Connect with us

iMusic

Rekam Dua Lagu Religi Terbaru, Al-Jawaher, Grup Nasyid Dari Singapura Gandeng Dewi Yull.

Published

on

iMusic – Awal cerita, di penghujung tahun 1970, ada 9 anak gadis yang belajar mengaji dengan Ustazah Hamidah Hj Shukur. Mereka adalah warga negara dari negri jiran, Singapura, yang kemudian selain mengaji mereka juga belajar bernasyid, hingga pada tahun 1980, Ustaz Hj Abdul Karim, suami Ustazah Hamidah kemudian membentuk sebuah group Nasyid di-Singapura dan diberi nama Al-JAWAHER, yang artinya PERMATA.

Al-Jawaher, kemudian mendapatkan sentuhan tangan dari komposer terkenal M.Nasir, yang lagu-lagu nya pernah merajai blantika musik tanah air di tahun 90an, ISABELA, mereka merekam dan mengeluarkan album perdana mereka PERMATA, yang di-ikuti dengan album2 berikutnya sampai awal 90an. Al-Jawaher bisa di-simak melalui youtube, dan lagu2 nya yang hits antara lain,  “Ku Pohon Restu Ayah dan Bunda”, “Kembara di tanah Gersang”, “Yang merah itu saga”, “Adam dan Hawa”, dan masih banyak lagi.

Dalam perjalanannya Al-Jawaher mengalami pasang surut, tapi kegigihan anggotanya membuat mereka tetap bertahan, meskipun kehilangan 2 anggotanya, sehingga Al-Jawaher kini beranggotakan 7 orang saja, yang terdiri 5 anggota lama dan 2 anggota baru.

2 diantara anggota yang lama adalah adik dari komposer kawakan M.Nazir. Mereka itu adalah Normala Mohd dan Hajar Mohamad, sementara 5 anggota yang lain nya adalah, Norhaiyati Yusop, Latifah Johari, Jumuyah Kasbari, Habibah Othman, Siti Rusminah Jaafar.

Al-Jawaher yang tahun 2019 ( awal Tahun ) membuat single LAMBAIAN RAUDAH, kemudian di-gandeng oleh Jamiyah Singapura.

Jamiyah adalah sebuah yayasan Islam yang terbesar di Singapura. Jamiyah yang ber-orientasi pada amal, memiliki dan ikut mengurus rumah rumah yatim, rumah jompo, pusat rehabilitasi narkoba, membentuk Bank makanan bagi yang kurang mampu dan untuk proyek-proyek dakwah, selain itu Jamiyah juga memiliki sekolah dari taman kanak2 sampai SMA, dan juga berkarya untuk berbagai kegiatan2 Islami yang sangat positif.

Jamiyah dengan visi syiar dan amal nya, kemudian ingin memberikan TRIBUTE pada Al-Jawaher, dengan menggandeng mereka untuk pembuatan 2 buah lagu yang berjudul masing-masing HANYA TUHAN dan YA TUHAN.

Jamiyah kemudian menghubungi MOLIANO RASMADI  , leader dari sebuah band Singapura, LOVE HUNTER, yang jaya di tahun 90an, dengan lagu KU UKIR NAMA MU / SAMBUTLAH KASIH, untuk membantu pembuatan 2 lagu untuk Al-Jawaher. Moliano sendiri saat ini sedang disibuk kan dengan berbagai kegiatan dari kegiatan sosial nya membantu anak2 dan orang-orang tua, yang tidak bersanak keluarga tapi ingin bermusik, sampai kegiatan show dan shootingnya karena lagu-lagu LOVE HUNTER sedang hits kembali di Malaysia dan Singapura.

Moliano yang kebetulan mempunyai seorang sahabat, komposer Indonesia yang dikenal lewat lagu2 soundtrack nya, dan juga dikenal lewat lagu2 religinya, kemudian menghubungi  Chossy Pratama.

Dua sahabat yang saling mengenal dari akhir tahun 90’an, kemudian berjanji bertemu dengan Jamiyah di singapura, dan terjadilah kerjasama antara Jamiyah – Al Jawaher dan Chossy Pratama Production

Moliano yang mempunyai rumah produksi MOLUV MUSIC, kemudian menyerahkan penulisan lagunya pada chossy, setelah memberikan pengarahan tentang penulisan syair, khusus untuk singapura.

Dalam proses nya, Jamiyah kemudian memberikan usulan, bagaimana bila ada penyanyi Indonesia yang featuring di produk ini, sehingga lagu ini adalah kolaborasi dari dua negara jiran, dan Insya Allah, bila lagu ini diterima masyarakat dua negara, kiranya dapat membuahkan hasil demi mengumpulkan dana bagi Jamiyah Singapura

Maka terjadilah beberapa kali meeting di kantor Jamiyah, yang akhirnya menentukan pilihan nya pada DEWI YULL   pelantun yang sudah tak asing bagi penggemar musik tanah air maupun singapura. Dewi Yull dipercaya dapat memberikan warna tersendiri tanpa menghilangkan warna dan identitas Al-Jawaher.

Dewi Yull yang saat ini tengah menyiapkan album religi nya sendiri kemudian menerima tawaran kerja sama ini, dimana kita dapat menikmati suara Dewi yull melalui CANON dan IMPROVISASI manisnya dalam lagu lagu ini

Proses pembuatan nya sendiri memakan waktu kurang lebih 6 minggu dan dibuat di 3 studio. Awalnya proses pembuatan trak dasar dikerjakan di studio ProMidi jakarta, kemudian diikuti proses perekaman vocal di studio MOLUV MUSIC di bandung.

Pengisian instrument lain nya dilakukan di ProMidi Jakarta dan MixPro Yogyakarta, Dewi Yull sendiri mengisi vocalnya di ProMidi jakarta. Seluruh proses editing, mixing dan mastering di kerjakan di studio ProMidi jakarta

Kiranya HANYA TUHAN dan YA TUHAN, dapat mengisi khazanah musik religi Indonesia dan Singapura, dan juga dapat merebak ke Malaysia dan Brunei.

Kami dari Al-Jawaher feat Dewi Yull mohon doa restu nya dan bantuan nya, kira nya dapat membantu kami menyebar luaskan dan memutar lagu lagu kami di media media teman teman sekalian. (FE)

iMusic

Slank luncurkan album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live”

Published

on

iMusic.id – Group band legendaris ‘Slank’ meluncurkan album kompilasi yang manampilkan 15 lagu hits mereka yang diambil dari dokumentasi rekaman audio konser mereka di berbagai kota dan berbagai acara konser sepanjang karir mereka di industri musik nasional.

Bekerjasama dengan ‘Jagonya Musik & Sport indonesia’ serta KFC indonesia untuk proses pendistribusiannya, 5 punggawa ‘Slank’ yaitu Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho dan Abdee menamakan album kompilasi ini dengan tajuk “Slank – The Greatest Hits Live”.

“Materi lagu di album ini kita ambil dari berbagai acara konser ‘Slank’ yang pernah kita jalani. Gak semua rekaman audio kita itu hasilnya bagus, makanya kalo ada lagu yang Slankers suka tapi gak masuk di album ini ya karena itu tadi, audionya tidak layak”, terang Bimbim pada peluncuran albumnya di KFC Kemang Timur 17/09/2025.

Dirilisnya album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live” ini sebenarnya adalah cara ‘Slank’ memanfaatkan waktu sembari menunggu perampungan produksi album anyarnya.

“Saat ini ‘Slank’ sedang mempersiapkan album terbaru yang merupakan album studio ke 26. Karena prosesnya blom selesai, untuk memanfaatkan waktu maka kita rilis dulu album kompilasi ini”, ujar Kaka.

Kembali ke album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live”, kali ini, ‘Slank’ mengedarkan albumnya dalam bentuk CD (Compact Disc) dan juga CDigital dengan kartu berisikan kode voucher yang dapat dipindai untuk menikmati album music CDigital tersebut.

Album yang resmi diluncurkan tanggal 17 September 2025 ini, bisa didapatkan oleh para Slankers & pelanggan KFC melalui aplikasi KFC CDigital Jagonya Musik atau dengan melakukan pembelian langsung bundling paket ayam berbonus CD album yang telah disediakan KFC.

“Dalam album ini, terdapat 15 lagu hits yang direkam langsung di atas panggung ‘Slank’ sejak tahun 2002 hingga 2025. Mulai dari tur konser “Virus Roadshow 2002, Satu Satu Live Tour 2003, Reborn Republic 2005, Slankers Day 2008, Beautiful Smile Tour 2022, Pestapora 2024”, hingga “Pasar Malam Empat Satoe” yang merupakan konser perayaan HUT ke-41 Slank.

Beberapa nama terlibat sebagai kolaborator di album ini, Mezzaiuna, Lula dan Chaska Adalah para kolaborator yang merupakan anak-anak dari personil ‘Slank’ sendiri, penampilan mereka diambil saat ikut tampil di konser “Pasar Malam Empat Satoe” awal tahun 2025.

Demi menghadirkan atmosfer konser dan penyampaian energi puluhan ribu penonton yang telah diabadikan dalam rekaman audio, lantunan lagu “Intro Indonesia” live dari Jember 2002 dipilih sebagal pembuka di album ini. Berikutnya, album live terbaru ‘Slank’ ini diisi sederet lagu / track list yang sudah akrab di telinga para penikmat musik Tanah Air.

Berikut daftar lagu yang terdapat di album “Slank – The Greatest Hits Live” : “Intro Indonesia, Miss You But I Hate You, Terserah, Mawar Merah, Ku Tak Bisa, Virus, Poppies Lane Memory, Maafkan Feat Mezzaluna,  Seperti Para Koruptor Feat Lula, Malam Minggu Lagi Feat Chaska, Jadi Masalah, Mars Siankers, Orkes Sakit Hati, Balikin, Kamu Harus Pulang”.

Secara keseluruhan, album yang art covernya, menampilkan kolase / Kumpulan foto kelima personil ‘Slank’ di sampul depan ini sangat terasa vibe Live Concertnya karena background audio dari suara penonton yang menyaksikan konser di setiap lagu pilihan ‘Slank’ ini ditampilkan secara natural membuat para pendengarnya seolah ikut berada di barisan penonton live konser ‘Slank’ yang selalu diramaikan puluhan ribu penonton dengan kualitas audio terbaik dan lebih hidup, apalagi ‘Slank’ terkenal selalu tampil apa adanya tanpa bantuan backing track, sequencer atau lipsync.

Dapatkan segera CD dan CDigital album “Slank – The Greatest Hits Live” di store KFC se-Indonesia dan selamat menikmati sajian musik spesial dari Slank dan hidangan istimewa khas Kentucky Fried Chicken, jagonya ayam.

Continue Reading

iMusic

Thito Tangguh semakin tangguh di EP “Tetap Tangguh”

Published

on

iMusic.id – Setelah dua single nya yaitu “Mungkin Satu Kebetulan” dan “Hingga Akhir Nafasku” mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya, Thito Tangguh akhirnya merilis mini album / EP bertajuk “Tetap Tangguh”.

Masih di bawah payung AFE Records selaku label yang menaungi, Thito Tangguh yang mempunyai nama lengkap Tito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit ini merepresentasikan perjalanan musikal dan sisi emosionalnya melalui mini album ini.

Di mini album “Tetap Tangguh” ini, Thito Tangguh mempersembahkan 5 lagu pilihan yaitu “Mungkin Satu Kebetulan, Hingga Akhir Nafasku, Cinta Sampai Abadi, Tetap Salah” dan “Tiba Waktuku” yang apabila kita simak keseluruhan lagunya memperlihatkan kedewasaan bermusik Thito sekaligus menyampaikan pesan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, selalu ada kekuatan untuk bertahan, meski penuh rintangan.

Setiap lagu di album Thito Tangguh ini dikemas dengan warna musik pop yang emosional dan lirik yang mudah dimengerti serta menyentuh hati pendengar. Beberapa song writer terlibat menyumbangkan lagunya untuk dinyanyikan oleh Thito, mereka Adalah Ferdy Tahier dan Mario Kacang, sementara itu Aditia Sahid a.k.a Acoy dan Johnwill Dama ikut membantu mengaransemen lagu – lagunya.

Mini album “Tetap Tangguh” resmi dirilis pada 12 September 2025 dan tersedia di seluruh platform musik digital. Dengan kualitas vokal yang khas dan penulisan lirik yang jujur, Thito yakin mampu menjangkau hati pendengar lebih luas. Salam Musik Indonesia!

Continue Reading

iMusic

Vikri And The Magic Friend ajak merenung di album “Renung”

Published

on

iMusic.id – Seniman serba bisa asal Bogor Vikri Rahmat baru saja meluncurkan album musik solo keduanya bersama Vikri and My Magic Friend bertajuk “Renung“. Menawarkan sebelas lagu, proyek album tersebut dikerjakan selama Vikri dan tim mengasingkan diri di tengah hutan konservasi kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam album terbarunya yang bertajuk “Renung” ini, Vikri Rahmat Bersama Vikri And My Magic Friend mengajak pendengarnya untuk sejenak merenungkan tentang sebuah perjalanan hidup dari setiap Individu.

Sebelas lagu antara lain “Intro, Malaikat Kecil, Tak Sama, Bukan Benda Mati, Bumi Menua, Pengen Ini Itu, Tanah dan Janji, Bu…, 411, Nasihat Bapak” dan “Jagain Ibu” disajikan Vikri And My Magic Friend untuk menemani hari-hari pendengarnya.

Perjalanan karier yang bisa dibilang cukup Panjang di industri seni Indonesia sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Sebelumnya Vikri Rahmat Bersama dengan Vikri And My Magic Friend menciptakan lagu-lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Vikri Rahmat berhenti.

Sempat tak terdengar kabarnya, ternyata Vikri Rahmat mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru. Album “Renung” ini mencoba mengangkat perjalanan perenungannya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi eksis Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.

“Renung itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah ‘proses’ menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album “Renung”, jelas musisi kelahiran 13 Januari ini.

Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi terbentuknya album “Renung” ini. Bahagia hingga perasaan gelisah, semua terangkum di album ini. Dalam pembuatan album ini, Vikri Rahmat dibantu oleh beberapa rekannya. Mulai dari Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Vikri And My Magic Friend.

Vikri mengaku bahwa album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku bahwa album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.

“Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 2 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang sebuah proses perenungan setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: ‘apakah setelah proses tersebut kita semua siap untuk memjadi Pribadi yang baru?”, cerita sang musisi.

Album “Renung” menampilkan 11 karya, dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah “411”. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman spiritual yang bisa di bilang cukup dalam dan pesan bahwa serahin semua masalah kita kepada Allah, karena hanya Cuma Dia yang bisa kita harapkan.

“411 itu kalo kita liat secara detail ya, seperti tulisan Arab Allah” jelas Vikri Rahmat.

Continue Reading