iMusic – Setelah menanti selama 27 tahun, Sheila On 7 akhirnya mewujudkan mimpi mereka menggelar konser tunggal. Meski baru saja ‘jeda’ selama pandemi, namun comeback mereka berhasil membius 25.000 penonton yang hadir pada konser Tunggu Aku di Jakarta pada Sabtu (28/1).
Konser tunggal yang digelar di JIExpo ini menghadirkan deretan lagu-lagu yang berhasil dinikmati oleh berbagai generasi. Sekaligus menjadi momen untuk menampilkan sisi otentik Sheila On 7 kepada para fans di atas panggung.
Bassist Sheila On 7, Adam, menuturkan konser ini diharapkan akan terasa begitu intimate dan menghadirkan energi yang positif bagi para penggemar. “Melalui konser ‘Tunggu Aku Di’ kami mencoba memberikan pengalaman dan ikatan yang lebih baik antara Sheila On 7 dengan penggemarnya.
Kami berharap energi yang coba kami hadirkan dapat dirasakan oleh semuanya, serta membawa lebih banyak kebahagiaan untuk banyak orang.”
Sementara itu Vokalis Sheila On 7, Duta, terlihat menahan air mata haru kala akan membawakan lagu ‘Dan’. Duta memang sempat menyampaikan bahwa Ia berupaya untuk tidak menangis melihat sambutan meriah dari para Sheila Gank. “Sebelum manggung tadi Saya bilang dalam hati jangan nangis, jangan nangis, jangan nangis.”
Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara, selaku promotor konser ini menuturkan pihaknya berharap konser ini bisa meredakan kerinduan terhadap Sheila On 7. “Semua di sini sepakat bahwa Mendengarkan Sheila On 7 secara live adalah sebuah kerinduan. Selama apapun Sheila On 7 tampil di panggung, pasti akan selalu terasa kurang lama. Seberapa besar perjuangan yang diperlukan untuk nonton Sheila On 7, pasti akan tetap diusahakan. Sesulit apapun rasanya untuk bersabar, kita pasti rela menunggu Sheila On 7 dimanapun. Ini bukan tentang dengerin Sheila On 7 dari kapan, tapi tentang sampai kapan akan dengerin Sheila On 7.”
“Antara Suara percaya, sekali denger & jatuh cinta dengan suatu musik, maka musik tersebut akan jadi bagian dari kehidupan kita. Selamanya. Kemarin adalah perayaan terhadap bagian dari ‘kehidupan’ kita yang telah lama hilang. Terima kasih telah menunggu Sheila On 7,” tutur Ayu.
Tidak sedikit public figure yang terlihat hadir langsung di JIExpo seperti Nia Ramadhani, Zaskia Adya Mecca, Hanung Bramantyo, Fiersa Besari, Ashanty, Titi Kamal, Ririn Ekawati, Paula Verhoeven, dan masih banyak lagi. ‘Tunggu Aku di Jakarta’ juga menjadi wadah bagi para Sheila Gank dari berbagai kota, bahkan ada yang dari Malaysia.
‘Tunggu Aku di Jakarta’ berjalan dengan sukses beserta dukungan para sponsor, lebih dari 70 media partner dan sinergi bersama semua pihak di sektor pemerintahan.
Sekilas Tentang Antara Suara:
Antara Suara merupakan promotor yang didirikan oleh sekelompok anak muda dengan passion di bidang musik. Mengusung semangat ‘Berada di antara semua musik Indonesia’, Antara Suara telah sukses menggelar Berbagai konser, antara lain Konser 30 Tahun Dewa 19, Pekan Gembira Ria, dan Suara Tepian. (FE)
iMusic.id – Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 persembahan Visinema Studios dan Indonesia Kaya, bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur akan pentas mulai 20 Juni–13 Juli 2025. Melalui tata panggung megah, didukung para kreator nomor satu di Indonesia, musikal ini akan mengajak seluruh penonton untuk merayakan makna dan nilai keluarga.
Disutradarai Pasha Prakasa dari cerita karya Arswendo Atmowiloto dengan skenario yang ditulis oleh Yemima Krisantina dan Widya Arifianti, serta komposer Ifa Fachir dan Simhala Avadana, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 menghadirkan harmoni sebuah cerita yang tak lekang oleh waktu. Mengajarkan kita tentang kesederhanaan arti sebuah keluarga dari Abah, Emak, Euis, dan Ara. Cristian Imanuell, Billy Gamaliel, dan Chriskevin Adefrid kembali memproduseri pertunjukan panggung ini.
“Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 ini diharapkan dapat menjadi pemantik budaya keluarga Indonesia untuk merayakan liburan ke panggung teater. Lewat cerita yang hangat dan pengalaman menonton yang menyentuh, kami ingin semua orang merasa seperti pulang ke rumah. Keluarga tidak selalu harus hadir dalam ikatan darah seperti orang tua dan anak. Di panggung ini, kami berharap siapa pun yang menonton dapat merasakan makna pulang. Karena itulah, kisah Keluarga Cemara bagi kami akan selalu relevan dan tak lekang oleh waktu,” ujarProduser Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025, Cristian Imanuell.
Pada malam Gala Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 di Ciputra Artpreneur yang dihadiri oleh para figur publik dan keluarga mereka, pertunjukan berlangsung dengan meriah. Banyak dari para tamu undangan yang hadir terharu menyaksikan beberapa bagian cerita, namun juga bersukacita saat para pemain mengajak semua untuk bernyanyi lewat lagu-lagu yang gembira dan koreografi yang bersemangat.
“Indonesia Kaya berharap melalui Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 ini, penonton bisa menemukan kehangatan keluarga melalui cerita, musik, dan koreografi yang dibawakan di atas panggung. Dengan 30 kali pementasan, semoga akan semakin banyak penikmat seni yang tumbuh dan turut mengapresiasi pertunjukan panggung Indonesia. Menonton teater bukan sekadar menikmati cerita, melainkan juga menjadi bentuk nyata dukungan terhadap ekosistem seni pertunjukan yang terus berkembang di negeri ini,” ujar Program ManagerIndonesia Kaya dan Produser Billy Gamaliel.
Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 menjadi sebuah pentas yang akan membawa selebrasi kejayaan musikal Indonesia tahun ini. Setelah sukses dipentaskan tahun lalu, kini Musikal Keluarga Cemara hadir dengan cerita yang lebih menyentuh, serta tata artistik panggung yang lebih megah. Pasha Prakasa meramu adegan demi adegan menjadi sebuah aksi ikonik dengan lagu-lagu dan koreografi yang mengiringinya. Tak hanya itu, Pasha juga memberikan sentuhan kritis pada isu sosial yang saat ini sedang terjadi di Indonesia melalui sudut pandang keluarga Abah dan Emak, serta para tetangga mereka. Di saat dunia tengah ditelan hiruk-pikuk kesibukan, Pasha memberikan oase kolektivitas keluarga yang tak hanya berarti satu darah, namun juga komunitas yang ada di sekelilingnya menjadi bagian dari keluarga.
“Keluarga Cemara adalah sebuah cerita yang diciptakan oleh Arswendo Atmowiloto, yang menurut kami akan selalu relevan dengan situasi Indonesia kapanpun. Ditulis berpuluh-puluh tahun lalu, dan telah diangkat ke berbagai format medium seni, cerita ini memiliki relevansi yang visioner. Melalui pembaruan yang kami bawa dalam cerita Abah dan Emak, kami ingin memberikan pengalaman yang imersif untuk penonton Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025,” kataSutradara Pasha Prakasa.
Simhala Avadana, yang menjadi penulis lirik, komposer, serta pemeran Abah, menambahkan musik yang ada di Musikal Keluarga Cemara tahun ini akan terasa lebih sempurna. Hal ini, disebut Mhala, karena ia bersama Ifa Fachir sebagai komposer, dan Ivan Tangkulung sebagai music director bekerja sama untuk meramu musik di pentas tahun ini dengan peningkatan yang akan membawa kebaruan.
“Secara musik, bisa dipastikan di pertunjukan tahun ini akan jauh lebih detail karena ada waktu untuk menyempurnakannya. Penonton yang datang dan menyaksikan, akan mendengarkannya seperti pengalaman menonton untuk pertama kalinya,” kataSimhala Avadana.
Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 dibintangi diantaranya oleh Taufan Purbo, Simhala Avadana, Andrea Miranda, dan Galabby yang kembali memerankan karakter Abah dan Emak. Sementara Amira Karin, Aisyah Fadhila, Fazka Bahanan, dan Quinn Salman masing-masing akan kembali menjadi Euis dan Ara. Namun, bedanya dengan edisi tahun lalu, mereka kini akan berganti duet peran sebagai keluarga.
“Kembali memerankan Emak sebenarnya adalah tantangan, karena sudah setahun berlalu dan kini kembali dipercaya untuk peran ini. Rasanya justru seperti pertama kali bertemu dengan para lawan main. Namun, selama prosesnya kami menikmatinya karena rasanya begitu hangat. Dengan formasi keluarga yang berubah, ada perspektif baru yang harus dicocokkan, tapi rasanya tetap sama seperti kembali ke rumah,” kata pemeran Emak, Andrea Miranda.
Saatnya #KembaliKeKeluarga Lagi! dengan menonton Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara pada 20 Juni–13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Tiket dapat dibeli di tiket.com. Dapatkan informasi terbaru Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara melalui akun media sosial resmi @musikalkeluargacemara, @visinemastudios, @visinemaid, @artpreneur, dan @indonesia_kaya.
iMusic.id – Memasuki minggu ke-2 bulan Juni 2025, acara musik rutin mingguan, ‘Boleh Gig‘ , kembali digelar pada hari Rabu, 11 Juni 2025 di Wangsa Timoer, Blok A, Jakarta Selatan. Di Boleh Gig kali ini, 4 penampil dengan genre berbeda, masing-masing adalah Manusia Aksara, Lollypop Monster, Nathantania dan Frys. Bertindak sebagai host di edisi kali ini adalah Qenny Alyano dan Aiz yang menggantikan posisi DJ Andree Stroo yang berhalangan datang karena masalah kesehatan.
Tampil sebagai pembuka di Boleh Gig malam itu adalah band dreampop asal kota Padang, Sumatera Barat, Frys. Band yang dikomando vokalis Kiky Ersya tersebut membawakan beberapa lagu dari EP mereka, ‘La Journee‘ seperti “Found“, “Run“, “Hope” dan “Lost“. Nuansa dreampop yang berpadu dengan elemen rock dan shoegaze yang dihadirkan Frys malam itu, membuat penonton terhanyut. Satu nomor lawas milik band asal Bandung, HMGNC (Homogenic) berjudul “Destiny” menjadi penutup penampilan Frys di Boleh Gig.
Usai Frys, giliran solois wanita, Nathantania yang tampil di gelaran ‘Boleh Gig’ kali ini. Tidak sendirian, Nathantania tampil dengan konsep full band yang mana Nathantania tampil melantunkan karya-karyanya sambil memainkan keyboard. Nomor-nomor seperti “To Whom It May Concern“, “Haze” serta lagu berbahasa Indonesia yang akan dirilis dalam waktu dekat, “Bangun, Pagi Sudah Tiba“, membuat suasana semakin hangat. Nathantania yang juga pernah memproduseri beberapa lagu dari penyanyi Dere tersebut, kemudian menutup penampilan dengan nomor “This Room” dan “The Plot“.
Menjadi penampil ketiga di gelaran Boleh Gig berikutnya adalah grup musik Manusia Aksara. Malam itu Manusia Aksara tampil dengan formasi lengkap membuka penampilan dengan nomor cadas, “Generasi Klarifikasi” dan “Idioasi“. Manusia Aksara kemudian melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu yang sempat viral di TikTok beberapa waktu lalu, “Yang Salah“. Malam itu, Manusia Aksara juga membawakan sepotong single terbaru mereka yang baru rilis berjudul “Tanya Alasanmu“. Setelah membawakan “Semesta, Semesta” yang membuat penonton yang hadir ikut bernyani bersama, Manusia Aksara menutup penampilan dengan “Terbit Dari Selatan“.
Grup musik modern pop punk asal Bekasi, Lollypop Monster menjadi penampil terakhir di Boleh Gig kali ini. Lollypop Monster membuka penampilan dengan “Tentang Perasaan ini” dan berlanjut dengan “Forgive Me!“. Mendapat sambutan meriah, Lollypop Monster semakin bersemangat dengan membawakan lagu dari band pop punk asal Inggris, Neck Deep, yang berjudul “December”. Lollypop Monster menutup penampilan dengan membawakan lagu “Bertaut” dari Nadin Amizah dengan konsep musik mereka.
iMusic.id – Band rock Alternative asal Inggris, MUSE, mengumumkan akan menggelar konser untuk wilayah Asia Tenggara dan hanya di Jakarta, Indonesia. Band yang digawangi oleh trio Matthew Bellamy, Christopher Wolstenholmes dan Dominic Howard ini dikenal dengan penampilan panggung yang sangat memukau dan out of the box.
Atmosfer konser dengan permainan seni visual efek yang brilian serta turut menambahkan unsur detail ikonik simbolik band dan album, kerap kali menjadi ciri khas dan daya tarik aksi panggung MUSE yang atraktif, energik, skilful dan spektakuler.
“Saya pilih menghadirkan MUSE ke Jakarta karena menurut saya, MUSE adalah band yang keren dan sangat pantas kalo mereka kita hadirkan di Jakarta. Bagi saya kedatangan mereka juga merupakan salah satu rangkaian perayaan dari Hammersonic yang memasuki usia ke 10 tahun”, jelas Ravel Junardy selaku CEO Ravel Entertainment dan promotor dari Hammersonic.
MUSE berdiri sejak tahun 1994, sepanjang karirnya mereka telah menelurkan 9 album studio dan sukses menjual lebih dari 50 juta keping rekaman di seluruh dunia. Hits-hits besar legendaris dari berbagai era kerap kali menjadi anthem para anak muda pada jamannya, sebut saja “Starlight, Hysteria, Time is Running Out, Pug in Baby, Bliss, Knights of Cydonia, Muscle Museum” sampai hits manis melankolis seperti “Unintended“.
Karya-karya mereka terbukti mampu mencuri hati dan perhatian para khalayak ramai, serta mendapatkan apresiasi positif dari banyak kritikus musik di seluruh dunia. Penghargaan bergengsi pun telah banyak mereka koleksi, mulai dari NME Awards, MTV Europe Music Awards, Brit Awards sampai Grammy Music Awards telah mengukuhkan MUSE di jajaran elite musisi top dunia.
Ravel Entertainment dengan bangga mengumumkan bahwa MUSE akan menggelar pertunjukan akbarnya di Indonesia, tepatnya ditanggal 19 September 2025 bertempat di Carnaval Ancol, Jakarta.
“Indonesia memiliki basis penggemar MUSE terbesar di Asia Tenggara dan sampai detik inipun tidak pernah berubah, mereka adalah salah satu legenda hidup dalam eta permusikan Rock di dunia. Konser kali ini akan terasa spesial dan sungguh layak dinantikan”, ucap Ravel Junardy.
Acara ini dipromotori oleh Ravel Entertainment yang selalu standard terbaik dalam memberikan pengalaman konser yang berkesan. Dimulai dari stage yang megah, tata cahaya dan visual yang spektakuler, didukung oleh kualitas sound system yang sangat detail, serta menjamin suasana konser yang nyaman dan kondusif.
Tiket akan mulai dijual pada tanggal 16 Juni 2025 pukul 15.00 WIB website resmi kami dii www.museliveinjakarta.com dengan harga mulai dar Rp1.788.555, sampai dengan Rp2.888.555,-. Hal tersebut belum termasuk pajak hiburan dan biaya layanan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang MUSE Live in Jakarta dan pembelian tiket, kunjungi website resmi kdi www.museliveinjakarta.com atau ikuti kami di sosial media @ravelentertertainment dan @hammersonicfest.