iMusic – Damon Koeswoyo, anak dari musisi legendaris almarhum Tonny Koeswoyo, baru saja merilis single solo perdananya yang berjudul “Sepi” dengan mengusung nuansa musik rock/new wave, sebagai langkah awal bersolo karir. Lagu tersebut digarap oleh Damon bersama pendiri dari Sinjitos Records, Joseph ‘Iyub’ Saryuf, yang ditunjuk sebagai Music Director.
“Pada awalnya Iyub sempat bertanya, “Kita referensinya mau ke mana?, Gue sempat bilang kalau gue suka Depeche Mode yang ternyata masih selera musiknya dia juga,”ungkap Damon.
“Damon itu musisi yang sangat suka rock 80-an sampai 90-an. Itu jiwanya dia yang sampai kapan pun nggak boleh hilang,” ungkap Iyub. “Akhirnya gue muncul dengan konsep nostalgia, bukan berarti kita kembali ke musik almarhum ayahnya Tonny Koeswoyo bersama Koes Plus, tetapi bagaimana musik-musik lama bisa terhubung dengan jiwanya Damon dengan sentuhan yang lebih modern.”
Album pendek yang bergenre alternative rock ini juga sebagai pembuktian dan persembahan untuk kedua orang tua Damon Koeswoyo yaitu Alm Tonny Koeswoyo dan Alm Astrae Tobing. Single “Sepi” mengisahkan tentang sepenggal pengalaman pribadi dari Damon Koeswoyo, tentang retrospektif pengalaman pribadi dirinya di tahun 2002, dan cukup subjektif karena seputaran tentang apa yang ia rasakan dan lihat pada saat itu.
Sebelum memilih untuk bersolo karir, Damon Koeswoyo sendiri lebih dulu dikenal sebagai personil di beberapa band yaitu Kidnap Katrina hingga Koes 2nd Generation, sebuah band cover yang beranggotakan anak-anak dari personil Koes Plus sendiri. Kidnap Katrina sendiri juga baru merilis single terbaru dengan judul “Kesepian” pada Februari 2018 lalu. Kidnap beranggotakan Anang Hermansyah (vokal), Massto (drum), Koko (gitar), Gorga (bass), dan Damon Koeswoyo (gitar), lagu “Kesepian” tersebut juga merupakan karya dari Tonny Koeswoyo. Sedangkan Koes 2nd Generation beranggotakan David Koeswoyo, Damon Koeswoyo, Sari Koeswoyo, Chicha Koeswoyo, dan Kenny Koeswoyo.
Single ini merupakan debut single dari album pendek Damon yang dijadwalkan akan rilis pada akhir tahun 2018 ini. Single “Sepi” ini ditujukan kepada semua generasi mulai dari generasi millenials saat ini dan tentunya seluruh pecinta musik indonesia. Sebagai jembatannya, lagu “Sepi” direncanakan akan rilis dalam format video musik. Single terbaru ini yang dirilis oleh label rekaman Sinjitos Records sudah dapat langsung di akses dalam platform digital Itunes dan Spotify.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)