Connect with us

iMusic

“Morad”, Penyanyi Pendatang Baru, Merilis Single “How”.

Published

on

iMusic – Berkolaborasi dengan drummer Kelompok Penerbang Roket sebagai produser, Morad, penyanyi sekaligus penulis lagu muda asal Jakarta, merilis single terbarunya yang berjudul “How” pada Jumat (12/2).

Lagu tersebut merupakan single ketiga yang telah diluncurkannya setelah sebelumnya melepas “Blink of an Eye” (2019) dan “If Tomorrow I’m Losing You” (2020), lagu yang juga masuk ke dalam album kompilasi Adiksi Adaptasi.

Melalui rilis pers, Morad menceritakan bahwa “How” bercerita tentang seseorang yang menjalani sebuah hubungan yang tidak sehat dan tidak bisa lepas darinya.

“Ia tetap menjalaninya, meskipun sudah tahu dari awal kalau hubungan ini cuma akan menjadi masalah dan merugikan dirinya sendiri,” ungkap Morad tentang lagu yang musiknya terpengaruh di antaranya oleh karya Amy Winehouse dan Black Pumas ini.

Sosok kelahiran 1995 tersebut kemudian membeberkan bahwa hubungan yang dimaksud dalam lagu “How” bisa diinterpretasikan lebih luas dari sekadar percintaan.

“Tapi bisa juga hubungan kita dengan orang tua, saudara, teman, atau bahkan dengan barang,” ujarnya.

Dalam penggarapan single ketiga miliknya ini, Morad dibantu oleh beberapa musisi dan sosok mumpuni seperti Nabil Favian pada bass, Otta Tarrega pada keyboard, Damez Nababan pada saksofon, Eggy Pratama pada trompet, Felix “Bulix” Tri Kurnia dan Rey Marshall pada gitar, serta Viki Vikranta dari Kelompok Penerbang Roket pada drum sekaligus menjadi produser serta mixing engineer. “How” juga melibatkan dua sosok yang tergabung di grup pop Hondo, Chevrina Anayang pada vokal latar dan Kamga sebagai pengarah vokal.

Sedangkan untuk mastering lagu dipercayakan kepada Frank Arkwright di Abbey Road Studios, Inggris. Ia sebelumnya diketahui pernah bekerjasama dengan Oasis, Amy Winehouse, Blur, Arcade Fire, The Smiths, Coldplay, Mogwai, hingga Elton John.

“How” dirilis Morad bersama Berita Angkasa, label rekaman yang juga menaungi Kelompok Penerbang Roket, Jangar, dan Rafi Muhammad. Rencananya pada 2021 ini ia akan meluncurkan album penuh perdana miliknya bersama label rekaman tersebut.

Single “How” bisa didengarkan di berbagai layanan musik streaming musik seperti Spotify, Apple Music, Deezer, hingga Joox dan video liriknya bisa disimak mulai 12 Februari 2020.

Lahir pada 1995 di Jakarta, sehari-harinya Morad menjalani harinya dengan bekerja di label rekaman Berita Angkasa. Ketika mengetahui potensi besar terpendam salah satu keluarganya tersebut, Berita Angkasa sepakat untuk menaungi Morad dan akan merilis album debutnya pada 2021.

Morad telah merilis single “Blink of an Eye” (2019) secara mandiri dan “If Tomorrow I’m Losing You” (2020), lagu juga masuk ke dalam album kompilasi Adiksi Adaptasi milik Berita Angkasa. Dalam kompilasi tersebut, Morad mengisinya bersama taRRkam, Arya Novanda feat. Rizkia Larasati, Batavia Collective feat. Kamga, Ether, Sapphira Singgih, serta Rafi Muhammad.

Ia kini tengah menyelesaikan album perdananya yang diproduseri oleh penggebuk drum Kelompok Penerbang Roket, Viki Vikranta. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading