iLive – Untuk ke empat kalinya PT Mahkota Musik Indonesia (MMI) selaku distributor Ibanez di Indonesia berhasil mengadakan perhelatan kompetisi gitar terpopuler di tanah air yaitu Ibanez Flying Fingers Indonesia 2017. Periode kompetisi yang dimulai dari tanggal 15 Mei – 30 Juni 2017 itu berhasil mengumpulkan Challengers (sebutan untuk peserta IFF) lebih dari 250 orang dari seluruh pelosok nusantara. Kompetisi yang sekarang menjadi viral di banyak negara ini sebetulnya cikal bakalnya berawal dari Indonesia.
“Pada awalnya acara ini bernama Flying With Ibanez yang diadakan di Indonesia pada tahun 2014, karena kompetisi tersebut berjalan sukses, akhirnya pihak Hoshino Gakki Japan berminat untuk menyelenggarakan acara serupa di beberapa distributor dari berbagai belahan negara di dunia dan mengubah namanya menjadi Ibanez Flying Fingers” menurut keterangan dari Ade Himernio, selaku Marcomm Manager PT MMI.
Dengan iringan backing track hasil komposisi dari Al Joseph seorang gitaris asal Amerika Serikat yang juga salah satu produk artis Ibanez, para challengers asal Indonesia berhasil menghasilkan entry yang tidak kalah dengan gitaris – gitaris mancanegara. Hal itu diakui juga oleh gitaris kaliber dunia yang juga merupakan member dari band legendaris Mr Big yaitu Paul Gilbert, dimana Paul ditunjuk untuk menjadi juri utama dalam kompetisi tahun ini. Paul akhirnya menunjuk top 3 yang kali ini jatuh kepada, Suhermanto Harsono asal Surabaya sebagai juara ketiga, Ivan Mahya Deva asal Padang sebagai juara kedua dan Akbar Ajie asal Mataram sebagai juara pertama. Paul memberikan penilaian dan alasan kenapa dia memilih para challengers tersebut, dan yang menarik Paul mengulik sebagian lick dari entry para peserta sambil beberapa kali melontarkan pujian kepada mereka.
Kontes tahun ini berbarengan dengan periode yang diadakan oleh Amerika Serikat, sehingga challengers asal Indonesia diberi keuntungan dengan sedikit mendapatkan perhatian dari gitaris – gitaris yang ikut berpartispasi di negara tersebut. Para pemenang umumnya tidak menyangka dirinya bisa terpilih dari ratusan challengers yang ikut dalam acara ini.
“Sejujurnya saya sangat terkejut ketika mendengar pengumuman pemenang yang diumumkan langsung oleh Mr. Paul Gilbert. Benar-benar tidak menyangka sama sekali akan menjadi salah satu pemenang di event bergengsi IFF ini karena terus terang saya tidak memiliki ekspektasi terlalu berlebihan mengingat dari tahun ke tahun peserta yang berpartisipasi di dalam event ini kuantitas maupun kualitasnya semakin meningkat” kata Ivan Mahya Deva sang juara kedua.
Ceremony Ibanez Flying finger guitar 2017
Begitu juga Akbar Ajie sang juara pertama yang ikut memberikan respon tentang apa yang didapatkannya.
“Waduh gimana ya rasanya .. hahaha. Yang pasti seneng banget karena gak nyangka bakal juara. Yang jelas karena dapet juara jadi semangat mau selesaikan karya – karya yg tertunda. Intinya event ini bener – bener bermanfaat banget buat nambah temen nambah ilmu” kata pria asli Nusa Tenggara Barat tersebut.
Selain mendapatkan kesempatan untuk juara, event ini juga banyak menyatukan para gitaris di seluruh Indonesia khususnya yang ada di forum dunia maya. Terbukti dengan semakin banyaknya relasi para gitaris di dunia maya antara satu orang dengan yang lainnya lintas suku maupun daerah. Dan juga memunculkan talenta berbakat yang ada di pelosok Indonesia sehingga bisa terlihat oleh masyarakat luas baik di dalam maupun luar negeri. Seperti yang diutarakan Patricia Dharmawan selaku GM Marketing & Sales PT MMI,
“Dari awal (acara ini digagas) memang bertujuan agar bisa memajukan para gitaris lokal yang berbakat namun belum begitu mendapat sorotan dari khalayak, dan ajang ini membuktikan kepada masyarakat internasional bahwasanya banyak juga talenta muda yang tidak kalah dengan gitaris mancanegara” imbuh Patricia Dharmawan.
Para pemenang sendiri mendapatkan hadiah diantaranya, Ibanez Prestige RG652 AHM-NGB untuk juara pertama, Ibanez Iron Label RGDIX6MRW-CBF untuk juara kedua dan Ibanez RG 370 AHMZ-BMT untuk juara ketiga. Rencananya para pemenang akan diundang ke Jakarta untuk seremonial penyerahan hadiah yang diselenggarakan di Hari Hari Musik Kramat Jati Jakarta Timur. @fransiscus_eko
iMusic.id – Berawal dari Festival, Grassrock kini menyalakan api semangat regenerasi musisi rock Indonesia lewat ‘Festival Rock Pelajar Se-Jawa Bali 2025’. Kompetisi musik rock ini digelar bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat musik rock di kalangan generasi muda serta merangsang minat musisi rock muda di Indonesia untuk lahir menjadi penerus musisi rock pendahulunya.
Memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret, ‘Festival Rock Pelajar Se-Jawa Bali 2025’ dengan tema #ROCKGENERASI siap digelar pada 14-15 Juni 2025 di Kota Madiun. Ajang Festival ini merupakan hasil kolaborasi Grassrock, band rock legendaris asal Surabaya, dengan komunitas Madiun Rock City (MRC).
Dengan mempertandingkan Piala Bergilir Grassrock, acara ini menjadi wadah bagi para pelajar dari berbagai tingkatan mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi untuk menyalurkan kreativitas dan bakat bermusik mereka lewat genre rock.
Musik rock pernah menjadi ikon budaya populer di Indonesia, namun dalam beberapa dekade terakhir, mengalami penurunan regenerasi musisi dan pendengar. Melalui #ROCKGENERASI dan dukungan Grassrock diharapkan lahir generasi baru yang mampu membawa musik rock Indonesia ke panggung nasional maupun internasional dengan warna khas Nusantara.
“Kami ingin memastikan musik rock tetap memiliki tempat di hati generasi muda dan terus berkembang dengan inovasi tanpa kehilangan esensinya. Regenerasi ini penting untuk memperkuat ekosistem musik kreatif di Indonesia,” Kata Rere, drummer Grassrock.
Rere memulai karir sebagai anak band sejak masih SMP. Kini, dia telah menjadi drummer legendaris yang pernah membantu sebagai additional / session player rekaman maupun live band dan penyanyi terkenal seperti Dewa 19, Ada Band, Iwan Fals, Nicky Astria, Mel Shandy, Yovie & Nuno, Black Out dan lainnya.
Tak hanya Rere, gitaris Grass Rock, Edi Kemput juga menjadi additional player ternama daari Erwin Gutawa, Chrisye, Ari Lasso, KLA dan Andi Rianto. Selain menjadi member di Grassrock, mereka juga aktif berkontribusi di industri musik Tanah Air.
“Jadi, mereka memulai dari festival musik hingga membantu puluhan musisi terkenal tanah air. Termasuk Mas Mando, Almarhum Dayan dan Yudhi Rumput. Saya juga memulai sebagai penyanyi sejak SD dari ajang festival penyanyi hingga band,” ujar Hans Sinjal, vokalis Grass Rock saat ini.
Sementara itu, menurut Anwar, manajer Grassrock, festival rock pelajar ini momentum kebangkitan musik rock, #ROCKGENERASI bukan hanya sekedar festival, tetapi juga sebuah gerakan untuk membangun kembali semangat dan identitas musik rock Indonesia di era kekinian.
Selain kompetisi band pelajar, festival ini juga menghadirkan berbagai program edukatif dan kolaboratif, antara lain:
• School of Rock: Workshop dan mentoring tentang teknik bermain, produksi musik, hingga manajemen karier di belantika industri musik.
• Kolaborasi Antar Generasi: Ajang pertemuan dan penciptaan karya bersama antara musisi rock senior dan musisi muda.
• Digital Rock Movement: Inisiatif membangun komunitas online melalui podcast, konten kreatif, dan streaming musik rock lokal.
• Inkubator Band Lokal: Pendampingan band dalam produksi, distribusi, dan promosi karya mereka.
“Festival ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk musisi rock senior, komunitas musik, label rekaman, platform digital, media, serta dukungan dari pemerintah dan sektor swasta. Dengan sinergi ini, diharapkan ekosistem musik rock Indonesia semakin berkembang dan berkelanjutan,” pungkas Anwar.
Untuk informasi lebih lanjut kerja sama, kolaborasi dan pendaftaran, silakan kunjungi:
iMusic.id – International Golo Mori Jazz (IGMJ) menghadirkan harmoni musik jazz yang berpadu dengan pesona alam eksotis dari Timur Indonesia. Acara ini akan digelar di Bukit Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada 12 April 2025.
International Golo Mori Jazz bukan sekadar acara musik, tetapi juga sebuah perayaan budaya dan kebersamaan. Dengan mengangkat tema “Jazz dari Timur, Eksotis!”. Bertempat di Golo Mori Convention Center,konser ini menghadirkan pengalaman spektakuler dan berkesan untuk menikmati musik jazz dengan lanskap lautan dan bukit yang mempesona.
Acara ini akan menyuguhkan orkestra musik yang merayakan keindahan alam Indonesia bagian timur serta budaya lokal yang unik. Para pengunjung akan dimanjakan dengan penampilan musisi legendaris seperti Andien, Maliq & D’Essentials, Sheila Majid, serta penampilan spesial Tohpati dalam format orkestra. Dengan alunan musik yang penuh kenangan dan romansa, acara ini menjanjikan momen tak terlupakan bagi setiap penontonnya.
Acara ini juga merupakan bentuk sinergi antara industri musik dan pariwisata. ITDC (InJourney Tourism Development Corporation), sebagai pengembang kawasan The Golo Mori, berkomitmen untuk mengembangkan destinasi pariwisata berbasis MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) yang berkelanjutan. Melalui event ini, diharapkan Golo Mori semakin dikenal sebagai destinasi eksotis yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Troy Warokka, Director of Commercial ITDC, menyampaikan, “International Golo Mori Jazz 2025 merupakan wujud nyata dari potensi besar yang dimiliki Golo Mori sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia. Kami berharap acara ini dapat semakin memperkenalkan Golo Mori kepada dunia dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta ekonomi kreatif di Indonesia.”
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, International Golo Mori Jazz 2025 akan berlangsung pada 12 April 2025. Perubahan jadwal ini memungkinkan kami untuk menghadirkan pengalaman yang lebih matang, dengan konsep yang lebih kuat serta berbagai kejutan yang semakin memperkaya acara. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang hadir akan merasakan semangat, kebersamaan, dan romantisme dalam alunan musik jazz yang menginspirasi.
Bagas Indyatmono, Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia, menambahkan, “Kami sangat antusias dapat menjadi bagian dari International Golo Mori Jazz 2025. Acara ini bukan hanya sekadar perayaan musik jazz, tetapi juga bentuk komitmen kami dalam memajukan ekosistem musik dan memperkenalkan ragam budaya yang ada di Indonesia Timur.”
Andien, salah satu musisi yang akan tampil dalam acara ini, mengungkapkan, “Saya sangat menantikan momen untuk tampil di International Golo Mori Jazz 2025. Musik jazz memiliki kekuatan untuk menyatukan banyak orang, dan ketika dimainkan dengan latar belakang keindahan alam seperti di Golo Mori, saya yakin pengalaman ini akan menjadi sangat istimewa bagi semua yang hadir.”
International Golo Mori Jazz 2025 juga mendapat dukungan penuh dari berbagai mitra strategis yang percaya pada kekuatan musik sebagai medium untuk membangun koneksi dan mempromosikan destinasi wisata.
Perwakilan dari Wondr, salah satu sponsor utama, menyatakan, “Kami melihat International Golo Mori Jazz sebagai platform yang luar biasa untuk memperkenalkan keindahan Indonesia Timur ke dunia. Kolaborasi antara seni, budaya, dan alam di acara ini mencerminkan visi kami dalam menciptakan pengalaman yang autentik dan menginspirasi.”
Sementara itu, perwakilan dari Pelita Air, yang juga turut mendukung acara ini, menyampaikan, “Sebagai maskapai yang berkomitmen untuk mendukung industri pariwisata, kami sangat bangga menjadi bagian dari International Golo Mori Jazz 2025. Kami berharap acara ini dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung dan mendorong lebih banyak wisatawan untuk menjelajahi keindahan Golo Mori dan sekitarnya.”
Dengan perpaduan musik berkualitas, pemandangan alam yang menakjubkan, serta atmosfer yang intim dan romantis, International Golo Mori Jazz 2025 akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para penikmat musik dan pencinta alam.
iMusic.id – Sejak resmi diluncurkannya EP bertajuk “Persistence” di bawah bendera Disaster Records tanggal 30 Agustus 2024 tahun lalu, Jeruji terpaksa menahan langkahnya karena kondisi Rangga sang vocalis yang terbaring sakit pasca operasi.
Sementara menunggu Rangga membaik saat itu, Jeruji bersama team melakukan persiapan promosi, release party hingga tour dalam dan luar negri. Namun semua rencana harus dibekukan ketika Rangga meninggal dunia pada 25 September 2024.
Jeruji dihadapkan kenyataan berat dimana untuk kedua kalinya harus kehilangan sosok frontman, lagi- lagi spirit yang dibangun untuk EP “Persistance” ini “tidak ada opsi selain bergerak” kembali menyeruak sebagaimana yang telah disepakati bersama dengan mendiang Rangga sebelum tiada.
Setelah selesai menata kembali perasaan, Jeruji memutuskan untuk menyelesaikan “Pekerjaan Rumah” yang telah disusun sebelumnya. Jeruji memutuskan untuk melanjutkan rencana yang sebelumnya dibekukan mulai dicairkan dan harus kembali dijalankan.
Tahun baru menjadi semangat baru untuk Jeruji melanjutkan semua rencana yang terbekukan sebelumnya. Jeruji memulainya dengan release party yang digelar dengan konsep intimate show pada hari Sabtu 22 Februari 2025 kemarin bertempat di Tipsy Panda, Bandung
Banyak ide yang dicurahkan oleh mendiang Rangga untuk rencana release party EP “Persistance” ini maka Jeruji, Disaster dan Maternal sepakat memberi tema acara ”Tribute to Rangga ‘Lawe’ Putra”.
Pada pertunjukan semalam Jeruji menggandeng banyak vokalis untuk membantu mereka membawakan lagu-lagu jagoan mereka dari album-album lama hingga 4 lagu terbaru yang terdapat dalam EP “Persistence” yang perdana dibawakan secara live.
Dalam pertunjukannya semalam Jeruji dibantu oleh Barus (Godless Symptoms), Aldi (Keparat/Power Punk), Fabian (Hellburger), Lookaas (Tcukimay), Ronald (Burgerkill) dan Popo (Demonsdamn/Jasad). Devdan dan Bleach juga turut ambil bagian dalam acara release party yang tentu saja turut dirancang oleh Disaster dan Maternal ini. Untuk pertama kalinya juga pemutaran dokumentasi EP “Persistance” ditayangkan dan dilanjutkan dengan sesi talkshow yang akan mengulas dalam mengenai pembuatan dan perilisan EP “Persistence”.
Jeruji memasuki fase terbaru yang sedang dihadapi saat ini, turun naik perjalanan yang Jeruji jalani tidak serta merta menyurutkan keyakinan dan langkah. Terima kasih yang teramat besar untuk setiap supports yang diberikan.