Connect with us
LUSI LUSI

iMusic

Sekelompok musisi muda berbakat dari “Good morning Everyone” rilis album EP Berjudul “Lusi”.

Published

on

iMusic – Sekelompok musisi muda berbakat ini membentangkan kisah hidup dalam komposisi harmoni musikal yang indah dalam debut EP mereka yang berjudul LUSI. Good Morning Everyone, adalah Ichsan (vokal), Daniel (gitar), Yuli (gitar), Dhani (bass) dan Erwin (Kibor).

“Sebagaimana RASIONAL yang berarti MASUK AKAL dan IRASIONAL berarti TIDAK MASUK AKAL, maka kami artikan LUSI sebagai NYATA. Karena ILUSI berarti TIDAK NYATA. Keempat track dalam EP ini bertemakan perpisahan, penyesalan, pengharapan, dan kemantapan hati. Keempat hal ini benar-benar nyata, ada di kehidupan kita. Dan Keempat hal ini kami gambarkan menjadi sosok yang bernama LUSI.

Semua orang pasti pernah ‘bertemu’ dengan LUSI,” ungkap sang frontman Good Morning Everyone, Ichsan.

Dalam album EP debutnya, band asal Semarang ini membagikan sejumlah kisah-kisah menarik dibalik empat song list pilihan. Ada lagu yang dibubuhi dengan judul Perhatikan Sejenak. Dimana lagu ini menceritakan tentang kemantapan hati seseorang yang telah memutuskan untuk tak lagi acuh dan tak akan melewatkan sesuatu hal atau seseorang yang berharga untuknya. Dan berusaha keras untuk mendapatkannya.

Kemudian mereka menyusun sekelumit cerita perpisahan dalam judul lagu Sampai Berjumpa Lagi. Good Morning Everyone melihat bahwa perpisahan tak selalu menyakitkan atau menjadi akhir dari sebuah hubungan. Namun akan ada ada pertemuan lagi di waktu, ruang dan kesempatan yang lain. Lalu muncul pula lagu berjudul Bukan Denganmu. Dimana lagu ini bercerita tentang penyesalan seseorang yang terlanjur memilih jalan yang sebenarnya bukan yang dia inginkan, seandainya bisa kembali ke masa dulu, dia akan memilih jalan lain yang dia inginkan. Dan tentu saja nomor indah dibalik lagu berjudul Aku Untukmu.

“Lagu ini cerita tentang seseorang yang berharap bisa kembali bersama dengan orang yang dia inginkan, sayangi atau cintai. Dan sebisa mungkin berusaha untuk tak melepasnya lagi,” papar Daniel gitaris Good Morning Everyone.

Menariknya, empat track ini mereka rajut dengan menghadirkan Intro yang naratif berjudul Lusi dan outro berjudul Ikhtisar yang impresif. Bukan tanpa alasan, namun mereka ingin memberikan benang merah dan cerita yang sempurna layaknya dalam sebuah diary yang tertulis rapih.

Lantas berapa lama mereka menyusun diary indah ini? “Kami menyusun proyek musikal ini dikerjakan selama kurang lebih 2 bulan. Dengan disisipkan beberapa kali workshop yang tujuan tentu saja ingin menciptakan karya yang berbeda dengan rilisan-rilisan sebelumnya,” ujar Yuli dengan santai.

Dalam album EP dengan kadar nuansa pop yang maksimal, pelantun lagu Selamat Pagi ini melibatkan Muhammad Luthfi Adianto (cosmicburp) dan Irfan Abdi sebagai produser untuk menggawangi musik yang mereka rangkai ini. Dan sudah barang tentu, mereka tak sabar untuk memperdengarkannya kepada penikmat musik di seluruh penjuru nusantara sesegera mungkin.

“Kami berharap EP LUSI ini bisa menjadi soundtrack kehidupan teman-teman pendengar sekalian, menemani setiap penggalan kisah di kehidupannya. Dan semoga dengan EP ini Good Morning Everyone semakin dikenal oleh para penikmat musik dimanapun berada, khususnya di Indonesia. Dan tentu saja kami berharap, semoga rilisan ini menjadi rilisan terbaik di tahun ini,” tutup Dhani dan Erwin secara kompak. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading