Connect with us

iMusic

Putri & Tasya Rosmala Bagikan Kode Cinta.

Published

on

iMusic – Untuk pertama kalinya, Putri dan Tasya Rosmala merilis single duet. Putri dikenal melalui ajang pencarian bakat yang digelar Indosiar, tahun 2017 Putri menjadi juara 2 Dangdut Academy musim ke-4. Sedangkan Tasya Rosmala dikenal menyanyi sejak usianya 6 tahun di daerah asalnya, Pasuruan. 

Dibawah naungan label rekaman Putri, yaitu 3D Entertainment dan label rekaman Tasya, Milana Musik Nusantara, merilis single Duet Putri & Tasya Rosmala berjudul ‘Ajari Aku’.

Keduanya punya chemistry yang sangat kuat saat menyanyikan lagu ciptaan Adibal ini.  “Pas tahu Putri di duetin sama Tasya, rasanya seneng banget, apalagi ini cipataan kak Adibal, pengin banget emang Putri nyanyiin lagunya, trus sama Tasya usianya juga nggak beda jauh, jadi untuk menyocokkan chemistry dengan Tasya tuh nggak susah,” jelas Putri. 

Lagu bertema percintaan yang ringan ini, sangat pas dinyanyikan oleh kedua gadis belia yang sama-sama masih duduk di bangku sekolah. Karena berbeda lokasi tempat tinggal dan kesibukan masing-masing, proses rekaman pun dilakukan terpisah. “Alhamdulillah, meskipun saat proses rekaman kita sendiri-sendiri, Tasya duluan take, tapi nggak ada kendala, karena kita nyanyinya enjoy,” Papar Tasya. 

Kendala rekaman justru datang dari Putri, yang kala itu sedang flu.  “Pada saat rekaman itu Putri lagi pilek gitu, jadi treatmen minum pakai air hangat terus, tapi Alhamdulillah hasil rekamannya bagus sih,” Sambung Putri.

Berawal dari karakter suara yang mirip, membuat Tim A&R kedua label tempat Putri dan Tasya Rosmala bernaung membaca peluang ini untuk menduetkan artisnya. “Karakter suara Tasya dan Putri tuh karakternya kan beda tipis ya, jadi tim A&R merasa sepertinya akan bagus nih jika dikolaborasikan, selain itu juga mereka kan seumuran dan keduanya memiliki nama besar di industri musik dangdut Indonesia,” tutur Dwi, perwakilan A&R 3D Entertainment.

Pemilihan karakter lagu pun membuat Putri dan Tasya di lagu ini bisa lebih eksplore dan terdengar lebih fresh.  “Putri itu kan sebenarnya karakternya ceria saat bernyanyi, namun sebelumnya, lagu – lagunya selalu mellow, begitu pula Tasya, lebih sering menyanyikan lagu – lagu galau.  Nah dikolaborasi kali ini, mereka berdua ditantang untuk menyanyikan lagu dangdut agak upbeat,” tambahnya.

Instrumen – instrumen yang digunakan oleh Adibal dan tim juga cukup unik dengan menggabungkan suling dan gendang khas dangdut dikombinasikan dengan tempo irama latin yang terdengar harmonis di telinga.

Lagu ini pun ditujukan untuk mereka yang sedang jatuh cinta dan ingin mengungkapkan perasaannya melalui cara yang berbeda, yaitu dengan lagu ‘Ajari Aku’. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading