iMusic – HOOQ, Layanan aplikasi video streaming pertama dan terbesar di Asia hari ini menghadirkan konten FREEPLAY dalam rangka menyambut kemerdekaan Republik Indonesia. HOOQ menghadirkan inisiatif ini untuk memberikan kebebasan dalam memilih konten lokal favorit bagi pelanggan khususnya pecinta film.
Konten FREEPLAY adalah konten-konten di dalam aplikasi HOOQ yang dapat dinikmati oleh pelanggan tanpa perlu berlangganan. HOOQ menawarkan konten FREEPLAY berupa lebih dari 1000 jam film Indonesia yang dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh pecinta film di Indonesia selama bulan Juli dan Agustus 2019.
Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia mengatakan, “FREEPLAY ini kami hadirkan dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan RI dengan tujuan memberikan kebebasan akses bagi para pencinta film Indonesia untuk dapat menikmati dan mengapresiasi konten lokal favorit. Selain itu inisiatif ini juga merupakan wujud dukungan HOOQ terhadap para kreator konten lokal.
Beragam genre FREEPLAY yang disediakan oleh HOOQ antara lain:
Freedom to Love: menghadirkan film – film yang berkisah mengenai percintaan seperti Matt and Mou, Hanum & Rangga, Cinta Pertama dan lain lain
Freedom to Laugh: menghadirkan film dan serial yang menggelitik seperti Security Ugal-Ugalan, Cek Toko Sebelah, Keluarga Badak dan masih banyak lagi
Freedom Once and For All: menghadirkan film – film yang bertema perjuangan hidup seperti Sang Kiai, Hari Ini Pasti Menang , Habibie & Ainun dan masih banyak lagi.
Konten-konten FREEPLAY dapat ditemukan di dalam aplikasi HOOQ dengan mudah, yaitu konten yang bertanda “FREE”. Selain menghadirkan film – film terbaik, HOOQ juga menyediakan tayangan siaran langsung dari stasiun-stasiun TV nasional, serta video-video inspiratif dan menghibur yang juga dapat dinikmati secara gratis. Jika ingin menikmati koleksi konten HOOQ lainnya, pelanggan dapat memilih konten berlangganan yang bertanda “VIP”.
“Kami optimis initiatif terbaru dari HOOQ ini akan banyak dinikmati oleh pecinta film di Indonesia dan menjadi sarana hiburan yang mengasyikkan ditonton bersama keluarga, teman, sahabat bahkan sendiri dimanapun dan kapanpun,” tutup Guntur . (FE)
iMusic.id – Film terbaru produksi VMS Studio, film “Assalamualaikum Baitullah”, secara resmi merilis poster dan trailer perdana dalam sebuah press conference yang hangat dan penuh emosi di Anjungan Sarinah, Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan film yang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 17 Juli 2025. Tak hanya menghadirkan para pemain dan kru inti, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan spesial Fadhilah Intan yang membawakan lagu original soundtrack bertajuk “Jalan Cinta”, untuk pertama kalinya di hadapan publik.
Film “Assalamualaikum Baitullah” adalah film drama yang menyentuh, diangkat dari novel best seller karya Asma Nadia, dan menjadi proyek kolaborasi terbaru antara produser Tony Ramesh dan sutradara Hadrah Daeng Ratu setelah keberhasilan mereka dalam film “Pemandi Jenazah”. Dalam film ini, penonton akan diajak mengikuti kisah Amira, seorang perempuan yang hidupnya runtuh akibat pengkhianatan dan kehilangan orang-orang yang ia cintai. Di tengah keputusasaan, Amira memulai perjalanan ke Tanah Suci yang perlahan membawanya kembali kepada Tuhan, kepada dirinya sendiri, dan kepada makna hidup yang baru.
Trailer yang dirilis untuk publik menampilkan nuansa yang syahdu dan menyayat, menggambarkan bagaimana Amira, yang diperankan oleh Michelle Ziudith, menghadapi kenyataan pahit tentang rumah tangganya. Penuh curiga terhadap perubahan sikap suaminya, Amira akhirnya harus menerima kenyataan menyakitkan yang mengguncang hidupnya. Ketika doa terasa tak cukup dan dunia seolah tidak berpihak, perjalanannya ke Tanah Suci menjadi semacam ruang pengakuan dan pemulihan batin. Dalam diam, ia mencoba kembali berdiri. Dalam luka, ia mulai belajar ikhlas dan berserah. Apakah Amira akan kembali menemukan jodohnya setelah pernah dikhianati?
Bagi Tony Ramesh, sang produser, cerita dalam film ini begitu dekat dengan dirinya. “Film “Assalamualaikum Baitullah” sangat mewakili keresahan saya pribadi, dan saya yakin juga banyak orang di luar sana yang pernah mengalami cobaan hidup hingga sempat berpikir untuk mengakhiri segalanya. Cerita ini adalah pengingat yang tulus bahwa meski doa terasa tak cukup, selalu ada jalan pulang untuk mereka yang bertahan. Film ini bicara tentang keikhlasan, tentang tetap berdiri meski hati runtuh, dan tentang indahnya bertahan dari semua masalah,” ungkapnya.
Sang sutradara, Hadrah Daeng Ratu, menambahkan bahwa kekuatan film ini justru terletak pada sunyi dan rasa yang mendalam. “Yang paling menarik dari Film “Assalamualaikum Baitullah” adalah bagaimana film ini menyentuh sisi paling dalam dari hati penontonnya. Ia tidak berteriak, tidak menyodorkan air mata secara vulgar, tapi diam-diam meresap. Saya percaya film ini akan menjadi ruang refleksi bagi banyak orang, terutama perempuan, yang sedang berjuang dalam diam,” ujarnya.
Michelle Ziudith yang memerankan tokoh Amira mengaku bahwa karakter ini menjadi salah satu peran paling emosional sepanjang kariernya. “Amira adalah perempuan yang terlihat kuat, tapi memendam luka batin mendalam. Ia adalah simbol keteguhan dalam diam, dan pencari makna sejati dalam perjalanan spiritualnya. Seringkali ia menanggung beban tanpa bicara, dan justru itu yang membuat saya dan mungkin juga penonton terhubung secara emosional dengannya. Dari Amira kita bisa belajar tentang ikhlas dan jodoh terbaik itu memang sebuah perjalanan yang terkadang tidak mudah,” ucap Michelle, mengenang proses mendalami karakter tersebut.
Poster resmi yang dirilis hari ini menampilkan tiga karakter utama, Amira (Michelle Ziudith), Barra (Arbani Yasiz), dan Amel (Tissa Biani), dengan latar Ka’bah dan lautan manusia thawaf mengelilinginya. Amira, yang berada di tengah, tampak tegar menatap ke depan seolah bersiap melangkah menuju perjalanan batinnya. Sementara Barra dan Amel, orang-orang terdekat yang kerap hadir di sekitar Amira, menyiratkan keterikatan emosional dan konflik yang belum selesai yang hadir di antara mereka. Apakah akan ada takdir jodoh yang hadir di antara mereka?
Komposisi ini menggambarkan relasi kompleks di antara ketiganya, sekaligus menjadi simbol dari ujian, dan pencarian makna yang menjadi inti cerita film ini. Sorot cahaya keemasan yang menembus dari atas menciptakan nuansa haru sekaligus sakral, menguatkan pesan film tentang harapan, pengampunan, dan perjalanan pulang kepada Tuhan.
Tidak hanya nama-nama yang sudah disebutkan, film ini juga dibintangi oleh aktor-aktor berbakat seperti Miqdad Addausy, Ummi Quary, Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini, dan Sadana Agung, yang masing-masing memberikan warna dan kedalaman tersendiri pada kisah yang sarat makna ini.
Sebagai film kedua VMS Studio tahun ini, Film “Assalamualaikum Baitullah” menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar drama: ia adalah pengingat lembut tentang terang setelah gelap, tentang harapan setelah kehilangan, dan tentang cinta yang tetap tumbuh bahkan di atas luka terdalam. Nantikan perjalanannya di layar lebar mulai 17 Juli 2025. Nantikan informasi lebih lanjut dan materi promosi lainnya dari film Assalamualaikum Baitullah melalui media sosial resmi @film.asba dan @vmstudioid.
iMusic.id – Film horor “Arwah”, produksi Bangun Pagi Pictures dan Drias Film Productions serta Mockingbird Pictures, resmi meluncurkan poster dan trailer perdana pada Selasa (10/06/2025) dalam sebuah acara di CGV FX Sudirman, Jakarta. Peluncuran ini juga dilakukan secara digital melalui akun Instagram dan TikTok resmi @film_arwah yang memberikan gambaran awal tentang kisah mencekam dan teror mengerikan yang dihadirkan oleh film garapan sutradara Ivan Bandhito dan penulis skenario, Sankut. Dari poster dan trailer resminya, film ini akan tayang serentak pada 3 Juli 2025 di bioskop Indonesia.
Diproduseri oleh Jonathan HM dan Bambang Drias, yang juga bertindak sebagai produser eksekutif, trailer resmi “Arwah” telah dirilis dan menampilkan tema serta premis singkat dari film ini. Trailer tersebut memperkenalkan kisah empat bersaudara yang kembali ke kampung halaman untuk berlibur dan bertemu abah dan juga adik bungsunya yang bernama Sofi. Ditengah liburan mereka, ide mengunjungi curug untuk mengenang masa kecil mereka berakhir naas ketika mobil yang mereka kendarai kecelakaan. Pasca kecelakaan tersebut mereka berempat terus diteror dan dihantui oleh teror mengerikan dari si bungsu Sofi yang seakan ingin menyampaikan sebuah pesan.
Sementara itu, poster resmi film “Arwah” yang dirilis menampilkan dominasi warna merah yang memperlihatkan frontal shot seorang gadis secara terbalik yang sedang memeluk boneka dengan banyak luka, mata berwarna putih dan senyum mengerikan memberikan kesan horor seolah menyimpan sebuah pesan. Poster ini menjadi kelanjutan dari poster teaser yang telah lebih dulu dirilis, yang menampilkan sosok perempuan dari belakang dalam medium close-up, berlumuran darah dan memegang boneka lusuh.
Jonathan HM, selaku produser eksekutif, mengungkapkan bahwa poster resmi film “Arwah” bukan hanya sekadar materi promosi, tapi juga mencerminkan kekuatan cerita filmnya.
“Kekuatan utama film “Arwah” tidak hanya terletak pada sosok hantunya yang mencekam, tetapi juga pada lapisan misteri yang perlahan terungkap di balik teror yang menghantui. Semua itu tercermin dalam posternya yang penuh simbol, misteri, dan tanda tanya”, jelas Jonathan.
Melengkapi pernyataan sang produser, sutradara film “Arwah” Ivan Bandhito mengungkapkan bahwa film ini tidak hanya menjawab tantangan dalam menyuguhkan teror, tetapi juga merespons perkembangan arah genre horor di Indonesia saat ini.
“Gempuran pasar global industri film di tanah air, khususnya film bergenre horror yang identik dengan settingan dusun dan balutan agama sebagai identitas moral, merupakan hal yang tidak mudah untuk mencari sesuatu yang baru. Namun saya percaya bahwa dalam genre film apapun pasti memiliki sub dengan gaya yang berbeda-beda, hingga pemahaman tentang sebuah genre film tidak sempit”, papar Ivan.
Ivan juga menyoroti bahwa film “Arwah” mencoba menjelajahi spektrum luas dalam genre horor, yang tak melulu soal rasa takut, tapi juga bagaimana ketegangan dibangun lewat pendekatan yang lain.
“Seperti yang kita ketahui bahwa dalam genre horror pun banyak yang menggunakan sub bagian seperti horror komedi, horror romance, horror thriller, horror psikologi dll. Cerita Sofi mengajak penonton untuk masuk ke dalam sebuah peristiwa baka yang mana nalar serta logika perlu digunakan untuk menikmatinya.” tambahnya.
Sementara itu, dari sisi pemain, Sarah Beatrix menyebutkan bahwa dirinya banyak menemukan kesamaan dengan karakter Sofi yang ia mainkan. “Sofi itu sosok yang cukup introvert dan pendiam, saya merasa banyak bagian dari dirinya yang mirip dengan saya. Ini membantu saya lebih mudah masuk ke dalam karakternya dan membawakan emosinya lebih mudah” ungkap Sarah.
Sementara itu, Joshua Suherman yang berperan sebagai Jojo menilai film “Arwah” sebagai film horor yang unik, karena tidak hanya menghadirkan ketegangan dan teror, tetapi juga menyisipkan unsur drama yang kuat dan misteri yang intens.
“Arwah bukan cuma soal ketakutan instan atau jumpscare. Film ini punya sisi drama yang sangat kuat dan misteri yang membuat penonton terus penasaran. Kombinasi itu bikin pengalaman menonton jadi lebih dalam dan berbeda dari horor biasanya,” jelas Joshua.
Selain Sarah Beatrix dan Joshua Suherman, film Arwah juga dibintangi sederet pemain film muda seperti, Annete Edoarda, Naura Hakim, Irsyadillah, juga didukung oleh bintang senior, yaitu Egi Fredly, Roweina Umboh, Ferry Salim serta Julian Kunto Selain itu,terdapat juga karakter cameo yang diperankan Natasha Germania.
Film Arwah akan menghantui mulai 3 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia dan informasi terupdate mengenai film ini bisa diakses melalui Instagram dan TikTok resmi @film_arwah.
iMusic.id – Film komedi keluarga “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” resmi merilis Special Trailer dan Official Poster dalam rangkaian acara spesial yang digelar di Jakarta Marketing Week 2025, Grand Atrium Kota Kasablanka, Jumat (23/5).
Dalam acara yang penuh tawa dan kehangatan ini, para cast, filmmaker, media, dan undangan hadir untuk menyambut dengan antusias film debut layar lebar dari grup komedi ‘GJLS’ yang siap tayang 12 Juni 2025 di bioskop seluruh Indonesia.
“GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” adalah film drama-komedi keluarga yang menggambarkan dinamika tiga bersaudara, Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, yang sama-sama absurd, egois, dan tidak bisa diandalkan, tapi bisa jadi kompak demi misi mulia : menggagalkan pernikahan sang ayah.
Lewat jalan cerita yang relate dengan banyak keluarga Indonesia, film “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” ini menghadirkan sisi emosional, konyol, dan penuh kehangatan dalam satu paket. Poster dan Trailer Penuh Kejutan dan Kekocakan Poster resmi yang dirilis menampilkan wajah para karakter yang blur alias nggak jelas, mirip seperti isi kepala mereka. Ada juga satu karakter wanita misterius yang wajahnya sengaja disembunyikan.
Menanggapi konsep visual unik ini, Indra Yudhistira, selaku Executive Producer dari Amadeus Sinemagna mengungkapkan,
“kami sengaja bikin posternya blur, karena blur di poster itu mewakili sesuatu yang nggak jelas alias absurd, yang adalah ciri khas dari komedi GJLS. Film ini memang tidak menawarkan kesempurnaan karakter, tapi kekacauan yang penuh kasih sayang namun nggak ketinggalan yang pasti menghibur dan bikin ketawa. Di poster yang absurd ini ketiga anggota GJLS hadir bersama satu karakter yang disensor itu. Siapa dia dan kenapa ikut disensor? Tunggu jawabannya nanti di bioskop!”
Sementara itu, trailer final yang dirilis di akun media sosial @gjls.ibuku.ibuibu dan @gjlsentertaiment langsung memancing tawa netizen dengan adegan-adegan gokil khas GJLS. Trio bersaudara, Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir sukses membuat orang-orang yang nonton cuplikan singkat trailernya tertawa terbahak-bahak.
Tak hanya kekonyolan para karakter utama, di filmnya nantinya juga menghadirkan berbagai karakter pendukung termasuk Yuni (Reynavenzka Deyandra), serta cameo dari Maxime Bouttier dan Umay Shahab yang bikin penonton makin pastinya tak kalah konyolnya.
Proses Syuting Penuh Bloopers dan Gelak Tawa Sutradara Monty Tiwa mengungkapkan bahwa proses syuting bersama trio GJLS adalah pengalaman syuting paling “goblok” yang pernah ia alami.
“GJLS itu kayak syuting sambil nongkrong di warung kopi, script bisa berubah tiap 5 menit, bloopers lebih banyak dari take yang benar. Tapi justru di situ letak keajaibannya. Mereka absurd, tapi jujur dan penuh semangat. Saya dan kru ketawa setiap hari selama syuting.”
Monty juga menambahkan bahwa keputusan untuk menggarap film ini berawal dari ketertarikannya pada karya pendek GJLS di YouTube berjudul KUYUP, yang sempat viral dan diapresiasi para filmmaker. Tayang 12 Juni 2025 Ajak Keluarga dan Teman, #SIAPGOBLOK di Bioskop! Di acara press conference ini, para pemain utama, Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo, serta bintang lainnya seperti Nadya Arina, Bucek, Luna Maya dan Reynavenzka Deyandra, membagikan cerita lucu selama produksi.
Mereka juga membagikan momen kesulitan menahan tawa saat take, hingga insiden-insiden gokil yang justru jadi kenangan tak terlupakan. Tentunya hal terebut menjadi alasan mengapa film ini patut ditunggu penayangannya di bioskop! Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu merupakan kolaborasi produksi antara Amadeus Sinemagna dan Legacy Pictures.