dan upbeat dari Rue, sekaligus menunjukkan bagaimana band ini bereksperimen dengan arah musik yang lebih berani dan modern.
“Buat kami, ini bukan hanya lagu baru, tapi semacam perkenalan ulang,” ungkap Rue. “‘On My Mind’ adalah cara kami menyajikan Rue yang lebih seru, groovy, dan bisa bikin pendengar langsung ikut bergerak.”
Dengan perpaduan pop modern dan ritme funk yang dinamis, Rue menghadirkan karya yang terasa ringan, menyenangkan, dan cocok didengarkan di berbagai suasana, “On My Mind” menjadi langkah penting yang memperlihatkan kematangan band dalam mengolah identitas musik mereka sendiri.
“On My Mind” akan tersedia secara global di Spotify, Apple Music, YouTube Music dan seluruh layanan streaming musik mulai Oktober 2025.
Terbentuk pada 2024, Rue adalah band pop dengan ciri khas groove manis dan vokal yang hangat, dengan dua personel Cacha Liansky sebagai vokalis, dan Navildi sebagai gitaris. Terinspirasi dari musisi seperti Sabrina Carpenter hingga Parcels, Rue menghadirkan musik yang ringan, catchy, sekaligus penuh energi positif. Dengan gaya yang fresh dan identitas yang terus berkembang, Rue siap menjadi salah satu wajah baru dalam skena pop modern Indonesia.
iMusic.id – Band Seurieus resmi merilis single terbaru berjudul “Nawaitu”yang kini sudah tersedia di semua platform digital. Lagu ini menjadi penanda kembalinya Seurieus dengan energi baru, tanpa meninggalkan ciri khas mereka yang serius tapi santai, jujur dan penuh makna.
“Nawaitu” bercerita tentang niat baik dalam setiap langkah kehidupan, dibalut dengan aransemen musik rock akustik khas Seurieus yang segar, enerjik, sekaligus emosional. Melalui lagu ini, Seurieus ingin mengingatkan pendengar bahwa setiap usaha selalu berawal dari niat yang tulus.
“Lagu ini kami buat sederhana, tapi penuh pesan. Kami berharap bisa jadi teman perjalanan hidup banyak orang,” ungkap para personel Seurieus.
Saat ini formasi Seurieus sendiri terdiri dari Boym (Vokal), Koko (Gitar), Dinar (Gitar), Mulki (Bass) dan Hayamz (Drum). Seurieus sendiri kerap memposting hastag #Nawaitu #SeurieusTidakBubar di media sosial mereka yang menandakan mereka masih tetap eksis sampai detik ini.
Dengan semangat konsistensi berkarya, Seurieus membuktikan bahwa mereka tetap relevan di industri musik Indonesia, sekaligus terus menghadirkan karya yang menghibur dan memberi inspirasi positif.
“Nawaitu” sudah bisa dinikmati di semua platform musik digital favorit Anda!