iMusic.id – Band pop modern asal Bandung, ‘Rutinitas Pagi’, baru saja merilis single terbaru mereka berjudul “Jangan Pernah”. Lagu ini merupakan karya Yerri T-Five yang sebelumnya populer dibawakan oleh grup legendaris T-Five, dan kini kembali dihadirkan dengan aransemen yang segar serta penuh warna khas Rutinitas Pagi.
Single ini menjadi hasil kolaborasi terbaru dari ‘Rutinitas Pagi’ yang berdiri sejak 2018 bersama label Golden Piranha, dan diharapkan mampu menggugah memori sekaligus menghadirkan pengalaman musik yang baru bagi para pendengar.
“Jangan Pernah” kembali dihidupkan oleh ‘Rutinitas Pagi’ dengan aransemen yang memadukan kekuatan lirik yang emosional dan ritme pop modern yang penuh energi. Dengan tetap menghormati nuansa asli lagu yang sempat booming bersama T-Five, band ini memberikan warna dan interpretasi baru yang membuat lagu ini relevan dengan generasi masa kini.
Menurut Yerri T-Five, sang pencipta lagu ini, “Jangan Pernah” berbicara tentang cinta dan keteguhan hati untuk selalu memperjuangkan hal yang berarti. Dalam versi terbaru ini, ‘Rutinitas Pagi’ menambahkan sentuhan personal mereka, menjadikan lagu ini sebagai representasi kedewasaan musikal mereka dan sekaligus penghormatan pada karya orisinalnya.
‘Rutinitas Pagi’ dibentuk pada tahun 2018 di Bandung, beranggotakan Gilang (Vocal), Asty (Vocal), Yudhistira (Gitar) dan Budi (Gitar), ‘Rutinitas Pagi’ adalah band pop modern yang dikenal dengan gaya musik yang ringan, dinamis, dan penuh cerita. Di bawah naungan label Golden Piranha, band ini terus berinovasi dalam menciptakan karya yang autentik dan dekat dengan para pendengar.
Single “Jangan Pernah” sudah bisa dinikmati di semua platform streaming digital. Dengarkan dan rasakan sentuhan baru dari ‘Rutinitas Pagi’ dalam membawakan lagu yang sudah menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia ini.
‘Her Dirty Floor’, band asal Malang yang mengusung genre ambience rock, shoegaze dan alternative post-rock, telah resmi merilis single perdana mereka yang berjudul “Flatline”. Terinspirasi dari band seperti Deftones, Wisp, dan Invent Animate, ‘Her Dirty Floor’ menghadirkan musik dengan nuansa ambience yang luas, chord minor yang emosional, serta riff distorsi yang menghanyutkan.
Dibentuk oleh Ananta (vokal) dan Mukti (gitar), band ini kemudian menggandeng Darvesh (drum), Steven (bass), dan Dewa (gitar) untuk mengeksplorasi skena shoegaze dengan sentuhan khas mereka sendiri. Uniknya, meskipun seluruh anggota inti adalah laki-laki, ‘Her Dirty Floor’ memilih untuk menyampaikan narasi lagu dari sudut pandang perempuan.
Oleh karena itu, mereka aktif mengajak musisi perempuan untuk berkolaborasi, salah satunya dalam single “Flatline” yang mana ‘Her Dirty Floor’ menghadirkan soloist bernama Nara sebagai kolaborator vokalis dan violinis. Lagu “Flatline” sendiri berkisah tentang perjalanan seseorang dalam fase depresi yang mendalam. Liriknya menggambarkan perasaan hampa, ketakutan, dan rasa sakit yang sulit diungkapkan.
Meski tema yang diangkat cukup berat, ‘Her Dirty Floor’ ingin menyampaikan pesan bahwa emosi seperti kesedihan, amarah dan kebingungan adalah hal yang wajar dan harus diterima sebagai bagian dari kehidupan manusia.
Proses penciptaan “Flatline” dimulai dari rumah Mukti, di mana ia dan Dewa mengembangkan ide dasar lagu ini. Setelah melalui berbagai revisi dan penyempurnaan, lagu ini direkam di beberapa tempat, termasuk Lantai Kotor Production, Rumah Nada Brawijaya UAB UB, serta rumah vokalis duo Rahza.
Mixing dan mastering dikerjakan oleh Lantai Kotor Production, sementara artwork digarap oleh Raihan Iqbal Bernardi. ‘Her Dirty Floor’ tidak hanya berfokus pada perilisan lagu, tetapi juga tengah merancang berbagai rencana besar untuk tahun 2025. Selain berambisi menyelesaikan album debut mereka, ‘Her Dirty Floor’ bahkan telah mempersiapkan materi untuk album kedua, serta akan segera merilis merchandise dan memperluas jangkauan pendengarnya.
Lebih dari sekadar band, ‘Her Dirty Floor’ ingin menciptakan ruang bagi pendengar untuk merasa didengar dan memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi perasaan mereka. Dengan semangat ini, ‘Her Dirty Floor’ siap menembus panggung-panggung musik lebih luas dan membawa warna baru dalam skena alternative rock Indonesia. Dengarkan Flatline sekarang di platform streaming favorit Anda!
iMusic.id – Menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun ini, penyanyi muda berbakat Shania Diva kembali menghadirkan karya terbaru yang bertajuk “Lebaran“. Lagu ini menjadi spesial karena Shania Diva menulis sendiri liriknya, dengan dibantu oleh Lavita sebagai produser.
Sebagai jebolan Idola Cilik 2022, Shania Diva telah dikenal lewat lagu-lagunya yang bertemakan anak-anak, seperti “Temanku Musuhku” dan “Cita-Cita“. Kini, melalui single “Lebaran”, ia ingin menyampaikan semangat kebersamaan, kebahagiaan, serta nilai-nilai kebaikan yang hadir dalam momen kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Single Shania Diva ini membawa pesan positif tentang makna Lebaran yang tidak hanya tentang kebahagiaan, tapi juga sebagai momen untuk bermaaf-maafan. Lirik lagu ini menggambarkan kegembiraan dalam menyambut lebaran.
“Lebaran datang sebentar lagi? Sucikan jiwa dan hati? Bersenang-senang? Jangan lupa maaf-maafan”, Dengan aransemen yang ringan dan ceria, single “Lebaran” dari Shania Diva diharapkan dapat menjadi lagu yang menemani perayaan Idul Fitri, baik bagi anak-anak maupun keluarga di seluruh Indonesia.
Shania Diva mengungkapkan rasa antusiasnya atas perilisan single ini, “Aku ingin berbagi kebahagiaan Lebaran lewat lagu ini. Semoga ‘Lebaran’ bisa menemani momen spesial saat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, serta mengingatkan kita semua untuk selalu berbuat baik dan saling memaafkan.”
Single terbaru Shania Diva yang berjudul Lebaran sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform kesayangan kamu. Shania juga merilis Music Video dari “Lebaran”. Selamat menikmati karya terbaru dari Shania Diva!
iMusic.id – Musisi asal Banyumas, Roro Suhartini rilis single terbarunya berjudul “Kamitetep” dengan nuansa musik blues yang dipadukan dengan dialek Banyumasan.
Balutan musik yang easy listening dan catchy dirapalkan dengan lirik sederhana namun menohok sudah tersedia sejak Sabtu (22/3/2025) di semua gerai musik digital.
Bila berbicara mengenai blues, kemunculannya bermula dari para budak keturunan Afrika-Amerika untuk mengekspresikan perasaannya di akhir abad ke-19, dan musik blues identik dengan ungkapan rasa ketertindasan, ketidakadilan, kegetiran, atau sejenisnya. Benang merah tersebut yang akhirnya diaplikasikan Roro Suhartini dalam single “Kamitetep”.
“Kamitetep, merupakan serangga yang dijumpai menempel di dinding, seolah menjadi ‘hama’ yang seringkali menyebabkan ruam atau gatal di kulit, diejawantahkan sebagai ‘hama’ yang mengganggu dinding kemanusiaan dan kulit keadilan belakangan ini,” jelas Roro Suhartini.
Melalui lagu “Kamitetep”, Roro Suhartini dan kawan-kawan mencoba merespons situasi sosial-politik hari ini. Lagu tersebut hasil potret ulah para badut penguasa yang membanyol tentang demokrasi, mengacak-acak konstitusi, dan upaya-upaya lainnya untuk memadamkan masa depan bangsa.
Roro Suhartini berharap melalui lagu ini, rasanya jeritan estetik ini perlu dirayakan bersama dalam kegelapan Indonesia. Kamitetep ditetapkan sebagai bagian dari ledakan kaum akar rumput; ekspresi cinta terhadap tanah air, namun ironisnya sedang dikangkangi oleh kezaliman.
Di produseri sendiri oleh Roro Suhartini, single “Kamitetep” ini dibantu oleh Musisi – Musisi seperti Ipunk “Boski’ Overture sebagai aranjer merangkap pemain gitar, bass dan piano serta Infan Tomy yang juga sebagai aranjer merangkap pemain drum di single ini.