Connect with us

iMovies

Serial Drama HBO “The Time Traveler’s Wife” Memulai Produksi di New York.

Published

on

iMusic – Serial drama HBO Original The Time Traveler’s Wife (#TheTimeTravelersWife) tengah dalam produksi di New York. David Nutter (sutradara peraih Emmy® untuk serial HBO “Game of Thrones,” “Band of Brothers” serta nominasi untuk “The Sopranos” dan “The Pacific”) bergabung dalam produksi ini sebagai executive producer dan akan menyutradarai enam episode pada season pertama.

Dibintangi Rose Leslie (serial HBO “Game of Thrones”), Theo James (“Divergent”), Desmin Borges (“You’re the Worst”) dan Natasha Lopez (“Runner Runner”), serial ini merupakan kisah cinta penuh intrik dan keajaiban, hasil adaptasi Steven Moffat dari novel terkenal karya Audrey Niffenegger. The Time Traveler’s Wife bercerita tentang Clare dan Henry, sebuah pernikahan dengan permasalahan… perjalanan waktu.

Steven Moffat mengatakan, “Ini merupakan kisah kehilangan namun bukan sebuah tragedi. Ini bercerita tentang sebuah perjalanan waktu namun bukan fiksi ilmiah. Terlepas dari hubungan Clare dan Henry yang semrawut, ini merupakan kisah tentang sebuah cinta yang agung, seperti pada umumnya – namun tak harus beraturan. Ini merupakan proyek impian bagi saya.

Saya selalu menyukai novel Audrey Niffenegger yang luar biasa juga menghanyutkan, dan hal ini menginspirasi saya berkali-kali, sehingga mengadaptasinya dalam format televisi merupakan sesuatu yang mengasyikan dalam kehidupan. Bekerja sama dengan David Nutter merupakan kehormatan dan mendatangkan keseruan, juga bersama Rose Leslie dan Theo James sebagai Clare dan Henry, serta Natasha Lopez dan Desmin Borges sebagai Charisse dan Gomez, ini akan menjadi sebuah kisah cinta yang kita perlukan saat ini.”

Francesca Orsi, Executive Vice President, HBO Drama Programming menyampaikan, “Steven Moffat adalah penulis yang sempurna untuk menghidupkan buku yang banyak penggemarnya dan kisah bergenre kehidupan pernikahan ini. Kami juga sangat senang dengan kembalinya David Nutter ke HBO untuk menyutradarai seluruh episode dari season ini.”

The Time Traveler’s Wife merupakan produksi HBO dan Warner Bros. Television dari buku karya Audrey Niffenegger, dengan eksekutif produser Steven Moffat (“Doctor Who,” “Sherlock”), Sue Vertue, dan Brian Minchin melalui Hartswood Films; Joseph E. Iberti; dan David Nutter.

 Sambal menunggu kehadiran The Time Traveler’s Wife melalui HBO di Asia, akses streaming atau unduh tayangan David Nutter yang disutradarai oleh HBO GO:

•          Arrow

•          Band Of Brothers

•          Entourage

•          Game Of Thrones

•          Sopranos

•          The Pacific

(FE)

iMovies

Metal Attack Festival 2025 tampilkan Thulcandra, Darksouls dan Beside.

Published

on

iMusic.id – Di tengahTengah banyaknya konser – konser musik berformat festival yang diselenggarakan di tanah air, Metal Attack Festival 2025 akan menjadi salah satu gelaran musik metal paling bergengsi tahun ini di Indonesia.

Menghadirkan Thulcandra, band melodic black/death metal asal Jerman yang tengah melakukan Asia Tour 2025! Metal Attack Festival 2025 bersiap menyajikan berbagai keseruan mengkolaborasikan Thulcandra dengan band – band metal nusantara yang sudah dikenal oleh para metalhead tanah air seperti Darksouls dan Beside.

Thulcandra,band asal Munich, Jerman ini akan tampil di Jakarta sebagai bagian dari tur mereka di Asia, yang mencakup: Tokyo, Osaka (Jepang), Seoul (Korea Selatan), Taipei (Taiwan), Bangkok  (Thailand), Hanoi (Vietnam), Singapore, Madiun (Indonesia) dan Jakarta (Indonesia) di Metal Attack Festival 2025.

Thulcandra dikenal sebagai penerus semangat Dissection dengan sentuhan musikalitas yang epik dan gelap. Dengan formasi solid yang penuh tenaga, penampilan mereka di Jakarta dipastikan menjadi pusat perhatian para penggemar metal. Saat tiba di Jakarta dengan tagline “Thulcandra “Hail The Abyss Asia 2025” nanti, mereka akan diperkuat personil sebagai berikut : Steffen Kummerer (Vocals & Lead Guitar), Mariano Delasik (Lead Guitar), John Bart Van der Wal (Bass) dan Clement Vincent Christian Denys (Drums).

Selain Thulcandra, Darksoul dan Beside, “Metal Attack Festival 2025” yang digelar di M Bloc Space, Jakarta pada 13 Juli 2025 ini akan menampilkan juga line up – line up lokal berbakat seperti : Repture, Alligator, Rising The Fall, Finsmoonth, Tumenggung, Harmony Gothic dan Mahasura.

Metal Attack Festival 2025 dipersembahkan oleh A Metal Project, promotor musik metal independen yang telah aktif membawa nama-nama besar ke panggung Indonesia, di bawah komando: Adhi Nursetyo (Adhirock), CEO A Metal Project & Promotor Utama serta Uca S. Budiyanto – Project Manager Metal Attack Festival 2025

Dengan pengalaman membawa band legendaris seperti Exodus, Obscura, Toxic Holocaust, Dying Fetus, Grave, Dark Funeral hingga Rhapsody of Fire, A Metal Project kembali memperkuat posisinya sebagai benteng terakhir scene metal Indonesia.

Link tiket Metal Attack Festival 2025 :
🎫 Tiket: https://tiketapasaja.com/event-buy/metal-attack-fest-2025   dan https://ametalproject.com/metal-attack-fest-2025

Continue Reading

iMovies

Libatkan orang lintas negara, film “Orang Ikan” sebarkan ketegangan

Published

on

iMusic.id – Film “Orang Ikan” adalah film bergenre petualangan horor yang memadukan konsep monster Klasik dan Sejarah Perang Dunia di Asia Tenggara. Film yang di produksi oleh rumah produksi Gorylah Pictures, berkerjasama dengan Zhao Wei Films (Singapore) dan Infinite Studio (Indonesia) ini penuh dengan adegan – adegan yang tegang dan beberapa adegan sadis yang dipadukan dengan sedikit drama.

Film “Orang Ikan” menawarkan pengalaman yang berbeda bagi penontonnya. Film-film horor Indonesia seringkali mengambil inspirasi dari mitologi dan legenda daerah serta menghadirkan cerita-cerita menyeramkan yang berakar pada kepercayaan dan cerita rakyat Indonesia. Film kolaborasi “Orang Ikan” ini adalah sebuah karya unik yang memperluas cakrawala dengan genre creature horror action dengan sentuhan Asia Tenggara.

Disutradarai dan ditulis oleh Mike Wiluan, film “Orang Ikan” ini menggabungkan mitologi lokal, kisah sejarah, dan elemen sinematik monster klasik dalam satu pengalaman sinema yang segar dan menggugah secara visual maupun emosional.

“Tema yang mendasari film “Orang Ikan” ini adalah tentang kemanusiaan, bagaimana manusia dapat dengan mudah menghancurkan satu sama lain dalam peperangan, tetapi ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak diketahui dari alam, mereka dapat bekerja sama untuk bertahan hidup. Film ini merujuk pada bagaimana manusia dapat merusak sesuatu yang tidak dipahami. Makhluk seperti Orang Ikan bertahan hidup karena ia perlu menyukai semua satwa liar. Pada akhirnya, antagonis di dunia ini tidak selalu makhluk. Melainkan manusia,” jelas Mike Wiluan, sutradara Indonesia, yang juga pemimpin Infinite Studios yangg telah berpengalaman dalam memproduseri film-film internasional, seperti Buffalo Boys, Monkey Man, The Night Come For Us, Losmen Melati.

Film “Orang Ikan” mengisahkan seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas. Film mitologi “Orang Ikan” terinspirasi dari cerita rakyat Melayu dan film klasik “Creature from the Black Lagoon“. Mengangkat kisah makhluk mitologi Indonesia, perpaduan manusia dan ikan, yang hidup di perairan.

Film “Orang Ikan” merupakan produksi lintas negara antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Inggris. Sederet aktor dan filmmaker ternama turut terlibat dalam proyek film ini, seperti Dean Fujioka, aktor dan penyanyi Jepang yang dikenal di Asia Timur, Callum Woodhouse, aktor asal Inggris (The Durrells, All Creatures Great and Small), Alan Maxson, aktor spesialis creature-feature dari Hollywood, dan sederet produser ternama, seperti Eric Khoo, Freddie Yeo, Tan Fong Cheng, Fumie Suzuki Lancaster, James Khoo, Darryl Yeo, Ninin Musa, Alexandra Gottardo, Yutaka Tachibana, Takahiro Yamashita, Anthony Khoo, serta dukungan produksi dari Zhao Wei Films (Singapura), Gorylah Pictures dan Infinite Studios (Indonesia).

Meskipun melibatkan banyak orang dari berbagai lintas negara, Film “Orang Ikan” 100% diproduksi di Indonesia, mengambil lokasi di Curug Sodong, Sukabumi, Kawasan Geopark Ciletuh dan Studio Infinite di Batam serta dibuat oleh tim Indonesia, seperti Asep Kalila (Director of Photography) yang mengambil pendekatan kontras antara lanskap tropis dan atmosfer horor laut, Ernaka Puspita Dewi (Make Up Designer) dan Fajrul Fadillah (FVX Artist).

Saksikan kisah bertahan hidup paling mendebarkan tahun ini hanya di bioskop! Film ini rencananya akan tayang sebagai special showcase/screening di bioskop CGV di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya mulai 11 Juli 2025.

Continue Reading

iMovies

Ada makna getir di poster resmi film “Bertaut Rindu”

Published

on

iMusic.id – Film terbaru produksi SinemArt, “Bertaut Rindu : Semua Impian Berhak Dirayakan” merilis poster dan trailer resmi yang untuk pertama kalinya memperlihatkan dunia dua tokoh utamanya: Magnus dan Jovanka. Dirilis dalam konferensi pers yang berlangsung pada 4 Juli 2025 di Plaza Senayan, poster dan trailer ini menjadi awal dari perjalanan emosi yang lebih jauh, bukan sekadar tentang cinta remaja, tetapi tentang kehilangan arah, luka keluarga, dan keberanian untuk mempertahankan mimpi, bahkan saat semuanya terasa tidak mungkin, sekaligus memperlihatkan bahwa adanya support system bisa membawa kekuatan tersendiri untuk mewujudkan dan merayakan impian.

Poster resmi film produksi Sinema Art ini memperlihatkan Magnus dan Jovanka yang duduk berhadapan, dengan karya-karya gambar yang merupakan bidang keahlian keduanya. Meski berdekatan, namun ada hal yang menggantung tak terjawab dari tatapan keduanya. Sementara dalam trailer yang dirilis bersamaan, penonton mulai melihat sisi terdalam dari Magnus (Ari Irham), siswa SMA pendiam yang baru saja diterima di ITB, kampus impiannya. Namun mimpi itu tak bisa ia rayakan, karena orang tuanya telah menyiapkan jalan lain: universitas di luar negeri, jurusan yang tak pernah ia minta.

Di film produksi Sinema art ini Magnus diam. Bukan karena tidak punya suara, tapi karena sudah terlalu sering tak didengar. Lalu hadir Jovanka (Adhisty Zara) siswi ceria di luar tapi menyimpan empati mendalam di dalam. Jovanka tak hanya peduli, ia hadir sebagai cahaya dalam hidup Magnus yang kelam. Ia melihat banyak warna dalam hidup, dan berharap Magnus juga bisa melihatnya.

“Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucapnya pelan pada Magnus, seperti yang bisa kita saksikan di cuplikan trailer di Youtube channe Sinema Art.

“Di luar sana, masih banyak anak muda yang mimpinya tidak dihancurkan oleh kegagalan, tapi oleh orang tuanya sendiri. Dan mereka memilih diam, dan Jovanka melihat itu dari Magnus,” ungkap Adhisty Zara pemeran Jovanka.

“Sedangkan Jovanka hadir seolah baik-baik saja, tapi sebenarnya dia juga menyimpan luka. Tapi daripada mengeluh, dia memilih menjadi cahaya buat orang lain. Itu yang bikin aku tersentuh saat memerankan dia.”

Film ini adalah adaptasi dari novel “Bertaut Rindu”, Pemenang The Writers Show (TWS) Gramedia Writing Project (GWP) 2021 karya Tian Topandi dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Ada kekosongan yang tak bisa diisi hanya dengan logika. Ada kerinduan untuk hidup dengan pilihan sendiri. Dan “Bertaut Rindu” menghadirkan itu semua dalam balutan cerita yang lembut namun menghantam perasaan.

Disutradarai oleh Rako Prijanto, dan diperkuat dengan naskah dari Lintang Pramudya Wardhani, film ini akan tayang serentak di bioskop mulai 31 Juli 2025. Bukan hanya menghadirkan kisah cinta yang manis, tapi juga realita yang getir dan akrab dengan banyak anak muda hari ini: mimpi yang terpaksa diredam, keputusan yang dipaksakan, dan harapan yang perlahan menghilang.

Film ini juga semakin lengkap dengan keikutsertaan penyanyi muda Jasmine Nadya yang menyumbangkan suara untuk lagu soundtrack film berjudul “Seiring”, lagu yang diciptakan dan diaransemen oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, serta produksi Sinemart Indonesia. Lagu ini menjadi refleksi dari hubungan antara orang tua dan anak yang tak selalu selaras, namun diam-diam tetap berjalan berdampingan.

“Film ini bicara pelan, tapi dalam. Kami ingin “Bertaut Rindu” menjadi jendela buat para orang tua untuk lebih mendengar, dan buat para remaja agar tidak merasa sendirian,” ujar MGS. Fahry Fachrudin, produser film ini.

“Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri. Tugas kita bukan mengarahkan mereka ke jalan yang kita pilihkan, tapi menemani mereka menemukan arah yang mereka yakini. Dan perasaan-perasaan anak tersebut dibalut dengan cerita asmara remaja yang pastinya related dengan kehidupan saat ini,” lanjutnya lagi.

“Bertaut Rindu : Semua Impian Berhak Dirayakan” adalah perjalanan emosi yang lirih namun membekas. Sebuah pengingat bahwa mimpi bukan untuk diukur dari restu saja, tapi juga dari keberanian untuk mempercayai diri sendiri.

Film ini akan tayang di bioskop mulai 31 Juli 2025, datang dan rasakan sendiri kisah Magnus dan Jovanka, kisah tentang pertemuan, tentang kehilangan, dan tentang cinta yang tumbuh diam-diam di antara luka. Tunggu informasi lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram @bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.

Continue Reading