iMusic.id – 11 tahun tanpa album baru, Project Pop, grup vokal komedi yang telah berkarir sejak tahun 1996 kembali merilis album ke-10. Album baru ini menandakan babak baru bagi Project Pop yang sudah lama tidak mengeluarkan full album.
Dikemas dengan judul “2856”, album ini memberikan makna 28 tahun kebersamaan Project Pop menghibur masyarakat dengan istilah #5BODIES6SOULS (5 Raga dan 6 Jiwa). Album 2856 menggambarkan semangat yang konsisten,
“Walaupun sekarang kita hadir berlima, tetapi kita membawa semangat seakan kita masih berenam dengan sahabat kita almarhum Oon,” ujar Project Pop.
Untuk merayakan ulang tahun yang ke-28, Project Pop menghadirkan 11 lagu lama yang telah diperbarui musiknya, serta kolaborasi dengan pekerja seni lainnya. Menurut Project Pop,
“Komitmen untuk berkarya dan kerja sama dengan baik secara konsisten merupakan inspirasi yang kuat dalam memperkaya setiap karya yang kami buat. Menjaga kekompakan dan produktivitas selama 28 tahun bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kedewasaan, rasa syukur, dan tanggung jawab untuk tetap menaruh kepentingan bersama sebagai prioritas di atas segala kepentingan pribadi.”
“Album 2856 ini menegaskan dedikasi dan kesetiaan kami pada musik dan penggemar, mencerminkan perjalanan panjang yang tetap mempertahankan semangat dan solidaritas meski kini tinggal berlima, dengan membawa jiwa almarhum Oon dalam setiap langkah sesuai dengan tema album baru ini yakni konsistensi dan komitmen.” tambah mereka.
Project Pop menyatakan bahwa mereka akan tetap konsisten dengan arah dan genre yang sudah mereka pertahankan selama 28 tahun, yakni pop komedi. Karya-karya mereka akan terus diperkaya melalui kreativitas dalam bentuk tema, lirik, aksi panggung, dan lain sebagainya.
Terdapat 11 lagu dalam album “2856” ini, diantaranya: “Lumpia vs Bakpia 2024, Tuwagapat 2024, Keramas 2024, Pacarku Superstar 2024, Ade 2024, Macet 2024, Dangdut Is The Music Of My Country 2024, Kencan 2024, Putusin Aku Dong 2024, Bukan Superstar 2024” dan “Senggal Senggol Reggae 2024”.
Dalam proses memproduksi album “2856”, terdapat beberapa tantangan yang berkesan bagi Project Pop,
“Tantangan yang dihadapi diantaranya pemilihan lagu-lagu lama yang akan diaransemen ulang, pemilihan kolaborator yang tepat untuk setiap lagu, hingga membuat keputusan terkait format album yang dapat berbentuk box set, vinyl, ataupun hanya berbentuk digital. Tentu saja ada pengaruhnya dalam nuansa album terutama pada kualitas pengerjaannya. Dengan adanya kesepakatan kerjasama dengan Musica Studios, maka bertambahlah juga pihak yang turut membantu menjaga kualitas setiap lagu yang diproduksi.” ungkap Project Pop.
Melihat kembali perjalanan musik pop Indonesia, sebagai album ke-10 dari Project Pop, album “2856” menunjukkan konsistensi dan dedikasi mereka dalam industri musik yang hampir mencapai 3 dekade. Album yang menjadi rilisan pertama setelah kepergian almarhum Oon, menunjukkan bahwa Project Pop tetap konsisten dan produktif. Selain itu, “2856″ menjadi album dengan kolaborasi terbanyak, mulai dari Nagita Slavina hingga Inul Daratista.
Masuk ke single Ade, lagu ini merupakan single andalan dari Project Pop dalam album ini. Berkolaborasi dengan Un1ty dan Nagita Slavina, lagu ini diharapkan bisa mengobati kerinduan mereka bersama almarhum Oon.
Album “2856” dari Project Pop sudah bisa kalian dengarkan di seluruh platform musik digital Spotify, Apple Music, Langit Musik, Youtube Music, TikTok Music dan Trebel. Untuk Music Videonya dapat disaksikan di channel Youtube Musica Studio’s.
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”