Connect with us

iMovies

Penggemar DC Bersatu! HBO GO Dan Warner TV Meriahkan DC Fandome Dengan Lebih Dari 30 Jam Tayangan DC Super Hero.

Published

on

iMusic – DC FanDome: Hall of Heroes, yang paling ditunggu, gratis, pengalaman online 24 jam bagi para penggemar berat DC di seluruh dunia, akan dibuka Minggu, 23 Agustus jam 00.00 WIB di DCFanDome.com. Hall of Heroes, dirancang secara khusus oleh DC Publisher dan Chief Creative Officer Jim Lee, akan menampilkan program-program spesial, panel dan pembahasan eksklusif dari dunia perfilman DC, serial TV, game, komick dan morel.

Pertunjukan super keren selama delapan jam akan  tayang tiga kali selama periode 24 jam, memungkinkan para penggemar di seluruh dunia merasakan pengalaman DC FanDome: Hall of Heroes di alam semesta mereka sendiri!

Menjelang kehadiran acara gratis yang luar biasa di seluruh dunia, HBO GO, bersama Warner TV, menghadirkan program khusus bagi penggemar di AsiaHBO GO akan menayangkan lebih banyak karakter DC mulai hari ini hingga 30 Agustus. Akses streaming atau unduh serial-serial terkenal seperti Watchmen dan dua season Doom Patrol, atau tonton pahlawan DC lainnya di film-film blockbuster seperti AquamanSHAZAM! dan Jonah Hex.

Para penggemar animasi dapat melihat karakter DC favorit mereka di HBO GO. Tonton Caped Crusader di Batman: Hush dan Batman vs. Teenage Mutant Ninja Turtles, juga penyidik supranatural John Constantine dalam Constantine: City of Demons. Bagi penggemar Justice League, tonton mereka di Justice League vs. The Fatal FiveThe Death of Superman dan Reign of the Superman. Akhirnya, bersiaplah untuk menikmati kelucuan para bocah menggemaskan di Teen Titans GO! to the Movies dan Teen Titans GO! vs Teen Titans.

Warner TV juga mengundang para penggemar untuk menyaksikan mulai jam 08.00 WIB pada 22 Agustus mendatang, melihat kembali asal mula para Super Hero DC dalam maraton 6 film blockbuster yang tayang berturut-turut, diawali dengan Batman Begins, The Dark Knight dan The Dark Knight Rises, sebelum beralih ke Man of Steel, Batman v Superman: Dawn of Justice dan ditutup dengan tayangan epic, Justice League! Pada 23 Agustus, tonton lebih banyak lagi aksi para Super Hero DC bersama Wonder Woman jam 11.25 WIB dan Suicide Squad jam 13.55 WIB.

Dan jangan lewatkan DC FanDome, pengalaman virtual gratis, yang dapat diakses dari seluruh perangkat mobile, juga komputer desktop atau laptop. Sebagai tambahan, DC FanDome: Hall of Heroes, acara kedua, DC FanDome: Explore the Multiverse akan menghadirkan bagi para penggemar DC pengalaman tak terlupakan tiga minggu lagi (mulai tayang jam 00.00 WIB) pada Minggu,  13 September.

Dengan akses lengkap konten on-demand lebih dari 100 jam, para penggemar dapat menentukan petualangan mereka dengan memilih sesi panel eksklusif, screening dan konten yang belum pernah ada sebelumnya dari DC Mutliverse seperti film, televisi, komik dan game,  DC Kids FanDome juga akan diluncurkan bersamaan dengan acara pendamping yang ramah bagi anak-anak dan dapat diakses secara terpisah di DCKidsFanDome.com. 

Namun pertama-tama, jangan lewatkan ajang epik DC FanDome: Hall of Heroes, yang menampilkan pertunjukan delapan jam dan akan tayang tiga kali selama periode 24 jam, mulai jam 00.00 WIB pada Minggu, 23 Agustus! Tetap up to date di laman resmi DC FanDome Facebook Event!

Unduh sekarang aplikasi HBO GO di App Store atau Play Store dan dapatkan gratis 7 hari akses uji coba atau akses HBO GO melalui IndiHome dan Telkomsel MAXstream. HBO GO kini tersedia di Android TV, Apple TV, LG TV, Samsung Smart TV.

WarnerMedia merupakan perusahaan media dan hiburan terkemuka yang menciptakan dan mendistribusikan konten premium dan populer dari berbagai pennulis dan jurnalis kepada pemirsa dunia melalui merk-merk konsumer seperti: HBO, HBO Now, HBO Max, Warner Bros., TNT, TBS, truTV, CNN, DC Entertainment, New Line, Cartoon Network, Adult Swim, Turner Classic Movies dan lainnya. WarnerMedia merupakan bagian dari AT&T Inc. (NYSE:T). (FE)

iMovies

Film horor “Danyang Wingit Jumat Kliwon” lekat dengan kultur budaya lokal

Published

on

iMusic.id – Antusiasme penonton terhadap “Danyang Wingit Jumat Kliwon” memuncak. Hanya beberapa jam setelah konferensi pers, lebih dari 3.000 tiket untuk Gala Premiere resmi ludes. Momentum ini menjadi sinyal kuat bahwa gelombang horor berbasis kultur Nusantara terus menemukan penontonnya.

Diproduksi oleh Khanza Film Entertainment, dan film ini disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta. “Danyang Wingit Jumat Kliwon” menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi mengarahkan teror bukan semata pada sosok gaib, tetapi pada keputusan-keputusan manusia yang rapuh.

Pesan moralnya tegas: hasrat akan kekuasaan dan keabadian dapat mengikis akal sehat pada titik itu, “hasrat manusia” tampil lebih menakutkan daripada perwujudan iblis itu sendiri. Celine Evangelista memerankan Citra, keponakan Mbok Ning asisten setia Ki Mangun. Citra direkrut sebagai sinden baru di sebuah padepokan, namun di balik panggilan seni itu, ia diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir dalam ritual keabadian.

Untuk memperdalam peran, Celine menjalani riset langsung ke pertunjukan wayang, mempelajari dunia nembang, dan berlatih intensif bersama acting coach.

“Saya menonton pertunjukan wayang secara langsung dan riset dari banyak aspek, karena nembang itu tidak mudah. Proses belajarnya cukup menantang, tapi justru itu yang membuat saya tertarik mengambil film ini. Saya juga ingin membuat orang-orang lebih peduli terhadap kesenian tradisional,” ujar Celine.

Di balik itu, Agus Riyanto menegaskan arah nilai yang ingin diantar pulang oleh penonton ialah. “Kita ingin mengangkat bahwa nilai budaya harus di atas nilai mistis yang tertinggal di dalamnya. Pada akhirnya penonton setelah keluar dari ruangan bioskop, membawa pesan, wayang adalah budaya Indonesia yang indah yang harus diperkenalkan ke setiap generasi, Bukan hal hal mistis yang dapat disalahgunakan untuk hal buruk.” kata Agus.

Dengan pijakan itu, “Danyang Wingit Jumat Kliwon” bukan hanya menghidupkan figur-figur penjaga tak kasat mata dalam khazanah lokal, tetapi juga mengangkat konflik keluarga dan konsekuensi ritual sebagai inti emosi cerita membuat teror terasa personal, berlapis, dan relevan. Ludesnya 3.000+ tiket Gala Premiere menjadi validasi awal bahwa perpaduan horor tradisi dan drama psikologis ini memiliki daya pikat kuat untuk peredaran nasional.

Continue Reading

iMovies

Danyang Wingit Jumat Kliwon sajikan kisah ritual tumbal manusia

Published

on

iMusic.id – Khanza Film Entertainment mempersembahkan “Danyang Wingit Jumat Kliwon”, film horor berlatar dunia pedalangan Jawa yang mengupas ambisi seorang dalang memburu hidup abadi melalui ritual terlarang.

Disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta, film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” ini hadir dengan mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal, bukan semata deretan jump scare.

Kisahnya “Danyang Wingit Jumat Kliwon” berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), maestro dalang karismatik yang menempuh ilmu-ilmu kuno demi memperkaya diri dan menembus kematian. Tahun 2021, Citra (Celine Evangelista) keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), asisten setia Ki Mangun direkrut sebagai sinden baru di padepokan.

“Danyang Wingit Jumat Kliwon” menggambarkan di balik panggilan seni itu, Citra diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir untuk ritual keabadian. Demi upah yang ia harapkan untuk membantu pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), citra bertahan meski teror gaib makin menyesakkan. Kecurigaan Bara (Fajar Nugra), salah satu penjaga padepokan, kian menguat.

Alih-alih berpangku tangan, ia memilih menentang majikannya dan berupaya menyelamatkan Citra sebuah keputusan berisiko yang memacu mereka berpacu melawan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.

Danyang Wingit Jumat Kliwon” menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi. Antagonis yang kompleks, heroine yang dipaksa bertahan, serta momentum budaya yang lekat di ingatan publik menjadi pendorong ketegangan dari awal hingga klimaks.

Deretan pemain turut diperkuat Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih, serta Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa.

Continue Reading

iMovies

Ultah ke 21, Maxima Pictures perkenalkan film “Jangan Panggil Mama Kafir”

Published

on

iMusic.id – Rumah produksi Maxima Pictures bekerjasama dengan Rocket Studio Entertainment kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul “Jangan Panggil Mama Kafir”, film yang manampilkan Michele Ziudith ini adalah sebuah film drama keluarga penuh haru yang dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 Oktober 2025.

Film yang digarap oleh sutradara Dyan Sunu Prastowo ini menghadirkan kisah tentang cinta, janji, perbedaan iman, hingga konsekuensi dari sebuah keputusan besar dalam hidup. Cerita berpusat pada sosok Maria (Michelle Ziudith), seorang perempuan Nasrani yang menikah dengan pria Muslim bernama Fafat (Giorgino Abraham).

Menurut Dyan Sunu Prastowo, “Jangan Panggil Mama Kafir” lahir dari kenyataan yang dekat dengan masyarakat kita. “Film ini lahir dari kisah nyata perjuangan seorang ibu (Michele Ziudith) lintas iman memperjuangkan hak asuh anaknya, sebuah perjalanan emosional yang hangat namun penuh tantangan, mengingatkan kita bahwa cinta tak pernah mengenal batas perbedaan, ruang, dan waktu meski pada akhirnya akan lebih utuh bila dijalani dalam satu keyakinan,” ungkapnya.

Bagi Michelle Ziudith, peran sebagai Maria menjadi tantangan tersendiri. Ia mengaku banyak belajar dari karakter yang diperankannya. “Tantangan terbesarku adalah menjadi ibu tunggal yang harus tegar demi anak. Pesanku sederhana, seorang ibu harus bisa mencintai dirinya sendiri lebih dulu agar kasih sayangnya kepada anak semakin penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Giorgino Abraham menuturkan pentingnya karakter Fafat yang meski singkat tetap menjadi fondasi cerita. “Peran Fafat memang tidak banyak muncul, tapi justru menjadi pengantar penting bagi jalan cerita. Yang membuatku tertarik adalah bagaimana karakter ini menunjukkan cinta tanpa paksaan serta menghargai perbedaan dengan toleransi tinggi. Bagiku, sebesar apa pun agama, relasi keluarga terutama cinta seorang ibu dan anak tetap berada di atas segalanya,” katanya.

Elma Theana, yang memerankan Umi Habibah, juga menilai tokoh yang ia mainkan begitu dekat dengan kehidupan nyata. “Umi Habibah adalah representasi banyak orang tua yang keras karena ingin melindungi. Saya yakin penonton akan melihat sisi manusiawinya, meski caranya berbeda,” tuturnya.

Selain Michelle Ziudith, Giorgino, Humaira, dan Elma Theana, film ini juga menampilkan akting Kaneishia Yusuf, Indra Birowo, Tj Ruth, Dira Sugandi, Ence Bagus, Emmie Lemu, Gilbert Patiruhu, Pratiwi Dwiarti, hingga Runny Rudiyanti.

Kehadiran aktor lintas generasi ini menambah kekuatan cerita yang sarat akan konflik batin, nilai-nilai keluarga, dan ikatan emosional yang mendalam.

“Jangan Panggil Mama Kafir” sekaligus menjadi bagian dari perayaan Ulang Tahun ke-21 Maxima Pictures di industri perfilman Indonesia. Melalui kerjasama dengan Rocket Studio Entertainment, Maxima berharap dapat memberikan karya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga membuka ruang empati serta refleksi bagi masyarakat dalam memandang perbedaan iman dan kehidupan keluarga.

Trailer resmi film ini sudah dapat disaksikan melalui kanal YouTube MaximaChannel8, sementara informasi tiket akan tersedia melalui berbagai aplikasi pemesanan bioskop. Dengan tema yang menyentuh dan deretan pemain yang kuat, Jangan Panggil Mama Kafir digadang-gadang menjadi salah satu film drama keluarga yang paling ditunggu di penghujung tahun 2025.

Jangan lewatkan kisah tentang cinta, janji, dan perbedaan ini di bioskop mulai 16 Oktober 2025.

Continue Reading