Connect with us

iMovies

Serial Drama HBO “The Nevers” Mulai Tayang 12 April di HBO GO dan HBO.

Published

on

iMusic – Serial drama HBO The Nevers mulai tayang berbarengan sewaktunya dengan A.S. pada Senin, 12 April jam 08.00 WIB eksklusif di HBO GO dan HBO, dengan penayangan ulangan pada hari yang sama jam 21.00 WIB di HBO. 

Season pertama terdiri dari dua bagian dengan enam episode pertama dari Bagian Satu tayang setiap Senin di jam yang sama, sementara enam episode Bagian Dua akan tayang kemudian.

Agustus 1896. London di jaman Victoria sangat terguncang oleh suatu peristiwa supernatural yang memungkinkan orang-orang tertentu – kebanyakan perempuan – dengan kemampuan abnormal, mulai dari yang menakjubkan hingga yang menganggu. Namun bagaimanapun “perubahan” khusus mereka, semua yang termasuk dalam kelas bawah ini tengah berada dalam bahaya besar.

Hal ini menimpa seorang janda yang misterius namun tangkas, Amalia True (Laura Donnelly) dan penemu muda yang brilian Penance Adair (Ann Skelly) untuk melindungi dan mengayomi “anak yatim piatu” berbakat tersebut. Guna melakukan hal ini, mereka harus berhadapan dengan kekuatan brutal yang berniat memusnahkan kaum mereka.

Deretan bintang terkenal dalam drama yang disebut ber-genre nyeleneh ini antara lain:

  • Olivia Williams (“The Ghost Writer”) sebagai Lavinia Bidlow, dermawan kaya raya yang mendanai panti asuhan bagi orang-orang terbuang seperti Amalia, yang dikenal sebagai The Touched.
  • James Norton (“Little Women”) sebagai Hugo Swann, bos penjahat yang kaya dan kasar.
  • Tom Riley (“Da Vinci’s Demons”) sebagai Augustus “Augie” Bidlow, adik Lavinia yang baik, kikuk dan memiliki rahasianya sendiri.
  • Pip Torrens (“The Crown”) sebagai Lord Gilbert Massen, pegawai pemerintah tingkat atas yang memimpin penyerbuan melawan para perempuan pemberani itu.
  • Ben Chaplin (“The Thin Red Line”) sebagai Inspektur Frank Mundi, yang terpecah antara tanggung jawab moral dan tugasnya sebagai.
  • Nominasi Emmy® Denis O’Hare (“American Horror Story”) sebagai Edmund Hague, sosok dokter gila yang mencari sumber kekuatan.
  • Amy Manson (“Once Upon a Time”) sebagai Maladie, yang disiksa dan dibunuh, mendapatkan kekuatan dari rasa sakit.
  • Rochelle Neil (“Terminator: Dark Fate”) sebagai Annie “Bonfire” Carby, salah satu pengikut geng Maladie yang gemar bermain api.
  • Zackary Momoh (“Seven Seconds”) sebagai Horatio Cousens, dokter panti asuhan yang berubah mendapatkan kekuatan mengobati.
  • Eleanor Tomlinson (“The Illusionist”) sebagai Mary Brighton, penyanyi yang gagal namun gigih mengejar impiannya di atas panggung.
  • Elizabeth Berrington (“In Bruges”) sebagai Lucy Best, mudah beradaptasi, bijaksana dan penuh semangat menutupi rasa sakit dari masa lalunya yang tragis.
  • Anna Devlin (“All the Money in the World”) sebagai Primrose Chattoway dengan tinggi 10 kaki, punya kebiasaan melamun, bermimpi menjadi gadis biasa yang tidak menghabiskan tempat.
  • Kiran Sonia Sawar (“HBO Max’s Pure”) sebagai Harriet Kaur, pemuda Scottish Sikh dan calon pengacara, berniat menjalani hidup sesuai rencana.
  • Viola Prettejohn (“The Witcher”) sebagai Myrtle Haplisch, gadis kelas menengah, diselamatkan dari keluarganya yang tak memahami dirinya – secara harafiah, karena dia tak dapat lagi berbicara menggunakan bahasa apapun yang mereka pahami.
  • Ella Smith (“Ray & Liz”) sebagai Désireé Blodgett, pelacur yang punya kekuatan dan membawa dirinya dalam masalah, anak lelaki usia enam tahun yang tak pernah berbicara.
  • Vinnie Heaven sebagai Nimble Jack, pencuri muda yang gagah dan tampan, serta ahli menyelinap dan membongkar.
  • Nick Frost (“Shaun of the Dead”) sebagai pemimpin penjahat yang ditakuti Declan “Beggar King” Orrun.

Episode:

Episode 1: “Pilot”

Tanggal Tayang: Senin, 12 April jam 08.00 WIB di HBO GO dan HBO

Episode perdana. London, 1899. Tiga tahun setelah peristiwa misterius tiba-tiba membuat mereka memiliki kemampuan luar biasa, Amalia True (Laura Donnelly) dan Penance Adair (Ann Skelly) berusaha melindungi kaum mereka dari antipati yang kian tersebar luas. Sementara inspektur polisi Frank Mundi (Ben Chaplin) menyelidiki serangkaian pembunuhan yang dilakukan The Touched dan pembunuh berantai berbahaya bernama Maladie (Amy Manson) yang telah dilaporkan.

Ditulis & disutradarai oleh Joss Whedon.

Episode 2: “Exposure”

Tanggal Tayang: Senin, 19 April jam 08.00 WIB di HBO GO dan HBO

Dengan kondisi kota yang terguncang oleh perbuatan Maladie (Amy Manson), Mundi (Ben Chaplin) mengambil langkah pribadi melacak perbuatannya, sementara Amalia (Laura Donnelly) memulai penyelidikan sendiri. Lavinia Bidlow (Olivia Williams) yang dermawan berusaha menjatuhkan The Touched dalam suatu acara masyarakat, Hugo Swann (James Norton) meminta bantuan adik Lavinia, Augie (Tom Riley) memuluskan usaha ilegalnya, dan seorang dokter gila (Denis O’Hare) melakukan serangkaian uji coba.

Ditulis oleh Jane Espenson; disutradarai oleh Joss Whedon.

Episode 3: “Ignition”

Tanggal Tayang: Senin, 26 April jam 08.00 WIB di HBO GO dan HBO

Penance (Ann Skelly) membuat woro-woro untuk memperluas lagu karya Mary (Eleanor Tomlinson) yang membangkitkan harapan seluruh kota – namun pertama-tama, Mary (Tomlinson) harus menmukan suara yang sulit dipahaminya. Ketika ancaman terhadap kelompoknya kian meningkat, Amalia (Laura Donnelly) mengusulkan semacam penyatuan dan merencanakan memperluas jangkauan panti asuhan. Swann (James Norton) kian dalam melibatkan Augie (Tom Riley) dan Mundi (Ben Chaplin) dalam urusan bisnisnya. Ditulis oleh Kevin Lau; disutradarai oleh David Semel.

Episode 4: “Undertaking”

Tanggal Tayang: Senin, 3 Mei jam 08.00 WIB di HBO GO dan HBO

Sementara Mundi (Ben Chaplin) mencari keadilan, Amalia (Laura Donnelly) dan penasihat yang paling ia percaya membuat daftar yang berpotensi menjadi musuh. Harriet (Kiran Sonia Sawar), Primrose (Anna Devlin), dan penghuni panti asuhan lainnya untuk menterjemahkan sebuah pesan. Kemudian, Amalia (Donnelly) membeberkan sebuah ancaman tak terduga.

Ditulis oleh Madhuri Shekar; disutradarai oleh David Semel.

Episode 5: “Hanged”

Tanggal Tayang: Senin, 10 Mei jam 08.00 WIB di HBO GO dan HBO

Seiring dengan keriuhan kota melakukan antisipasi menghadapi eksekusi yang tertunda, Penance (Ann Skelly) bergulat dengan panggilan moral yang bertetangan dengan rencana Amalia (Laura Donnelly). Bersama dua perempuan di sebuah persimpangan jalan, para penghuni panti asuhan harus memutuskan siapa yang akan diikuti..

Ditulis oleh Melissa Iqbal; disutradarai oleh Joss Whedon.

Episode 6: “True” (Akhir dari Bagian Satu)

Tanggal Tayang: Senin, 17 Mei jam 08.00 WIB di HBO GO and HBO

Setelah cerita Amalia (Laura Donnelly) yang sebenarnya terungkap, reuni yang lama ditunggu-tunggu menjadi wujud para penghuni panti asuhan.

Ditulis oleh Jane Espenson; disutradarai oleh Zetna Fuentes.

The Nevers Bagian Satu dari episode pertama dengan executive producer Joss Whedon, Bernadette Caulfield, Ilene S. Landress, Doug Petrie, Jane Espenson dan Philippa Goslett. Daniel S. Kaminsky sebagai co-executive producer.

Akses streaming atau unduh The Nevers di HBO GO. Unduh aplikasi dari App Store atau Play Store dan dapatkan akses uji coba gratis. Akses HBO GO melalui IndiHome dan MAXstream Telkomsel atau https://www.hbogoasia.com/. HBO GO juga tersedia di Android TV, Apple TV, LG TV dan Samsung Smart TV – juga hadir bersama fungsi AirPlay dan Google Cast. (FE)

iMovies

Film “Rego Nyowo” perkenalkan “pocong gantung”

Published

on

iMusic.id – Diangkat dari thread viral @kelanara di X berjudul “Kosan Berdarah”, Hitmaker Studios bersama Legacy Pictures dan Masih Belajar Pictures mengangkat cerita ini ke dalam layar lebar dengan judul “Rego Nyowo”.

Berbekal kisah nyata tentang kejadian-kejadian tidak nyaman bahkan mengerikan yang dialami di kehidupan kos-kosan berkaitan dengan gangguan makhluk halus, Rocky Soraya, sang produser mengajak sutradara Rizal Mantovani untuk mengeksekusi film “Rego Nyowo” ini ke layar lebar.

Mengambil set lokasi utama perkebunan pohon pisang yang luas, Hitmaker Studios mencoba memvisualisasikan secara nyata seperti aslinya. Proses syuting pun sangat terasa menyeramkan, ketika ingin mengambil gambar di lokasi aslinya karena banyak penunggu makhluk halus di kosan tersebut yang mengganggu, sehingga syuting “Rego Nyowo” pun harus berpindah lokasi.

Rocky Soraya memilih pemain untuk memerankan karakter – karakter di film “Rego Nyowo” dengan ketat dengan proses pendalaman karakter yang dilakukan lebih dari 2 bulan. Film horor yang memperlihatkan visual mewah yang memanjakan mata penonton ini melakukan proses syuting di Padalarang, Puncak, Malang, dan Cibubur.

Film “Rego Nyowo” memperkenalkan villain hantu yang merupakan terobosan baru di industri film horor dengan menampilkan hantu berupa pocong yang di setiap penampakannya terlihat ada tali yang mengikat lehernya seperti gantung diri.

“Saya dan Rizal berusaha membuat sesuatu yang baru di film “Rego Nyowo” ini, setelah melalui diskusi dan uji coba maka terciptalah hantu “Pocong Gantung” ini. Saya perhatikan, Pocong itu kalo digantung jadi tambah sere mya”, Ujar Rocky Soraya.

“Selain Pocong Gantung”, pocong disini berbeda dari film pocong lainnya karena si pocong punya lidah yang bisa menjulur panjang untuk menaklukan manusia”, tambah Rizal Mantovani.

Film “Rego Nyowo” dibintangi oleh sederet aktris serta aktor muda ternama Tanah Air seperti Sandrinna Michelle, Ari Irham, Diah Permatasari, Erwin Moron, Cassandra Lee, Rayensyah Rassy, Zayyan Sakha, Sheva Audrey, Sinyo Riza, Zoe Jireh, Zasa Zefanya, Robert Chaniago Timor dan Michael Russel. Walaupun ada kendala bahasa dimana Sebagian besar cast harus memerankan tokoh yang berbeda suku dengan kesehariannya, namun para cast mengaku senang melakukan proses syuting film ini.

Sinopsis :

Lena (Sandrinna Michelle) datang dari Jakarta ke Malang untuk kuliah bersama kakaknya, Benhur (Ari Irham). Mereka tinggal di kos milik sepasang suami istri, Bu Astri (Diah Permatasari) dan Pak Wiryo (Erwin Moron) yang baik dan ramah. Kos itu bagus, murah, nyaman, dan penuh kehangatan. Setiap minggunya Bu Astri mengundang seluruh penghuni kos untuk makan malam bersama. Tapi kos yang tenteram, berubah menjadi penuh kejanggalan ketika seorang anak kos mengalami mimpi aneh. Ia meyakini kos itu angker, bahkan menyebut ada pocong gantung. Awalnya, Lena dan yang lainnya tidak percaya, hingga ia sendiri melihatnya dan teror mengerikan terjadi. Kos ini bukan kos biasa. Ada harga yang harus dibayar. Bukan uang, tapi nyawa. Gimana kelanjutan kisahnya? Saksikan “Rego Nyowo” tayang di Bioskop Mulai 31 Juli 2025.

Continue Reading

iMovies

Film “Lyora : Penantian Buah Hati” ceritaka ketangguhan pasutri

Published

on

iMusic.id – Jarasta Enterprise, Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment merilis official trailer & poster film drama keluarga “Lyora: Penantian Buah Hati” yang mengisahkan perjuangan Meutya dan Fajri, sebagai pasangan suami-istri yang sedang berjuang mendapatkan buah hati.

Setelah official teaser trailer yang dirilis sebelumnya mendapat sambutan hangat dari para pejuang garis dua, dalam official trailer “Lyora: Penantian Buah Hati” menghadirkan penampilan apik dari Marsha Timothy dan Darius Sinathrya yang selalu bersama, mewakili ketangguhan dan kesetiaan pasangan pejuang garis dua.

Pada film “Lyora: Penantian Buah Hati”, diceritakan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karir dengan segala kesibukannya, berusaha untuk memiliki keturunan di usianya yang sudah tidak lagi muda. Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, salah satunya bayi tabung. Dalam perjalanannya mengikuti program tersebut, Meutya dan Fajrie menghadapi lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah pupus dari perjuangan dan pengharapan.

Disutradarai Pritagita Arianegara, serta diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny dan Pandu Birantoro, film “Lyora: Penantian Buah Hati” menjadi film drama keluarga emosional pertama di Indonesia yang mengangkat perspektif perempuan dan pasangan dalam perjuangan memiliki anak.

“Film Lyora: Penantian Buah Hati” adalah film yang mewakili jutaan suara perempuan Indonesia yang sedang atau pernah berjuang diam-diam untuk menjadi ibu. Melalui film ini, kami ingin menumbuhkan empati dan kesadaran, infertilitas dan tekanan memiliki anak bukan hanya beban bagi perempuan, tapi juga perjuangan bersama pasangan,” ujar Virgie Baker.

Sutradara Pritagita Arianegara berharap dengan lika-liku yang dihadapi oleh pasangan Meutya dan Fajrie di film ini dapat memberikan motivasi dan semangat bagi sesama pejuang garis dua.

“Film ini sangat personal buat saya. Saya tahu rasanya menunggu, mencoba, dan gagal. Lewat Lyora, saya ingin memeluk mereka yang masih berjuang dan mengingatkan bahwa ini bukan perjuangan satu orang saja,” jelas Pritagita Arianegara.

Memerankan karakter Meutya, bagi Marsha Timothy memberikan pengalaman emosional yang berbeda dalam kisah inspirasi keluarga. Ia harus menyelami perasaan-perasaan rumit yang dialami seorang calon ibu yang tengah berjuang memiliki anak termasuk menghadapi kenyataan keguguran yang terjadi berulang kali dalam prosesnya.

“Meutya adalah perwakilan dari banyak suara perempuan yang menjadi pejuang garis dua. Di film ini, Meutya seperti menjadi perwakilan suara-suara yang selama ini jarang dibicarakan. Bagaimana perjuangan para perempuan dan pasangannya yang ingin memiliki momongan,” ujar Marsha Timothy.

“Perjuangan menantikan buah hati bukan beban satu orang. Film ini membuka ruang diskusi tentang pentingnya peran suami dalam perjuangan memiliki anak bukan hanya tanggung jawab istri,” tambah Darius Sinathrya.

Selain Marsha dan Darius, film Lyora: Penantian Buah Hati juga dibintangi oleh Widyawati, Aimee Saras, Olga Lydia, Hannah Al Rashid, Ariyo Wahab, dan Ivanka Suwandi. Skenario film ini ditulis oleh Titien Wattimena & Priska Amalia. Januar R. Kusuma dan Andi Boediman duduk sebagai produser eksekutif.

“Lewat Lyora, kami percaya bahwa film bisa membuka ruang percakapan yang selama ini dianggap terlalu pribadi. Dari percakapan itu, muncul keberanian untuk saling mendengarkan tanpa menghakimi,” tutup Januar R. Kusuma.

Ikuti informasi terbaru tentang film drama “Lyora: Penantian Buah Hati” melalui akun Instagram resmi @paragonpictures.id. Film Lyora: Penantian Buah Hati tayang di bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025.

Continue Reading

iMovies

Film “Labinak : Mereka Ada Disini bakal tayang 21 Agustus

Published

on

iMusic.id – Anami Films mempersembahkan film horor terbaru dengan genre yang tak biasa, berjudul “Labinak : Mereka Ada Disini”. Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla D. Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi.

Menjelang tayang pada 21 Agustus 2025 di bioskop, “Labinak : Mereka Ada Disini” merilis official trailer dan poster yang menampilkan teror psikologis tentang kanibalisme. Terinspirasi dari urban legend tentang praktik kanibalisme yang dilakukan oleh kalangan elite untuk mempertahankan usia panjang, “Labinak : Mereka Ada Disini” tak hanya memberikan teror rasa takut. Film ini juga membawa kengerian tentang ketimpangan sosial ekonomi yang memperlihatkan betapa menyeramkannya manusia.

Dalam official trailer yang dirilis, “Labinak : Mereka Ada Disini” memperlihatkan perjuangan kasih seorang Ibu bernama Najwa (Raihaanun) yang berusaha melindungi anaknya, Yanti (Nayla Purnama) dari ritual kanibalisme kuno sekte Bhairawa. Film horor “Labinak : Mereka Ada Disini” mengisahkan Najwa, seorang guru honorer yang hidup secara kekurangan dan menjadi penyintas kekerasan seksual. Najwa pergi ke Jakarta demi masa depan lebih baik, tapi justru ia kembali menjadi korban sebuah ritual kanibalisme dari keluarga sekte Bhairawa. Putrinya, Lisa, yang ternyata merupakan anak dari seorang kanibal, mewarisi kehidupan mewah, namun harus dibayar dengan harga moral yang sangat mahal.

Diproduseri oleh Prakash Chugani, Deepak Chugani, Dilip Chugani dan Sanjeev Bhalla, film horor “Labinak : Mereka Ada Disini” ingin mengajak penonton untuk merenungkan tentang realitas sosial yang lebih besar, dengan kemasan genre horor yang tak biasa.

“Film horor “Labinak : Mereka Ada Disini” ingin menyampaikan cerita yang menyeramkan namun sekaligus penuh makna. Menggabungkan folklor, ketidakadilan dalam kehidupan yang nyata, dan kritik sosial lewat genre horor dengan kemasan baru, untuk menggugah pikiran penonton,” kata produser Dilip Chugani.

“Film ini membawa kritik sosial melalui karakter Najwa serta keluarga Bhairawa. Bagaimana ketidaksetaraan ekonomi menciptakan kebrutalan yang membawa mereka yang tidak memiliki pilihan pada situasi yang ditumbalkan. Secara simbolis, horor di film ini adalah situasi yang terjadi pada sosial ekonomi kita saat ini,” tambah produser Sanjeev Bhalla.

Sementara itu, sutradara Azhar Kinoi Lubis menerangkan, film horor ini memberinya pendekatan baru dalam mengeksekusi konsep genre horor Indonesia. Dengan tema yang baru dan menyegarkan, diharapkan film ini akan memberikan eksplorasi baru dalam perfilman Indonesia.

Continue Reading