iMusic.id – Sekuel film yang paling dinanti penonton Indonesia dan akan ditayangkan 28 September 2023, Film Petualangan Sherina 2, hari ini meluncurkan poster dan trailer resmi dalam sebuah konferensi pers. Poster resmi yang diluncurkan tetap mengingatkan pada poster awal film Petualangan Sherina 2 yang dipublikasikan pada Juni 2022 lalu, tapi dengan dengan sentuhan yang modern. Dua karakter utamanya, SHERINA (Sherina Munaf) dan SADAM (Derby Romero), berdiri bersandar pada sebatang pohon yang tinggi dengan nuansa hutan Kalimantan yang indah menjadi latar posternya.
Setelah penonton dibuat penasaran saat bocoran adegan dikeluarkan pada bulan Mei lalu, kini kita semua akan mendapatkan gambaran cerita dari film Petualangan Sherina 2. Kalau bocoran adegan memperlihatkan Sherina dan Sadam yang beradu argumen, di trailer terlihat manisnya reuni dua sahabat yang bertemu kembali. Kita pun diajak untuk berkenalan kembali dengan Sherina dan Sadam yang telah dewasa. Sherina sekarang adalah seorang jurnalis yang cerdas dan pemberani, sedangkan Sadam menjelma jadi manajer program sebuah LSM konservasi di hutan Kalimantan. Kehangatan di antara mereka langsung terasa, diawali dengan nyanyian yang ceria layaknya dua sahabat yang melepas rindu, namun momen nostalgia mereka mendadak berubah ketika sekelompok kriminal mencuri anak orangutan yang dilepasliarkan. Persahabatan mereka diuji dan mereka kembali terseret dalam petualangan penuh drama dalam bentuk aksi, nyanyian, dan tarian yang menawan.
Karakter-karakter baru yang beberapa waktu lalu diperkenalkan melalui media sosial, dalam trailer ini pun turut ditampilkan sehingga penonton dapat lebih dekat lagi mengenal para karakter baru ini. Mereka adalah RATIH (Isyana Sarasvati), ARYO (Ardit Erwandha), DEDI (Randy Danistha), SYAILENDRA (Chandra Satria), PINGKAN (Kelly Tandiono), dan SINDAI (Quinn Salman).
“Ada begitu banyak adegan yang bisa dipilih untuk masuk ke dalam trailer. Film ini punya drama, punya action adventure, juga punya nyanyian dan tari. Belum lagi sejumlah adegan yang penuh nostalgia dan menggemaskan,” ujar Mira Lesmana, produser, tentang proses pembuatan trailer. “Tapi fokus utama tentunya kami ingin penonton mendapatkan gambaran kisah Sherina dan Sadam serta petualangan baru mereka, sekaligus memperkenalkan cuplikan beberapa lagu baru dalam sekuel ini,” lanjutnya. Di dalam trailer ini diperdengarkan cuplikan 3 lagu baru yang nantinya akan hadir dalam film Petualangan Sherina 2.
“Aku sangat tidak sabar ingin teman-teman semua bisa mendengar apa yang sudah kami kerjakan selama tiga tahun terakhir ini. Lagu-lagu yang ditampilkan melalui trailer, walaupun masih berupa potongan, aku harap bisa menjadi excitement untuk menonton film Petualangan Sherina 2 dan menikmati semua lagu-lagunya serta bernostalgia bersama,” tutur Sherina Munaf, pemeran utama yang juga menjadi Penata Musik dan Pencipta Lagu yang liriknya ditulis bersama Mira Lesmana dan Virania Munaf.
Seperti yang dijanjikan sejak awal diumumkan, melalui trailernya, film Petualangan Sherina 2 menampilkan beberapa adegan action, yang merupakan unsur baru dibandingkan filmnya yang terdahulu. “Unsur action dalam film ini adalah bagian dari cerita petualangan dua tokoh utama kita, yaitu Sherina dan Sadam saat menjalani sebuah kisah yang tidak terduga,” ucap Riri Riza, sutradara. “Sherina dan Sadam yang dulu kita kenal adalah individu-individu yang sangat enerjik, suka menjelajah di luar ruang, dan suka melakukan perjalanan-perjalanan yang seperti sebuah petualangan. Jadi rasanya wajar menghadapi tantangan-tantangan dalam perjalanan seperti yang mereka hadapi dalam cerita film ini dan tentunya akan ada lebih banyak lagi keseruan-keseruan lain yang menanti.”
Pada kesempatan yang spesial ini, Miles Films dan Base Entertainment juga mengumumkan rekan-rekan investor yang turut mendukung pendanaan produksi film Petualangan Sherina 2. Mereka adalah Legacy Pictures, Lamunan Studio, INFIA, Folkative, Volix, dan Folk. Juga Trinity Optima Production sebagai partner produser dan distributor musik bersama Miles Films dan Base Entertainment. Sementara promosi film ini juga mendapat dukungan penuh dari para sponsor, yaitu Oreo Wafer, Kopi Kenangan Hanya Untukmu, dan dua produk Indofood, yaitu Indomilk Susu Steril dan Chiki Twist.
Film Petualangan Sherina 2 adalah produksi bersama Miles Films dan Base Entertainment, sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana, didukung oleh Talamedia.
Ikuti terus perjalanan film Petualangan Sherina 2 melalui akun-akun media sosial resminya dan nantikan film Petualangan Sherina 2 mulai 28 September 2023 hanya di bioskop.
iMusic.id – Antusiasme penonton terhadap “Danyang Wingit Jumat Kliwon” memuncak. Hanya beberapa jam setelah konferensi pers, lebih dari 3.000 tiket untuk Gala Premiere resmi ludes. Momentum ini menjadi sinyal kuat bahwa gelombang horor berbasis kultur Nusantara terus menemukan penontonnya.
Diproduksi oleh Khanza Film Entertainment, dan film ini disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta. “Danyang Wingit Jumat Kliwon” menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi mengarahkan teror bukan semata pada sosok gaib, tetapi pada keputusan-keputusan manusia yang rapuh.
Pesan moralnya tegas: hasrat akan kekuasaan dan keabadian dapat mengikis akal sehat pada titik itu, “hasrat manusia” tampil lebih menakutkan daripada perwujudan iblis itu sendiri. Celine Evangelista memerankan Citra, keponakan Mbok Ning asisten setia Ki Mangun. Citra direkrut sebagai sinden baru di sebuah padepokan, namun di balik panggilan seni itu, ia diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir dalam ritual keabadian.
Untuk memperdalam peran, Celine menjalani riset langsung ke pertunjukan wayang, mempelajari dunia nembang, dan berlatih intensif bersama acting coach.
“Saya menonton pertunjukan wayang secara langsung dan riset dari banyak aspek, karena nembang itu tidak mudah. Proses belajarnya cukup menantang, tapi justru itu yang membuat saya tertarik mengambil film ini. Saya juga ingin membuat orang-orang lebih peduli terhadap kesenian tradisional,” ujar Celine.
Di balik itu, Agus Riyanto menegaskan arah nilai yang ingin diantar pulang oleh penonton ialah. “Kita ingin mengangkat bahwa nilai budaya harus di atas nilai mistis yang tertinggal di dalamnya. Pada akhirnya penonton setelah keluar dari ruangan bioskop, membawa pesan, wayang adalah budaya Indonesia yang indah yang harus diperkenalkan ke setiap generasi, Bukan hal hal mistis yang dapat disalahgunakan untuk hal buruk.” kata Agus.
Dengan pijakan itu, “Danyang Wingit Jumat Kliwon” bukan hanya menghidupkan figur-figur penjaga tak kasat mata dalam khazanah lokal, tetapi juga mengangkat konflik keluarga dan konsekuensi ritual sebagai inti emosi cerita membuat teror terasa personal, berlapis, dan relevan. Ludesnya 3.000+ tiket Gala Premiere menjadi validasi awal bahwa perpaduan horor tradisi dan drama psikologis ini memiliki daya pikat kuat untuk peredaran nasional.
iMusic.id – Khanza Film Entertainment mempersembahkan “Danyang Wingit Jumat Kliwon”, film horor berlatar dunia pedalangan Jawa yang mengupas ambisi seorang dalang memburu hidup abadi melalui ritual terlarang.
Disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta, film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” ini hadir dengan mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal, bukan semata deretan jump scare.
Kisahnya “Danyang Wingit Jumat Kliwon” berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), maestro dalang karismatik yang menempuh ilmu-ilmu kuno demi memperkaya diri dan menembus kematian. Tahun 2021, Citra (Celine Evangelista) keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), asisten setia Ki Mangun direkrut sebagai sinden baru di padepokan.
“Danyang Wingit Jumat Kliwon” menggambarkan di balik panggilan seni itu, Citra diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir untuk ritual keabadian. Demi upah yang ia harapkan untuk membantu pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), citra bertahan meski teror gaib makin menyesakkan. Kecurigaan Bara (Fajar Nugra), salah satu penjaga padepokan, kian menguat.
Alih-alih berpangku tangan, ia memilih menentang majikannya dan berupaya menyelamatkan Citra sebuah keputusan berisiko yang memacu mereka berpacu melawan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.
“Danyang Wingit Jumat Kliwon” menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi. Antagonis yang kompleks, heroine yang dipaksa bertahan, serta momentum budaya yang lekat di ingatan publik menjadi pendorong ketegangan dari awal hingga klimaks.
Deretan pemain turut diperkuat Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih, serta Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa.
iMusic.id – Rumah produksi Maxima Pictures bekerjasama dengan Rocket Studio Entertainment kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul “Jangan Panggil Mama Kafir”, film yang manampilkan Michele Ziudith ini adalah sebuah film drama keluarga penuh haru yang dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 Oktober 2025.
Film yang digarap oleh sutradara Dyan Sunu Prastowo ini menghadirkan kisah tentang cinta, janji, perbedaan iman, hingga konsekuensi dari sebuah keputusan besar dalam hidup. Cerita berpusat pada sosok Maria (Michelle Ziudith), seorang perempuan Nasrani yang menikah dengan pria Muslim bernama Fafat (Giorgino Abraham).
Menurut Dyan Sunu Prastowo, “Jangan Panggil Mama Kafir” lahir dari kenyataan yang dekat dengan masyarakat kita. “Film ini lahir dari kisah nyata perjuangan seorang ibu (Michele Ziudith) lintas iman memperjuangkan hak asuh anaknya, sebuah perjalanan emosional yang hangat namun penuh tantangan, mengingatkan kita bahwa cinta tak pernah mengenal batas perbedaan, ruang, dan waktu meski pada akhirnya akan lebih utuh bila dijalani dalam satu keyakinan,” ungkapnya.
Bagi Michelle Ziudith, peran sebagai Maria menjadi tantangan tersendiri. Ia mengaku banyak belajar dari karakter yang diperankannya. “Tantangan terbesarku adalah menjadi ibu tunggal yang harus tegar demi anak. Pesanku sederhana, seorang ibu harus bisa mencintai dirinya sendiri lebih dulu agar kasih sayangnya kepada anak semakin penuh,” ujarnya.
Sementara itu, Giorgino Abraham menuturkan pentingnya karakter Fafat yang meski singkat tetap menjadi fondasi cerita. “Peran Fafat memang tidak banyak muncul, tapi justru menjadi pengantar penting bagi jalan cerita. Yang membuatku tertarik adalah bagaimana karakter ini menunjukkan cinta tanpa paksaan serta menghargai perbedaan dengan toleransi tinggi. Bagiku, sebesar apa pun agama, relasi keluarga terutama cinta seorang ibu dan anak tetap berada di atas segalanya,” katanya.
Elma Theana, yang memerankan Umi Habibah, juga menilai tokoh yang ia mainkan begitu dekat dengan kehidupan nyata. “Umi Habibah adalah representasi banyak orang tua yang keras karena ingin melindungi. Saya yakin penonton akan melihat sisi manusiawinya, meski caranya berbeda,” tuturnya.
Selain Michelle Ziudith, Giorgino, Humaira, dan Elma Theana, film ini juga menampilkan akting Kaneishia Yusuf, Indra Birowo, Tj Ruth, Dira Sugandi, Ence Bagus, Emmie Lemu, Gilbert Patiruhu, Pratiwi Dwiarti, hingga Runny Rudiyanti.
Kehadiran aktor lintas generasi ini menambah kekuatan cerita yang sarat akan konflik batin, nilai-nilai keluarga, dan ikatan emosional yang mendalam.
“Jangan Panggil Mama Kafir” sekaligus menjadi bagian dari perayaan Ulang Tahun ke-21 Maxima Pictures di industri perfilman Indonesia. Melalui kerjasama dengan Rocket Studio Entertainment, Maxima berharap dapat memberikan karya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga membuka ruang empati serta refleksi bagi masyarakat dalam memandang perbedaan iman dan kehidupan keluarga.
Trailer resmi film ini sudah dapat disaksikan melalui kanal YouTube MaximaChannel8, sementara informasi tiket akan tersedia melalui berbagai aplikasi pemesanan bioskop. Dengan tema yang menyentuh dan deretan pemain yang kuat, Jangan Panggil Mama Kafir digadang-gadang menjadi salah satu film drama keluarga yang paling ditunggu di penghujung tahun 2025.
Jangan lewatkan kisah tentang cinta, janji, dan perbedaan ini di bioskop mulai 16 Oktober 2025.