iMusic.id – Penyanyi Dato’ Sri Siti Nurhaliza telah merilis album terbarunya yang berjudul “Sitism”. Album yang pada track listnya terdapat 8 lagu ini dirilis secara digital terlebih dahulu sebelum nantinya akan dirilis juga dalam bentuk ‘album penuh’ sebanyak 12 lagu didalam format digital dan fisik.
Judul “Sitism” diambil dari nama Siti Nurhaliza yaitu Siti dengan penambahan `ism’ yang istilah linguistiknya digunakan untuk membentuk kata nama bagi melambangkan kualitas, keadaan, ideologi atau identitas albumnya. Apabila nama Siti dan imbuhan `ism’ ini digabungkan, “Sitism” membentuk kata nama yang mewakili ciri-ciri tertentu yang ada di dalam album solo ke-20 beliau.
Salah seorang publisher dan komposer di dalam album “Sitism” yaitu Aubrey Suwito adalah orang yang kerap menggunakan “Sitism” atau Siti-ism ketika menggambarkan Siti Nurhaliza, karena menurut dia, apabila Siti menyanyi, ciri khas, gaya, kualitas dan suara yang dimiliki penyanyi itu unik serta mudah dikenali bahawa itulah Siti Nurhaliza.
Menurut Siti Nurhaliza, istilah “Sitism” sangat cocok dipilih sebagai judul album karena selama lebih 27 tahun berada di dalam industri musik, Siti sudah berjuang keras eksis dengan segala kemampuan dan identitas dia sendiri.
“Album “Sitism” mewakili diri saya yang telah berjuang menjaga eksistensi di industri musik selama perjalanan karir saya”, tutur Siti.
Pada album yang diedarkan secara digital di awal ini Siti berharap para penggemarnya bisa mendengarkan dan menyimak 8 lagu terlebih dahulu sebelum nantinya Siti akan menambahkan 4 lagu lagi yang akan dirilis dalam bentuk fisik nantinya.
Setelah sukses merilis single “Menjaga Cintamu” yang diluncurkan pada 18 Mei 2023, lewat album “Sitism” ini, Siti akan memperkenalkan single gacoannya yang bergenre lagu rock ballad ciptaan Sharon Paul dan Rozisangdewi berjudul “Romansa Kita”.
“Romansa Kita” bercerita tentang kisah percintaan yang berawal dengan sekadar impian namun menjadi kenyataan apabila sepasang individu menanam keyakinan untuk bersama-sama hingga ke akhir hayat mereka.
Selain Romansa Kita (Sharon Paul, Rozisangdewi), lagu yang terdapat di dalam album ini adalah : Menyapa Dunia (Melly Goeslaw), Tanpa Diri-Mu (Luca Sickta, Siti Nurhaliza), Sehebat Matahari (Aubrey Suwito, Rozisangdewi), Ganti (Mingaling, Nuha Nik, Amir Hasan), Teratas (Tomok, Rudy Nastia, Fedtri Yahya), Menjaga Cintamu (Andi Rianto, Sekar Ayu Asmara) dan Magis (Mas Dewangga, Jova Devito, Aden King).
Album “Sitism” yang di produksi oleh Universal Music Sdn Bhd dan Siti Nurhaliza Productions (M) Sdn.Bhd ini sudah bisa didengarkan di seluruh Digital Platform.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)