Connect with us

iMusic

Musica Studio’s rilis piringan hitam “Nike Ardilla” album “Sandiwara Cinta”.

Published

on

iMusic – (Almh.) Nike Ardilla, siapa yang tidak kenal dengan lady rocker ternama asal kota Bandung yang satu ini. Wanita yang bernama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla ini mempunyai suara yang merdu dan khas, sosoknya yang cantik nan rupawan juga membuatnya diidolakan banyak orang di era 90an.

Dalam rangka memperingati hari kelahiran sang Bintang Kehidupan di tanggal 27 Desember, Musica Studio’s merilis eksklusif album legendaris “Sandiwara Cinta” untuk pertama kalinya dalam bentuk piringan hitam (vinyl). Album ini merupakan album rekaman terakhir dari (Almh.) Nike Ardilla.

Dirilis pada tahun 1995 awal, album ini laku terjual hingga 2 juta keping (kaset dan CD). Tapi siapa yang menyangka, setelah beberapa saat album ini baru dirilis, Nike Ardilla berpulang pada Minggu pagi hari, tanggal 19 Maret 1995 silam. Pasca kepergiannya itu membuat album “Sandiwara Cinta” melambung tinggi hingga terjual dengan estimasi lebih dari 5 juta keping.

Bahkan untuk penjualan di toko kaset, album ini tercatat laku terjual hingga 100.000 (seratus ribu) keping per-harinya. Tak heran, album ini berhasil menembus rekor menjadi salah satu album Indonesia dengan penjualan terlaris sepanjang masa hingga saat ini.

“Berbicara soal Nike Ardilla, salah satu yang paling saya kenang adalah proses recording-nya. Nike Ardilla itu agak luar biasa cara penghayatan lagu, sangat kuat melekat dengan musiknya. Dia itu kalau dikasih lagu, didengar dua-tiga kali, lalu dia bisa beradaptasi dengan lagunya dan bisa menyanyikan dengan penuh penghayatan.

Paling hanya dengan 3 atau 4 kali take, sudah cukup. Lagu “Bila” yang saya ciptakan di album ini adalah lagu yang berbeda dari yang lain. Lagu ini adalah salah satu lagu request dari Nike, karena pada saat itu almarhumah sedang LDR. Jadi, dia kepingin dibuatkan lagu yang liriknya ceritain tentang LDR itu.” ungkap Teddy Riadi selaku salah satu pencipta lagu dari Nike Ardilla dan juga saat ini sebagai A&R Musica Studio’s.

“Harapan saya dengan adanya perilisan vinyl ini, kita bisa mengenang kembali lagu-lagu Nike Ardilla dan membawa kita ke momen indah di masa itu. Karena lagu itu sebenarnya bisa membawa kenangan-kenangan manis. Untuk para fans Nike Ardilla, semoga vinyl ini bisa mengobati sedikit kerinduan pada almarhumah. Dan juga semoga lagu-lagu Nike Ardilla bisa terus terdengar dan menginspirasi sampai generasi mendatang.” sambung Kang Teddy.

Terdapat 10 (sepuluh) lagu dalam album “Sandiwara Cinta”, diantaranya:

1. Sandiwara Cinta (cipt: Deddy Dores)

2. Deru Debu (cipt: Dwiki Dharmawan)

3. Kau Bukan Untukku (cipt: Erens F. Mangalo)

4. Sanggupkah Aku (cipt: Dadang S. Manaf)

5. Cintaku Suci (cipt: Yonny Dores)

1. Menyibak Tirai Kelabu (cipt: Deddy Dores)

2. Bila (cipt: Teddy Riadi)

3. Pudar (cipt: Harry Minggoes)

4. Bayang Dirimu (cipt: Jati)

5. Menanti Kejujuran (cipt: Fajar Budiman / Ian Antono)

Vinyl album “Sandiwara Cinta” dirilis pada tanggal 24 Desember 2021 dan bisa didapatkan di official store Musica Studio’s www.musicamerch.id, Shopee www.shopee.co.id/musicaofficial, Tokopedia www.tokopedia.com/musicastudios.

Untuk official audio dari album “Sandiwara Cinta” sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital seperti Spotify, Langit Musik, Resso, Apple Music, Youtube Music, Joox dan Noice. Untuk official video clip dapat disaksikan di Youtube ‘Musica Klasik’. Untuk official video karaoke dapat dinikmati di channel Youtube ‘Musica Karaoke’ dan platform Vidio. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading