Connect with us

iMusic

Rilis single “Orange”, Pawsicle ingin banyak manggung

Published

on

iMusic.idPawsicles menapakkan jejak perdana dalam industri musik tanah air lewat sebuah single yang diberi judul “Orange”. Menandakan semu jingga yang seringkali muncul secara singkat pada waktu senja, warna ini mewakili momen fantasi singkat yang kerap terselip di benak sang penulis lagu yakni Januarisky. Ia membayangkan tentang apa yang akan terjadi apabila perasaan yang saat itu muncul bisa langsung diutarakan. Apakah akan memberikan hasil akhir yang berbeda, ataukah akan mengubah semuanya menjadi lebih indah?

“Orange” menceritakan perasaan yang tak terungkap pada sesosok wanita dan bayangan memuakkan jika pria lain merengkuhnya dalam pelukan. Lewat pengalaman pribadinya yang terus menerus menghantui, sang musisi menuangkannya lewat lirik dalam bahasa Inggris yang dibalut dalam nuansa indie pop. Mengambil akar musik pop, Pawsicles tidak membatasi eksplorasi sound mereka dengan memasukkan unsur dream pop hingga alternative pop. Mereka mendefinisikan musiknya sebagai ‘happysad pop’, perpaduan lirik melankolis dengan melodi yang manis.

Band yang masih berusia kurang dari 1 tahun ini dibentuk oleh dua bersaudara yakni Januarisky (vokal, gitar) dan Jayaindra (gitar) yang mengajak serta Rian (drum), Rizal (keyboard) dan Edo (bass) dalam perjalanan mereka meniti karir bermusik. Nama Pawsicles sendiri diambil dari gabungan paws dan popsicle. “Orange” direkam di Haum Studio dengan beberapa elemen yang sudah rampung, proses pembuatan lagu perdana Pawsicles tidak memakan waktu lama untuk selesai.

Domisili personel yang tersebar di dua kota yakni Surabaya dan Malang menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk menggodok materi yang ada. Meskipun begitu, sebanyak 8 materi berhasil digarap dengan 4 lagu demo yang telah sampai pada tahap proses mixing dan mastering. Keempat demo tersebut menjadi modal utama bagi band ini untuk serius menekuni dunia musik independen. Desain sampul dari single ‘Orange’ mengambil suasana & perasaan ‘obscure’ yang terabadikan dari hasil tangkapan cahaya menggunakan teknik fotografi low exposure yang dieksekusi oleh Jayaindra.

Mengusung visi dan misi yang selaras disertai keuletan dalam merintis karir, band ini memiliki mimpi yang besar.

“Tentu saja terdapat goals yang ingin kami segera realisasikan. Di tahun ini kami ingin menuntaskan EP yang sedang dalam proses. Dan juga kami ingin segera memperbanyak dan memperluas jaringan panggungan kami, menjalin relasi sebanyak mungkin dengan musisi-musisi lokal. Yang jelas kami ingin lagu yang kami buat dapat berdampak positif bagi yang mendengarkan, menemani senang dan sedih mereka serta menemani perjalanan hidup mereka,” ungkap Pawsicles.

Mengiringi perilisan ini, unit tersebut juga merilis merchandise khusus serta video lirik yang memeriahkan milestone pertamanya.

“Orange” bisa dinikmati di berbagai layanan streaming digital via Yallfears.

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading