iMusic – Lebih dari 20 berkarya sebagai penyanyi rekaman di
genre dangdut Kristina kenyang pengalaman sebagai biduan. Namun, baru kali ini
akhirnya pedangdut bergelar Sarjana Hukum itu memberanikan diri memproduksi
mini albumnya sendiri.
Bukan tanpa alasan Kristina mengambil langkah tersebut. “Aku
pengen merasakan menyiapkan album dari A sampai Z sendiri. Dulu aku duduk manis
disodorkan lagu, diatur produser dan pasrah aja,” paparnya di sela-sela
peluncurkan mini album di Jakarta, Senin 7 Desember 2020.
Mini album yang diluncurkan di pengujung tahun 2020 itu
diberi tajuk: Jangan Pergi Lagi. Album yang saat ini masih diedarkan dalam
platform digital tersebut berisi 4 lagu.
Yaitu “You” (cipt Suto Pranto), “Gelas Retak” (Hendro Saky
dan Udi S), “Kamu Bukan Kekasihku” (Cipt Restu Dj) dan “Jengan Pergi Lagi”
(Cipt Restu Dj).
Semua lagu diaransemen oleh Hendro Saky, kecuali tembang
“Kamu Bukan Kekasihku”, yang musiknya digarap pemain biola Hendri Lamiri.
Kristina patut lega sekaligus bangga. Karena proyeknya yang
diluncurkan dengan bendera The Diva Projects ini akhirnya rampung dan
diperkenalkan kepada para wartawan, awal Desember 2020.
Mini album yang menempatkan Kristina Iswandari, begitu nama
lengkapnya, sekaligus produser ini menunjukkan kelasnya sebagai ‘Diva Dangdut’.
Olah vokal Kristina tak usah ditanya. Belum lagi penghayatannya yang mumpuni
dalam menginterpretasi setiap lagu hingga kena di hati pengemar.
Kebesaran nama musisi dangdut Hendro Saky untuk digandengnya
sebagai arranger menjadi salah satu faktor lain. Hendro Saky, bukan sosok asing
bagi Kristina. Musisi ini juga menjadi arranger tembang “Jatuh Bangun” yang
melambungkan nama Kristina di kancah musik dangdut, 21 tahun silam.
Sementara tajuk mini album Jangan Pergi Lagi, menyiratkan
banyak makna bagi sosok Kristina. “Ini seperti menjadi jawaban atas pertanyaan
banyak orang, penggemar tentang aku,” tambah Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik
AMI Sharp 2002 ini.
Sibuk manggung, Kristina rupanya seringkali ditagih lagu baru
oleh para penggemar. Mereka rindu dengan single-single baru sang diva. Agaknya
inilah yang menjadi semacam pendorong kuat bagi Kristina untuk menyegerakan
menelurkan mini album.
Dengan antusias Kristina menceritakan ikhtiarnya menelurkan
mini album ini.
“Sebenarnya sih aku rekaman ya rekaman. Tapi kan single.
Terus sejak aku pegang proyek album ini sendiri (sebagai produser), aku jadi tahu dan belajar bahwa promo ini dan
itu. Lalu ada aktivitas digital sesuai dengan tuntutan kekinian. Ke stasiun
radio bagaimana, aku juga jadi tahu,” papar Kristina yang juga aktif nge-vlog.
Lagu “You” yang menjadi single jagoan misalnya, sejatinya
single lamanya yang juga pernah dibawakan (Alm) Meggy Z di awal tahun 2000-an.
“Ayah Meggy Z sebenarnya dulu me-recycle laguku. Dibikin klipnya. Tapi aku juga
rekaman (lebih dulu) lagu ini di label sama. Nah sekarang aku perbaharui
kembali. Diaransemen dengan rasa baru,” ungkap pemain sinetron “Cinta Bukan
Sayur Asem” ini.
Lewat mini album Jangan Pergi Lagi, Kristina berharap bisa
menunjukkan konsistensi berkarya di industri musik dangdut. “Nggak apa-apa
kesannya saya mulai dari nol lagi karena semua dikerjakan sendiri. Aku puas
pokoknya bisa meluncurkan mini album ini. Segera akan ada bentuk fisik CD
albumnya. Doakan ya,” paparnya.
Harapan Kristina berbuah manis. Music Video tembang You sudah
ditonton puluhan ribu views di kanal video berbagi, sejak diluncurkan kurang
dari bulan lalu.
Kristina Dangdut Official, saluran di YouTube yang memajang
klip lagu itu kebanjiran komentar manis dari para netizen. Lagu ini dianggap
sebagai istikamah Kristina dalam mengangkat musik dangdut original yang indah
dan dikemas secara modern.
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)