Connect with us

iMusic

Poppy Punky Bercerita Tentang LDR Di single Ke 4 Yang Berjudul “I Miss You”

Published

on

iMusic – Poppy Punky, Grup pop punk asal ibukota yang terbentuk pada tanggal 6 November 2015 dan beranggotakan dua personil yaitu ‘Deans (Vokal,  Bass) Dan Musya (Gitar, Back Vocal) akhirnya resmi merelease video klip single ke 4 dari Album “Story” 18 Maret 2018 lalu yang berjudul “I Miss You”.

Dalam setiap karya Poppy Punky tak sekadar mengikatkan diri pada satu genre musik melainkan selalu mencoba menyatukan segala gagasan serta membuka diri pada segala referensi genre agar musik yang mereka bawakan bisa dinikmati semua kalangan demikian juga yang terjadi di single berjudul “I Miss You” ini,

“Yang kita tonjolkan di Musik lagu “I Miss You” ini sih lebih ke aransemen musiknya yang ramai instrumen. Dengan nada nada yang dominan major. Biar terdengar lebih Fun walaupun lagu liriknya agak galau sebenarnya. Tapi kita susun dengan musik yang lebih Fresh ajah”, ujar Deans

Untuk Proses penggarapan album “Story” sendiri memakan waktu selama tiga bulan. Hampir seluruh video klip dari lagu – lagu Poppy Punky di album “Story” yang sudah dirilis ini diarahkan langsung oleh sang vokalis (Deans), kecuali video klip lagu “Penjahat Dunia” yang dibuat oleh video maker ‘Adi Wirantoko’ dari  Warprocks.

Pada video klip “I Miss You” yang konsep lebih kearah Funny tersebut Poppy Punky bercerita tentang kisah cinta pasangan yang berjalan secara LDR atau Long Distance Relationship, terbenturnya perjalanan cinta pasangan tersebut oleh jarak dan waktu mengilhami Poppy Punky untuk mengangkat kisah ini kedalam lagu dan sebenarnya cerita ini juga dialami langsung oleh gitaris Poppy Punky (Musya).

“Jadi lagu “I Miss You” ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang sedang menghadapi suatu masalah dalam hubungan mereka. Suatu ketika si cewek ini pindah ke kota lain karena merasa kecewa sama si cowok. Karna si cowoknya ini sangat mencintai kekasihnya, dia pun menyusul si cewek tempat si cewek itu pindah dan saat mereka bertemu si cowok mengatakan maaf sudah mengecewakanmu, juga mengatakan bahwa ia sangat merindukan si cewek ini dan meminta si cewek untuk pulang karna yang bisa mengobati suasana hati si cowok hanya si cewek ini saja”, jelas Deans sang vokalis

“Namun tidak hanya sampai disitu, si cewek ini masih kecewa dan tidak mau pulang bersama si cowok karna si cewek ini selalu mendengarkan omongan orang – orang bahwa dia harus meninggalkan si cowok. Tetapi si cowok tidak berhenti meyakinkan si cewek untuk jangan menghiraukan omongan orang – orang tersebut. Akhirnya si cowokpun pulang dan menanti si ceweknya walaupun si cewek ini belum pasti kapan dia akan pulang tapi si cowok ini tetap menunggu dan selalu minta maaf ke si cewek karna selalu mengecewakan dia”, tambah Dean lagi.

Saat ini Poppy Punky hanya di perkuat oleh dua personil saja. Group yang selalu eksis tampil di berbagai acara musik besar nasional dan sedang mempersiapkan album kedua yang akan dirilis tahun depan ini tetap semangat terus berjalan walaupun hanya menyisakan dua personil saja,

“Kita bertahan dengan dua personil saat ini mungkin karena faktor seleksi alam. Mau dipertahankan gimana pun kalau Tuhan berkata lain. Yah kita harus tetep semangat aja walaupun tinggal berdua. Kita terus berdoa kepada Tuhan agar perjuangan kita di permudahkan kedepannya sampai sukses. Aminnn “terang Deans dan Musya.

Poppy Punky selalu berusaha positif menghadapi segala rintangan di industri musik Indonesia, mereka tetap yakin bahwa genre pop punk yang mereka usung bakal membawa berkah dalam akrir Poppy Punky kedepannya,

“Menurut kita perkembangan musik Pop Punk di Indonesia saat ini makin ramai. Makin banyak band band Pop Punk keren bermunculan dengan berbeda karakter. Kita rasa musik ini gak akan ada matinya dan kita akan tetap sampai kapanpun bergenre Pop Punk dengan sentuhan yang agak berbeda dari band Pop Punk lainnya”, terang Deans menutup pembicaraan. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading